Anda di halaman 1dari 42

SHIELD METAL ARC WELDING

(SMAW)

ALVALO TOTO WIBOWO


SMAW
Pengertian Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang menggunakan
energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi).

Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion
(katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda berpelindung flux dan
permukaan material, sehingga menimbulkan percikan (ARC)

Proses SMAW digunakan untuk mengelas logam-logam ferrous dan non ferrous,
termasuk carbon steel, low alloy steel, stainless steel, nickel steel, cast iron, dan paduan
tembaga.
PENGELASAN BUSUR

 Pengelasan busur adalah pengelasan dengan memanfaatkan busur


listrik yang terjadi antara elektroda dengan benda kerja. Elektroda
dipanaskan sampai cair dan diendapkan pada logam yang akan
disambung sehingga terbentuk sambungan las. Mula-mula elektroda
kontak/bersinggungan dengan material yang dilas sehingga terjadi
aliran arus listrik, kemudian elektroda diangkat sedikit sehingga
timbullah busur. Panas pada busur bisa mencapai 5.500°C.
PRINSIP KERJA
Ujung elektroda, busur, cairan logam las dan
daerah-daerah yang berdekatan dengan
benda yang dilas, dilindungi dari pengaruh
udara oleh gas yang terbentuk dari hasil
pembakaran selaput pembungkus elektroda.
Selain itu ada lagi pelindung tambahan pada
cairan logam las, yang berasal dari cairan flux
atau slag yang terbentuk. Filler metal atau
logam tambah berasal dari inti kawat
elektroda. Pada elektroda-elektroda tertentu
filler metal ini bisa juga berasal dari serbuk
besi yang bercampur dengan selaput
pembungkusnya.
KEUNGGULAN SMAW

 Pengelasan dengan SMAW merupakan proses las busur paling sederhana dan paling serba
guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut alat-alatnya, membuat proses SMAW
ini banyak dipakai untuk mengelas pipa-pipa refinery hingga pipelines, bahkan untuk mengelas
di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai.
 Pengelasan bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi selagi masih bisa dijangkau dengan
elektroda. Sambungan-sambungan dimana pandangan mata terbatas bisa di las dengan cara
membengkokkan elektroda.
KEKURANGAN SMAW

 Kecepatan pengisiannya lebih rendah dibanding proses semi-otomatis atau otomatis.


 Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan jika elektroda sudah habis
terbakar.
 Puntung elektroda yang tersisa terbuang, dan waktu juga terbuang untuk mengganti–ganti
elektroda.
 Slag atau terak yang terbentuk di atas lapisan las harus dibuang terlebih dahulu sebelum
lapisan berikutnya didepositkan. Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi las hingga 50 %.
 Asap dan gas yang terbentuk juga menjadi masalah. Oleh karena itu harus tersedia ventilasi
memadai pada pengelasan dalam ruang tertutup.
 Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag dan asap yang menutupi endapan
logam.
 Dibutuhkan juru las sangat terampil agar dapat menghasilkan pengelasan berkualitas
radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari arah satu sisi.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
MESIN LAS
(JENIS ARUS YG DIGUNAKAN)

Alternating Current (AC)

MESIN LAS Direct Current (DC)

AC dan DC
TIPE MESIN LAS

Mesin las arus bolak-balik (AC), Mesin las ini memerlukan sumber arus bolak-balik
fase tunggal" Dengan sebuah transformator, arus input diperkecil tegangannya
menjadi arus output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arusnya besar sekitar 200
sampai 500 ampere.
Mesin las arus searah (DC). Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi arus
DC keluar dengan bantuan rectifier (berfungsi menyearahkan gelombang arus
listrik). Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai tombol pengatur tunggal
untuk menyetel arus listrik keluar
Mesin las arus (AC) dan (DC). Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus
bolak-balik dan arus searah. Dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan dengan
hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut. Pemakaiannya karena arus
yang keluar dapat dipilih AC atau DC
POLARITAS PENGELASAN BUSUR

 Las busur bisa menggunakan mesin las arus searah (DC)


maupun arus bolak-balik (AC). Ada 2 jenis polaritas yang
digunakan yaitu polaritas langsung dan polaritas terbalik.
Pada polaritas langsung elektroda berhubungan dengan
terminal negatif sedangkan pada polaritas terbalik
elektroda berhubungan dengan terminal positif.
POLARITAS PADA MESIN LAS
POLARITAS DCEN = DCSP (DIRECT
CURRENT STRAIGHT POLARITY)
1. Busur listrik pada pengelasan stick
welding bergerak dari elektrode ke
material dasar sehingga tumbukan
elektron berada di material dasar yang
berakibat 2/3 panas berada di material
dasar dan 1/3 panas berada di elektroda.
2. Pada polaritas DCEN menghasilkan
pencairan material dasar lebih banyak
dibanding elektrodanya sehingga hasil
las mempunyai penetrasi yang dalam,
sehingga baik digunakan pada
pengelasan yang lambat, wilayah yang
sempit dan untuk pelat yang tebal.
POLARITAS DCEP = DCRP (DIRECT
CURRENT REVERS POLARITY)

1. Busur listrik bergerak dari material dasar ke


elektrode dan tumbukan elektron berada di
elektrode yang berakibat 2/3 panas berada
di elektroda dan 1/3 panas berada di
material dasar.

2. Polaritas DCEP menghasilkan pencairan


elektroda lebih banyak sehingga hasil las
mempunyai penetrasi dangkal, serta baik
digunakan pada pengelasan pelat tipis
dengan manik las yang lebar.
KLEM MASSA

Klem masa digunakan untuk


menghubungkan kabel masa ke
benda kerja. Agar arus listrik
dapat mengalir dengan baik
maka klem massa biasanya
dibuat dari bahan penghantar
yang baik misalnya tembaga,
juga dilengkapi dengan pegas
yang kuat agar klem dapat
menjepit benda kerja dengan
kuat.
PEMEGANG ELEKTRODA

Digunakan untuk menjepit elektroda


las. Alat ini terdiri atas mulut penjepit
dan pegangan yang dibungkus
penyekat agar tidak kesetrum .
KABEL LAS

Inti kabel penghantar ini biasanya


terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus dengan isolator, dan diberi
penguat agar tidak mudah patah atau
terkelupas. Kabel ini harus lentur, tidak
kaku, agar tidak mengganggu gerakan
kerja operator.
ELEKTRODE

Merupakan logam pengisi las berupa


elektroda terbungkus fluk, untuk
proses las SMAW terdiri dari bagian :
Kawat inti (core wire rod) yang
berfungsi sebagai logam pengisi dan
Pembungkus (Coating) berupa fluk
berfungsi sebagai pelindung pada
proses pengelasan dan pada saat
penyimpanan.
MATERIAL
PERALATAN PENDUKUNG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN MESIN LAS

1. Mencolokkan stop kontak ke sumber listrik


2. Memilih jenis tegangan (DC atau AC) (tergantung jenis mesin) dan
memasang kabel massa dan kabel holder electrode
3. Menekan tombol On/Off
4. Mengatur besar arus listrik yang akan di gunakan (ampere)
5. Memasang klem massa pada meja las atau benda kerja
6. Memasang elektrode pada holder
7. Mesin siap digunakan untuk praktikum pengelasan
PROSEDUR PENGELASAN LAS LISTRIK
(SOP)

A. Persiapan bahan
1. Persiapkan bahan sesuai dengan yang di kehendaki
dengan gergaji, kikir, dll

2. Bersihkan bahan dari kotoran dan minyak atau lapisan cat


dengan gerinda,amplas dll

3. Untuk membuat bahan yang tebal di buat kampuh


B. Persiapan pengelasan
1. Letakkan alat dengan rapi sesuai keselamatan kerja

2. Aturlah posisi yang baik/enak untuk pengelasan

3. Letakkan benda kerja pada meja las yang sesuai

4. Atur kabel las sedemikian rupa sehingga tidak menjadi beban tangan

5. Pegang tanpa elektroda dan jepit elektroda dengan kuat

6. Menyalakan Elektroda
6. MENYALAKAN ELEKTRODA

 Cara sentakan (TAPING) : Elektroda di turunkan lurus sampai menyentuh benda


kerja dan langsung di angkat sampai jarak kira-kira 1X diameter(D) elektroda
kemudian di turunkan sampai terjadi busur yang di inginkan ( kira-kira 0,8 x D
elektroda )
Cara Goresan (SCRATCHING): Elektroda di
goreskan seperti korek api setelah busur
terjadi, tinggi nyala di pertahankan 0,8 x D
elektroda
7. Perpendekan elektroda harus di ikuti dengan penurunan tangan agar tinggi
busur dan sudut elektroda dapat di pertahankan.
8. Titik awal busur: Bila pengelasan di mulai dari pinggir maka penembusan awal rigi-rigi kurang
baik maka titik awal pengelasan di mulai 5-10 mm dari pinggir kemudian berjalan mundur sampai
tepi kemudian kembali ke arah pengalasan.
9. Kecepatan pengelasan: Setelah busur menyala penambahan cairan logam terjadi dengan jumlah
yang merata dengan kecepatan yang konstan dan rata hasil rigi-rigi akan baik. Gunakanlah ayunan
pada saat Mengelas agar diperoleh hasil Las yang baik sesuai dengan posisi las.

AYUNAN ZIGZAG

AYUNAN ANGKA 8

AYUNAN MELINGKAR
10. Mematikan Busur Nyala: Agar ujung rigi-rigi tidak keropos dan tidak terlalu
rendah untuk melepaskan busur nyala sbb: Elektroda di angkat lalu sedikit di
turunkan baru diayun keluar atau elektroda di angkat sedikit lalu di turunkan
kembali sambil di lepas dengan menggunakan ayunan ke kiri atas
11. Menyambung Rigi-rigi, Bila elektroda
habis sebelum batas kembali dengan
cara busur nyala 5 - 10 mm dari
kanan,elektroda digerakkan ke kiri
sampai mendekati rigi-rigi yang akan di
sambung kemudian seterusnya sesuai
arah pengelasan
SELESAI
TUGAS

 Cari tahu apa itu CC sama CV


 Cari tahu tentang duty cycle
 Cari tahu tentang standard pemilihan material dan elektrode

Anda mungkin juga menyukai