Anda di halaman 1dari 29

ELEMEN MESIN 1

PRINSIP PENGELASAN
Dr.Ir.Iyus Hendrawan, MSi, IPU, ASEAN Eng.
PENGERTIAN LAS

Pengelasan :
 Penyambungan dua bahan atau lebih
 Mencairkan benda
 Menggunakan energy panas
 Didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi
 Terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN LAS

Kelebihan : Kelemahan :
 konstruksi ringan  terjadinya perubahan
 dapat menahan kekuatan struktur mikro bahan yang
tinggi dilas

 mudah pelaksanaannya  terjadi perubahan sifat fisik


maupun mekanis dari
 cukup ekonomis bahan yang dilas.
PERALATAN LAS
PERALATAN K3
PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK/SMAW

 Mesin Las / Generator Las

1. Generator Las AC
2. Generator Las DC
3. Generator Las AC/DC
PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK/SMAW

 Elektroda / bahan tambah  Tang Kombinasi


 Palu Besi  Sikat Baja
 Palu Terak
KODE ELEKTRODA
KODE ELEKTRODA
E6012, cara membacanya adalah:

E xxxx = huruf E menunjukkan jenis 'elektroda' untuk las SMAW


E 60xx = dua digit angka pertama (angka 60) menunjukan kekuatan tariknya dalam Ksi (kilopound-
square–inch). Angka 60 berarti kekuatan tariknya 60 ksi,jika angkanya 70 berarti 70 ksi. Kalau dibaca
dalam ukuran 'psi (pound square inch)' sama dengan 70.000 psi,dimana 1 Ksi = 1000psi.
E xx1x = digit angka ketiga (angka 1) adalah posisi pengelasan.
*kode angka 1, untuk semua posisi
*kode angka 2, untuk posisi flat/datar dan horizontal
*kode angka 3, hanya untuk posisi flat/datar.
E xxx2 = digit angka keempat (angka 2) menunjukkan:
- jenis salutan
- penetrasi busur
- arus las
- serbuk besi (%), (Selengkapnya bisa dilihat di tabel-tabel).

Contoh lain misalnya jenis kawat las E7018, artinya:


E = Elektroda
Angka 70 = kekuatan tarik 70.000psi
Angka 1 = dapat digunakan semua posisi (datar,horisontal,vertikal dan overhead)
Angka 8 = penetrasi las sedang, daya AC/DC, kandungan selaputnya serbuk besi 25%-40%, hidrogen
tendah.
KODE ELEKTRODA
FUNGSI-FUNGSI BAGIAN ELEKTRODA

 Inti elektroda :
- Sebagai penghantar arus listrik
dari tang elektroda ke busur yang
terbentuk, setelah bersentuhan
dengan benda kerja
- Sebagai bahan tambah.
FUNGSI-FUNGSI BAGIAN ELEKTRODA

 Salutan elektroda :
- Memberikan gas pelindung pada logam yang dilas
- melindungi kontaminasi udara saat logam masih cair
- Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil
pengelasan dari oksidasi udara selama proses
pendinginan.
- Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu
cepat.
- Memudahkan penyalaan.
- Mengontrol stabilitas busur.
PRINSIP LAS BUSUR LISTRIK/SMAW

 Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan


dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang
menjepit elektroda diujungnya.
 Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan
ke benda kerja dan arus listrik tetap mengalir
melalui celah sempit antara ujung elektroda
dengan benda kerja.
 Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang
dapat mencairkan logam dan membantuk alur las.
PRINSIP LAS BUSUR LISTRIK/SMAW
POLARITAS PADA PENGELASAN

 POLARITAS LURUS
Polaritas atau pengkutuban lurus
yaitu apabila elektroda terhubung
dengan terminal negative pada
generator las dan benda kerja
dengan terminal positif
POLARITAS PENGELASAN

 POLARITAS TERBALIK
Polaritas atau pengkutuban terbalik
yaitu apabila elektroda terhubung dengan
terminal positif pada generator las dan
benda kerja dengan terminal
negatif
JENIS-JENIS SAMBUNGAN LAS
1. Sambungan T (Tee Joint)
Sesuai namanya, T joint adalah jenis sambungan yang berbentuk menyerupai huruf T. Tipe sambungan
ini banyak sekali diaplikasikan untuk konstruksi atap, konveyor, dan beberapa jenis konstruksi lainnya.
Sambungan T dibuat dengan memotong 2 bagian pada sudut 90° dengan satu bagian yang terletak
di tengah bagian lainnya secara tegak lurus yang membentuk huruf T.

Contoh Tee Joint


JENIS-JENIS SAMBUNGAN LAS
2. Butt Joint
Merupakan sambungan yang dibentuk dengan cara menyatukan ujung pada kedua bagian. Pada sambungan las butt
joint, bedua bagian objek yang ingin dilas diletakkan pada bidang yang sama dan saling berdampingan. Secara
pengaplikasian, sambungan butt joint ini adalah sambungan yang paling sederhana yang digunakan untuk
menyatukan objek las.

Butt joint biasanya digunakan pada bahan dengan tebal 3/16 In. Sambungan ini tidak disarankan untuk digunakan
pada logam yang bekerja untuk beban tinggi.
Berikut beberapa jenis pengelasan pada butt joint adalah :
JENIS-JENIS SAMBUNGAN LAS
3. Lap Joint
Adalah sambungan yang terdiri dari dua benda kerja / objek las yang saling bertumpukan (tumpeng
tindih). Pengaplikasian sambungan ini biasanya cenderung untuk objek berbentuk plat tipis seperti body
kereta. Lap joint bisa di aplikasikan oada salah satu sisi saja atau pada kedua sisi agar kekuatan las lebih
baik..

Beberapa jenis pengelasan lap joint adalah sebagai berikut :


JENIS-JENIS SAMBUNGAN LAS

4. Corner Joint adalah sambungan yang dibentuk dari dua buah benda kerja / objek dengan
cara lasnya membentuk sudut berbentuk huruf “L. Hampir sama dengan Tee Joint, bedanya
sambungan ini dibentuk pada ujung objek lainnya.

Berikut adalah beberapa jenis corner joint :


JENIS-JENIS SAMBUNGAN LAS
5.Edge Joint
Edge joint diaplikasikan dengan cara menggabungkan 2 buah objek / benda las yang dibentuk secara
parallel. Kedua bagian tersebut juga dapat dibuat sejajar atau memiliki flensing edge.

Jenis-jenis pengelasan pada edge joint adalah :


LANGKAH-LANGKAH PENGELASAN

 Menghubungkan elektroda dengan terminal (-) generator


las
 Menghubungkan benda kerja dengan terminal (+) positif
generator las
 Mengatur arus (ampere) sesuai dengan jenis benda kerja
 Sentuhkan atau gesekkan elektroda dengan benda kerja
hingga membentuk bunga api
 Jalankan elektroda sesuai alur pengelasan
LAS BUSUR LISTRIK
/SMAW ( Shield Metal Arc Welding )
Hasil Pengelasan Dipengaruhi Oleh

 Besar Kecilnya Arus


 Kecepatan Pengelasan
 Ketepatan Elektroda
 Kekuatan Bahan
 Panjang Pendek Busur
CONTOH HASIL PENGELASAN

Las Menumpuk Hasil Las Berlubang Hasil Las Tidak Merata

Hasil Las Tidak Matang Hasil Las Terlalu lambat dan Hasil Las ampare rendah dan
Terlalu cepat Terlalu tinggi
CONTOH HASIL PENGELASAN

Hasil Las yang Baik


CONTOH HASIL PENGELASAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT
PENGELASAN

 Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan


di las
 Bahan yang akan di las diletakkan mendatar karena akan lebih
mudah
 Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi bahan
sekitar 2 ~ 3 mm
 Kemiringan elektroda sekitar 45O
 Sebaiknya dihindari pendinginan yang tiba-tiba setelah selesai
pengelasan (disiram air) karena beberapa bahan akan retak.

Anda mungkin juga menyukai