Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASBES
Dosen Pengampu : Yulia Puspa Dewi , S.Si.M.T

OLEH KELOMPOK 6 :

Aditya Permana Putra (2131240076)

Anang Waluyo (2131240

Ega Aliansa (2131240

Gunawan Bayu (2131240

Revanda Febryanto (2131240087)

Marchel Ryandika Saputra Nugraha (2131240108)

MATA KULIAH TEKNOLOGI BAHAN


PSDKU POLITEKNIK NEGERI MALANG
DI KOTA KEDIRI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang :
Sekitar tahun 80-an bahan asbes biasanya sangat akrab digunakan sebagai penutup atap
dan plafon rumah. Selain harga dan pemasangannya mudah karena asbes memiliki bobot
yang ringan. Asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Pertama golongan serpentine
yaitu krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dan golongan kedua
amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk : actinolite, amosite (asbes
coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite
(asbes biru) dan tremolit.

Asbes merupakan bijih mineral alami. Asbes banyak digunakan karena sifatnya yang
tahan panas. Khususnya digunakan pada bangunan agar bangunan tidak mudah terbakar.
Asbes digunakan sebagai bahan pelindung rangka besi, dicampur denganbahan bangunan
lain untuk atap atau tembok. Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita
jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk
plafon atau partisi).

Asbes memiliki sifat tahan asam, relatif sukar larut, daya regang tinggi, serat asbes
bersifat tahan panas dapat mencapai 800 ºC, fleksibel, tidak menguap, mampu meredam
suara, tidak mudah dihancurkan di alam. Biasanya asbes digunakan untuk mobil, kompor,
atap rumah, plafon, pelapis dan kabel listrik panas. Asbes sering juga digunakan pada
isolating pipa pemanas dan juga untuk panel akustik karena sifatnya yang kedap air dan
kedap suara. (Abraham JL, 1994; WHO, 1995).

Serat-serat asbes mudah sekali terlepas dari ikatannya dan membentuk serat- serat
mikroskopis jika terhisap, asbes mengandung debu yang dapat dihirup oleh manusia dan
debu-debu asbes ini merupakan partikel yang beterbangan di udara.Debu asbes akan
merusak DNA dari sel lubang paru (mesothelium) serat asbes mengendap atau menusuk
sel paru-paru tidak bisa diurai dan dikeluarkan lagi oleh tubuh akibatnya kontrol
pertumbuhan sel terganggu sehingga menyebabkan penebalan atau pembengkakan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru) dan dikenal dengan penyakit Asbestosis (Roggli VL,
1994)
II. Rumusan Masalah :

1) Apa  Pengertiaan asbes ?
2) Apa  sifat-sifat dari asbes ?
3) Bagaimana  pembagian asbes ?
4) Dimana saja tempat terdapatnya  ?
5) Bagaimana  cara penggunaanya ?
6) Bagaimana  cara pebuatan asbes ?
7) Apa saja bahaya asbes bagi kesehatan ?
BAB II
ISI
A. Bahan Baku
 Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi
serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian.
Golongan serpentin, yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan
komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, dan Golongan amfibol, yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit,
aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri silikat silikat kompleks, tetapi dalam
menulis komposisi mineral asabs terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari
molekul Si11012. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar – X, sebenarnya silikat itu terdiri dari
molekul molekul si4011

Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain
karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada
umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang
hingga yang halus.

Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :

1. Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

 Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes,pelapis ketel uap, pelapis
dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.
 Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alat kimia,
gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.
2. Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

 Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan
listrik.
 Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik.
 Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur.
 Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan
asbes sebagai bubur.
Asbes Amfibol mengandung mineral : Crocidolite (Na Fe ((OH)Si O11) , Amosite (Mg, Fe) (OH)
2 5 4 2

Si O11) yang terbentuk \karena proses metamorfosa kontak dari sedimen silika besi,  Anthophylite 
4 2

(MgFe)   ((OH)Si O11) yang terbentuk dalam proses lensa amphobole dan berasal dari mineral
7 4 2

serpentine ultrabasa dengan komposisi dunite, Tremolite (Ca (Mg, Fe) ((OH)Si4O11) ditemukan
2 5 2

dalam batuan beku tipe epimagnetik dapat juga dalam batu gamping kristalin dan dolomit
termetamorf dan Actinolite (Ca2(Mg,Fe)5(OH)Si4O11)2 yang terbentuk dalam temperature yang
relatif rendah dalam kristal skist, dalam batuan beku karena metamorphosis, hydrothermal. Asbes
jenis Amfibol Yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adal dari jenis varitas krosidolit.
Hal ini berhubungan dengan adanya daya pintal yang sesuai dengan kebutuhan indrustri tekstil.
Asbes Serpentin mengandung mineral chrysotile dan antagonit yang merupakan hidroksida
magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O atau (Mg6(OH)4Si3O8), terbentuk
sebagai Galian ubahan hydrothermal (alterasi) dr  batuan ultrabasa yang kaya magnesia (peridotite,
dunite). Hanya sedikit yang terjadi karena pelapukan batu gamping magnesia (dolomit). Asbes
dapat juga terjadi karena perubahan bentuk dan proses transformasi dari batu karang. Batu ini
termasuk olivin yang disebut peridotite, tersusun dari besi magnesium dan silikat yang mengalami
temperatur dan tekanan.
B. Sifat Asbes :
1) Mikroskopi : Dibawah mikroskop serat nampak bergelombang lurus, permukaan serat tidak kasar
kalau dipintal akan selip.
2) Sifat fisik : Kekuatan serat asbes tergantung jenisnya, cara penambangan dan pengolahan. Asbes
tahan panas pada suhu 10000C, titik leleh 1180-15000C. Asbes akan kehilangan berat bila air
kristal dan karbondioksida menguap.
3) Sifat kimia :susunan serat dipengaruhi komponen kimia.
4) Diskripsi asbes Warna : putih, kelabu, hijau
5) Sistem kristal : monoklin, fibruos

C. Ciri – Ciri Asbes :


1) Tahan api dan tahan asam
2) Berbentuk serabut (panjang/pendek)
3) Mudah dipintal, kuat, fleksibel

4) Berwarna putih, kelabu, hijau

D. Pembagian Asbes Berdasarkan Panjang Serat :


Crude Asbetos :  a. Crude No 1 : panjang serat = ¾ inch (19mm) atau lebih

b. Crude No 2 : panjang serat = 3/8 – ¾ inch

Milled asbestos : serat dapat untuk tekstil

1) Asbes serabut panjang :

a) Dipintal untuk benang, tali, kain asbes


b) Untuk tirai tahan api, baju tahan api
c) Isolasi listrik dan tahan panas
d) Belt conveyor
e) Pelapis kampas rem kendaraan
f) Kaos tangan, sumbu, kaos lampu

2) Asbes Serabut sedang :

a) Bahan campuran semen asbes


b) Membuat pipa-pipa, lembaran asbes, atap

3) Asbes Serabut pendek

a) Bahan Tahan Api

E. Tempat Terdapatnya Asbes


Penambangan : Terbuka dan bawah tanah Kebumen, Gersik, Tuban,
Halmahera, Gorontalo, Tanase

F. Pengolahan Asbes :

1. Dilakukan penggilingan untuk memisahkan antara serat dengan gumpalan.(basah


atau kering).

2. Penggilingan Secara Kering :

 Diremuk dengan jaw crusher/hammer crusher sampai ukuran


150 mm, kemudian dilakukan hand sorting.
 Diayak dengan vibrating grizzly, lebar spasi 50 mm. Oversize
diremuk lagi dengan setting 50 mm, produknya digabung
dengan undersize dan dikeringkan dengan suhu 90-540 C
selama 1-10 menit.

G. Cara Pemasangan Asebes


Standar ini merupakan revisi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2840- 1992, Tata Cara
pengerjaan lembaran Asbes semen untuk penutup atap pada  bangunan rumah dan gedung. Tata cara ini
dimaksudkan sebagai acuan bagi pelaksana dalam melaksanakan pemasangan penutup atap, ddengan
tujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif akibat debu yang ditimbulkan pada waktu
pengerjaan pemasangan penutup atap Pengerjaan lembaran Asbes untuk penutup atap harus
memenuhi ketentuan antara lain, sebagai berikut :

1) Dipersiapkan tempat penerimaan yang terhindar dari kegiatan lain.


2) Tumpukan lembaran ditempatkan jauh dari lalu lintas kendaraan atau kesibukan kerja dan
terlindung dari kemungkinana kerusakan lainnya.
3) Bahan yang digunakan harus sesuai dengan SII No. 249/M/3/1987.
4) Hindarkan adanya pemahatan / Pemotongan / pelubangan lembar asbes semen yang telah
terpasang.

Pemotongan lembaran asbes dapat dilakukan, sbb:


1) Cara menekan (Jepitlah lembaran dengan papan penggaris, kemudian tekanlah bagian
yang bebas ke bawah setelah di basahi dengan air seperlunya).
2) Pisau (berilah tanda yang jelas dan tepat pada tepi lembaran yang akan dipotong,
letakkanlah penggaris diatas lembaran yang telah diberi tanda dan dibasahi air seperlunya,
kemudian garislah dengan pisau dengan sedikit ditekan dan berulang – ulang sampai
membekas sedalam ± ½ tebal, tariklah lembaran yang bebas ke atas atau ke bawah
sampai patah.
3) Dan pemotongan dengan geraji (beri tanda yang jelas bagian yang akan dipotong,
letakkan lembaran pada bidang yang datar, gergaji dengan posisi tegak lurus setelah
dibasahi air).

H. Keuntungan Asbes :

1. Bahannya ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.


2.  Tidak mudah rusak atau jebol.
3.  Pemasangannya mudah.
4.  Mudah diprbaiki jika terjadi kerusakan.
5. Mudah didapat.
6. Rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas (dari
matahari).
7. Tentunya juga harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan bahan bangunan
yang lain

I. Efek Samping Asbes


Asbes dalam jangka pendek takkan terlihat secara nyata / signifikan efek samping terhadap
kesehatan kepada penghuni rumah
Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang
kitakenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira – kira lebih tipis dari 1/700 rambut
kita, serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru
akan menetap disana dan  bisa menyebabkan berbagi macam penyakit.
Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat – seratnya
bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak,
dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak 

Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat membangun, menghancurkan atau merenovasi
bangunan, ketika Asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-
serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya

 Bagi paru-paru kita.Peringatan maupun regulasi tentang bahaya asbes umumnya sudah
diketahui oleh para engineer, kontraktor, arsitek, maupun semua yang pernah terlibat dalam proyek
konstruksi. Sayangnya, banyak masyarakat awam yang belum mengenal betul (bahkan ada yang sama
sekali tidak tahu) bahaya penggunaan asbes. Di toko bahan bangunan, asbes juga masih dijual dengan
bebas. Dengan kata lain, tidak sulit kalau kita ingin membeli asbes dan menggunakannya sebagai bahan
bangunan

Beberapa penyakit yang dapat muncul karena pengaruh asbes antara lain :

1.     Asbestosis

Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung  paru-paru. Akibat iritasi,
akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas dan menebal sehingga
paru-paru tidak bisa lagi mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal. Keadaan ini
akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernapas, napas pendek, batuk, dan nyeri dada.
Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan terhambat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama
kelamaan, jantung akan membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu asbes disebut
asbestosis.

2. Mesothelioma

Adalah sejenis kanker atau tumor ganas yang menyerang selaput pada perut dan membrane paru -
paru, Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak hingga sampai pada selubung paru-paru.
Di sini, debu asbes akan merusak  DNA   dari   sel   selubung   paru   (mesothelium),   akibatnya kontrol
pertumbuhan sel terganggu. Sel yang telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali, kemudian
berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya. yang selain mengenai orang yang bekerja pada
lingkungan dengan konsentrasi asbes tinggi bisa juga menyerang keluarga yang tinggal serumah dengan
orang yang terkena atau yang tinggal di dekat sumber pencemaran asbes.

3. Kanker paru-paru
Dapat muncul apabila seseorang terus menerus bekerja dalam lingkungan yang terkontaminasi asbes.
Para perokok cenderung lebih beresiko dibandingkan yang bukan perokok apabila menghisap debu asbes.
Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes hampir sama dengan kanker mesothelioma.
Bedanya, yang terkena adalah dinding saluran napas (bronchiolus).  Awalnya  kerusakan hanya terbatas pada 
paru-paru, kemudianpada  stadium lanjut  dapat  bermetastasis ke  organ tubuh lainnya.  Di  Negara Negara
maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker). Asbes yang dihirup bisa
menyebabkan "kanker" 20 hingga 30 tahun kemudian.

Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes
sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes,
termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat
undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara
lainnya.

J. Bahan Pengganti Asbes


Jika belum terlanjur menggunakan asbes, alternatif lainnya yang bisa dipakai dan lebih baik
untuk kesehatan, ialah Genteng tanah adalah pilihan bagus, atau bisa menggunakan fiberglass yang
relatif lebih murah dibanding genteng tanah. Produk inovasi baru juga bisa digunakan, seperti Atap
Baja.
Dewasa ini perkembangan komposit kayu mengarah pada produk - produk yang memanfaatkan bahan
lignoselulosa. Sifat-sifat yang menguntungkan dari papan komposit jenis ini relatif ringan, mudah
dalam pengerjaan dan sifat ketahanannya terhadap api, rayap dan jamur serta cuaca yang baik

Papan komposit jenis ini tidak menggunakan bahan asbes, seperti yang kita ketahui bahan
asbes yang selama ini digunakan dapat membahayakan kesehatan. Solusi pengganti plafon asbes adalah
papan gipsum plafon.

Ada juga bahan bangunan yang tidak berbahaya dipakai sebagai pengganti asbes, misalnya :
GRC dankalsiboard  yang tebuat dari campuran semen, kalsium dan serat. Cara mengecek
bahan tersebut benar – benar sudah tidak menggunakan bahan asbes lagi ialah dengan cara
mengecek permukaannya, jika terdapat bercak atau serat putih kemungkinan masih ada asbesnya.
Namun ada yang sudah dijamin 100% tanpa menggunakan bahan asbes, yaitu : atap dari PVC atau
Polikarbonat. Di pasaran juga sudah terdapat material pengganti sebagai alternatif asbes yaitu :

 Kalsiboard (serat selulosa, silika, zat aditif, semen, dan air)

 Ardex (serat sintetis, serat selulosa, zat aditif, semen, dan air)

 Seng Eternit (serat sintetis, serat selulosa, zat additif, semen, dan air)

K. Cara Mengurangi Efek Negatif Dari Asbes


Kalau terlanjur menggunakan asbes, kita bisa meminimalkan dampak serat yang terlepas dari

asbes dengan langkah-langkah :

1) Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh

kedalam rumah.

2)  Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.

3)  Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.

4) Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang

terkandung didalam asbes.

5) Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang rusak

walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :
Asbes merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Asbes biasa digunakan sebagai atap rumah
karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :

1)  Mudah didapatkan.
2) Harganya murah.
3)  Bobotnya ringan.

4)  Pengerjaannya lebih mudah.


5) Tahan terhadap panas, kedap suara, kedap air (cocok digunakan sebagai atap).

Karena sifatnya yang cukup “ampuh” menghadapi berbagai kondisi, asbes bisa digunakan juga
sebagai isolator panas. Rumah beratap asbes pun akan terasa sejuk karena asbes memiliki sifat tidak
menyerap panas, tidak kalah dengan genteng tanah liat.

Berbagai penyakit bisa timbul karena adanya fiber di dalam paru-paru, misalnya penyakit
Asbestosis, Mesothelioma hingga Kanker

  Karena  bahayanya  ini,  beberapa  negara  mengatur  regulasi   khusus  tentang penggunaan
asbes sebagai  bahan bangunan.  Bahkan, The  European  Union melarang pemakaian  semua  jenis 
asbes,  termasuk  ekstraksi,  pembuatan,  hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat
undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara
lainnya. Tips bagi yang ingin membangun rumah, utamakan kesehatan pengguna rumah. Gunakan
material yang tidak berbahaya. Biasanya material yang sering  membahayakan bagi  kesehatan  pemilik
rumah adalah cat  dan  atap.  Oleh  karena  itu,  pilihlah yang berkualitas, pilih yang dipercaya banyak
orang, pilih yang tidak membahayakan kesehatan. Karena, kesehatan jauh lebih mahal  daripada  harga 
material bangunan

Anda mungkin juga menyukai