(SMAW)
Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion
(katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda berpelindung flux dan
permukaan material, sehingga menimbulkan percikan (ARC)
Proses SMAW digunakan untuk mengelas logam-logam ferrous dan non ferrous,
termasuk carbon steel, low alloy steel, stainless steel, nickel steel, cast iron, dan paduan
tembaga.
PENGELASAN BUSUR
Pengelasan dengan SMAW merupakan proses las busur paling sederhana dan paling serba
guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut alat-alatnya, membuat proses SMAW
ini banyak dipakai untuk mengelas pipa-pipa refinery hingga pipelines, bahkan untuk mengelas
di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai.
Pengelasan bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi selagi masih bisa dijangkau dengan
elektroda. Sambungan-sambungan dimana pandangan mata terbatas bisa di las dengan cara
membengkokkan elektroda.
KEKURANGAN SMAW
AC dan DC
TIPE MESIN LAS
Mesin las arus bolak-balik (AC), Mesin las ini memerlukan sumber arus bolak-balik
fase tunggal" Dengan sebuah transformator, arus input diperkecil tegangannya
menjadi arus output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arusnya besar sekitar 200
sampai 500 ampere.
Mesin las arus searah (DC). Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi arus
DC keluar dengan bantuan rectifier (berfungsi menyearahkan gelombang arus
listrik). Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai tombol pengatur tunggal
untuk menyetel arus listrik keluar
Mesin las arus (AC) dan (DC). Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus
bolak-balik dan arus searah. Dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan dengan
hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut. Pemakaiannya karena arus
yang keluar dapat dipilih AC atau DC
POLARITAS PENGELASAN BUSUR
A. Persiapan bahan
1. Persiapkan bahan sesuai dengan yang di kehendaki
dengan gergaji, kikir, dll
4. Atur kabel las sedemikian rupa sehingga tidak menjadi beban tangan
6. Menyalakan Elektroda
6. MENYALAKAN ELEKTRODA
AYUNAN ZIGZAG
AYUNAN ANGKA 8
AYUNAN MELINGKAR
10. Mematikan Busur Nyala: Agar ujung rigi-rigi tidak keropos dan tidak terlalu
rendah untuk melepaskan busur nyala sbb: Elektroda di angkat lalu sedikit di
turunkan baru diayun keluar atau elektroda di angkat sedikit lalu di turunkan
kembali sambil di lepas dengan menggunakan ayunan ke kiri atas
11. Menyambung Rigi-rigi, Bila elektroda
habis sebelum batas kembali dengan
cara busur nyala 5 - 10 mm dari
kanan,elektroda digerakkan ke kiri
sampai mendekati rigi-rigi yang akan di
sambung kemudian seterusnya sesuai
arah pengelasan
SELESAI
TUGAS