Anda di halaman 1dari 18

LAS MIG PLASMA

PLASMA-MIG WELDING bisa ditetapkan sebagai


kombinasi pengelasan dengan las plasma (Plasma Arc
Welding/PAW) dan pengelasan dengan las MIG (Gas Metal
Arc Welding/GMAW) dalam satu obor, di mana sehelai
kawat pengisi dimasukkan lewat lubang mulut pipa
plasma. Proses ini bisa dipergunakan untuk mengelas dan
melapisi logam. Plasma-MIG welding ini diciptakan di
Philips Research Laboratories di Eindhoven, Belanda,
sekitar 1969.
Skema dari peralatan Las MIG Plasma
SCHEMATIC OF MODERN PLASMA-MIG TORCH WITH ANNULAR
PAW ELECTRODE AND ADDITIONAL (FOCUSING) GAS STREAM.
KEUNTUNGAN
Keuntungan dari proses plasma-MIG adalah tingkat deposisi dan
sambungan dengan tingkat kelulusan yang lebih tinggi daripada proses
GMAW konvensional.
Kontrol independen dari plasma busur dan saat ini ke filler kawat
mengarah untuk mengendalikan lebih dari deposisi logam.
Kemampuan ini dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan
fleksibilitas yang baik untuk mengontrol panas dan karakteristik
masukan dalam pengelasan busur baik dan permukaan
operasi. Kontrol yang baik dari pengenceran dicapai dengan
menjalankan sistem tanpa daya yang digunakan untuk filler kawat.
Stabilitas transfer logam meningkat, dibandingkan dengan proses
GMAW konvensional. Tindakan pembersihan dari hasil busur plasma
di porositas yang lebih rendah dalam paduan aluminium,
dibandingkan dengan konvensional GMAW proses.
Biaya modal dari dua sumber daya terpisah diperlukan untuk
busur plasma-dan untuk busur MIG (meskipun ada sistem yang
dirancang untuk beroperasi dengan satu), ini membuat biaya
peralatan agak tinggi.
Kompleksitas yang lebih besar dari obor, membuat obor las
sangat besar dan berat, yang membuat proses hanya cocok
untuk pengelasan mekanis, waktu pemeliharaan meningkat dan
biaya yang terkait dengan kompleksitas ini.
Dengan dua sumber daya, parameter pengelasan lebih perlu
diatur, dibandingkan dengan proses GMAW konvensional.
Metode ini telah kehilangan arti penting selama dekade
terakhir karena harga peralatan yang tinggi.
Las Resistansi Titik (Resistance Spot
Welding)
Las titik merupakan salah satu jenis las resistensi listrik yang paling
sederhana, namun demikian bila digunakan untuk pengelasan
lembaran baja biasa, akan memberikan hasil yang cukup memuaskan,
asalkan permukaan lembaran baja yang akan dilas bersih dan bebas
dari kotoran lain nya.
Las Titik yang merupakan salah satu proses las tertua banyak digunakan di
industri khususnya industri yang banyak mengerjakan plat seperti industri
otomotif. Bahan yang disambung dengan metode ini sering dilakukan pada
ketebalan di bawah 3 mm. Bahan dasar sebaiknya mempunyai ketebalan sama
atau dengan perbandingan 3:1.
Pembangkitan panas las Titik bekerja atas dasar hambatan listrik bahan yang
dilas. Bahan harus memiliki tahanan listrik yang lebih besar dari bahan
elektroda yang terbuat dari elemen dasar tembaga. Pengelasan dilakukan
dengan mengaliri benda kerja dengan arus listrik melalui elektroda, karena
terjadi hambatan diantara kedua bahan yang disambung, maka timbul panas
yang dapat melelehkan permukaan bahan dan dengan tekanan akan terjadi
sambungan.
Proses pengelasan dengan las resistansi titik ini hasilnya
pengelasan membentuk seperti titik. Skema pengelasan ini
dapat dilihat pada gambar 7.29. elektroda penekan terbuat
dari batang tembaga yang dialiri arus listrik yakni, elektroda
atas dan bawah. Elektroda sebelah bawah sebagai penumpu
plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak
menekanplat yang akan disambung. Agar pelat yang akan
disambung tidak sampai bolong sewaktu proses terjadinya
pencairan maka kedua ujung elektroda diberi air pendingin. Air
pendingin ini dialirkan melalui selang-selang air secara terus
menerus mendinginkan batang elektroda.
Gambar 7.29. Las Resistansi Titik
Tipe dari las resistansi
titik ini bervariasi, salah
satu tipenyadapat dilihat
pada gambar 7.30. pada
las resistansi ini
elektroda penekan
sebelah atas digerakkan
oleh tuas bawah. Tuas
inidigerakkan oleh kaki
dengan jalan menginjak /
memberi tekanan sampai Gambar 7.30. Las resistansi titik
elektroda bagian atas denganpenggerak tuas tangan
menekan pelat yang
ditumpu oleh elektroda
bawah.
Gambar 7.31. Las resistansi titik dengan penggerak tuas

Tipe kedua dari las resistansi titik ini adalah


penggerak elektroda tekan atas dilakukan dengan
tangan. Tipe las resistansi ini dapat dengan mudah
dipindahpindahkan sesuai dengan penggunaannya.
Untuk mengelas bagian-bagian sebelah dalam dari
sebuahkostruksi sambungan pelat pelat tipis ini, batang
penyanggaelektroda dapat diperpanjang dengan menyetel
batang penyangga ini.

Penyetel

Gambar 7.32. Penyetelan batang penyangga elektroda


Las titik digunakan untuk melas dua atau lebih lembaran logam yang
dijepit diantara elektroda logam. Proses pengelasan mulai terjadi pada
saat elektroda bersinggungan dengan logam dibawah pengaruh
tekanan sebelum arus listrik dialirkan (periode ini disebut: waktu
tekan). Setelah waktu tekan selesai, arus listrik mengalir dengan
voltase rendah, sehingga logam induk yang bersinggungan menjadi
panas, hingga mencapai suhu pengelasan. Setelah logam-logam induk
menyatu, arus listrik dihentikan, namun tekanan tetap ada (periode ini
disebut: waktu tenggang).

Syarat las listrik yang baik adalah permukaan logam induk harus bebas
dari karat dan kotoran (karat dan kotoran dapat meningkatkan nilai
tekanan permukaan dan menimbulkan panas lokal yang berlebihan).

Bila terjadi panas lokal yang berlebihan, maka pada daerah tersebut,
bukan pengelasan yang terjadi seperti yang diharapkan, tetapi
pengecoran, karena logam induk nya bisa mencair pada temperatur
tertentu (suhu titik didih logam induk).
Tahanan terbesar terdapat pada batas kontak permukaan
antara kedua lembaran benda kerja, yang tergantung
kepada:
- luas nya permukaan benda kerja
- besar nya gaya tekan elektroda
- ukuran elektroda.

Dari pengalaman dan teori Keseimbangan Energi


Bila ke-2 logam induk mempunyai tebal dan material
yang sama, maka gumpalan las, akan tepat berada di
tengah-tengah. Namun bila bahan atau ketebalan benda
berbeda, maka perlu elektroda yang berbeda pula agar
gumpalan las bisa tepat berada di tengah-tengah.
Jenis Mesin Las Titik ada 3 (tiga) macam,
yakni:

1. Mesin Las Titik Tunggal Stasioner : - lengan ayun


(sederhana) : elektroda atas bisa diangkat-turun kan
untuk mengatur tekanan.
- tekanan langsung

2. Mesin Las Titik Tunggal Portable: dihubungkan ke


transformator dengan kabel yang panjang, agar mesin
bisa bergerak bebas.

3. Mesin Las Titik Majemuk: sekali operasi, mampu


menghasilkan 2 atau lebih titik
-titik pengelasan (gumpalan las).
Las Proyeksi ( Projection Welding )
Las Proyeksi (Projection welding). Projection
welding (Las proyeksi) dilakukan dengan
menghubungkan dua benda kerja yang akan
disambung pada dua elektroda dan menggerakkannya
secara perlahan. Ketika kedua benda kerja tersebut
hampir bersentuhan, terjadilah loncatan arus listrik
yang mengakibatkan pemanasan pada bagian yang
dilas. Setelah itu kedua benda kerja tersebut ditekan,
maka terbentuklah sambungan las (lihat Gambar 26
dan Gambar 27).
Gambar 26. Peralatan
Projection Welding
PROSES KERJA LAS PROYEKSI
Las proyeksi ini agak mirip dengan las titik (lihat gambar ilustrasi).
Keterangan:
- Las proyeksi dibuat pada titik-titik tertentu dibawah pengaruh tekanan
- Pada titik-titik dimana akan dilas, terlebih dahulu dipres, sehingga
timbul sembulan-sembulan logam induk (proyeksi)
- Diameter sembulan = tebal dari logam induk
- Logam tersebut menyembul sebesar kira-kira 60% dari ketebalan logam
induk

Hal yang sangat menentukan adalah : distribusi arus listrik dan gaya
tekan yg tepat

- Sembulan-sembulan pengelasan, dapat juga dibuat zig-zag sesuai


kebutuhan, sehingga dengan cara ini dapat dihasilkan beberapa
sambungan las sekaligus.
- Hasil pengelasan umumnya mempunyai penampilan yang lebih baik
dibandingkan dengan las titik pada umum nya, sehingga tidak diperlukan
pengerjaan lanjut, seperti: grinda, amplas, dll..
- Umur elektrodanya akan lebih awet, sebab disini hanya digunakan
permukaan yang rata serta pemeliharaan elektrodanya pun lebih mudah.
Gambar Ilustrasi Las Proyeksi

Anda mungkin juga menyukai