Anda di halaman 1dari 19

TEKANAN UDARA

EKSTRIM

Anggi Isnani Parinduri, SKM, MKM


DEFINISI

 Tekanan udara ekstrim adalah tekanan udara yang lebih besar (tinggi)
atau tekanan udara yang lebih rendah dari tekanan udara normal (1
atm).
 Bekerja di dalam lingkungan kerja yang tekanan udaranya lebih besar
dari tekanan udara normal telah dikenal sejak adanya pekerjaan
yang dilakukan di lingkungan yang kedap air (caisson work), dimana
orang melakukan pekerjaan di bawah tekanan udara yang lebih besar
dari 1 atm. 
 Pekerja yang bekerja dibawah tekanan udara normal termasuk
penyelam di perairan (di laut) yang dalam, pekerja tambang
yang dalam,  pekerja yang bekerja dalam pembuatan terowongan di
bawah tanah, maupun terowongan dibawah air.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEKANAN UDARA

Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu:


1. Ketinggian Suatu Wilayah
Semakin tinggi suatu tempat maka semakin rendah tekanan udaranya.
Artinya, tekanan udara berbanding terbalik dengan ketinggian suatu
tempat.
2. Suhu Udara
Suhu udara memiliki hubungan yang terbalik dengan tekanan udara
yang ada di wilayah tertentu. Semakin tinggi suhu yang ada di suatu
wilayah, maka semakin rendah tekanan udaranya.
RISIKO BAHAYA PEKERJAAN DI LINGKUNGAN
UDARA BERTEKANAN TINGGI

 Setiap perubahan tekanan udara akan memberikan pengaruh dan


dampak terhadap tubuh manusia, yang merupakan rIsiko dan bahaya
bagi manusia, selain akan menimbulkan kecelakaan-kecelakaan juga
akan dapat menimbulkan penyakit-penyakit setelah tenaga kerja
kembali ke udara biasa (tekanan = 1 atm).
 Dampak-dampak penyelaman di perairan yang dalam (di laut) dan
lingkungan udara bertekanan tinggi terhadap tubuh manusia antara
lain:
1. Pengaruh suhu-suhu air umumnya lebih dingin dari suhu badan
2. Suara, Getaran dan Pendengaran
3. Tekanan Hidrostatik Air
1. Pengaruh Suhu Air

 Pengaruh suhu-suhu air umumnya lebih dingin dari suhu badan dan
sebagai akibat pengaruh sinar matahari yang akan berkurang bila
menyelam lebih dalam (lebih dari 10 meter) suhu air akan menjadi
lebih dingin, akan menyebabkan penyelam kehilangan panas tubuh
secara konduksi yang lebih banyak
 Suhu dingin yang berlebihan dapat menyebabkan refleks yang
berlebihan dan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh
sehingga timbul perasaan sakit kepala dan pusing yang berbahaya bagi
penyelam
2. Suara, Getaran dan Pendengaran

 Suara adalah getaran atau tekanan periodik yang menjalar melalui udara,
cairan atau benda padat ke telinga manusia yang merupakan sensor yang
baik untuk suara pada media udara. Kecepatan suara dalam media air
besarnya 4 kali lebih besar daripada dalam media udara, sehingga
penyelam sulit untuk menentukan arah dan sumber suara secara cepat
 Air merupakan media penghantar udara yang baik sehingga sering terjadi
pantulan-pantulan suara dari karang atau tebing-tebing dalam air atau
dari dasar laut sendiri yang menyebabkan kebisisngan (noisy)
 Suara dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan tubuh
manusia terutama bagian tubuh yang berongga seperti sinus, rongga
dada, perut dan telinga atau bagian tubuh yang lunak seperti jaringan
otak, paru-paru dan usus
3. Tekanan Hidrostatik Air

Tekanan hidrostatik air merupakan hambatan yang utama di dalam penyelaman yang bisa berupa tekanan
langsung maupun tekanan tidak langsung

1. Tekanan tidak langsung Keadaan ini akan sangat berbahaya bagi


Tekanan dan konsentrasi udara dalam air akan penyelam, karena udara yang terlarut dalam
bertambah besar apabila penyelam menyelam jaringan tubuh akan menjadi gas kembali berupa
lebih dalam. Konsentrasi dan tekanan parsial gelembung-gelembung gas yang akan masuk ke
Nitrogen dalam jaringan tubuh penyelam akan dalam sirkulasi dan terbesar dalam darah dan
tergantung dari kedalaman dan lamanya jaringan. Gelembung-gelembung Nitrogen tersebut
penyelaman, artinya semakin lama dan dalam dapat tersangkut atau berada pada tulang sendi
penyelam tersebut menyelam, maka kadar dan dan di bawah otot, menyebabkan kramp yang
tekanan parsial Nitrogen dalam jaringan tubuh sangat hebat (sangat nyeri)
semakin tinggi. Sehingga pada kedalaman tertentu Rasa sakit ini dikenal dengan nama “penyakit
akan terjadi “saturasi” terhadap kadar dan tekanan bends” atau “penyakit caisson” atau disebut juga
Nitrogen dalam jaringan tubuh “penyakit dekompressi.” Sedang gelembung
Apabila penyelam secara tiba-tiba naik ke Nitrogen dalam darah (emboli) juga dapat
permukaan, maka akan terjadi “super saturasi” menyumbat pembuluh darah, yang dapat
terhadap udara biasa. mengakibatkan kelumpuhan
2. Tekanan Langsung Pemajanan kerja yang terjadi di alam “caisson
Kerusakan jaringan tubuh sebagai akibat langsung work” ataupun pekerja-pekerja tambang yang
dari tekanan yang dikenal dengan nama dalam atau pekerja-pekerja yang melaksanakan
“BAROTRAUMA”. Tekanan hidrostatik akan bertambah pekerjaan pembuatan terowongan, dimana gas
sesuai dengan kedalamannya. Hal ini dapat terjadi bertekanan tinggi digunakan untuk mengeluarkan
pada saat menyelam (descent) atau saat naik ke air atau lumpur dan juga untuk memberi topangan
permukaan (ascent) (menyangga) pada suatu bangunan. Manusia dapat
Badan manusia yang sehat akan dapat menahan tekanan udara yang besar, jika udara
mengadaptasi perubahan tekanan ini sehingga tidak dapat bebas masuk ke dalam paru-paru, sinus, dan
menimbulkan suatu akibat. Apabila karena suatu telinga bagian tengah. Yang dijumpai pada pekerja
sebab adaptasi ini tidak dapat mengadaptasi tekanan yang bekerja di bawah udara bertekanan tinggi
yang ada, maka akan timbul kerusakan jaringan, adalah sakit yang sangat nyeri dan kebuntuan
seperti robeknya membran timpani (barotrauma (kemacetan) di dalam telinga yang disebabkan oleh
telinga), robeknya jaringan paru (barotrauma paru), ketidakmampuan mengalirkan udara ke telinga
atau bisa terjadi “blowing up” atau “emergency bagian tengah secara layak selama terjadi kompresi
swimming ascent (ESA)” bila naik ke permukaan dan dekompresi. Akibatnya banyak tenaga kerja
secara cepat atau tiba-tiba yang bekerja pada lingkungan udara bertekanan
Naiknya tekanan udara akan menyebabkan tinggi menderita kehilangan daya dengar yang
volume rongga gas di dalam tubuh bertambah kecil bersifat sementara maupun bersifat sementara
dan akan mengakibatkan terjadinya “squeeze”,
dimana bila terjadi oedema atau pendarahan
misalnya pada sinus, paru-paru atau conjungtiva
Beberapa risiko bahaya lainnya dalam pekerjaan penyelaman atau
lingkungan udara bertekanan tinggi yaitu:
 High pressure neurological syndrome (HPNS atau sindroma
neurologis akibat tekanan tinggi)
 Serangan binatang berbahaya
 Tenggelam
PENYAKIT AKIBAT PEKERJAAN DI LINGKUNGAN
UDARA BERTEKANAN TINGGI

1. Barotrauma
Barotrauma dapat mengenai bagian-bagian tubuh, seperti :
a. Barotrauma telinga luar, akibat lubang telinga tertutup oleh cerumen 
pendarahan dan rasa perih di telinga serta rasa sakit  infeksi.
b. Barotrauma telinga tengah, akibat kegagalan penyesuaian tekanan telinga tengah
dengan udara luar pada penyelam yang pilek atau ada cerumen prop.
c. Barotrauma telinga dalam, merupakan komplikasi dari barotrauma telinga tengah
dimana penyelam melakukan valsava yang kuat sehingga foramen rotundum pecah.
d. Barotrauma sinus, terdapat rongga (gas/udara) dalam tengkorak yang mempunyai
hubungan dengan tenggorokan. Kegagalan penyesuaian tekanan udara dalam sinus
dapat menyebabkan pendarahan disertai rasa sakit.
e. Barotrauma gigi. Gigi yang berlubang (caries) sering mengalami barotrauma gigi
dengan rasa sakit pada gigi terutama pada saat menyelam dan dapat disertai
dengan pendarahan
f. Barotrauma paru-paru, pada kedalaman tertentu paru-paru penyelam
akan berisi udara dengan tekanan tinggi sesuai dengan tekanan
absolut di kedalaman tersebut. Bila secara cepat dan terkendali
penyelam naik ke permukaan, maka setelah sampai di permukaan
akan terjadi pengembangan volume paru yang sangat cepat tanpa
diimbangi dengan pengembangan dinding paru, sehingga paru-paru
pecah.
g. Barotrauma usus, para penyelam pemula sering dengan tidak sengaja
menelan udara pada waktu bernafas dengan regulator. Sehingga ketika
berenang ke permukaan udara bertekanan tinggi yang tertelan tadi
akan mengembang dan dapat menyebabkan sembelit, sakit perut,
muntah-muntah. Bisa juga disebabkan meminum minuman yang
mengandung soda (CO2).
h. Barotrauma masker, terjadi bila penyelam sewaktu berenang turun
tidak menghembuskan udara ke rongga masker, sehingga setelah daya
lentur masker maksimal, maka untuk mengimbangi tekanan udara
dalam masker, jaringan-jaringan lunak pada wajah dapat terhirup ke
dalam masker.
2. Keracunan gas-gas pernafasan
a. Keracunan gas Nitrogen, terjadi pada kedalaman 30 m atau lebih, akibat seperti
orang mabuk
b. Keracunan Oksigen (O2) , terjadi pada kedalaman 90 m, gejala: muntah-
muntah, kepala terasa ringan dan pusing, getaran-getaran halus pada otot
wajah, terjadi halusinasi penglihatan dan pendengaran, inkoordinasi otot atau
kehilangan ingatan setelah kejang
c. Keracunan CO2, terjadi akibat pencemaran yag masuk ke kompressor gas CO2
d. Keracunan CO, akibat tercemarnya udara dalam SCUBA dengan gas CO karena
tidak sempurnanya pembakara udara dalam kompressor
3. Penyakit Dekompressi.
Ada 2 jenis :
a. Pain only decompression sickness, dengan gejala: sakit yang hebat disertai
kelelahan, pusing dan rasa kantuk yang hebat disertai bercak-bercak merah
yang gatal di kulit
b. Serious decompression sickness, keadaan yang harus segera mendapat
pertolongan dengan gejala neurologis (rasa ditusuk jarum), kelemahan dan
kelumpuhan otot anggota gerak, gejala paru, dan gangguan kardiovaskuler
(bends shock)
4. Penyakit Penyelam dengan Surface Supply
Breathing Apparatus (SSBA)  terjadi
barotrauma pada badan dan juga pada pakaian
selam bila penyelaman dilakukan terlalu cepat
atau penyelam gagal memasukkan udara ke
dalam pakaian selam untuk mengimbangi
tekanan  cedera leher dan kematian penyelam
5. Bahaya lain: serangan binatang laut yang
berbahaya, tenggelam
PEKERJAAN DI LINGKUNGAN UDARA
BERTEKANAN RENDAH

 Tenaga kerja atau orang yang bekerja di lingkungan yang udaranya bertekanan
rendah, juga dapat mengalami mengalami kekurangan O2 (pernafasan) dan
berpengaruh buruk terhadap pernafasan dan penglihatan.
 Penyakit-penyakit atau pengaruh buruk oleh karena kekurangan oksigen ini sangat
penting bagi mereka yang bekerja di suatu ketinggian, seperti bagi para
penerbang maupun mereka yang bekerja di tempat-tempat yang tinggi di atas
permukaan laut seperti mereka yang bekerja di gunung dan para pendaki gunung.
 Kekurangan oksigen dapat terjadi tidak hanya karena penurunan tekanan.
Kekurangan oksigen di udara dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi udara
(confined spaces) adalah pengalaman yang umum terjadi di lingkungan industri.
Oleh karenanya, kandungan oksigen dalam ruangan tertutup harus diperiksa lebih
dahulu sebelum pekerja masuk ke dalam ruang tertutup. Alat seperti “oxygen
analyzer” sangat diperlukan.
 Udara normal mengandung kira-kira 21% oksigen. Tanda-tanda
fisiologis yang pertama oleh karena kekurangan oksigen (anoxia)
adalah meningkatnya kecepatan bernafas dalam (menghirup udara
dalam-dalam). Kadar oksigen kurang dari 16% mengakibatkan
kepusingan, detak jantung menjadi cepat dan sakit kepala. Atmosfer
yang kekurangan oksigen dapat menyebabkan ketidakmampuan
untuk bergerak dan menjadi setengah sadar.
 Dalam hal masuk ke tempat yang kandungan oksigennya sedikit atau
sama sekali tidak mengandung oksigen, seseorang umumnya tidak
mengalami gejala-gejala peringatan, namun segera kehilangan
kesadarannya dan tidak dapat mengingat peristiwanya, jika ia
tertolong dan sadar kembali.
PENGUKURAN TEKANAN UDARA

Alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan udara adalah Barometer, ada dua
jenis utama barometer. Pertama, jenis klasik yang menggunakan air raksa, dan
kedua, barometer aneroid atau barometer digital. Berikut adalah cara kerja kedua
barometer tersebut:
1. Barometer Air Raksa
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan
atmosfer dengan muatan listrik, terbuat dari tabung kaca lurus yang disegel pada
salah satu ujungnya. Ujung tabung yang terbuka diletakkan tegak dalam semacam
piring (dikenal pula sebagai reservoir) yang diisi dengan air raksa. Barometer air raksa
mengukur tekanan atmosfer dengan menyeimbangkan berat merkuri dengan berat
udara di sekitarnya. Bagian kosong di tabung bagian atas menciptakan efek vakum.
Level air raksa dalam tabung akan naik saat berat merkuri lebih kecil dibandingkan
dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Sebaliknya, ketika air raksa memiliki berat
lebih besar dari tekanan atmosfer, level air raksa dalam tabung akan turun.
PENGUKURAN TEKANAN UDARA

2. Barometer Aneroid
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur
tekanan atmosfer dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas
cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam. Logam
tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip
logam ini dihubungkan dengan arus listrik.Saat tekanan udara naik atau
turun, logam akan ikut memuai atau menciut. Ketika logam memuai atau
menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus
listrik juga akan bervariasi. Barometer lantas mengukur panjang muatan
listrik dan mengkonversinya menjadi pembacaan tekanan udara
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai