Anda di halaman 1dari 4

1 Prosedur Penanganan Kebakaran di Gedung

Perkantoran
15 Juli 2013

Ikuti pentunjuk di bawah ini.

1. Pergi ke panel hydrant terdekat dan pecahkan kaca bertanda "Break


Glass Here."
2. Beritahu pihak keamanan dan informasikan lokasi kebakaran.
3. Berusaha memadamkan api menggunakan APAR. (Catatan: selang
kebakaran hanya boleh digunakan oleh pihak pemadam kebakaran).
4. Jika tidak dapat dipadamkan, tutup semua pintu menuju ke lokasi
kebakaran, beritahu situasinya kepada pihak keamanan dan mulai prosedur
evakuasi.
5. Jangan menggunakan lift dan jelaskan situasinya bila petugas
pemadam kebakaran tiba.

Jika mendengar tanda alarm terus menerus

1. Tetaplah tenang.
2. Amankan semua dokumen-dokumen penting.
3. Matikan dan lepaskan semua peralatan listrik.
4. Dengarkan baik-baik pengumuman yang disampaikan facility
management melalui pengeras suara dan ikuti petunjuk yang diberikan
oleh floor warden.
5. Jika kebakaran tidak dapat dikuasai, tutup semua pintu ruang yang
terbakar dan segera tinggalkan tempat tersebut melalui tangga darurat
terdekat. Jangan menggunakan lift.

Prosedur Evakuasi

1. Jika mendengar bunyi alarm secara terus menerus dari kotak


hydrant, floor warden akan segera memberikan petunjuk
evakuasi/pengungsian.
2. Jangan panik, berjalanlah dengan cepat menuju tangga darurat
terdekat. Jangan menggunakan lift.
3. Jangan menghalangi orang lain yang masuk ke tangga darurat dari
lantai di bawahnya.
4. Jangan kembali untuk mengambil barang-barang jika sudah berada
dalam tangga darurat atau keluar dari gedung.
5. Floor warden bertanggung jawab dalam melakukan prosedur
evakuasi.
6. Semua orang yang dievakuasi harus langsung menuju titik kumpul
sampai ada pentunjuk selanjutnya.
7. Instruksi untuk kembali ke gedung diberikan oleh facility
management setelah keadaan dinyatakan aman.

Gempa Bumi

1. Berada di bawah meja yang dapat memberikan keamanan serta


udara yang cukup.
2. Carilah kolom bangunan atau lorong yang memungkinkan tidak
terdapat benda-benda yang dapat roboh di area kerja Anda.
3. Tangga darurat gedung adalah area yang paling aman dari
reruntuhan.
4. Jauhkan diri dari jendela, rak buku, lampu atap, tempat file dan
barang-barang berat lain yang dapat jatuh dan melukai Anda.
5. Jika Anda berada dalam lift, usahakan segera keluar dari lift.
6. Tunggu sampai ada instruksi selanjutnya dari pengelola gedung.
7. Tetap tenang/jangan panik
8. Jangan menggunakan lift
9. Jika Anda berada di luar, jauhi gedung.

Pengobatan Darurat

1. Karyawan harus menghubungi pihak keamanan untuk


memberitahukan adanya korban.
2. Karyawan sebaiknya memberikan informasi seperti di bawah ini:

- Nama, jenis kelamin dan perkiraan umur korban.

- Lokasi keberadaan korban.

Floor Waden

1. Floor warden ditunjuk oleh facility management (peraturan K3).


2. Diperlengkapi dengan bendera, peluit dan handy talky.
3. Memberitahukan kepada seluruh karyawan mengenai lokasi jalan
keluar..
4. Jika ada perintah evakuasi, menjamin seluruh karyawan
meninggalkan gedung dengan menggunakan tangga darurat dan berkumpul di
lokasi yang telah ditentukan.
5. Memiliki daftar karyawan terbaru untuk keperluan absensi pada saat
evakuasi.
6. Memastikan semua staff di bawah tanggung jawabnya, mengerti
prosedur evakuasi dan letak lokasi berkumpul yang dituju pada saat evakuasi.
7. Memastikan tidak ada penghalang apapun pada tangga darurat.
8. Memprioritaskan bantuan kepada wanita hamil, orang lansia,
penyandang disabilitas, dan orang yang dalam keadaan sakit.

PERATURAN KEBAKARAN 3 months 1 week


ago#3StandarNasional Indonesia Tentang
Proteksi Kebakaran
1. SNI 03-1735-2000 - Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan
Dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
2. SNI 03-1736-2000 - Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi
Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah
Dan Gedung.
3. SNI 03-1745-2000 - Tata Cara Perencanaan Dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
4. SNI 03-1746-2000 - Tata Cara Perencanaan Dan
Pemasangan Sarana Jalan Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
5. SNI 03-3985-2000 - Tata Cara Perencanaan, Pemasangan
Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
6. SNI 03-3989-2000 - Tata Cara Perencanaan Dan
Pemasangan Sistem Springkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
7. SNI 03-6570-2001 - Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap
Untuk Proteksi Kebakaran.
8. SNI 03-6571-2001 - Sistem Pengedalian Asap Kebakaran
Pada Bangunan Gedung.
9. SNI 03-6574-2001 - Tata Cara Perancangan Pencahayaan
Darurat, Tanda Arah Dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Bangunan
Gedung.
10. SNI 09-7053-2004 - Kendaraan Dan Peralatan Pemadam
Kebakaran Pompa.

Undang-Undang
1. UU RI No. 28 Tahun 2002 - Bangunan Gedung.
Keputusan Menteri PU Tentang Proteksi
Kebakaran
1. Kepmen PU No: 441/KPTS/1998 - Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung.
2. Kepmen PU No: 11/KPTS/2000 - Ketentuan Teknis
Manajeman.
3. Kepmen PU No: 10/KPTS/2000 - Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
Dan Lingkungan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang


Proteksi Kebaran
1. Permenaker No: Per.04/MEN/1980 - Syarat-Syarat
Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
2. Permenaker No: Per.02/MEN/1983 - Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik.
3. Inst. Menaker No: Ins.11/M/BW/1997 - Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

Perda Proteksi Kebakaran DKI Jakarta


1. Perda No. 3 Tahun 1992 - Tentang Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Dalam Wilayah DKI Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai