Anda di halaman 1dari 56

PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI


OUTLIN
E KESIAPAN TERHADAP KONDISI
01 JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT 02
DARURAT

MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP TANGGAPAN TERHADAP KONDISI


03 04
DARURAT DARURAT

RAMBU-RAMBU KESELAMATAN
05
KONSTRUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

MEMAHAMI PENGERTIAN TANGGAP DARURAT DAN ISTILAH-ISTILAH


TERKAIT

MEMAHAMI PENYEBAB TERJADINYA KEADAAN

DARURAT MELAKSANAKAN PELATIHAN DAN

SIMULASI

MEMBANTU MEMBUAT LAPORAN DAN

MENDOKUMENTASIKAN MEMAHAMI PENGGUNAAN

PERALATAN TANGGAP DARURAT


PENDAHULUAN
DEFINISI
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada suatu kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban
LATAR BELAKANG
1. Kecelakaan walaupun sudah diupayakan pencegahannya, masih bisa terjadi
Upaya pencegahan kecelakaan dan sakit tidaklah cukup, masih diperlukan upaya untuk terbiasa dalam
kesiagaan menghadapi keadaan darurat ditempat kerja
2. Kompleksitas pekerjaan konstruksi
Jenis pekerjaan yang dimulai dari bawah hingga keatas, pondasi dilanjutkan struktur, mekanikal dan
arsitektur dan finishing yang bisa berjalan beriringan dan paralel serta jenis alat dan bahan yang beraneka-
ragam yang digunakan, melibatkan banyak pihak
3. Menekan jumlah dan tingkat keparahan korban
Pertolongan awal terhadap korban dapat membantu meringankan dan menjaga agar kondisi tidak lebih
parah, sampai didapatkannya bantuan lanjutan
4. Pelatihan adalah bagian dari persyaratan pembinaan
Peraturan Perundangan dan persyaratan Sistem Manajemen K3 Konstruksi mengharuskan adanya
pelatihan siaga darurat oleh pengurus, untuk meningkatkan kompetensi petugas dan partisipasi tenaga
kerja
DEFINISI Prioritas
• Prosedur Keadaan Darurat: yang
• Tata cara penanggulangan diselamatkan
1. Orang
keadaan darurat
2. Peralatan
• Dengan memanfaatkan sumber
3. Bahan
tenaga dan sarana yang tersedia
4. Lingkungan
• Bertujuan untuk mencegah/
kerugian lebih
mengurangi Pentingnya
besar. Membuat Rencana
• Organisasi/Unit Keadaan Kesiagaan &
Tanggap Darurat
 Tidak cukup waktu untuk
Darurat: membuat rencana yang tepat &
• Sekelompok orang yang diangkat rinci ketika telah terjadi
sebagai Pelaksana penanggulangan keadaan darurat.
keadaan darurat.  Rencana Tanggap Darurat
harus dibuat sebelum terjadi
keadaan darurat.
DEFINISI
• Emergency:
• Suatu keadaan tidak normal, tidak diinginkan, pada suatu area ,
• Yang disebabkan oleh sesuatu dari dalam maupun dari luar tempat
kerja.
• Yang membahayakan manusia, merusak peralatan, benda, &
lingkungan.
• Disaster (bencana):
• Suatu kejadian tiba-tiba dengan daya rusak besar, berasal dari
dalam maupun dari luar area .
• D i mana manusia dan sarana yang tersedia tidak mampu
mengatasi kondisi tersebut.
• Menimbulkan kerugian besar terhadap keselamatan manusia,
kerusakan harta-benda dan lingkungan
JENIS-JENIS KEADAAN
DARURAT

KETUMPAHA KEBOCORAN GAS HURU HARA


BANJIR BADA N BAHAN BERACUN
I KIMIA

GEMPA KEBAKARA DINAMIT/ GUNUNG TSUNAMI


N BOM MELETUS
BUMI
JENIS BAHAYA PENYEBAB BENCANA
Natural hazard (bahaya alamiah) :
 Banjir, Kekeringan, Pamanasan global
 Angin topan, cyclon, badai, petir
 Gempa, tsunami,
 Gunung meletus, tanah longsor,
 Hutan terbakar,
 Epidemi, Pandemi. dsb
Technological Hazard (bahaya
teknologi) :
Bencana Tsunami di Jepang
 Ledakan/kebakaran instalasi/kilang/tambang
 Kebocoran/tumpahan gas, nuklir, zat kimia
 Bendungan/bendung/tanggul bobol
 Kecelakaan kerja, lalu lintas laut/udara/darat
 Bangunan/jembatan/ambruk,
 Kebakaran dsb
Huru hara (bahaya kejahatan manusia)
 Kekacauan, amuk masa, bom bunuh diri
Mengapa prosedur darurat harus dibuat ?
Tuntutan atau Persyaratan dari
1. Peraturan perundangan (syarat K3) & SMKK
2. Keamanan publik (masyarakat sekitar)
3. Pihak Penjamin - Asuransi
4. Tuntutan masyarakat LSM

Tujuan: Menekan resiko


10 Elemen Kesiagaan & Sistem Tanggap Darurat

1. Identifikasi bahaya, analisis & pengendalian risiko,


2. Menyusun skenario berbagai keadaan darurat,
3. Rencana penanggulangan (pemadam, evakuasi, P3K)
4. Organisasi tanggap darurat (pemadam,evakuasi, P3K)
5. Pelatihan kompetensi petugas penanggulangan,
6. Program pemenuhan sarana sistem keadaan darurat
7. Program pemeliharaan sarana keadaan darurat,
8. Sosialisasi, pelatihan & simulasi keadaan darurat,
9. Rencana tindakan rehabilitasi
10. Pemulihan paska keadaan darurat
1. Identifikasi bahaya, Analisis & Pengendalian
Dampak Keadaan darurat
• Apa yang dapat terjadi …………….…? KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
• Sejauh mana kemungkinannya……..?
Contoh Menetapkan Darurat Bahaya sesuai dengan kemungkinan
• Sejauh mana keparahannya………….? tempat bekerja
• Sejauh mana Kekerapanya…………...?
Keadaan Darurat Mungkin Lokasi SUMBER INFORMASI
(Probability, Severity, Frequency) Kebakaran dan ….. …..  Info Media
Dan-yang paling penting adalah…... ledakan  Lembaga Pemerintah
Bom ….. …..  Lingkungan Setempat
• Apa yang harus kita lakukan…………?
Bahan Kimia Ya Gudang  Cuaca
Berbahaya  Kebiasaan Pekerja
Kebocoran Radiasi Ya Ground  Kejadian Khusus
 Operasional
Amuk Massa Ya Kantor
Banjir Tidak - SUMBER PENGARUH
Kerusakan Ya Semua  Orang/ People
Lingkungan  Peralatan/ Equipment
Kecelakaan Jumlah Ya Semua  Bahan/ Materials
Besar  Lingkungan/ Environment
Kerusakan Benda Ya Semua
Gempa Bumi Tidak -
2. Skenario Bebagai Keadaan Darurat
a. Memperkirakan berbagai dampak akibat:
Natural hazard (Bencana Alam), a.l. :
 Banjir, tanah longsor, angin topan dsb
 Gempa, tsunami, gunung meletus dsb
Technological Hazard (Kegagalan Teknis), a.l. :
 Ledakan/kebakaran instalasi/tanki Migas
 Bangunan ambruk, bendung/tanggul jebol,
Huru hara:
 Kekacauan, amuk masa, bom bunuh diri, dsb
Kejadian alamiah dan/atau ulah manusia:
 Kebakaran

b. Memperkirakan metode, sistem pencegahan dan


penanggulangan yang tepat u/ mitigasi
dampak.
3. Rencana Kesiagaan & Tanggap Darurat
 Sarana pencegahan keadaan darurat, meliputi:
 Tata letak, akses, jalur, sarana, & tempat evakuasi,
 Penyediaan sistem deteksi & proteksi kebakaran
 Pemelihaan sistem dan house keeping
 Sosialisasi sistem evakuasi & Assembly point
 Emergency Induction, petunjuk, brosur dsb.
 Menjaga komunikasi dengan pihak berwenang
 Polisi, Dinas Kebakaran, Depnaker, RS, dokter
 Tersedia alat komunikasi keadaan darurat
 Menjalin komunikasi sesama unit darurat sekitar
 Melakukan koordinasi sistem peringatan dini/stanby radio contact
4. Organisasi Kesiagaan & Sistem Tanggap Darurat (STD)
UNIT
Komite Tanggap Darurat PENANGGULANGAN
Pelaksana Tugas UTD:
Menyusun STD KEADAAN DARURAT
1. Are/Floor Warden
2.Pemadam Kep. Menaker No. KEP-
Kebakaran Internal Koordinator Tanggap Darurat 186/MEN/1999, tgl 29 Oktober
3. Petugas P3K 1. Perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 50
(Paramedic)
Memimpin & Mengelola STD 1999 berpotensi bahaya
tenaga kerja dan/atau
4. Recue team, sedang dan berat, wajib mencegah, mengurangi
dan memadamkan kebakaran serta melatih
dan Unit Tanggap Darurat (UTD) penanggulangan kebakaran di tempat kerja
5. Security Team Melaksanakan STD secara terencana/terprogram.
2. Realisasi Kewajiban, sesuai peraturan
perundangan
itu meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energi.
b. Pengendalian sarana diteksi, alarm,
pemadam & jalur evakuasi.
Petugas Evakuasi Petugas P3K Security c. Pengendalian penyebaran asap, panas
(Area/floor Warden) Team dan gas.
(Paramedic) d. Adanya Unit Penanggulangan Kebakaran di
Petugas Pemadam Tim Penyelamat tempat kerja.
(Internal) (Rescue team) e. Adanya Latihan & gladi penanggulangan
kebakaran berkala.
f. Adanya Buku/Uraian Tertulis Rencana
• Training harus mencakup teori dan praktek.
• Training dilakukan secara berkala dan konsisten
• Lakukan training dadakan (surprise exercise).
• Training tidak hanya perlu bagi team tapi juga
terhadap Koordinator, dan seluruh personil yang
terkait.
• Materi dan unit kompetensi pelatihan harus disesuaikan
dengan jenis-jenis keadaan darurat , yang paling
mungkin terjadi di tempat kerja, misalnya:
• Kebakaran, Tsunami
• Gempa,
• Banjir, longsor, angin topan, gunung meletus,
• Terorisme, bom, huru hara, amuk masa dsb
6. Program Pemenuhan Sarana Tanggap Darurat
• Penunjukan Organisasi STD
• Pemasangan sistem proteksi kebakaran (alarm/sirene, APAR, hydran, dll)
• Penyediaan jalur evakuasi primer & sekonder lengkap dg rambu-rambu evakuasi
• Pemasangan peta di tempat umum, yang menujukkan:
• Rute evakuasi (koridor, tangga, pintu keluar, assembly point)
• Rambu-rambu evakuasi
• Tempat assembly point,
• Tempat kotak P3K, disetiap lantai / bagian bangunan
• Penempatan APAR di tiap lantai /bagian bangunan
7. Pemeliharaan Sarana Proteksi Kebakaran dan Evakuasi

 Pemeliharaan, pengontrolan & perbaikan sistem proteksi kebakaran secara


berkala
 Pemeliharaan Rute jalur evakuasi - primer dan sekonder lengkap program
house keeping dan rambu-rambu evakuasi
 Pemeliharaan termasuk kebersihan dan ketertiban:
 Rute evakuasi,

 Peta dan rambu-rambu evakuasi

 Tempat assembly point,

 Tempat kotak P3K, disetiap lantai / bagian bangunan

 Penempatan APAR di setiap lantai atau bagian bangunan


8. Sosialisasi, Pelatihan dan Simulasi Keadaan Darurat:
• Pelatihan peningkatan kompetensi semua petugas terkait tanggap
darurat
• Pelaksanaan sosialisasi & simulasi RTD bagi semua pegawai
untuk menguji efektifitas dan efisiensi RTD
• Lingkup pelatihan:
 Tindakan perorangan,  Pencarian dan rescue,
 Tindakan pengawasan,  Penanganan B3,
 Respon Team,  Tagging/labeling energy control
 First Aid/ P3K,  Penggunaan emergency equipment
 Tindakan Komunitas,  Lessons learned (pembelajar-an dari
 Pusat Komando, pengalaman)
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Kebutuhan Organisasi Tanggap Darurat dan Pembagian Tugas

Anggota Unit

Evakuasi P3K APAR Pengamanan

Kelengkapan :
1. Seragam dan Tanda Petugas
2. APD sesuai Bidangnya: ditambah Masker, Kacamata,
Sarungtangan, Helmet
3. Senter, Bendera, HT, Pengeras suara, Peluit, Tas P3K
Kecil
4. Nomor-nomor penting internal dan Pihak Luar
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Perlengkapan Peralatan P3K Isi Kotak P3K
(Permenakertrans No.PER.15/MEN/VIII/2008)

No. Isi Jumlah


1 Kasa Steril Terbungkus 20
2 Perban (lebar 5 cm) 2
3 Perban (lebar 10 cm) 2
4 Plester (Lebar 1,25 cm) 2
5 Plester Cepat 10
6 Kapas (25 gram) 1
7 Kain segitiga/mittela 2
8 Gunting 1
9 Peniti 12
10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2
11 Masker 2
12 Pinset 1
13 Lampu senter 1
14 Gelas untuk cuci mata 1
15 Kantong plastik bersih 1
16 Aquades (100 ml larutan saline) 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1
18 Alkohol 70% 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1
20 Buku catatan 1
21 Daftar isi kotak 1
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Tabung APAR

tambahkan tinggi
dasar APAR
minimal brp cm.
Kalau diletakkan di
bawah lantai,harus
diberi alas
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Penempatan tabung APAR ternyata juga diatur dalam
Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan:

 Tabung APAR haruslah mudah dilihat, diakses dan


diambil, juga harus diberi tanda pemasangan APAR di
atasnya.
 Pemberian tanda pemasangan APAR paling tidak 125
cm dari lantai (jarak minimal APAR dari lantai adalah
15 cm) dan harus berada tepat di atas tabung APAR
yang dimaksud.
 Jarak antar APAR adalah 15 meter, atau bisa diatur
ulang sesuai dengan arahan ahli atau petugas K3.
 Tabung APAR sebaiknya berwarna merah.
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80

A
Combustible
Material

Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment

D Metals

B C
AB

A
C

Multi Purpose
Pembebasan Jalur Evakuasi dari Halangan
 Tempat kerja, jalur evakuasi harus
selalu bersih, bebas tumpukan material,

X
puing, sampah dlsb.
 Jangan biarkan jalur evakuasi &
peralatan darurat terhalangi

X
tumpukan material
 Bebaskan ruangan dari semua barang
mudah terbakar seperti kertas, kayu,
kain, kaleng cat, minyak, gas dsb.
 Penggunaan / penyimpanan barang
mudah terbakar seminimal
mungkin
 Bersihkan semua tumpahan oli,
gemuk,
• datau airjalur
Sediakan secepatnya,
evakuasi di setiap lantai bangunan
• Jaga jalur evakuasi selalu bersih, bebas hambatan
• Jangan taruh material di jalan kerja / evakuasi
• Dilarang melintas jika ada pekerjaan bongkaran
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menjalankan Jadwal Pelatihan Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service &
industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
• Perusahaan / supplier emergency
support
• Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor
penting saat terjadi tanggap
darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menyiapkan Akses Darurat dan Penunjuk Arah
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Pelaksanaan Latihan
Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service &
industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
PARTISIPATIF • Perusahaan / supplier emergency
DARI SEMUA support
PIHAK PROYEK • Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor penting


saat terjadi tanggap darurat
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
E Partisipasi Karyawan dan Pekerja
REKAP EVALUASI LATIHAN TANGGAP DARURAT
1.Mempelajari Petunjuk Umum Keadaan Darurat V sedikit yang mempelajari
No Kegiatan PIC Penjelasan
2.Membawa file/dokumen penting V sedikit yang membawa
A Organisasi
3.Menyesuaikan atau berjalan kearah yang benar V banyak yang mengikuti arah
1.Struktur MKKG -lengkap V Belum lengkap, dan petugas lantai kurang
4.Mengikuti arahan Petugas V banyak yang mengikuti arahan
2.Surat Penetapan Tugas-ada V ada 5.Serius dalam melakukan tindakan V masih banyak yang tidak serius
6.Tidak menggunakan HP V masih ada yang menggunakan hp, sedikit
3.Terlatih-lebih awal ada latihan yang cukup V ada latihan diruang dan di tempat tugas
7.Rapat penting V masih ada yang tetap berlangsung
4.Waktu Evakuasi-tercepat-paling lama-Menit V paling lama 20 menit sampai Muster point
F Peran Petugas Lantai kerja
5.Papan "Sedang Pelatihan Tanggap Darurat"-ada V ada dan cukup 1.Rompi atau Tanda Lengan atau Topi V kurang lengkap, bendera tidak ada
2.TOA, Masker, Sempritan, HT, V belum semua pakai HT, toa kurang
3.Tindakan Menuntun Karyawan/tenant V belum semua mengarahkan
B Peran Tim leader/BM/Garuda 1
1.Suara Jelas V jelas 4.Floor Warden - Kepemimpinan - perintah V semua mengarahkan

2.Tegas dan runtut dalam memberikan perintah V tepat namun perlu lebih tegas 5.Pemeriksaan Kelengkapan sarana ( pakai Check List) V semua pakai check list

3.Kepemimpinan di lokasi Muster Point-Bagus V seimbang, perlu latihan 7.Anggota-aktif-pasif-terlatih V semua petugas terlatih
8.Pelaporan Akhir-ada V Belum semua membuat laporan akhir
4.Perintah Pemulihan-ada V seimbang
5.Evaluasi secara Umum dan Ucapan Terimakasih- G Pelaksanaan Kerja Tim P3K
ada V seimbang
1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas

C Sosialisasi 2.Anggota-kerjasama V seimbang, korbang tidak perlu dibawa ke MP


1.Surat Pemberitahuan V ada, bocor disampaikan oleh atasan 3.Tahapan Kerja - Bantuan Dasar V tepat
2.Sosialisasi internal V di beberapa unit, ada yang kurang jelas 4.Transportasi Menuju Mobil Ambulan V tepat, ambulan sebaiknya jangan mundur
cukup dengan surat, namun jadual 5.Transportasi Ibu Hamil-kursi dorong V tepat
3.Sosialisasi Tenant dan Eksternal V
berubah 6.Transportasi-Memanggul korban pincang V tepat
3.Sosialisasi ke Tetangga V cukup, dengan pemberitahuan
7.Pelaporan Akhir-ada V ada
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
H Peran Security
1.Menutup Jalur Keluar/Masuk Kendaraan V tertutup
2.Mengamankan jalur evakuasi halaman V kurang, Masih ada kendaraan di jalur evakuasi
3.Melarang Karyawan Kembali Ke ruangan V semua melarang
4.Komandan-Kepemimpinan- Perintah V kepemimpinan jelas
5.Mengamankan lingkungan dari pihak luar V semua melarang
6.Pelaporan akhir-ada V belum semua melaporkan
7. Mengarahkan pekerja ke muster point V tidak dilakukan..mengarahkan

I Pelaksanaan Kerja Tim APAR


1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
2.Alat Pelindung Diri-lengkap V semua lengkap
3.Anggota-kerjasama-bagus V seimbang
4.Tahapan Kerja - menggunakan APAR-tepat V tepat tegas
5.Pelaporan akhir-ada V ada

J Suasana Muster Point


1.Tertib dan Rapi V belum semua tertib
2.Lokasi-cukup-sempit-kurang nyaman V luas dan cukup
3.Hujan-terang-panas V terang dan panas
4.Serius dalam latihan-meneriman arahan V belum semua serius
5.Tanda Lokasi-batasan area evakuasi-ada dan jelas V kurang banyak dan jelas
Lingkup Prosedur Keadaan Darurat
 Prosedur pelaporan suatu keadaan darurat
Prosedur penyampaian ke seluruh karyawan tentang
kondisi darurat dan mendapatkan partisipasi dan respon
dari karyawan.
 Rancangan pusat pengendali area, termasuk alternatifnya.
 Prosedur evakuasi menuju lokasi aman
 Kontrol pengunjung dan subkontraktor serta pendataannya
 Detail Rencana pencarian dan penyelamatan korban
 Detail prosedur “shutdown” peralatan
 Pengendalian bahan berbahaya / informasi
 Proteksi terhadap peralatan dan material serta
pendataannya.
MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur
Tanggap Darurat

Ya

Tidak

Dibawa ke RS untuk divisum


MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur Tanggap Darurat
PROSEDUR BILA TERJADI KEAD AAN DARURAT
1. Setiap karyawan dan pekerja bertanggung-jawab atas lingkungan
kerjanya. Setiap pekerja harus berusaha segera memadamkan api dengan
peralatan
pemadam yang tersedia sambil memanggil rekannya untuk membantu
2. Jika terjadi keadaan darurat
 Bunyikan alarm (tanda bahaya) terdekat.
 Jika terjadi kebakaran segera keluar dari bangunan
 Jika terjadi gempa segera berlindung
 Jika mendengar alarm, jangan ada yg mengira itu sekedar latihan
darurat.
3. Evakuasi dari bangunan
a. Mulailah menuju pintu keluar terdekat bergantian (antri)
b. Tempat kumpul (Assembly Point) +/- 30m dari bangunan
c. Berikan informasi kepada Unit /Regu Darurat tentang orang-orang yang
masih berada di dalam bangunan
d. Berikan informasi kepada Regu Darurat alasan evakuasi
PROSEDUR BILA TERJADI KEADAAN DARURAT
3. Evakuasi dari bangunan
a. Mulailah menuju pintu keluar terdekat bergantian (antri)
b. Tempat kumpul (Assembly Point) +/- 30m dari bangunan
c. Berikan informasi kepada Unit /Regu Darurat tentang orang-orang yang
masih berada di dalam bangunan
d. Berikan informasi kepada Regu Darurat alasan evakuasi
e. Jangan pernah masuk kembali ke dalam bangunan, sampai diinstruksikan
oleh Polisi, Dinas kebakaran atau Penanggung-jawab K3L
f. Hanya kendaraan tertentu boleh menuju tempat kejadian
g. Mobil yang berjalan segera ditinggalkan dengan kunci kontak tergantung
h. Setiap orang harus bergegas ke Assembly Point,
i. Regu evakuasi harus mencatat pekerja yang terkumpul di Assembly Point
ALAT BANTU EVAKUASI di BANGUNAN
GEDUNG SNI 03 – 1746- 1989

• Sumber daya listrik • Lift Kebakaran


darurat • Komunikasi darurat
• Lampu darurat • Bukaan penyelamat
• Pintu Kebakaran • Penunjuk arah jalan ke
• Tangga Kebakaran luar
• Pintu & Tangga darurat • Landasan helikopter
• Sistem pengendalian • Peralatan bantu lainnya
asap
PADA SAAT EVAKUASI MELALUI PINTU DAN
LORONG TANGGA HARUS ANTRI DENGAN
TERTIB AGAR SEMUA SELAMAT
Pentingnya Komunikasi
Publik
• Dalam kondisi darurat, penyampaian yang akurat akan
membantu penanganan yang tepat.
• Apa yang terjadi…….
• Sejauh mana kejadianya……
• Lokasi kejadian………
• Lingkungan sekitarnya……
• Siapkan sistem komunikasi cadangan bila ada gangguan
• Bentuk pusat kontrol untuk review seluruh pernyataan dan foto
untuk dirilis ke media.
• Eevaluasilah seluruh hal yang telah dirilis.
• Patuhi seluruh ketentuan hukum
• Tunjuk koordinator komunikasi
• Tunjuk seseorang untuk menyampaikan kepada public.
• Bentuk team penanganan sosial
PERSIAPAN MENGHADAPI GEMPA
Kunci Utama adalah:
 Mengenali arti, sifat dan risiko akibat gempa bumi
 Mengevalusi/merenovasi ulang struktur bangunan bila khawatir.
Kenali lingkungan tempat tinggal & tempat bekerja:
 Perhatikan letak pintu, dan tangga darurat,
 Kenali tempat-tempat yang aman untuk berlindung.
 Belajar menggunakan P3K.
 Belajar menggunakan pelengkapan pemadam kebakaran.
 Mencatat nomor telepon penting.
Persiapan Rutin
 Perabotan yang tinggi (lemari dll) tempelkan ke dinding
 Menyimpan bahan mudah terbakar pada tempat tahan pecah.
 Selalu mematikan air, gas dan listrik bila tidak digunakan.
 Pelajari ke mana keluar, ke mana jalur evakuasi, dan assembly point
Atur benda-benda/material yang mudah jatuh
 Untuk menghindari kecelakaan akibat kejatuhan.
Alat yang harus ada di setiap tempat:
 Kotak P3K, Senter, radio, makanan suplemen dan air.
TINDAKAN MENGHADAPI
GEMPABUMI
Jika berada dalam bangunan:
 Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan (bila terpaksa berlindung di
bawah meja, dll).
 Mencari tempat yang aman dari reruntuhan dan goncangan.
 Berlari keluar apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka:
 Menghindari bangunan di sekitar (gedung, tiang listrik, pohon, dll).
 Perhatikan tanah yang dipijak, hindari bila terjadi rekahan tanah.
Jika sedang megendarai mobil:
 keluar, turun menjauh dari mobil. Hindari bila terjadi pergeseran atau kebakaran.
Jika tinggal atau berada di daerah pantai,
 jauhi pantai yang sejauh jauhnya untuk menghindari kemungkinan terjadinya
sunami.
Jika tinggal di daerah pegunungan,
 hindari lokasi yang mungkin terjadi longsor.
Tindakan Sesudah Terjadi Gempa
Jika berada dalam bangunan:
 Keluar secepatnya dari bangunan dengan tertib.
 Jangan gunakan tangga berjalan atau lift. Gunakan tangga biasa.
 Lakukanlah P3K kepada yang terluka.
 Telepon/minta pertolongan secepatnya, bila ada yang terluka parah.
Periksa lingkungan sekitar kita:
 Periksa apakah terjadi kebakaran.
 Periksa apakah terjadi kebocoran gas.
 Periksa apakah terjadi arus pendek.
 Periksa aliran dan pipa air.
 Perkecil segala hal yang dapat membahayakan. Matikan aliran listrik dan
jangan menyalakan api.
Jangan masuk ke bangunan
 Sesudah terjadi gempa, kemungkinan masih ada runtuhan-runtuhan.
Jangan berjalan disekitar daerah gempa,
 Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
Dengarkan informasi
 apakah masih ada gempa susulan dan lainnya.
Isi angket yang diberikan oleh instansi terkait,
 untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
9. Rencana Tindakan Rehabilitatif
• Rescue & Triace (penyelamatan korban)
• Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
• Perawatan korban ke RS terdekat
• Pencarian korban di tempat bencana
• Penyelidikan kecelakaan, dan kerusakan yang
ditimbulkan oleh keadaan darurat
• Pemulihan fisik dan prikis korban
• Lessons learned
10. Pemulihan Paska Keadaan Darurat.
• Segera mungkin melakukan recovery dan mengaktifkan kembali oprasional
perusahaan untuk mengurangi financial impact akibat suatu keadaan emergency.
• Bentuk team evaluasi, lakukan identifikasi dan penilaian kerugian dan klaim
asuransi
• Bentuk sistem pengumpulan & penyimpanan material tersisa
• Data nama, nomor telephon, alamat personil yang ber-tanggung jawab untuk
kelangsungan
kegiatan perusahaan.
• Kumpulkan data pasokan dan jasa untuk keperluan seperti utility (gas, air dan
listrik), peraralatan dll.
• Bentuk mutual aid plan/strategy dengan organisasi lain.
RAMBU-RAMBU KESELAMATAN
KONSTRUKSI
Contoh Rambu anjuran/Wajib Pakai di Proyek
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

A. Identifikasi keadaan darurat:


1. Identifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama jam kerja
atau setelah jam kerja.
2. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau bahan
kimia yang digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi.
3. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi perusahaan.
4. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.

B. Identifikasi persediaan/sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan


darurat:
5. Menilai kemampuan tempat kerja.
6. Respon keadaan darurat, termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis atau lainnya
yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat.
7. Pengendalian beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber
pengapian.
4. Identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan pemadam
kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

C. Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan mekanisme
tanggapan diidentifikasi.
Prosedur mencakup untuk penanganan keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk fasilitas
darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

D. Komunikasikan dan Latih pekerja/pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Penting untuk mengkomunikasikan Rencana Tanggap Darurat kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Pelatihan pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering
dilakukan untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.

E. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi.
Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap
3. Penyusunan IAP (Incident Action
Perencaan
1. Penyusunan JSA (Job Safety Plan)
Colour Code Action
Fire
Analysis) Evacuation
Bomb Threat
Medical
Emergency
Internal
Emergency
Personal Threat
External Threat
All Clear
4. Penyusunan ICS Mild, Medium & Fatal
(Incident Incident
2. Penyusunan SOP (Standard Operation Command
Fatal PROJECT MANAGER

Procedure) System)
Incident EKHWAN YULIANTO (08112000277)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 PT. SKTEK Energi


REY RUYADI
(087855508560)
PT. Girder indonesia
SURIPTO
(081330088076)
PT. Citra Waspphuto wa
HADHI S (08118125646)
PT. Pertamina Gas
FARI AR
(081316686087)

Unlock sling - - Angkat girder - Angkat


Pws. Lap.

Launcher Pasang
Pws. Lap Pw s. Lap. Pws. Lap.
N AWIH SARMAN DIDIT DAMAYANTO AHMAD SIRO JUDIN
TOTO
(081281682896) (081218666954) (081286695678)
(0852131682

Gantry berada safety sling setinggi girder


34)

HSE HSE
HSE HSE
TOHARI

pada posisi winch, ikat ±20 cm, setinggi


INDRI WAH YU H DUDIK INDRAS BUDIANTO (0817585989)
(087775545565) (0821117968
(081252843000) 55)

pengambilan jalankan pada kemudian cek posisi


DAM KAR PEMDA
H. MANSYUR
(082125003282)
Identifikasi Evakuasi

girder, dengan winch girder break system diantara POLSEK

posisi 2 menuju arah - Cek apakah truss, agar


KLINIK KITA
DEDI
02177202381
(0812935920
07)

tumpuan titik pemasang bekerja dapat di implementation of Checking report


pengangkatan
report completed
seimbang an pin dengan baik launching repairs total Yes/N
o

girder yang pada hook - Matikan sumber girder pada


No Yes

Sling safety sudah sling ikat power (genset) span


winch dan ditandai tahan sampai perletakan 5. Penyusunan Rencana yang dirancang
sling safety dengan ±15 - Cek kondisi
Contingency Plan untuk hasil selain dari
truss tetap Turunkan sling menit. Cek girder dan
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Saat Terjadi
Incident 3. Pemasangan Barikade di Area Insident
1. Mengehentikan aliran gas
MELAPORKAN KE
PIHAK
PERTAGAS
KP 117 KP 93
PAMULAN NAGRA
G K
PENGAW A
S UTAMA
Flarestack Flarestack 04 DILOKASI
05 Nagrak INCIDENT
pamulang
PENGAWAS UTAMA DI
LOKASI KEJADIAN

field coordinator berkoordinasi dengan security dan kepolisian untuk memasang


2. Melakukan Koordinasi kepada pihak terkait barikade untuk mensterilisasikan area insiden dari kerumunan masyarakat
sesuai ICS setempat, sekurang kurangnya berjarak 200 meter dari titik insiden
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. GIRDER INDONESIA BPK ADHITIYA DENGAN N0MOR
TELP : 081320468244
4. Memastikan Kandungan Gas Pada Pipa Menggunakan Detektor
PENGA
WAS
DILOKASI
UTAMA
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. PERTAMINA GAS (PWS. PIPELINE DAN HSE)
NOMOR TELP : Gas dan N2 Sebelum Eksekusi Perbaikan
INCIDENT 081316686087 Bapak Fari AR

FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK DAMKAR PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI NOMOR TELP : Apapun alasan yang ada, kebocoran gas akan
(021) 7543025 sangat membahayakan bagi keselamatan pekerja.
Beberapa kasus kecelakaan yang disebabkanoleh
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK POLSEK WILAYAH CINERE/POSEK TERDEKAT MELALUI NOMOR :
(021) 7544891
ledakan gas berdampak parah pada
beberapa pekerja.
Kebocoran gas pada proses pengelasan dapat berdampak pada kebakaran atau
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI KLINIK TERDEKAT MELALUI NOMOR TELP : (021)
77202381 ledakan, acetylene dan oxygen merupakan gas yang mudah terbakar, dan dapat
terjadi ledakan jika proses oksidasi terjadi cepat. Kebocoran sekecil apapun dapat
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PEMERINTAHAN DAERAH (KELURAHAN, sangat membahayakan jika terjadi dalam ruangyang tertutup atau kurang ventilasi.
KECAMATAN, KABUPATEN/WALIKOTA MELALUI NOMOR TELP : (021) 7543340
Gas akanterakumulasi, apabila ada sedikit pemicu saja maka kebakaran atau
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap Perbaikan
PipaMelakukan
Gas pemotongan Pipa dengan Cold Cutting dilokasi incident
1 yang
tersinyalir rusak/bocor, (Bilamana memungkinkan lakukan pemasangan
Clamp Sleeve untuk sementara mengatasi kebocoran pipa).
2 Lakukan persiapan penggantian pipa sepanjang yang dibutuhkan.
Maksud pekerjaan ini adalah penempatan pipa di sepanjang jalur pemasangan
sebelum pekerjaan pengelasan dimulai. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bila
tempatnya telah dipersiapkan dengan baik seperti bebas dari benda-benda
atau rintangan lainnya
Pengelasan/Penyambungan
3 4 NDT hasil
Pipa Gas penyambungan
Syarat-Syarat Pengelasan: Hasil pengelasan akan diperiksa dengan
1.Standard yang digunakan adalah API 1104 edisi terakhir. cara NDT (Non Destructive Test), yaitu
2.Juru las yang berkualifikasi 5G dan 6G, bersertifikat MIGAS, dan masih Radiography Test yang dilakukan 100%
melakukan kegiatan pengelasan dalam kurun waktu 6 bulan terhadap sambungan las, sedangkan untuk
terakhir. sambungan yang tidak dapat di radiography, maka
3.Peralatan, material, dan sarana lain untuk pengelasan akan sudah NDT dilakukan dengan cara dye
tersedia dan penentrant atau sejenisnya. Pelaksanaan
sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. pemeriksaan ini adalah NDT Company yang
4.Tenaga, peralatan dan material disediakan PT disediakan oleh PT pekerjaan
Sebelum memulai SKTek dandisetujui
di lakukanoleh
N2
SKTek Prosedur Pengelasan 5 Pertamina Gas. baik tetap terisi N2 ketika
Purging. Lebih
PT SKTek mempunyai Welding Procedure Specification (WPS) yang sesuai dengan pekerjaan berjalan
Contoh Skenario Fire & Medivac Drill Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
LOKASI KEJADIAN : JALUR PIPA GAS KRUKUT
DEPOK
Kebakaran disebabkan dari terjatuhnya girder saat pekerjaan erection menimpa pipa gas hingga patah
Gambaran
dan meledak 1
Kejadian AreaSudahDilakukan Saat terjadi ledakan, mobil
sosialisasi
kebakaran
dikerahkan untuk membantu memadamkan api
Area
Standby mula yang berada di titik lokasi kebakaran. 2
AreaSudahDilakukan DAMKAR& Area Lalu operator membunyikan sirine sebagai Team komunikasi langsung
Ambulance
sosialisasi KORBAN Simulasi
tanda bahaya peringatan kepada seluruh DAMKAR yang standby di lokasi untuk
menghubungi
pemadaman
crew untuk berkumpul di muster point. Crew mengantisipasi api yang semakin membesar.
memasang barricade tape di sekitar lokasi Selain itu juga menghubungi operator yang
ledakan seminimnya 200 meter dari titik bertugas di Flarestack 05 Pamulang dan
TitikKejadianLedakan
dan Kebakaransebenarnya
insiden kemudian mulai mengosongkan area Flarestack 04 Nagrak untuk menghentikan
aliran gas, Melakukan koordinasi kepada
pihak terkait sesuai dengan table incident
3 command system (ICS).
Team Evakuasi mengarahkan dan
memastikan 4
crew untuk keluar melalui jalur evakuasi yangTeam P3K menemukan korban yang
benar dan aman menuju ke muster point. hingga berdarah
cidera terkena yan
Membantu team p3k untuk memastikan para terpenta benda g
korban yang terluka atau pingsan keluar l
dibaringkan dari
di tandu
ledakan
dan diletakkan diKorba
lokasi
mengikuti jalur evakuasi yang benar dan yang amanpipa.untuk dilakukan pertolongan
n
aman menuju muster point. pertama. Team p3k langsung menghubungi
ambulance yang standby dan melakukan
5 pertolongan kepada korban cidera dengan
Tim Komunikasi mendata korban
yang terluka membawanya ke Rumah sakit atau klinik
dibantu security memeriksa seluruh personnel terdekat.
on board memastikan seluruh crew yang
dievakuasi sudah berada di muster point
dengan aman serta menyiapkan laporan
investigasi keadaan darurat. Koordinator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai