Anda di halaman 1dari 16

AGEN KIMIA PENYAKIT

ASBESTOS

KELOMPOK 12
1. DIANISSAFITRAH HIDAYATI (25010113130390)
2. NURFRIDA P. P (25010113140414)
3. FARAH HUSNA FADHILAH (25010113140438)

Fakultas Kesehatan Masyarakat

2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-

Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat dan salam

kami haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita

dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang. Terima kasih kepada anggota

kelompok 12 yang telah bekerja sama membuat makalah.

Makalah ini membahas tentang salah satu agen kimia penyakit yaitu asbestos.

Asbestos adalah bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun ternyata

ada banyak bahaya yang ditimbulkan oleh bahan ini. Karena itulah dibutuhkan pengelolaan

yang baik dan tindakan pencegahan dalam rangka meminimalisir timbulnya penyakit.

Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik lagi.

Kelompok 12

DAFTAR ISI

1
1. Pendahuluan........................................................................................................................ 3
2. Sumber Asbestos................................................................................................................. 4
3. Karakteristik Asbestos......................................................................................................... 5
4. Perjalananan Asbestos setelah dari Sumber........................................................................ 6
5. Nasib di Media Lingkungan................................................................................................ 7
6. Dampak pada Media Lingkungan....................................................................................... 8
7. Rute Masuk ke Makanan, Hewan dan Manusia.................................................................. 9
8. Dampak Asbestos pada Manusia....................................................................................... 10
9. Pencegahan terhadap Asbestos.......................................................................................... 12

PENDAHULUAN

Asbestos adalah sebuah mineral berfiber. Asbestos merupakan bahan yang tahan
terhadap api sehingga telah digunakan dalam banyak aplikasi. Apabila bahan asbes dalam
kondisi baik maka aman kecuali serat asbes menjadi udara ketika bahan tersebut rusak.
Apabila serat ini dihirup maka dapat menyebabkan penyakit - penyakit serius. Ada empat

2
penyakit utama yang disebabkan oleh asbes : mesothelioma ( yang selalu fatal) , kanker paru-
paru ( hampir selalu fatal) , asbestosis ( tidak selalu fatal, tetapi bisa sangat melemahkan ) dan
penebalan pleura difus ( tidak fatal).
Faktor kunci dalam menentukan risiko menderita penyakit yang berhubungan dengan
asbes adalah jumlah serat yang masuk ke pernapasan. Bekerja pada atau dekat kerusakan
bahan yang mengandung asbes atau menghirup serat asbes berkali kali dari lingkungan
dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan penyakit yang berhubungan dengan
asbes.
Penyakit terkait asbes tidak akan segera mempengaruhi tubuh tetapi di kemudian hari,
sehingga perlu untuk melindungi diri sejak sekarang untuk mencegah tertular penyakit yang
berhubungan dengan asbes di masa depan . Hal ini juga penting untuk diingat bahwa orang
yang merokok dan juga terkena serat asbes berada pada risiko yang lebih besar terkena
kanker paru-paru.

Akibat dampak buruk dari penghirupan beberapa jenis fiber asbestos dapat
menyebabkan berbagai penyakit, oleh karena itu kebanyakan penggunaan asbestos telah
dilarang di banyak negara. Fiberglass merupakan pengganti yang cocok dari asbestos untuk
insulasi panas dan fiber keramik tenun sama baik atau lebih baik sebagai insulator konduktor
listrik suhu-tinggi.

3
SUMBER ASBESTOS

A. Secara Alamiah

Asbes ditemukan di alam dalam bentuk serat halus sebagai pembuluh diantara
karang-karang. Karang tersebut terdiri atas asam kersik dan silikat magsenium. Dengan
menghancurkan masa-masa karang, diperoleh serat-serat kemudian dibuat batu asbes.
Batu asbes digiling dan disortir akan diperoleh serat asbes lalu serat-serat halus di
pintal menggunakan kapas menjadi benang dan untuk menghilangkan kapas benang
tersebut dipanggang diatas api, sehingga kapasnya terbakar dan yang tinggal benang
asbes.
Cara lainnya adalah serat-serat asbes tidak dipintal tetapi dipress sebagai
lempengan asbes (kertas asbes), atau serat asbes dipress dicampur dengan semen
Portland sehingga menjadi lempengan asbes semen. Dan cara mudah memperoleh serat
asbes adalah karang yang mengandung asbes di pecah disortir dan diambil batu yang
mengandung asbes lalu digiling atau disaring untuk memisahkan antara serat asbes dan
batu.

B. Secara Atropogenik

Pembuatan asbes dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah kertas dengan
berbagai perekat yang dapat mendukung terbentuknya asbes yang bermutu. Hal ini di
picu dengan adanya suatu metode yang dilakukan, agar bahan dari kertas dalam
pembuatan asbes berkualitas dan tahan lama. Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan,
bahwa beberapa sampah dapat dimamfaatkan sebagai daya guna dan ramah lingkungan.
Dalam metode yang diambil dalam pembuatan daur ulang sampah diambil hasil
pembahasan pendaur ulangan kertas bekas, dan Koran, hal ini dilihat dari segi
ekonomisnya. Dalam tahapan selanjutnya bahan yang telah diproses dengan tahapan
pembuburan kertas.

Sebetulnya secara alami asbes telah ada di sekitar kita. Asbes alami dapat
dilepaskan dari batu atau tanah oleh kegiatan rutin manusia, seperti konstruksi, atau pada
proses pelapukan alami.

4
KARAKTERISTIK ASBESTOS

Berikut adalah sifat fisik dan sifat kimia dari asbestos:

A. Sifat Fisik Asbestos:


1. Mikroskopis
Dibawah mikroskop serat nampak bergelombang lurus, permukaan serat tidak
kasar kalau dipintal akan selip.
2. Kekuatan serat asbes tergantung jenisnya, cara penambangan dan pengolahan.
Asbes tahan panas pada suhu 10000C, titik leleh 1180-15000C. Asbes akan
kehilangan berat bila air kristal dan karbondioksida menguap.
3. Asbestos bersifat fleksibel atau lentur

B. Sifat kimia
1. Susunan serat asbestos dipengaruhi komponen kimia.
2. Memiliki sifat tahan asam dan relatif sukar larut
3. Memiliki daya regang tinggi dan tahan panas
4. Asbestos mampu meredam suara dan tidak mudah dihancurkan di alam.
5. Bersifat kedap air sehingga biasanya asbes digunakan pada isolating pipa pemanas
dan juga untuk panel akustik
6. Tidak mampu dikeluarkan secara alami oleh tubuh manusia

5
PERJALANAN SETELAH KELUAR DARI SUMBER

Asbes adalah nama umum yang berlaku untuk beberapa jenis mineral silikat berserat. Secara
historis, asbes terkenal karena ketahanan terhadap api dan kemampuannya untuk ditenun
menjadi kain. Karena sifat ini, itu digunakan untuk membuat tirai tahan api panggung untuk
teater, serta tahan panas pakaian untuk pekerja logam dan petugas pemadam kebakaran.
Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat serat
untuk menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes
zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Asbes juga digunakan sebagai isolasi
untuk mesin roket di pesawat luar angkasa dan sebagai komponen dalam sel elektrolitik yang
membuat oksigen di kapal selam nuklir terendam. Sebagian besar klorin untuk pemutih,
pembersih, dan desinfektan diproduksi menggunakan produk asbes.

Ada enam jenis asbes: aktinolit, amosite, anthophyllite, crocidolite, tremolite, dan cempaka.
Pertama lima jenis yang dikenal sebagai amfibol. Mereka dicirikan dengan memiliki serat
yang sangat kuat dan kaku, yang membuat mereka bahaya kesehatan yang serius. Serat asbes
Amphibolic dapat menembus jaringan tubuh, terutama di paru-paru, dan akhirnya
menyebabkan tumor untuk berkembang. Keenam jenis asbes, chrysotile, dikenal sebagai
serpentin. Serat nya adalah jauh lebih lembut dan lebih fleksibel daripada asbes amphibolic,
dan mereka melakukannya lebih sedikit kerusakan jaringan tubuh. Semua enam jenis asbes
terdiri dari rantai panjang atom silikon dan oksigen, terkunci bersama-sama dengan berbagai
logam, seperti magnesium dan besi, untuk membentuk kumis seperti serat kristal yang
menjadi ciri mineral ini.

Asbes harus dipisahkan dari bijih batuan menggunakan metode fisik, bukan metode kimia
kadang-kadang digunakan untuk memproses bijih lainnya

6
NASIB DI MEDIA LINGKUNGAN
(AIR, TANAH, UDARA, MAKANAN/ MINUMAN)

Debu Asbes dapat mengkontaminasi melalui :

a) operasi penambangan atau penggilingan;

b) pengolahan bahan-bahan yang mengandung asbes atau akibat pembuatan/ produksi


barang-barang yang mengandung asbes;

c) pemakaian atau penggunaan barang-barang hasil produksi yang mengandung asbes;

d) kegiatan membongkar, membuka, mencopoti, memperbaiki kerusakan (reparasi) atau


merawat barang-barang hasil produksi yang mengandung asbes;

e) kegiatan menghancurkan dan merubuhkan bangunan pabrik atau bangunan lainnya


yang mengandung bahan-bahan berasbes;

f) kegiatan memindahkan (transportasi), menyimpan dan kegiatan yang menyebabkan


timbulnya kontak atau sentuhan fisik dengan asbes atau bahan-bahan yang
mengandung asbes;

g) kegiatan-kegiatan lain yang menimbulkan resiko terkena debu asbes yang ada di
udara.

7
DAMPAK PADA MEDIA LINGKUNGAN

Asbes termasuk bahan berbahaya, namun kurang disadarioleh pemakainya karena dampak
negatif yang ditimbulkannya tidaksegera tampak. Serat asbes cenderung mudah patah,
menjadidebu, tersebar di udara serta lengket pada pakaian maupun tubuhmanusia. Debu asbes
dapat menempel pada kulit danmenimbulkan gatal-gatal (iritasi). Ketika digaruk atau
digosok, debutadi dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui lubangpori-pori untuk
kemudian berkembang menjadi kanker kulit. Bahayadari serat asbes berkaitan dengan sifat
fisiknya yang kuat. Debuhalus yang terdiri atas serat-serat mikroskopis asbes bisa
bertahanlama mengapung di udara. Ketika dihirup oleh manusia, serat-seratyang sangat kuat
itu akan masuk dengan mudah melalui saluranpernafasan. Sifatnya yang tahan lama itu pula
yang menyebabkanserat-serat asbes akan tinggal di dalam tubuh manusia selamabertahun-
tahun.Serat asbes dapat mengakibatkan gangguan pneumokoniosis pada paru-paru yang lebih
dikenal dengan sebutan asbestosis, yaitu gangguan pada paru-paru karena penyerapanjangka
panjang serat asbes dan sudah cukup dikenal di kalanganpraktisi kesehatan kerja maupun
kesehatan lingkungan. Sifat dariserat asbes ini adalah dapat menyebabkan terjadinya goresan-
goresan pada permukaan paru-paru. Gangguan ini ditandai dengankerasnya permukaan paru-
paru karena banyaknya serat ataugoresan pada jaringan.Inhalasi serat asbes dapat
mengakibatkan peningkatankasus kanker paru-paru dan membran di sekitarnya. Asbes
dapatmengakibatkan kanker jenis mesothelioma, yaitu jenis kanker yangmempengaruhi
membran yang menyelimuti paru-paru.Mesothelioma adalah nama yang diambil dari selaput
mucus yangmelapisi rongga dada (pelapis mesotelial) dimana sel tumorcenderung
berkembang. Kanker ini berkembang pada diafragma,pembatas rongga dada dan perut. Jenis

8
kanker ini juga dapatmenyerang pelapis jantungProses keracunan Asbes tidak terjadi secara
seketika,racun Chrysotile akan menyerang manusia secara akumulatif,proses terinfeksi
Chrysotile akan memicu terjadi kanker padamanusia dalam waktu puluhan tahun kemudian.
Setelah 15 tahunpemaparan, asbestosis dapat mengakibatkan timbulnya tumorganas pleura (=
Mesothelioma). Tumor ini kebal terhadap berbagaimacam terapi dan prognosisnya sangatlah
buruk. Mereka yang beresiko tinggi terkena penyakit ini adalahmereka yang bekerja pada:
pabrik pembuatan pipa, pengelasanindustri, konstruksi dan bangunan kapal. Juga termasuk
merekayang menggunakan asbes sebagai atap rumah dan bahan yang mengandung asbes.

(CARA) RUTE MASUK KE DALAM MAKANAN, HEWAN, MANUSIA

Debu asbes masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Antara lain dengan mengisap debu
ketika bernapas, menelannya bersama ludah dan dahak, atau mengonsumsi makanan serta
minuman yang mengandung sejumlah kecil serat-serat tersebut.

Makanan

Debu asbes akan menempel pada makanan yang tidak ditutup rapat dan berada dalam
lingkungan yang dipenuhi asbestos.

Hewan

Pada hewan, debu asbes bisa masuk melalui inhalasi (pernapasan) dan juga melalui kulit/
bulu yang terkontaminasi dengan asbestos.

Manusia

Pada saat seseorang menghirup serat asbes , secara alami sebagian besar daripadanya dapat
dikeluarkan, namun beberapa dapat bersarang di paru-paru sepanjang hidup. Serat dapat
terakumulasi dan menyebabkan peradangan jaringan parut, sehingga mempengaruhi
pernapasan dan menyebabkan penyakit.

9
Serat asbes yang lancip/tajam dan terjebak di dalam paru-paru inilah yang berbahaya bagi
kesehatan. Paru-paru kita mengembang dan mengempis ketika bernafas, pada saat itulah serat
asbes yang lancip/tajam mengiris-iris bagian dalam paru-paru. Kemudian mengakibatkan
luka pada paru-paru. Luka ini berkembang terus menjadi iritasi/luka yang lebih besar lagi
dikarenakan ter-iris lagi ketika bernafas. Sampai ke berbagai macam penyakit lainnya seperti
sesak nafas dan kanker.

Debu asbes yang terhirup ke dalam paru-paru akan berubah menjadi badan-badan asbestos,
yang jika diperiksa menggunakan mikroskop tampak seperti batang dengan panjang
mencapai 200 mikron.

Pada pekerja yang telah lama terpapar debu asbes, retensi serat-serat asbesnya cukup besar.
Jika dibiarkan, serat tersebut secara perlahan-lahan akan menimbulkan jaringan ikat pada
paru yang progresif.

DAMPAK ASBESTOS PADA MANUSIA

1. Asbestosis

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos
terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap,
serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes
juga dapat menyebabkan penebalan pleura atau selaput yang melapisi paru-paru
(www.dokter-online.co.nr, 2006).

Asbestosis dan abses pleural adalah penyakit non malignant yang pelan-pelan menjadi
progresif. Asbes ini dapat menyebabkan perusakan atau pelemahan pada fungsi paru
termasuk pengurangan kapasitas paru, pembatasan bernafas, serta penurunan
kemampuan untuk memindahkan oksigen dari udara kedalam darah. Dalam literature
lain menyebutkan bahwa asbestosis adalah proses interstitial yang perlahan-lahan
berkembang menjadi fibrosis paru-paru nonnodular difus yang mengenai saluran nafas
terminal, alveoli dan pleura (Price SA, 1995).

2. Kanker Paru paru

10
Kanker paruparu menyebabkan angka kematian yang paling tinggi dari semua efek
pencemaran asbes pada seseorang. Insiden kanker paruparu dapat terjadi pada orang
orang yang secara langsung terlibat di dalam proses penambangan, pengggilingan
manufacturing dan menggunakan asbes/ hasil produknya lebih tinggi dari barang lain.
Gejala paling umum dari kanker paruparu akibat asbestos adalah batuk dan perubahan
cara bernapas. Gejala lain yang dapat timbul adalah pemendekan napas, sakit di dada/
terasa sesak di dada, keparauan dan anemia.

Orangorang yang telah terkontaminasi asbestos dan juga terkontaminasi karsinogen lain
seperti asap rokok mempunyai resiko signifikan yang lebih besar terkena kanker paru
paru dibanding orangorang yang hanya tercemar oleh asbestos. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang yang bekerja dengan asbes yang juga merokok adalah 90 kali
lebih berpeluang untuk menciptakan kanker paru paru dibanding orang yang tidak
merokok atau terkontaminasi asbes.

3. Mesothelioma

Mesothelioma adalah jenis kanker yang jarang terjadi karena hanya terbentuk pada
lapisan membran tipis dari paruparu, dada, abdomen, dan jantung. Sekitar 200 buah
kasus didiagnosa setiap tahunnya terjadi di USA. Hampir semua kasus mesothelioma
berhubungan dengan kontaminasi asbes. Kirakira 2% dari total penambang dan pekerja
tekstil yang bekerja dengan asbestos dan 10 persen dari total pekerja yang bekerja di
pabrik pengelolaan asbes mengandung gas tersembunyi yang menyebabkan
mesothelioma.

Orangorang yang bekerja di penambangan asbestos, penggilingan asbestos serta


industri lain dan galangan kapal yang menggunakan asbestos, atau orangorang yang
bekerja membuat isolasi asbes memiliki potensi yang lebih besar untuk terkena
mesothelioma. Hal semacam ini berlaku juga bagi orangorang yang hidup dengan
pekerja asbes, dekat area penambangan asbes, dekat dengan produkproduk asbes atau
dekat dengan galangan kapal yang menggunakan asbes sebagai bahan baku dasar.

4. Plak pleura (kalsifikasi)

11
5. Efusi pleura

6. Kanker rahim

Penelitian eksperimental telah menunjukkan bahwa bedak dan asbes mungkin transisi di
dalam rongga perut, menyebabkan displasia epitel ovarium, sehingga meningkatkan
risiko kanker ovarium.Overseas studi menemukan bahwa pekerja asbes, insiden banyak
terjadi kanker ovarium daripada populasi umum.

7. Kanker Lain yang Mungkin Timbul

Selain di tempattempat yang telah disebutkan sebelumnya, kanker akibat asbes juga
dimungkinkan berada di esofagus, pangkal tenggorokan, ronga oral, perut, dan ginjal.
Tetapi mengenai hal ini masih harus dibuktikan.

PENCEGAHAN

a) Pekerja, Keluarga, dan Lingkungan


1. Pendidikan kesehatan kepada pekerja
2. Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
3. Perkembangan kejiwaan pekerja yang sehat
4. Penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
5. Pemeriksaan sebelum bekerja (Effendy, 1997)
6. Penggunaan masker bagi pekerja yang beresiko tinggi dapat mengurangi pemaparan
7. Pengendalian penggunaan asbes di tempat kerja
8. Ventilasi udara yang cukup di ruang kerja
9. Guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga,
disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan
menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua
pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri atau
mandi sebelum kembali ke rumah masing-masing (Aditama TY, 1992).
10. Pekerja diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan hygiene personal

b) Proses Kerja

12
Di pertambangan asbes, pencegahan dilakukan dengan melakukan pengeboran secara
basah. Pada industri tekstil yang menggunakan asbes, harus diadakan ventilasi lokal atau
pompa keluar setempat.

Sebaiknya sewaktu membersihkan mesin karding, dilakukan dengan cara penghisapan


hampa udara (vaccum). Selain itu pekerja yang melakukan pembersihan mesin karding
harus menggunakan alat pelindung diri secukupnya dan tidak boleh ada pekerja lain yang
tidak bertugas berada di ruangan tersebut.

Prosedur ketat dilakukan terhadap pembongkaran rumah, gedung dan pabrik yang
mengandung bahan asbes seperti membungkus dengan plastic dan disambungkan
dengan pompa vakum agar debu-debu asbes tersebut tidak terbang. Orang-orang yang
membersihkan gedung-gedung asbes pun diwajibkan menggunakan baju astronot agar
tidak membahayakan pekerja tersebut.

LAMPIRAN

Gb. 1. Proses masuknya Gb. 3. Asbestosis


asbestos ke dalam tubuh

13
Kematian pertahun akibat mesotelioma (hubungan dengan asbes) di Inggris

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, TY. 1992. Asbestosis, Polusi Udara dan Kesehatan. ARCAN,Jakarta

Price, SA. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, EGC,

Anies. 200.5. Penyakit A!tibat Kerja. PT.EIex Media Komputindo, Jakarta

Alleman, James E., dan Brooke T. Mossman. Asbes Revisited. Scientific American
(Desember 1997): 70-75.

Health and safety executive. Occupational health statistic bulletin 2003/2004. Merseiseyde;
HSE national statistic: 2003

World Health Organization. Occupational carcinogens. Assesing the enviromental burden of


disease at national and local levels. Geneva; WHO: 2004.

Sumber lain :

Http://www.dokter-online.co.nr.2006. Asbestosis. Diakses tanggal 20 November 2013

14
http://www.hse.gov.uk/asbestos/risk.htm diakses pada 20-11-13 pukul 8:40

15

Anda mungkin juga menyukai