Anda di halaman 1dari 26

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JULI 2020

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENYAKIT AKIBAT KERJA : INFEKSI SALURAN PERNAPASAN


AKUT (ISPA) PADA PEKERJA SALON

DISUSUN OLEH :
Muhammad Rusydi Bin Ropli
C014182174

PEMBIMBING :
dr. Joko Hendarto, Ph.D

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda di bawah ini menyatakan bahawa :


Nama : Muhammad Rusydi Bin Ropli

Stambuk : C014182174

Universitas : Universitas Hasanuddin Makassar

Judul : Penyakit Akibat Kerja : Infeksi Saluran Pernapasan Akut


Pada Pekerja Salon

Telah menyelesaikan tugas laporan hasil survey dan artikel dengan judul tersebut
di atas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar.

Makassar, 30 Juli 2020

Pembimbing Supervisor,

dr. Joko Hendarto, Ph.D


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

ARTIKEL PENELITIAN......................................................................................1

STATUS OKUPASI..............................................................................................14
1. ARTIKEL
Muhammad Rusydi|Laporan Kasus Infeksi Saluran Napas Akut Pada Pekerjaan Salon

Laporan Kasus: Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Teknisi Laboratorium

Muhammad Rusydi1,

1
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin

Abstrak

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran
pernafasan dan merupakan antara penyebab morbiditas dan kematian di dunia. Terdapat
berjuta orang meninggal karena ISPA setiap tahun, 98% daripada penderita ISPA
disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Pekerja salon secara terbuka
terdedah kepada sejumlah agen di tempat kerja mereka yang akan mengakibatkan gejala
pernafasan dan okular serta perubahan fungsi paru. Gejala pernafasan adalah perkara
biasa pada pendandan rambut. Ini disebabkan oleh pendedahan mereka kepada sejumlah
unsur toksik yang digunakan di bahagian koifur, termasuk semburan, warna rambut, dan,
yang lebih penting lagi, agen pemutihan, khususnya garam persulfat, walaupun mekanisme
menginduksi asma pekerjaan belum tentu ditunjukkan. Penggunaan alat pelindung diri
(APD) yang sesuai penting untuk mengelak penularan penyakit. Pekerja salon yang
memakai alat pelindung diri, melindungi diri dari terinfeksi penyakit ISPA

Kata kunci: ISPA, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Pekerja salon

PENDAHULUAN tahun, 98% daripada penderita ISPA


disebabkan oleh infeksi saluran
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
pernapasan bagian bawah. Angka
(ISPA) adalah penyakit menular yang
kematian sangat tinggi pada bayi, anak-
merupakan penyebab utama morbiditas
anak, dan orang lanjut usia, terutama di
dan kematian di dunia. Terdapat berjuta
negara-negara dengan pendapatan per
orang meninggal karena ISPA setiap

Page 1
Muhammad Rusydi|Laporan Kasus Infeksi Saluran Napas Akut Pada Pekerjaan Salon

kapita yang rendah dan menegah. pendedahan kepada agen pemekaan dan
(Muhammad Habibi Syahidia, 2016) iritasi pada lendir membran saluran
pernafasan.(Skoufi,2020)
ISPA disebabkan oleh bakteri
patogen atau virus yang menyerang ETIOPATOGENESIS
saluran pernapasan. Infeksi pernapasan
ISPA adalah penyakit menular
adalah penyebab utama infeksi pada
yang paling umum. ISPA termasuk rinitis
manusia. Gejalanya berat pada orang tua
(pilek), sinusitis, infeksi telinga, radang
dan orang dengan daya tahan tubuh yang
tenggorokan akut atau radang amandel,
lemah.
epiglottitis, dan radang tenggorokan, di
Pendandan rambut terdedah mana infeksi telinga dan radang
kepada beberapa bahan kimia dari gaya tenggorokan menyebabkan komplikasi
rambut terpakai hingga produk yang lebih parah (masing-masing tuli dan
penjagaan di tempat kerja. Bahan kimia demam rematik akut). Sebagian besar
ini diketahui mempunyai kesan ISPA etiologi dari virus. Rhinovirus
merengsa dan sensitif pada saluran udara penyumbang 25 hingga 30 persen dari
dan boleh menyebabkan gejala penyebab ISPA, virus pernapasan
pernafasan dan mempengaruhi fungsi syncytial (RSVs), parainfluenza dan virus
paru-paru. Oleh itu, peningkatan influenza, metapneumovirus pada
prevalensi bronkitis kronik, rhinitis dan manusia, dan adenovirus penyebab 25
gejala pernafasan yang berbeza telah hingga 35 persen angka kejadian ISPA;
dilaporkan di kalangan pendandan virus korona sebesar 10 persen; dan virus
rambut, 1-4 dan asma pekerjaan telah yang tidak dikenal penyebab selebihnya.
dilaporkan dengan kelaziman di Karena sebagian besar ISPA sembuh
kalangan pendandan rambut bahkan sendiri, mencegah komplikasinya lebih
mencapai 14% (Nemer.M, 2020) penting daripada merawat infeksi.(Eric A.
F. Simoes, 2006)
Keupayaan pendandan
rambut untuk bekerja dan jangka masa MANIFESTASI KLINIS
mereka kekal dalam profesi berpotensi
ISPA yang disebabkan oleh virus
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
ditandai oleh demam tinggi secara tiba-
tekanan yang berkaitan dengan
tiba, batuk kering, sakit kepala dan sendi,
pekerjaan, postur kerja yang buruk,
lemah, peradangan, pilek dan batuk yang
tugas kerja yang berulang, dan
berlangsung hingga dua minggu. Gejala

Page 2
Muhammad Rusydi|Laporan Kasus Infeksi Saluran Napas Akut Pada Pekerjaan Salon

lainnya adalah sesak napas, masuk angin, PENANGANAN


demam,dan lemah, balita akan
Penanganan ISPA, obat yang
menunjukkan tanda-tanda seperti
digunakan untuk terapi ISPA adalah
mengurangi aktivitas mereka dan proses
antibiotik seperti Amoxicilin dan
pertumbuhan dan perkembangan
Cotrimoksazol dan obat penurun panas
terganggu. Jika tidak segera diselesaikan
seperti Paracetamol yang didukung oleh
dengan benar, ini dapat menjadi penyebab
obat lain seperti ibuprofen, menurut
penyakit lain seperti otitis media, radang
petugas kesehatan, obat seperti
tenggorokan, radang paru-paru dan
Paracetamol diberi jika diperlukan.
penyakit menular lainnya. Virus influenza
Penambahan Ephedrine sebagai obat
sangat menular, termasuk dari percikan
simptomatik (batuk dan pilek). (Yorida
penderita cairan, misalnya saat berbicara.
Febry Maakh, 2017)
Orang lain dapat menyebarkan penyakit ini
hingga 5-7 hari setelah terinfeksi tanpa PROGNOSIS

gejala. Gejala mulai terjadi 1-4 sehari Sebagian besar ISPA sembuh
setelah virus memasuki tubuh. (Wiwi sendiri dalam beberapa hari hingga
Mardiah, 2017) minggu, dan ada yang menimbulkan

FAKTOR RESIKO komplikasi yang membahayakan,

Kebanyakan anak sehat dapat melawan


infeksi tersebut karena adanya pertahanan
alami mereka, anak-anak yang memiliki KASUS
sistem kekebalan tubuh yang rendah
Seorang perempuan, berusia 21
berada pada risiko lebih tinggi terkena
tahun bekerja sebagai pegawai di salah
ISPA. Sistem kekebalan anak bisa
satu Salon di Makassar, beragama Islam
melemah karena kekurangan gizi terutama
datang tanggal 17 mei 2016 dengan
pada bayi yang tidak disusui secara
keluhan batuk. Dikeluhkan ± satu hari
eksklusif. Individu yang mempunyai
yang lalu, batuk berdahak berwarna hijau,
penyakit yang sudah ada sebelumnya,
batuk terus menerus, batuk berdarah (-),
seperti infeksi HIV bergejala dan campak,
batuk berlendir (-), batuk tidak disertai
juga meningkatkan risik terkena ISPA.
nyeri dada dan sesak, batuk awalnya
Faktor lingkungan juga meningkat a
kering kemudian berdahak berwarna hijau,
kerentanan menderita ISPA. (WHO, 2013)
gatal tenggorokan (+), pilek dengan sekret

Page 3
Muhammad Rusydi|Laporan Kasus Infeksi Saluran Napas Akut Pada Pekerjaan Salon

berwarna hijau kental sejak 1 hari yang SIMPULAN


lalu. Sesak (-), demam (-), riwayat nyeri
Dari hasil penelitian, penggunaan
dada (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan
alat pelindung diri diperlukan untuk
sehari 3 kali. Penderita sering kontak
mengela dijangkiti Infeksi Saluran
dengan pelanggan lain tanpa memakai alat
Pernafasan Akut (ISPA).
pelindung diri.
DAFTAR PUSTAKA
PEMERIKSAAN FISIK
1. Bette Loef, D. v.-V. (2018). Shift
Pada pemeriksaan fisik, status
Work and Respiratory Infections
generalis didapatkan dalam batas normal.
in Health-Care Workers.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
American Journal of
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
Epidemiology, 509-517.
120/80 N: 88, RR 20 x/menit, S: 36,8 C,
faring hiperemis. 2. C. Raina MacIntyre, A. A.

STATUS GENERALIS (2017). Viral and bacterial upper


respiratory tract infection in
Mata, telinga, hidung, kesan dalam
hospital health care workers over
batas normal. Pada pemeriksaan leher, JVP
time and association with
tidak meningkat, kesan dalam batas
symptoms. BMC Infectious
normal. Pada pemeriksaan paru, gerak
diseases, 1-9.
dada dan fremitus taktil simetris, tidak
didapatkan rhonki dan wheezing, kesan 3. Eric A. F. Simoes, T. C.-S.
dalam batas normal. Pada pemeriksaan (2006). Disease Control
jantung, auskultasi dan batas jantung Priorities in Developing
normal. Pada pemeriksaan abdomen, datar Countries. 2nd edition. New
dan supel, tidak didapatkan organomegali York: The International Bank for
ataupun asites, kesan dalam batas normal. Reconstruction and

Penatalaksaaan pada kasus ini Development/The World Bank

diberikan terapi medika mentosa Group.

antibiotik, mukolitik, ekspektoran dan anti-


4. Muhammad Habibi Syahidia, D.
histamin.Terapi non
G. (2016). Faktor-faktor yang
medikamentosa,menggunakan alat
Mempengaruhi Kejadian Infeksi
pelindung diri saat bekerja,cuci tangan
Saluran PernapasanAkut (ISPA)
dengan air mengalir dan sabun.

Page 4
Muhammad Rusydi|Laporan Kasus Infeksi Saluran Napas Akut Pada Pekerjaan Salon

pada Anak Berumur 12-59 Bulan Function And Respiratory


di Puskesmas KelurahanTebet Symptoms Among Female
Barat, Kecamatan Tebet, Jakarta Hairdressers In Palestine: A 5-
Selatan, Tahun 2013. Jurnal Year Prospective Study.
Epidemiologi Kesehatan
Indonesia, 23-27. 9. Skoufi, G., Nena, E., Kostikas,
K., Lialios, G., Constantinidis, T.,
5. WHO. (2013). Antigenic and Daniil, Z. and Gourgoulianis, K.,
genetic characteristics of zoonotic 2020. Work-Related Respiratory
influenza viruses and Symptoms And Airway Disease
development of candidatevaccine In Hairdressers. [online]
viruses for pandemic Theijoem.com. Available at:
preparedness. Weekly <https://www.theijoem.com/ijoe
epidemiological record, No. 11, m/index.php/ijoem/article/view/2
15 MARCH 2013, 117-128. 24/367> [Accessed 2 August
2020].
6. Wiwi Mardiah, A. S. (2017).
Pencegahan Penularan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut dan
Perawatannya pada Balita di
Rumah di Kabupaten
Pangandaran. Jurnal Aplikasi
Ipteks untuk Masyarakat, 258-
261.

7. Yorida Febry Maakh, I. L. (2017).


Profil Pengobatan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada
Balita Di Puskesmas Rambangaru
Tahun 2015. Jurnal Info
Kesehatan, 435-450.

8. Nemer, M., Kristensen, P., Nijem,


K., Bjertness, E., Skare, Ø. and
Skogstad, M., 2020. Lung

Page 5
2. STATUS OKUPASI
Berkas Okupasi
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan :
No Berkas :
No Rekam Medis :

Data Administrasi
Tanggal : 30 JULI 2020 diisi oleh Nama : Muhammad Rusydi Bin Ropli NIM : C014182174

Nama Nn. MA
Alamat Jl. Toddopuli 18 No.192A
Umur 21 tahun Tempat/tanggal lahir : Makassar, 05 Januari 1995
Kedudukan dalam
Anak
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Pegawai Salon
Status perkawinan Belum menikah
Kedatangan yang ke
Telah diobati sebelumnya Tidak pernah
Alergi obat Tidak ada
Sistem pembayaran

Data Pelayanan

I. ANAMNESIS (subyektif)
dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri

A. Alasan kedatangan/keluhan utama


Batuk dan pilek

B. Keluhan lain /tambahan


Tidak ada

C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang:


Dikeluhkan ± satu hari yang lalu, batuk berdahak berwarna hijau, batuk terus menerus, batuk
berdarah (-), batuk berlendir (+), batuk tidak disertai nyeri dada dan sesak, batuk awalnya kering
kemudian berdahak berwarna hijau, gatal tenggorokan (+), pilek dengan sekret berwarna hijau
kental sejak 1 hari yang lalu. Sesak (-), demam (-), riwayat nyeri dada (-), mual (-), muntah (-),
nafsu makan sehari 3 kali. BAB = biasa, BAK = lancar. Penderita sering kontak dengan pasien di
Puskesmas dan tidak memakai alat pelindung diri seperti masker.

D. Riwayat penyakit keluarga:


 Ada riwayat batuk lama yang diderita oleh kakek pasien
 Ibu alergi terhadap cuaca dingin dan makanan berupa telur
 Tidak ada riwayat hipertensi
 Tidak ada riwayat diabetetes mellitus

E. Riwayat penyakit dahulu:


Pasien pernah mengalami gejala yang sama, pasien berobat ke dokter dan sembuh, riwayat kontak
dengan orang yang bergejala sama ada, riwayat asma tidak ada, riwayat alergi ada (suhu dingin dan
debu).

F. Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan


Pasien menyangkal kebiasaan minum alkohol, merokok, dan mengonsumsi obat-obat terlarang.

Anamnesis Okupasi (khusus untuk pasien yang bekerja)

1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap pekerjaan
tersebut

Jenis pekerjaan bahan/material tempat kerja (perusahaan) Masa kerja


yang digunakan (dalam bulan / tahun)

Pegawai Salon Air, debu, parasit, Salon Ungu 3 tahun


jamur

2. Uraian tugas/pekerjaan

Pasien adalah seorang pegawai di salah satu Salon di Makassar. Pasien berada di Salon 5 hari dalam seminggu
dari senin-jumat, dari jam 08.00-16.00 atau sekitar 7 -8 jam dalam sehari dengan waktu istirahat sekitar 30
menit – 1 jam.

Uraian Tugas Rutin


Jam 05.30 : Bangun, sholat, mandi
Jam 07.00 : Berangkat ke Salon
Jam 08.00 – 12.00 : Kegiatan di Salon
Jam 12.00 – 13.00 : Istirahat makan siang
Jam 13.00 – 16.00 : Kegiatan di Salon
Jam 16.00 : Pulang ke rumah
Jam 19.00 – 21.00 : Mencari referensi gaya rambut
Jam 22.00 : Istirahat

Bangun Kegiatan di Salon jam. Bangun


08.00-12.00
Jam 05.30 Jam 05.30

Istirahat makan Berangkat ke


siang Salon

Pulang ke rumah Kegiatan di Salon Istirahat


Jam
Jam 16.00 Jam 13.00-16.00
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja
serta pada lingkungan kerja

Urutan Bahaya Potensial Gangguan Risiko


kegiatan kesehatan kecelaka
Kimi Biolog yang an kerja
Fisik Ergonomi Psiko
a i mungkin
Berangkat ke - Debu - - - ISPA, batuk, Terkena debu
Salon pilek
Kegiatan di Peneranga Debu Infeksi Bekerja dengan Tekanan CTS,LBP, HNP, Terkena
Salon n : lampu bakteri, gerakan repetitive, saat stress kerja, penyakit yang
Di ruang virus, posisi duduk lama bekerja ISPA menular dari
bekerja jamur dan dan berdiri pelanggan
parasit di lama ,pinggang
tempat twisted, side
kerja bending,
Pergelangan
tangan dan jari-
jari fleksi >45o
dan ekstensi >45o ,
leher fleksi>30o

4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan


yang ada)
Pasien mengeluh batuk berlendir karena sering terpapar debu pada saat perjalanan
berangkat dan pulang dari tempat kerja serta terkena rambut dari pelanggan yg di potong
rambutnya. Serta kontak dengan pelanggan di Salon tanpa memakai masker. Keluhan
berkurang setelah pasien rutin minum obat dan selalu memakai masker pada saat
berangkat di Salon.
5. Body Discomfort Map:

Mencari referensi gaya rambut

Jam 19.00-21.00
II. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital
a. Nadi : 96x/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/80 mmHg

b. Pernafasan : 20x/menit d. Suhu Badan : 36,8oC

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 150 cm Berat Badan : 45 Kg c IMT = kg/m2

b. Lingkar perut : cm d. Bentuk badan : Astenikus Atletikus  Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran  Compos Kesadaran menurun
: Mentis

b. Tampak kesakitan Tidak Ya


:

c. Gangguan saat  tidak Ya


berjalan :
4. Kelenjar Getah Bening jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi

a. Leher : Normal Tidak Normal

b. Submandibula Normal Tidak Normal

c. Ketiak : Normal Tidak Normal

d. Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata mata kanan mata-kiri


Ket

a. Persepsi Warna Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total
Buta Warna Total

b. Kelopak Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

c. Konjungtiva  Normal Hiperemis Sekret  Normal Hiperemis Sekret

Pucat Pucat Pterigium


Pterigium

d.Kesegarisan / gerak bola  Normal Strabismus  Normal Strabismus


mata

e. Sklera  Normal Ikterik  Normal Ikterik

f. Lensa mata tidak keruh Keruh tidak keruh Keruh

g. B ulu Mata  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

h. Penglihatan 3 dimensi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

i. Visus mata : tanpa koreksi :

Dengan koreksi:

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri

a. Daun Telinga  Normal Tidak Normal  Normal Tidak Normal

b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

- Serumen tidak ada ada serumen tidak ada ada serumen

Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)

c. Membrana Timpani Intak Tidak intak Intak Tidak intak

lainnya…… lainnya sulit dinilai

d. Test berbisik Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal

e. Test Garpu tala Rinne Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
f. Weber

g. Swabach

h. Lain – lain ……….

7. Hidung

a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal

b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........

c. Konka Nasal Normal Udem warna merah lubang hidung normal

d. Nyeri Ketok Sinus maksilar Normal Nyeri tekan positif di ……..

e. Penciuman : normal

8. Gigi dan Gusi

9. Tenggorokan

a. Pharynx  Normal Hiperemis Granulasi

b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 T3 Kiri : To T1 T2 T3


Ukuran
Normal □ Hiperemis Normal □Hiperemi

c. Palatum Normal Tidak


Normal

d. Lain- lain

10. Leher Keterangan

a. Gerakan leher  Normal Terbatas

b. Kelenjar Thyroid  Normal Tidak Normal

c. Pulsasi Carotis Normal Bruit

d. Tekanan Vena Jugularis  Normal Tidak Normal

e. Trachea Normal Deviasi

f. Lain-lain : …..

Spurling test : tidak ada kelainan


11. Dada Keterangan
a. Bentuk  Simetris Asimetris

b. Mammae  Normal Tidak Normal Tumor : Ukuran

Letak

Konsistensi

c. Lain – lain

12. Paru- Paru dan Jantung


Keterangan
a. Palpasi  Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

b. Perkusi  Sonor Redup Hipersonor  Sonor Redup Hipersonor

Iktus Kordis :  Tidak Normal ,


Normal
sebutkan .............

Batas Jantung :  Tidak Normal , sebutkan


Normal
………

c. Auskultasi : - bunyi napas  Vesikular Bronchovesikular  Vesikular Bronchovesikular

- Bunyi Napas tak ada Ronkhi Wheezing tak ada Ronkhi Wheezing memanjang
tambahan

- Bunyi  Normal Tidak Normal Sebutkan ....


Jantung

13. Abdomen Keterangan

 Normal Tidak Normal


a. Inspeksi

 Timpani Redup
b. Perkusi

 Normal Tidak Normal


c. Auskultasi: Bising Usus

 Normal Teraba…….jbpx ……jbac


d. Hati

 Normal- Teraba shoeffne …..


e. Limpa

Kanan ; Normal Kiri : Normal


f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal

Kanan ; Normal Kiri : Normal

g. Ballotement Tidak Normal Tidak Normal


Kanan ;  Normal Kiri :  Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

14. Genitourinaria

a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal

b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal

Normal Tidak Normal


c Genitalia Eksternal

d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal

Kanan Kiri

15a.Tulang / sendi Ekstremitas atas

- Gerakan  Normal tidak normal  Normal tidak normal

- Tulang  Normal tidak normal  Normal tidak normal

- Sensibilitas  baik tidak baik  baik tidak baik

- Oedema  tidak ada ada tidak ada ada

- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- vaskularisasi  baik tidak baik  baik tidak baik

- kelainan Kuku jari  tidak ada ada


 tidak ada ada

Pemeriksaan Khusus :

Tes Range of Motion : (+)

Kanan Kiri

15b.Tulang / Sendi Ekstremitas bawah

- Gerakan  Normal tidak normal  Normal tidak normal

- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- Tulang  Normal tidak normal  Normal tidak normal

- Sensibilitas  baik tidak baik  baik tidak baik

- Oedema  tidak ada ada  tidak ada ada

- Varises  tidak ada ada  tidak ada ada

- vaskularisasi  baik tidak baik  baik tidak baik

- kelainan Kuku jari  tidak ada ada  tidak ada ada


Pemeriksaan khusus :

Tes Range of Motion: (+)

Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion: (+)

Tes Patrick: (+)

Tes Kontra patrick : (+)

15c. Otot motoric

1. Trofi  Normal Tidak Normal  Normal Tidak


Normal

2. Tonus  Normal Tidak Normal  Normal Tidak


Normal

3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal :

(Fs motorik)  tidak ada

tic ataxia
lainya ..

16. Refleks kanan kiri


a. Refleks Fisiologis patella,  Normal Tidak Normal  Normal Tidak
lainnya ......... Normal

b Refleks Patologis: Babinsky  negatif Positif  negatif Positif

lainnya ………

d. Knee jerk/ankle jerk: (+)


e. Straight leg raise: (+)

17. Kulit Efloresensi dan Lokasi nya

a. Kulit  Normal Tidak Normal Keterangan :


b. Selaput Lendir  Normal Tidak Normal 1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
c. Kuku  Normal Tidak Normal

d. Lain – lain ……… 2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan


oleh pekerja dengan memberti
tanda/mengarsir

bagian- bagian sesuai dengan gangguan


muskulo skeletal yang dirasakan

pekerja

Tanda pada gambar area yang


dirasakan :

Kesemutan = x x x Pegal-pegal = /
////

Baal = vvv Nyeri =


18. Status Lokalis:

III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:


Seorang perempuan, berusia 21 tahun bekerja sebagai pegawai di salah satu Salon di Makassar,
beragama Islam datang tanggal 17 mei 2016 dengan keluhan batuk. Dikeluhkan ± satu hari yang lalu, batuk
berdahak berwarna hijau, batuk terus menerus, batuk berdarah (-), batuk berlendir (-), batuk tidak disertai nyeri
dada dan sesak, batuk awalnya kering kemudian berdahak berwarna hijau, gatal tenggorokan (+), pilek dengan
sekret berwarna hijau kental sejak 1 hari yang lalu. Sesak (-), demam (-), riwayat nyeri dada (-), mual (-), muntah
(-), nafsu makan sehari 3 kali. Penderita sering kontak dengan pelanggan lain tanpa memakai alat pelindung
diri.
Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan dalam batas normal. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 N: 88, RR 20 x/menit, S: 36,8 C, faring hiperemis.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Hasil Body Map :


- Nyeri pada tenggorokan

Hasil Brief Survey ;


-

V. DIAGNOSIS KERJA :
Infeksi saluran pernapasan akut

VI. DIAGNOSIS DIFERENSI :


Common cold, bronchitis

VII. DIAGNOSIS OKUPASI :

LANGKAH DIAGNOSIS PERTAMA


1. Diagnosis Klinis
Infeksi saluran pernapasan akut
Adanya keluhan batuk dan berlendir yang dirasakan sejak satu hari
Dasar diagnosis yang lalu. Lendir berwarna hijau. Pasien merupakan seorang pegawai di
(anamnesis, pemeriksaan salah satu Salon di Makassar. Pasien sering terpapar debu pada saat
fisik, pemeriksaan perjalanan berangkat dan pulang dari tempat kerja. Pasien tidak pernah
penunjang, body map, menggunakan masker saat kontak dengan pasien. Pada pemeriksaan
brief survey) fisis didapatkan TD 120/80 mmHGg, nadi 96 x/menit, pernapasan 20
x/menit, suhu 36,8oC, faring hiperemis.
2. Pajanan ditempat
kerja

Fisik Suhu dan kelembaban tempat kerja


Kimia Debu
Infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit dari pelanggan yang dating ke
Biologi
salon
Ergonomi Posisi duduk dan berdiri yang tidak benar dan tepat saat bekerja
Psikososial Tekanan saat bekerja dari pelanggan yang tidak puas
3. Evidence Based Berdasarkan penelitian Maysa Nemer, Lung function and respiratory
(sebutkan secara symptoms among female hairdressers in Palestine: a 5-year prospective
teoritis) pajanan di study Tahun 2013 bahwa:
tempat kerja yang Kemampuan pekerja salon untuk bekerja dan jangka masa
menyebabkan mereka kekal dalam pekerjaan berpotensi dipengaruhi oleh beberapa
diagnosis klinis di faktor seperti tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan, postur kerja
langkah 1. Dasar yang buruk, tugas kerja yang berulang, dan pendedahan kepada agen
teorinya apa? pemekaan dan iritasi pada lendir saluran pernafasan membran.Satu
kajian Finland mendapati bahawa pendandan rambut yang menderita
asma dan eksim tangan membentuk kumpulan berisiko tinggi untuk
meninggalkan profesion. Adapun pendandan rambut di Palestin,
kebanyakan bekerja di salun kecil di mana pendedahan berbahaya boleh
menjadi besar.

Dalam kajian cross-sectional di kalangan pendandan rambut


wanita di Palestin, kami mendapati bahawa pendandan rambut
mempunyai gejala pernafasan yang lebih buruk daripada kawalan, dan
bahawa prevalensi asma yang didiagnosis oleh doktor di antara
pendandan rambut adalah 5.9%, sementara kawalan adalah 0.6% .
Selain itu, pengukuran fungsi paru-paru termasuk kadar aliran secara
konsisten lebih rendah untuk pendandan rambut berbanding dengan
kumpulan kawalan. Dalam subkumpulan, pendandan rambut
menunjukkan prevalensi keradangan saluran udara neutrofil yang lebih
tinggi berbanding dengan kawalan, dan tahap ammonia yang diukur di
tempat kerja lebih tinggi daripada nilai had ambang.
4. Apakah pajanan
Ya
cukup
Masa kerja 3 tahun
Jumlah jam terpajan/
6 jam
hari
Pemakaian APD Tidak ada
Konsentrasi pajanan Sulit dinilai
Kesimpulan jumlah
pajanan dan dasar _
perhitungannya
5. Faktor individu yang
berpengaruh
terhadap timbulnya Ada. Dirumah dan ditempat lain yang berpotensi menyebabkan ISPA

diagnosis klinis.

6. Pajanan bahaya
potensial yang di
Tidak ada
luar tempat kerja

7. Diagnosis Okupasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut et causa kontak dengan pasien di
Puskesmas tanpa memakai alat pelidung diri.
PENYAKIT AKIBAT KERJA

VIII. KATEGORI KESEHATAN (pilih salah satu)


a. Kesehatan baik (sehat untuk bekerja = physical fitness),
b. Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan (sehat untuk bekerja dengan catatan)
c. Kemampuan fisik terbatas
d. Tidak fit untuk sementara

IX. PROGNOSIS
1) Klinik : - ad vitam : dubia ad bonam
- ad sanasionam : dubia ad bonam
- ad fungsionam : dubia ad bonam
2) Okupasi : dubia ad bonam

X. PERMASALAHAN PASIEN & RENCANA PENATALAKSANAAN


Jenis permasalahan Rencana Tindakan (materi & metoda); Tatalaksana
medikamentosa; non medika mentosa(nutrisi, olahraga, konseling
No Medis & non medis Target Hasil yang
dan OKUPASI)
dll) waktu diharapkan

1. Infeksi Saluran Okupasi:


Pernapasan Akut
- Eliminasi : sulit dilakukan
- Subsitusi : sulit dilakukan
- Isolasi : sulit dilakukan
- Engineering Control : sulit dilakukan
- Administrative control : sulit dilakukan
- APD : masker, handscoen

Terapi Medikamentosa:
- Antibiotic
- Mukolitik
- Ekspektoran
- Anti-histamin

Terapi nonmedikamentosa

- Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja


- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Joko Hendarto, Ph.D

Tanda Tangan:

Nama Jelas: Muhammad Rusydi Bin Ropli


Tanggal : 30 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai