1. Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Jelaskan tahapan kerja dari las
titik (spot welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian
tengah kedua pelat yang disambung
Prinsip kerja dari las resistansi listrik adalah menyambung (joining)
permukaan
logam
dalam
bentuk
lembaran
(sheet),
dalam
bentuk
untuk
mengkonsolidasikan
nugget
agar
mendapatkan
benda kerja
Waktu tahan: periode saat arus tidak mengalir namun
elektroda masih menekan benda kerja sampai terbentuk
Prinsip kerja dari spot welding bisa dlihat dari gambar diatas,
pengelasan ini dilakukan dengan memanfaatkan resistansi yang terjadi
antara 2 plat yang hendak disambungkan. Biasanya material yang
sering menggunakan type welding ini adaalah baja lembaran. Plat yang
akan disambungan tersebut diletakkan diantara 2 buah elektroda yang
nantinya diberikan tekanan juga. Muatan listrik akan mengalir dari 1
elektroda ke elektroda lain sehingga akan menimbulkan resistansi
Q=I RT
Upset Welding
ujung
Kapasitas mesin lebih besar
Percussion
welding
(PEW)
hampir
serupa
dengan
flash
welding.
Perbedaannya terletak pada durasi proses PEW yang sangat cepat. Proses
PEW paling tidak membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 10 ms.
Pemanasan yang cepat disebabkan oleh pelepasan energi listrik yang
cepat antara dua permukaan benda kerja. Pemanasan yang bersifat lokal
membuat proses PEW diterapkan pada bidang elektronik di mana
dimensinya sangat kecil dan sensitif terhadap panas.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Mash Seam Welding dan gambarkan
skematisnya serta beri contoh aplikasinya.
Mash seam welding adalah gabungan dari proses welding konvensional
resistance seam welding dan projection welding. Alat yang dipakai pun
hampir sama dengan yang dipakai oleh proses welding konvensional
resistance seam welding yaitu large resistance welding frame dan rotating
wheel type electrode untuk menghasilkan arus.
Pipa ERW ini menggunakan frekuensi yang tinggi, dengan tujuan untuk
menghasilkan kontak yang ringan antara bagian sambungan dan tidak
menambahkan beban pada pipa yang ada. Dengan menggunakan
frekuensi yang tinggi maka arus yang diperlukan akan semakin rendah,
sehingga sangat cocok diggunakan untuk menyambungkan pipa ERW.
11.Jelaskan keuntungan dan keterbatasan High Frequency Welding.
Keuntungan:
1. Kecepatan las yang tinggi dan konsumsi energi rendah
2. Dapat digunakan untuk las pada dinding pipa yang sangat tipis
3. Memproduksi lasan dengan daerah HAZ yang sempit
4. Efisiensi tinggi
5. Meminimalisir oksidasi
Keterbatasan:
1. Biaya akibat frekuensi arus tinggi
2. Harus diperhatikan untuk menghindari radiasi
3. Kurang ekonomis untuk produk kecil
12.Jelaskan prinsip kerja projection welding, beserta keunggulan dan
keterbatasannya.
Jawab: Prinsip kerja projection welding ini sama dengan pengelasan titik,
pengelasan dengan metode ini plat akan diberi tonjolan terlebih dahulu.
Ukuran tonjolan mempunyai diameter yang sama dengan tebal pelat yang
dilas dengan tinggi tonjolan lebih kurang 60% dari tebal pelat. Hasil
pengelasan biasanya mempunyai kualitas yang lebih baik dari pengelasan
titik.
Keterbatasan
Kesalahan hasil las sulit diperbaiki
Peralatan cukup mahal
produksi tinggi
berat
13.Jelaskan persyaratan kualitas hasil las dengan spot welding, jelaskan hal
tersebut dengan menganalisa ukuran nugget lasan-nya dan hasil uji tarik
gesernya.
Jawab: Syarat kualitas hasil las dengan spot welding dianalisa dari ukuran
nugget dan hasil uji tarik gesernya ialah sebagai berikut:
Ukuran Nugget
Ukuran nugget dari logam yang mencair sangat berkaitan dengan luas
kontak antara benda kerja dan elektroda, dimana dalam hal ini konsentrasi
arus juga dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran diameter dari nugget
sebagai syarat dari kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm.
Hasil Uji Tarik Geser
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang
dapat diperoleh melalui uji mekanik berupa shear strength dan uji cross
section. Indikator yang sering digunakan untuk menetukan keuletan
lasan khususnya pada material
yang memiliki mampu keras yang tinggi adalah besarnya rasio antara
cross section strength (ft) dan shear strength (fs). Bila rasio fs/ft
mendekati satu, lasan dapat dikatakan ulet sedangkan rasio fs/ft
mendekati nol, lasan bersifat getas.
14.Bila saudara di tugaskan untuk menyambung dengan metoda spot welding
terhadap dua belah pelat dengan tahanan listrik yang sama namun
memiliki ketebalan yang berbeda dimana t1 = 2 x t2. Buatlah skematis
disain posisi elektroda yang akan dipakai terhadap sampungan kedua
pelat tersebut.
Misalnya:
t1= 4 mm
t2 = 2mm
Apabila D = 5s
Maka, D1 = 54 = 10mm
D2 = 52 = 7.07mm
15.Jelaskan weldability baja lapis seng (galvanil) bila dilas dengan spot
resistant welding process.
Diperlukan arus
yang
lebih
coating
harus
dilelehkan
terlebih
dahulu
point yang
dari
selama
baja.
Sehingga
sebelum
dimiliki
Zn
berlanjut pada
lebih
rendah
Referensi
http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/teknologi-pengelasan-logam/teknologiproses-las-resistansi-listrik-electric-resistance-welding/
http://www.kompasiana.com/apri711/jenis-jenispengelasan_5500b399a333111d72511941