Anda di halaman 1dari 15

EMERGENCY RESPONSE PLAN

(RENCANA TANGGAP DARURAT)


PENGERTIAN KEADAAN DARURAT ?

 Situasi yg tidak diketahui yang mengancam pekerja, yang dapat


mengganggu proses operasi atau menyebabkan kerusakan fisik dan
lingkungan (OSHA).

 Menurut FEMA (Federal Emergency Management Agency) Keadaan


darurat adalah kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan
yang bisa mengakibatkan kematian atau luka pada pegawai, pelanggan,
atau bahkan masyarakat yang dapat mematikan/mengganggu proses
pekerjaan, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan.
 Keadaan darurat adalah suatu kondisi yang disebabkan baik oleh
tindakan manusia, alat maupun bencana alam, yang cenderung meluas
dan dapat melibatkan seluruh pekerja dan peralatan, dan menimbulkan
korban jiwa dan harta benda yang cukup besar

 Untuk meminimalkan kerugian yang timbul, perlu suatu perencanaan


pada kondisi atau keadaan darurat yang disebut: Rencana Tanggap
Darurat

 Rencana atau prosedur tanggap darurat ini harus disebarluaskan


kepada seluruh pekerja dan semua karyawan yang terkait, agar
dimengerti, dipahami dan diikuti
PENYEBAB KEADAAN DARURAT

 Pada dasarnya keadaan darurat terjadi karena bencana alam atau


bencana yang disebabkan manusia.

 Menurut Erkins terdapat 3 kategori kejadian yang menimbulkan


keadaan darurat, yaitu:
1.Operasi dalam keadaan darurat (Operational emergencies) seperti
kebakaran, peledakan, tumpahan bahan kimia, kebocoran gas dan
kecelakaan besar (major accident)
2.Gangguan publik (Public disturbance): ancaman bom, sabotase,
jatuhnya pesawat, radiasi
3.Bencana alam (Natural disaster): banjir, tsunami, angin puting, gempa
bumi, tersambar petir
MANAJEMEN

 Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan, pengambilan


keputusan dan penugasan sumber daya yang tersedia untuk mencegah,
mempersiapkan, mengurangi, merespon dan pulih dari dampak dari
semua bahaya
MENGAPA PERLU ERP?

 Mengenali kemungkinan kondisi berbahaya yg belum pernah terjadi


 Proses perencanaan dapat memperbaiki kekurangan, mis: kurangnya
sumber daya (peralatan, personil yg kompeten, bantuan), atau komponen
lainnya sebelum keadan darurat terjadi
 Merupakan bentuk upaya utk mempromosikan kesadaran ber-K3 sekaligus
menunjukkan komitmen perusahaan.
 Mengurangi korban dan kerusakan bila terjadi
 Mendidik manusia pada kesadaran ‘it can happen here’ sehingga bisa
menentukan langkah antisipasi
 Bila terjadi kondisi darurat bisa cepat mengambil keputusan utk
memobilisasi sumber daya: manusia, peralatan dan dukungan utk
penyelamatan.
TUJUAN UTAMA

1. Menyelamatkan korban/memberikan bantuan


hidup
2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan
fasilitas)
4. Melindungi lingkungan sekitar
JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT: PROSES ALAM

Banjir
Badai Besar
Angin Puting Beliung
Kebakaran
Tsunami
Gempa bumi
Sambaran petir
dll
JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT: BUATAN MANUSIA

 Kebakaran
 Ledakan
 Runtuhnya bangunan
 Kegagalan struktur utama
 Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun dll)
 Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia beracun
 Ancaman teroris
 Paparan radiasi pengion
 Sumber daya utama (listrik) padam
 Pasokan air terganggu (mati)
 Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
 Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
DASAR PENANGANAN TANGGAP DARURAT

1. UU No. 1 Tahun 1970, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja
2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3
3. Komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada
seluruh tenaga kerjanya, yang didasarkan pada:
 Kemampuan mengatasi sendiri penanganan P3K atas insiden dan
kecelakaan kerja
 Kemampuan mengatasi keadaan dalam keadaan darurat besar
seperti kebakaran, bencana alam, dsb
KEPMENAKER NO. 186/MEN/1999
TANGGUNG JAWAB PENGURUS/PERUSAHAAN

Mencegah, mengurangi dan memadamkan api


melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan deteksi, alarm, alat pemadam
kebakaran, dan sarana evakuasi
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan gas
– Melakukan latihan kebakaran
– Menyediakan rencana tanggap darurat
FASILITAS DAN SARANA
SYARAT WAJIB YANG HARUS DIPASTIKAN
KEBERADAANNYA
1. Mengidentifikasi jalur evakuasi, sarana alternatif
melarikan diri, membuat ini diketahui semua staf;
menjaga rute agar tidak terhalang.
2. Penentuan lokasi aman bagi staf untuk berkumpul
untuk jumlah kepala untuk memastikan bahwa semua
orang telah meninggalkan zona bahaya (Titik Kumpul).
3. Menetapkan individu untuk membantu karyawan cacat
dalam keadaan darurat.
4. Fasilitas Pelaksanakan pengobatan yang terluka dan
mencari yang hilang bersamaan dengan upaya keadan
darurat.
5. Menyediakan sumber alternatif bantuan medis ketika
fasilitas yang normal mungkin dalam zona bahaya.
6. Penetapan tingkat kerugian properti harus dimulai
hanya ketika keamanan semua staf pada risiko telah
ditetapkan dengan jelas.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai