Pendahuluan 2
Prioritas Evakuasi 8
1|P a g e
Pendahuluan
Salah satu dasar keputusan Tenant dalam menentukan gedung mana yang
dipilih untuk digunakan sebagai kantor selain kenyamanan, prestise, lokasi
yang strategis, juga yang tidak kalah penting adalah aspek keselamatan dan
keamanan gedung.
Gedung MENARA 165 saat dibangun menggunakan standart pengamanan
yang dikembangkan sesuai dengan sistem pengaman gedung yang terbaru.
Karena Kami menyadari bahwa di dalam gedung terdapat 2 (dua) bentuk
asset yang selalu harus dijaga dan dirawat, yaitu asset gedung secara fisik itu
sendiri, dan juga keselamatan karyawan dan tenant sebagai penghuni
gedung.
Sebagai bagian dari pemenuhan komitment di atas, kami telah menyusun
buku Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat yang berdasarkan
Standart Operasional Prosedur ( SOP ) gedung MENARA 165, yang akan
menjadi aturan dasar bagi seluruh karyawan dan penghuni gedung/tenant
gedung dalam hal mengantisipasi dan mengatasi keadaan darurat di Gedung
MENARA 165.
Diharapkan buku ini dijadikan pedoman bagi seluruh penghuni karena cita-
cita kami untuk menjadi gedung dengan tingkat keselamatan dan keamanan
yang tinggi mustahil bisa berjalan jika tanpa dukungan segenap karyawan
dan tenant penghuni gedung MENARA 165 dengan menjadikan buku ini
sebagai standar bersama.
Hormat Kami,
2|P a g e
Nomor Telepon Darurat
3|P a g e
Prosedur Darurat Kebakaran
koridor unit kantor Anda. Unit Alarm Kebakaran akan berfungsi dan
lokasi kebakaran dapat diketahui oleh petugas Room Control dengan
melihat panel kontrol.
4|P a g e
5. Jika terdengar alarm kebakaran, petugas Security yang bertugas dan
petugas House Keeping akan ke lokasi sumber alarm dengan
membawa APAR untuk bantu memadamkan api.
6. Segera petugas Security akan mengadakan investigasi apakah benar
ada kebakaran.
a. Bila tidak ada kebakaran, Building Management akan
mengumumkan kepada penghuni/tenant lantai tersebut bahwa
alarm kebakaran yang berbunyi adalah palsu. Kemudian
memberitahu bagian teknik mengenai alarm palsu tersebut
untuk dicari penyebabnya.
b. Bila benar ada kebakaran, segera membantu padamkan api
sesuai point 4 diatas.
7. Bila api dapat dipadamkan maka selanjutnya adakan evaluasi apa
penyebab kebakaran dan besar kerugian yang diderita.
8. Bila kebakaran terjadi di dalam unit tenant dan diluar jam kerja,
petugas Security berhak melakukan tindakan tindakan sebagai
berikut :
a. Membuka secara paksa pintu utama dari lokasi/ruangan tenant
yang ruangannya mengalami kebakaran untuk dapat masuk
kedalam dan memadamkan api (usahakan dalam melakukan itu
ada saksi-saksi).
b. Jika api dapat dipadamkan, lokasi kebakaran diamankan dengan
penjagaan ketat agar tidak seorangpun diperkenankan masuk
sampai evaluasi dan identifikasi penyebab kebakaran selesai
dilaksanakan.
c. Petugas security segera menghubungi Building Management
untuk menyampaikan ke wakil tenant yang dapat dihubungi
(contact person)
5|P a g e
Prosedur Darurat Evakuasi
2. Jika sudah ada perintah evakuasi dari Fire Safety Manager, atau paging
gedung sudah memerintahkan
evakuasi, maka langkah-langkah
yang harus dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
a) Selalu siaga dan jangan
panik.
b) Jangan menggunakan lift.
c) Jalan cepat, tetapi jangan berlari.
d) Jangan membawa barang-barang besar dan berat.
e) Bawalah barang penting / surat berharga saja.
f) Lakukan dan ikuti instruksi dari petugas peran kebakaran (Floor
Warden).
g) Jangan memakai sepatu berhak tinggi bagi wanita.
h) Berikan perhatian lebih kepada orang cacat, wanita hamil, anak-
anak dan orang lanjut usia.
i) Berikan petunjuk kepada tamu anda.
j) Segera turun ke lobby utama melalui tangga darurat dan menuju
titik kumpul yang aman di luar/halaman depan gedung.
6|P a g e
k) Jangan berhenti di tangga darurat atau kembali ke atas untuk
mengambil sesuatu di lantai semula.
l) Di tempat titik kumpul agar bersabar menanti untuk pengecekan
oleh petugas peran kebakaran/Floor Warden.
m) Masing-masing Floor warden bertanggung jawab atas
keselamatan penghuni/tenant dengan mengecek jumlah
karyawannya dan yakin bahwa tidak ada yang tertinggal di
ruangan, baru menutup pintu dan meninggalkan lantai dengan
tenang.
n) Petugas pemadam kebakaran lantai melapor ke Fire Safety
Manager di tempat titik kumpul.
o) Jangan kembali ke gedung sampai semuanya di umumkan aman
oleh Building Manager.
7|P a g e
Prioritas Evakuasi
1. Langkah pertama.
Prioritas utama yang dievakuasi, adalah lantai yang terbakar ditambah satu
lantai di atas dan satu lantai yang di bawahnya dari lantai yang
kebakaran ( ± 1 Lantai ).
2. Langkah ke dua.
Lantai lantai yang lain serentak ( setelah selang beberapa waktu ).
8|P a g e
Prosedur Darurat Gempa
3. Menjauh dari jendela kaca, dinding kaca atau benda kaca yang mudah
pecah, untuk menghindari kecelakaan / luka akibat pecahan kaca.
4. Menjauhi furniture yang tinggi untuk menghindari akibat kejatuhan
furniture tersebut.
5. Berlindung dibawah meja yang kokoh atau tempat berlindung yang
aman.
9|P a g e
Prosedur Darurat Lift
10 | P a g e
Prosedur Ancaman Bom
11 | P a g e
Jangan sekali-kali menyebarkan berita ancaman ini, sehingga
keadaan menjadi panik
12 | P a g e
Prosedur Bila Terjadi Demonstrasi
13 | P a g e
Prosedur Bila Terjadi Kejahatan
1. Pencurian / Perampokan
a) Segera melaporkan secara terinci mengenai kejadian yang
sebenarnya ke pengelola gedung atau Security MENARA 165.
b) Tidak memegang, memindahkan, merubah susunan barang –
barang atau peralatan yang ada ditempat kejadian yang terkait
dengan kejadian pencurian atau perampokan.
c) Chief Security dan Stafnya akan memproses dan akan
mendampingi Pemilik (Penghuni/Tenant) untuk melaporkan
kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
2. Gangguan Keamanan lainnya.
Segera melaporkan kepada Pengelola gedung atau Security gedung
MENARA 165 untuk datang dan memberikan bantuan.
14 | P a g e
Prosedur Saat Darurat Medis
15 | P a g e
Assembly Point (Titik Kumpul/Pusat Penampungan)
16 | P a g e
Hal-Hal Yang Dilarang
17 | P a g e
Petugas Peran Kebakaran (Floor Warden)
18 | P a g e
TUGAS POKOK FLOOR WARDEN
1. Dalam Keadaan Normal.
a) Memperhatikan letak Bel Alarm dan Alat penanggulangan bahaya
kebakaran dan melaporkan kepada Security atau Engineering dan
pengelola Gedung bila menemukan kelainan pada alat-alat
tersebut dilantai yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Memperhatikan dan menjaga agar koridor, jalan menuju tangga
darurat, tangga darurat itu sendiri benar-benar bebas hambatan
dan tidak ada barang berat yang menghalangi rute evakuasi,
misalnya meja, kursi, box dll.
c) Melarang menggunakan bahan yang mudah terbakar, misalnya
thinner, bensin dan sejenisnya.
19 | P a g e
Form Isian Tenant/Penghuni
Jakarta,............................
Tenant, Building Management,
( ............................. ) ( .......................................... )
20 | P a g e