OLEH
FATIMA HAFID M.
C014172101
PEMBIMBING
dr. Joko Hendarto, PhD
1
HALAMAN PENGESAHAN
Adalah benar telah menyelesaikan studi kasus dengan judul “LAPORAN KASUS
KESEHATAN KERJA: ANALISIS KEJADIAN MIGRAIN PADA PEGAWAI DI
SALON APHRODITE MAKASSAR” pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Mengetahui,
2
DAFTAR ISI
3
[LAPORAN KASUS]
Laporan Kasus Kesehatan Kerja: Analisis Kejadian Migrain Pada Pegawai di Salon
Aphrodite Makassar.
Fatima Hafid M1, Sultan Buraena MD2
1
Bagian Ilmu Kedokteran Okupasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin.
Abstrak
Migrain adalah suatu sindrom nyeri kepala yang bersifat episodik kronis yang diderita oleh
sekitar 1 dari 10 orang dewasa. Penyakit ini memiliki dampak yang signifikan pada kualitas
hidup dan menyebabkan kerugian keuangan yang substansial melalui peningkatan biaya
medis dan kehilangan produktivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah
stres kerja, seperti yang ditunjukkan oleh model deformasi kerja dan model
ketidakseimbangan antara ganjaran-stres, meramal akan timbulnya migrain.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional melalui proses walk through survey. Pemilihan tempat kerja didasarkan atas kriteria
yaitu terdapat pekerja yang sudah lama bekerja yang memungkinkan beberapa faktor
menyebabkan seorang pegawai merasa stres. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai di
salon Aphrodite Makassar. Cara survey yang dilakukan adalah dengan menggunakan walk
through survey.
Hasil: Pada penelitian ini, sampel diambil dari pegawai di salon Aphrodite Makassar. Dari
rencana waktu yang telah ditetapkan, terkumpul data yang didapatkan dari check list yang
dibuat. Dari hasil check list diperoleh 1 orang pegawai perempuan yang berusia 31 tahun dan
telah bekerja sebagai pegawai di salon Aphrodite Makssar selama 3 tahun. Keluhan nyeri
kepala yang dialami sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan nyeri kepala memberat dengan
aktivitas, sewaktu dalam melakukan kegiatan kerja. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
89 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, tekanan darah 130/80 mmHg dan temperatur 36.8
o
C. Faktor yang dominan berpengaruh dalam terjadinya migrain dihubungkan dengan
pegawai di sebuah salon, dimana melibatkan melayani pelanggan menggunakan berbagai alat
serta mengikuti keinginan pelanggan yang beragam, dalam jangka waktu yang lama.
Kesimpulan: Beberapa faktor berkontribusi pada penyebab stres pada pegawai di salon yang
mana harus dievaluasi dengan cermat agar dapat menjadikan lingkungan kerja yang harmonis
bagi pegawai lain dan pelanggan. Selain itu, tuntutan akan tenaga kerja dan tekanan yang
dihadapi oleh pegawai salon, yang tidak sepadan dengan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan mereka, harus dihindari sebisa mungkin.
4
Kata kunci: migrain, cross sectional, walk through survey, salon Aphrodite Makassar.
5
Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian pada studi cross sectional
untuk menguji apakah stres kerja, seperti terdapat beberapa kelemahan yaitu
yang ditunjukkan oleh model deformasi kurangnya jumlah kasus yang didapatkan,
kerja dan model ketidakseimbangan antara berat-ringannya kasus yang sulit
ganjaran-stres, meramal akan timbulnya ditentukan karena keterbatasan sarana
migrain. pemeriksaan dan kurangnya waktu yang
didapatkan untuk melanjutkan survei.
METODE Selain itu, penelitian dengan studi ini tidak
Penelitian ini menggunakan menggambarkan perjalanan penyakit,
metode penelitian deskriptif dengan insiden, maupun prognosis penyakit.
pendekatan cross sectional melalui proses Setiap peserta studi menjalani
walk through survey. penilaian eksposur dari pekerjaan termasuk
Pemilihan tempat kerja didasarkan observasi langsung dan melakukan foto
atas kriteria dari tugas-tugas pekerjaan.
yaitu terdapat pekerja yang sudah lama Sebuah kuesioner diberikan untuk
bekerja yang memungkinkan beberapa mengumpulkan informasi tentang riwayat
faktor menyebabkan seorang pegawai kerja, faktor individu, lingkungan kerja,
merasa stres. Semakin sering faktor-faktor kegiatan fisik di luar pekerjaan dan riwayat
ini terjadi, semakin besar stres yang medis. Tinggi dan berat badan turut
diderita oleh pegawai. Stres yang terkait diukur. Berpartisipasi dalam penelitian ini
dengan pekerjaan cenderung menurunkan berlangsung selama jam kerja dan tidak
kepuasan kerja dan manfaat seperti beban dikompensasi.
kerja yang berlebihan, perubahan Peralatan yang diperlukan untuk
organisasi, kurangnya kontrol pegawai, melakukan walk through survey antara lain
budaya organisasi, gaya operasional, alat tulis menulis berfungsi sebagai media
penekanan pada kompetisi, ketakutan akan untuk pencatatan selama survei dilakukan,
kehilangan pekerjaan dan dorongan untuk kamera digital berfungsi sebagai alat untuk
multitasking. memotret kegiatan dan lingkungan yang
Sampel dalam penelitian ini adalah berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan
pegawai di salon Aphrodite Makassar yang data primer mengenai survey yang
sudah bekerja 3 tahun pada bidang dilakukan.
pekerjaan yang memiliki aktivitas yang Cara survey yang dilakukan adalah
memerlukan pemikiran kritikal dalam dengan menggunakan walk through
pengurusan dan juga administrasi, survey. Merupakan survei untuk
6
mendapatkan informasi yang relatif through survey
sederhana tapi cukup lengkap dalam waktu 2020 - Presentasi status
7
Pada pemeriksaan fisis didapatkan Sumber cahaya berasal dari cahaya lampu
nadi 91 kali/menit, pernapasan 21 dan ventilasi.
kali/menit, tekanan darah 130/80 mmHg,
temperatur 36.8oC. Pemeriksaan lainnya PEMBAHASAN
dalam batas normal. Migrain merupakan gangguan nyeri kepala
Faktor yang dominan berpengaruh berulang, dengan serangan berlangsung
dalam terjadinya migrain dihubungkan selama 4–72 jam dengan karakteristik
dengan pegawai di sebuah salon, dimana berlokasi unilateral, nyeri berdenyut
melibatkan melayani pelanggan (pulsating), intensitas sedang atau berat,
menggunakan berbagai alat serta diperberat oleh aktivitas fisik rutin, dan
mengikuti keinginan pelanggan yang berhubungan dengan mual dan/atau
beragam dalam jangka waktu yang lama, fotofobia serta fonofobia.
dengan waktu bekerja kurang lebih 11 jam Penelitian cross-sectional ini telah
dan waktu istirahat hanya 60 menit. mengidentifikasi kejadian migrain
Berdasarkan hasil penelitian yang terhadap hubungan dengan tuntutan
berdasar pada hazard yaitu faktor pekerjaan secara psikososial dan secara
psikososial, migrain bisa terjadi pada tidak langsung pada fisik berupa, melayani
individu yang bekerja dalam lingkungan pelanggan yang memiliki banyak
kerja yang tidak mendukung seperti keinginan, kerjasama tim dengan pegawai
merasa stres akibat beban kerja. lain, dapat komentar buruk dari atasan dan
Selain itu, dari hasil anamnesis dan pelanggan, dan waktu bekerja yang cukup
peninjauan langsung dengan menggunakan lama apalagi bila pelanggan yang
survei untuk mendapatkan gangguan berdatangan tidak henti, dalam jangka
muskuloskeletal dengan survei BRIEFTM waktu yang lama. Hasil ini dan hasil
(Baseline Risk Identification of Ergonomic sebelumnya dari analisis cross-sectional
Factors). Hasil menunjukkan bahwa kami menunjukkan adanya potensi yang
terdapat faktor ergonomik yang dapat dapat menjadi faktor risiko eksposur
menyebabkan pasien mendapatkan pekerjaan migrain.
gangguan muskuloskeletal. Hasil dengan Pegawai kadang-kadang menderita
risiko tinggi adalah pada bagian punggung stres di tempat kerja atau di luar
pasien. lingkungan kerja mereka, yang berdampak
Berdasarkan hasil penelitian, pada kinerja mereka. Ini memiliki
didapatkan bahwa pencahayaan pada konsekuensi negatif pada keadaan fisik,
tempatnya bekerja cukup memadai. perilaku dan psikologis mereka.
8
Konsekuensi perilaku termasuk reaksi mereka. Ini dapat dilihat di sektor
berlebihan, kurang gizi, kantuk, merokok, makanan cepat saji, sebagaimana
alkoholisme dan agresi. Konsekuensi fisik dikonfirmasi oleh berbagai penelitian.
termasuk nyeri kepala, migrain, hipertensi Stres dapat disebabkan oleh tekanan di
dan penyakit jantung; sedangkan tempat kerja. Pegawai di salon dapat
konsekuensi psikologis meliputi perasaan menyebabkan tingkat stres yang tinggi,
impotensi, perubahan suasana hati, karena sifat pekerjaannya sendiri. Pegawai
kemarahan, kecemasan, kekhawatiran dan mengalami kesulitan mengatasi stres di
depresi. Aspek psikologis ini akan dibahas tempat kerja, itulah memyebabkan mereka
karena ia bisa mempengaruhi tingkat coba untuk mencari kerja di sektor yang
motivasi pegawai di salon. berbeda.
Pegawai di Salon Aphrodite Pegawai di salon dapat tertekan
Makassar rentan untuk mempunyai cemas karena persaingan yang ketat dan di mana
jika beban kerjanya terlalu berat atau semua orang mencari keunggulan yang
terlalu ringan untuk dikelola, dan kompetitif. Studi ini berfokus pada dua
pekerjaan itu sangat rutin dan masalah utama a) jenis kelamin dan b)
membutuhkan waktu berjam-jam. Selain posisi pekerjaan, mengidentifikasi faktor-
itu, kurangnya peluang karir, terutama di faktor penting yang membantu
industri makanan cepat saji, di mana menjelaskan variabilitas dalam tingkat
kehilangan pekerjaan dan penghematan stres kerja. Namun, sangat jelas dari
tinggi. Evaluasi kinerja yang buruk, jawaban mereka bahwa tekanan yang
kompensasi yang buruk dan pengakuan diteliti tampaknya secara signifikan
kinerja yang buruk. Manakala hubungan mempengaruhi perilaku merokok mereka
dengan pekerja lain juga dapat (67,5%). Kita dapat mengasumsikan
menyebabkan cemas. Tambahan dapat bahwa ini mungkin merupakan indikator
mengalami demoralisasi untuk melakukan stres terkait pekerjaan, dan penting untuk
pekerjaannya. Ancaman kantor, pelecehan, menerapkan beberapa langkah untuk
dan intimidasi turut dapat menyebabkan membantu mengurangi stres kerja dan
cemasan. karenanya mengurangi perilaku yang
Stres terkait pekerjaan yang diidentifikasi.
dihadapi pekerja ketika menghadapi Jelas dari analisis faktorial bahwa
tantangan pekerjaan seperti tuntutan kisaran penyebab stres, dalam hal ini stres
pekerjaan dan tekanan yang tidak sesuai kerja, lumayan luas. Sangat jarang hanya
dengan pengetahuan dan keterampilan ada satu sumber stres. Ini menunjukkan
9
bahwa stres di tempat kerja menjadi lebih posisi manajer, mengenai bagaimana
umum dan faktor-faktor yang tampaknya mereka merespons terhadap stres kerja.
menjadi penyebab utama stres kerja pada Dapat disimpulkan bahwa pegawai
sampel yang diteliti dalam penelitian ini tampaknya lebih stres dan mengalami stres
tidak dapat dianggap enteng. negatif daripada non-manajer. Mereka
Hasil penting lainnya diperlihatkan tampaknya sering berpindah dari satu
untuk kategori yang meneliti cara dan sektor ke sektor lain, terlibat dalam setiap
teknik yang digunakan dalam mencoba aspek tertentu perusahaan, untuk
mengatasi stres yang mereka alami mempertahankan alur kerja dengan cara
(strategi operasional, logika, dan yang diinginkan, sehingga mengalami
keterlibatan). Di sini tampaknya peserta lebih banyak tekanan kerja.
laki-laki menggunakan strategi kerja yang Selain itu, jelas bahwa dari
lebih luas (mencari dukungan dan saran penelitian ini perlu dicatat bahwa sebagian
dari supervisor, mengatur kembali beban besar karyawan non-manajer kurang
kerja untuk membuat pekerjaan lebih berdedikasi untuk bekerja. Ini bisa jadi
menarik, merencanakan ke depan, dan karena pendapatan kerja yang rendah
tetap sibuk) sebagai cara untuk mengatasi karena mereka terkait dengan kenyataan
tekanan berbanding perempuan. bahwa mereka memiliki lebih dari satu
Pegawai di salon sering berdiri pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
sepanjang hari dan banyak tanggungjawab hidup. Meskipun mereka memiliki tingkat
yang lainya harus digalas oleh pegawai kualifikasi pendidikan yang rendah,
dengan upah yang minimum. Penekanan pekerjaan mereka tidak mendorong atau
utama dari sektor ini adalah bahwa menggunakan banyak pengetahuan,
pegawai memenuhi kebutuhan klien, tetapi pemikiran, dan kreativitas mereka.
kebutuhan pegawai sering diabaikan,
sehingga meningkatkan tekanan kerja. KESIMPULAN
Kelalaian ini sering ditunjukkan oleh jam Beberapa faktor berkontribusi pada
kerja yang panjang, upah rendah, penyebab stres pada pegawai di salon yang
kurangnya dorongan semangat dan mana harus dievaluasi dengan cermat agar
penghargaan minimum atas inisiatif dan dapat menjadikan lingkungan kerja yang
kreativitas pekerja. harmonis bagi pegawai lain dan pelanggan.
Ada juga beberapa hasil Selain itu, tuntutan akan tenaga kerja dan
perbandingan antara individu dengan tekanan yang dihadapi oleh pegawai salon,
posisi non-manajer dan individu dengan yang tidak sepadan dengan pengetahuan,
10
keterampilan, dan kemampuan mereka, dijadikan solusi organisasi (juga strategi
harus dihindari sebisa mungkin. yang didefinisikan berfokus pada masalah
Salon Aphrodite menempatkan untuk mengelola faktor stres melalui
banyak batasan pada pegawai dalam tindakan langsung bagi menyelesaikan
semua aspek pekerjaan mereka, dan pada masalah). Ini bahkan dapat membantu laki-
saat yang sama mereka mengharapkan laki maupun perempuan, manajer dan non-
lebih banyak kreativitas, tanggungjawab, manajer untuk meningkatkan kinerja,
produktivitas, dan dedikasi dari pegawai. dedikasi, dan kepuasan kerja mereka. Juga
Harapan-harapan ini menyebabkan selama proses ini, keterlibatan dan
lebih banyak tekanan di tingkat organisasi kontribusi ide-ide atau pendapat pegawai
dan individu, dan konsekuensi stres bisa dalam perubahan yang bisa dilakukan di
sangat merugikan bagi kedua tingkat. salon dapat memungkinkan kemungkinan
Dengan itu, memperhatikan faktor- komitmen organisasi yang buruk, frustrasi
faktor yang menyebabkan tekanan negatif dan meningkatnya tingkat stres kerja
dan mengimplementasikan solusi, baik menurun secara dramatis.
pengusaha dan karyawan, manajer dan
non-manajer, pria maupun wanita, dapat DAFTAR PUSTAKA
berkembang dan tumbuh dalam
1. Mustafa M, Illzam EM, Muniandy
lingkungan yang lebih komprehensif dan
RK, Hashmi MI, Sharifa AM and
berorientasi kesejahteraan.
Nang MK. Causes and Prevention of
Occupational Stress. 2015.
SARAN
2. Mäki K, Vahtera J, Virtanen M,
Pegawai salon harus mengetahui
Elovainio M, Keltikangas J and
kondisi kerja sebelum mulai bekerja.
Kivimäki M. Work Stress and New
Faktor-faktor ini termasuk: jam kerja, gaji,
Onset Migraine in Employee. 2007.
pekerjaan yang ditugaskan, risiko cedera
3. Rakshit M and Sharma Y.
dan tanggungjawab. Ini dapat dilakukan
Occupational Stress and its impact on
dengan memberikan pengenalan dan
Physical and Psychological Health of
pelatihan yang lebih baik kepada
Employees in Private Educational
karyawan, yang tidak hanya untuk
Organizations: Management
mencakup perolehan keterampilan manual,
Strategies. 2016.
tetapi juga untuk menekankan pada
pembelajaran nilai-nilai murni,
kepercayaan, sikap dan harapan. Ini bisa
11
4. Riyadina W dan Turana Y. Faktor
Risiko Dan Komorbiditas Migrain.
2014.
5. Pak VM, Powers M, Liu J.
Occupational Chemical Exposures
Among Cosmetologists:Risk of
Reproductive Disorders. Workplace
Health Saf. 2013 December ; 61(12):
522–529.
6. Dontas S, Georgiadou E, Koukoulaki
– Elinyae T. Occupational health and
safety in the hairdressing sector.
European Agency for Safety and
Health at Work. 2014.
7. Page P. Cervicogenic Headaches: An
Evidence-Led Approach To Clinical
Management. The International
Journal of Sports Physical Therapy.
2011;6(3):254.
Berkas Okupasi
Data Administrasi
Tanggal : 28 Juli 2020 Diisi oleh Nama : Fatima Hafid M.
NPM/NIP : C014172101
Nama Ny. G.
Alamat Barukang 44, Makassar
Umur 32 tahun Tempat/tanggal lahir: Makassar / 20 Mei 1988
Kedudukan dalam
Ibu
keluarga
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMA-sederajat
12
Pekerjaan Manager
Status perkawinan Kawin
Kedatangan yang ke 1
Telah diobati Belum pernah
sebelumnya
Alergi obat Tidak ada
Sistem pembayaran -
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
Anamnesis dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien langsung
13
Riwayat dengan keluhan yang sama tidak ada.
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap
pekerjaan tersebut
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang pegawai salon Aphrodite Makassar. Salon mulai pukul 09.00 sampai
20.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan ± 1 jam. Istirahat pada hari biasa mencapai 1
jam per konsumen. Biasanya pada waktu menjelang hari raya ataupun akhir minggu
konsumennya banyak sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.
14
Jam 20.30 - 22.30 : Istirahat
Jam 22.30 - 08.00 : Tidur
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja.
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Mengeluh nyeri kepala
15
Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja
dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh
pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan
muskulo skeletal yang dirasakan
pekerja
////
/ Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
Baal = v v v Nyeri = ////////
////
/
16
Keterangan high risk pada:
- Punggung (skor = 3), untuk mendapatkan gangguan muskuloskeletal
1. Tanda Vital
a. Nadi : 91x/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/80 mmHg
b. Pernafasan : 21x/menit d. Suhu Badan : 37.2 oC
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 169 cm
b. Berat Badan : 60 Kg
17
c. Lingkar perut : 70 cm
d. IMT = 21.01 kg/m2 (normal)
e. Bentuk badan : Astenikus
Atletikus Piknikus
18
f. Lensa mata tidak Keruh tidak Keruh
keruh keruh
g. B ulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
7. Hidung
9. Tenggorokan
19
a. Pharynx Normal Granulasi
Hiperemis
b. Tonsil : Kanan : To T1 T2 Kiri : To T1 T2 T3
Ukuran T3 Normal
Normal Hiperemi
Hiperemis
c. Palatum Normal
Tidak Normal
d. Lain- lain
10. Leher
Keterangan
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak
Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Normal Tidak
Jugularis Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..
Spurling test : tidak ada kelainan
11. Dada
Keterangan
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Mammae Normal Tidak Tumor: Ukuran
Normal Letak
Konsistensi
c. Lain – lain
20
Batas Jantung : Tidak Normal ,
Normal sebutkan ………
13. Abdomen
Keterangan
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising
Normal Tidak Normal
Usus
Teraba…….jbpx
d. Hati Normal
……jbac
Teraba shoeffne
e. Limpa Normal-
…..
Kanan ; Normal
Kiri : Normal
f. Ginjal Tidak
Tidak Normal
Normal
Kanan ; Normal
Kiri : Normal
Tidak
g. Ballotement Tidak Normal
Normal
Kanan ;
Normal Kiri : Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Tidak Normal
Normal
14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih Normal Tidak Normal
b. Anus/Rektum/Perianal Normal Tidak Normal
21
Normal Tidak Normal
c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khusus Pria) Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
15a.Tulang / sendi
Ekstremitas atas
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Tulang Normal Normal tidak
tidak normal normal
- Sensibilitas baik tidak baik tidak
baik baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- vaskularisasi baik tidak baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada
tidak ada ada
Pemeriksaan khusus
Tes Range of Motion : (+)
Kanan Kiri
15b.Tulang / Sendi
Ekstremitas bawah
- Gerakan Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal tidak Normal tidak
normal normal
- Sensibilitas baik tidak baik tidak
baik baik
- Oedema tidak ada ada tidak ada ada
- Varises tidak ada ada tidak ada ada
- vaskularisasi baik tidak baik tidak
baik baik
- kelainan Kuku jari tidak ada ada tidak ada ada
22
Pemeriksaan khusus:
Tes Range of Motion: (+)
Tes Strength: a. Heel walking: (+) b. Toe walking: (+) c. Resistes great toe dorsoflexion:
(+)
Tes Patrick: (+)
Tes Kontra patrick : (+)
lainnya ………
23
b. Selaput Lendir Normal Tidak
Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal
d. Lain – lain ………
18. Status Lokalis: Tiada kelainan
Riwayat nyeri kepala yang dirasakan kurang lebih 2,5 tahun yang lalu. Nyeri yang dirasakan
hilang timbul dan dirasakan kurang lebih 5 kali dalam 1 hari terutama saat bekerja. Nyeri
membaik saat istirahat namun memberat saat melakukan aktivitas. Nyeri yang dirasakan
bersifat berdenyut-denyut dan nyeri cuma pada 1 sisi kepala sahaja. Rutin minum
Parasetamol untuk rasa nyerinya. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma sebelumnya
tidak ada. Riwayat buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal. Dalam seharian,
pasien bekerja dari pukul 09.00 WITA atau 20.00 WITA setiap hari. Jam istirahat tidak
menentu. Jika ada waktu kosong, pasien akan menggunakan untuk istirahat. Pasien sering
lanjut shift akibat kekurangan tenaga kerja. Sepulang kerja, pasien beristirahat di rumah.
Kebiasaannya pasien makan 3 kali dalam 1 hari. Pasien tidak merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol. Pasien jarang berolahraga. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal.
24
Tidak dilakukan
Keterangan high risk pada: punggung (skor = 3), untuk mendapatkan gangguan
muskuloskeletal, namun tidak ada kaitan dengan penyakit/keluhan yang dialami.
V. DIAGNOSIS KERJA:
Migrain tanpa aura
VI. DIAGNOSIS
DIFERENSI:
25
istirahat. Pasien sering lanjut shift akibat kekurangan tenaga kerja.
Sepulang kerja, pasien beristirahat di rumah. Kebiasaannya pasien
makan 3 kali dalam 1 hari. Pasien tidak merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol. Pasien jarang berolahraga. Pada pemeriksaan
fisis didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Pajanan di tempat
kerja
Fisik Lantai licin, tersetrum
Kimia Tidak ada
Biologi Tidak ada
Ergonomi Posisi punggung bawah fleksi ≥20°, ≥10 detik dan frekuensi ≥2/menit
Psikososial Beban kerja (khawatir dan tertekan), Kadang harus lanjut shift kerja,
Hubungan antar personal/ atasan-bawahan/antar pegawai
3 . Evidence Based Pegawai kadang-kadang menderita stres di tempat kerja atau di luar
(sebutkan secara teoritis) lingkungan kerja mereka, yang berdampak pada kinerja mereka. Ini
pajanan di tempat kerja memiliki konsekuensi negatif pada keadaan fisik, perilaku dan
yang menyebabkan psikologis mereka. Konsekuensi perilaku termasuk reaksi berlebihan,
diagnosis klinis di langkah kurang gizi, kantuk, merokok, alkoholisme dan agresi. Konsekuensi fisik
1. termasuk nyeri kepala, migrain, hipertensi dan penyakit jantung;
Dasar teorinya apa? sedangkan konsekuensi psikologis meliputi perasaan impotensi,
perubahan suasana hati, kemarahan, kecemasan, kekhawatiran dan
depresi. Aspek psikologis ini akan dibahas karena ia bisa mempengaruhi
tingkat motivasi pegawai di salon.
26
tantangan pekerjaan seperti tuntutan pekerjaan dan tekanan yang tidak
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan mereka. Ini dapat dilihat di
sektor makanan cepat saji, sebagaimana dikonfirmasi oleh berbagai
penelitian. Stres dapat disebabkan oleh tekanan di tempat kerja. Pegawai
di salon dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, karena sifat
pekerjaannya sendiri. Pegawai mengalami kesulitan mengatasi stres di
tempat kerja, itulah memyebabkan mereka coba untuk mencari kerja di
sektor yang berbeda.
27
Apa diagnosis klinis ini
termsk penyakit akibat
kerja?
Bukan penyakit akibat kerja
(diperberat oleh pekerjaan/
bukan sama sekali PAK)_
Butuh pemeriksaan lbh
lanjut)?
IX. PROGNOSIS
1. klinik: ad vitam : bonam
ad sanasionam : bonam
ad fungsionam : bonam
2.Okupasi (bila ada d/ okupasi): dubia ad bonam
28
1. Migrain tanpa Pengobatan non-medikamentosa: Segera Keluhan
aura - Mencegah atau menghindari faktor pencetus berkurang
- Latihan relaksasi otot
Pengobatan medikamentosa:
- Anti mual seperti metoklopramid
Obat anti mual dapat memicu aktivitas normal
pencernaan (gastrointestinal) yang terganggu saat
serangan migren.
- Analgetika sederhana. Misalnya aspirin atau
parasetamol dapat menghilangkan nyeri kepala bila
sebelumnya diberi yang memicu aktivitas
gastrointestinal
- Ergotamin tartrat
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr. Joko Hendarto, PhD
Tanda Tangan
29