Anda di halaman 1dari 20

Daftar Isi

Pendahuluan 2

Nomor Telepon Darurat 3

Prosedur Darurat Kebakaran 4

Prosedur Darurat Evakuasi 6

Prioritas Evakuasi 8

Prosedur Darurat Gempa 9

Prosedur Darurat Lift 10

Prosedur Ancaman Bom 11

Prosedur Huru Hara 14

Prosedur Jika Terjadi Kejahatan 15

Prosedur Saat Darurat Medis 15

Assembly Point (Titik Kumpul) 16

Hal-Hal yang Dilarang 17

Petugas Peran Kebakaran Lantai (Floor Waden) 18

1|P a g e
Pendahuluan

Salah satu dasar keputusan Tenant dalam menentukan gedung mana yang
dipilih untuk digunakan sebagai kantor selain kenyamanan, prestise, lokasi
yang strategis, juga yang tidak kalah penting adalah aspek keselamatan dan
keamanan gedung.
Gedung MENARA 165 saat dibangun menggunakan standart pengamanan
yang dikembangkan sesuai dengan sistem pengaman gedung yang terbaru.
Karena Kami menyadari bahwa di dalam gedung terdapat 2 (dua) bentuk
asset yang selalu harus dijaga dan dirawat, yaitu asset gedung secara fisik itu
sendiri, dan juga keselamatan karyawan dan tenant sebagai penghuni
gedung.
Sebagai bagian dari pemenuhan komitment di atas, kami telah menyusun
buku Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat yang berdasarkan
Standart Operasional Prosedur ( SOP ) gedung MENARA 165, yang akan
menjadi aturan dasar bagi seluruh karyawan dan penghuni gedung/tenant
gedung dalam hal mengantisipasi dan mengatasi keadaan darurat di Gedung
MENARA 165.
Diharapkan buku ini dijadikan pedoman bagi seluruh penghuni karena cita-
cita kami untuk menjadi gedung dengan tingkat keselamatan dan keamanan
yang tinggi mustahil bisa berjalan jika tanpa dukungan segenap karyawan
dan tenant penghuni gedung MENARA 165 dengan menjadikan buku ini
sebagai standar bersama.

Hormat Kami,

Pengelola Gedung MENARA 165

2|P a g e
Nomor Telepon Darurat

Berikut daftar Nomor Telepon Penting :

1. Building Management Telp : 021-7825165 Ext. 3014

2. Polsek Jakarta Selatan Telp: (021) 7691000

3. Koramil Jakarta Selatan Telp : (021) 7695146

4. Polres Jakarta Selatan Telp: (021) 7206011

5. Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Telp : (021) 7694519, 7690825

6. Ambulans Telp : 118

7. RSUD Pasar Minggu Telp : (021) 29059999

3|P a g e
Prosedur Darurat Kebakaran

1. Jika melihat kepulan asap / kebakaran, JANGAN PANIK


2. Segera meminta bantuan teman sekantor atau kantor tetangga

untuk menghubungi Building Management atau Posko Security :

BM 021-7825165 Ext. 3014 / 5246 / 3015 / 3016 / 5227


Posko Sec 021-7825165 Ext. 3011

3. Segera tekan tombol Push Button di box hydrant yang berada di

koridor unit kantor Anda. Unit Alarm Kebakaran akan berfungsi dan
lokasi kebakaran dapat diketahui oleh petugas Room Control dengan
melihat panel kontrol.

Gambar : Tombol Push Button yang terdapat di box hydrant

4. Usahakan memadamkan api dengan menggunakan Fire Extinguisher


(Alat Pemadam api Ringan = APAR), dan jika sangat diperlukan
semprot menggunakan air hidrant.
Jangan Menggunakan Air Hydrant atau APAR Kelas A kalau

penyebab kebakaran adalah bersumber dari Listrik.

4|P a g e
5. Jika terdengar alarm kebakaran, petugas Security yang bertugas dan
petugas House Keeping akan ke lokasi sumber alarm dengan
membawa APAR untuk bantu memadamkan api.
6. Segera petugas Security akan mengadakan investigasi apakah benar
ada kebakaran.
a. Bila tidak ada kebakaran, Building Management akan
mengumumkan kepada penghuni/tenant lantai tersebut bahwa
alarm kebakaran yang berbunyi adalah palsu. Kemudian
memberitahu bagian teknik mengenai alarm palsu tersebut
untuk dicari penyebabnya.
b. Bila benar ada kebakaran, segera membantu padamkan api
sesuai point 4 diatas.
7. Bila api dapat dipadamkan maka selanjutnya adakan evaluasi apa
penyebab kebakaran dan besar kerugian yang diderita.
8. Bila kebakaran terjadi di dalam unit tenant dan diluar jam kerja,
petugas Security berhak melakukan tindakan tindakan sebagai
berikut :
a. Membuka secara paksa pintu utama dari lokasi/ruangan tenant
yang ruangannya mengalami kebakaran untuk dapat masuk
kedalam dan memadamkan api (usahakan dalam melakukan itu
ada saksi-saksi).
b. Jika api dapat dipadamkan, lokasi kebakaran diamankan dengan
penjagaan ketat agar tidak seorangpun diperkenankan masuk
sampai evaluasi dan identifikasi penyebab kebakaran selesai
dilaksanakan.
c. Petugas security segera menghubungi Building Management
untuk menyampaikan ke wakil tenant yang dapat dihubungi
(contact person)

5|P a g e
Prosedur Darurat Evakuasi

1. Jika Anda berada di lantai yang mengalami kebakaran dan mendengar


bunyi alarm kebakaran, tetaplah tenang
dan tidak panik dan bersiap untuk
evakuasi.
Sebagian karyawan bisa membantu
memadamkan api.
Hal-hal yang harus dilakukan adalah :
a) Hentikan semua aktifitas.
b) Simpan barang-barang berharga
dan kunci semua lemari (surat-surat berharga atau barang-barang
berharga yang kecil dapat dibawa dalam tas).
c) Matikan semua peralatan listrik dan cabut sambungan kabel dari
stop kontak.
d) Tutup dan kunci semua jendela.
e) Tutup pintu tetapi jangan dikunci dulu (bila masih ada orang di
dalam ruangan, pastikan orang tersebut keluar dan tidak ada
orang lagi di dalam ruangan, kemudian kunci ruangan.

2. Jika sudah ada perintah evakuasi dari Fire Safety Manager, atau paging
gedung sudah memerintahkan
evakuasi, maka langkah-langkah
yang harus dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
a) Selalu siaga dan jangan
panik.
b) Jangan menggunakan lift.
c) Jalan cepat, tetapi jangan berlari.
d) Jangan membawa barang-barang besar dan berat.
e) Bawalah barang penting / surat berharga saja.
f) Lakukan dan ikuti instruksi dari petugas peran kebakaran (Floor
Warden).
g) Jangan memakai sepatu berhak tinggi bagi wanita.
h) Berikan perhatian lebih kepada orang cacat, wanita hamil, anak-
anak dan orang lanjut usia.
i) Berikan petunjuk kepada tamu anda.
j) Segera turun ke lobby utama melalui tangga darurat dan menuju
titik kumpul yang aman di luar/halaman depan gedung.

6|P a g e
k) Jangan berhenti di tangga darurat atau kembali ke atas untuk
mengambil sesuatu di lantai semula.
l) Di tempat titik kumpul agar bersabar menanti untuk pengecekan
oleh petugas peran kebakaran/Floor Warden.
m) Masing-masing Floor warden bertanggung jawab atas
keselamatan penghuni/tenant dengan mengecek jumlah
karyawannya dan yakin bahwa tidak ada yang tertinggal di
ruangan, baru menutup pintu dan meninggalkan lantai dengan
tenang.
n) Petugas pemadam kebakaran lantai melapor ke Fire Safety
Manager di tempat titik kumpul.
o) Jangan kembali ke gedung sampai semuanya di umumkan aman
oleh Building Manager.

7|P a g e
Prioritas Evakuasi

1. Langkah pertama.
Prioritas utama yang dievakuasi, adalah lantai yang terbakar ditambah satu
lantai di atas dan satu lantai yang di bawahnya dari lantai yang
kebakaran ( ± 1 Lantai ).

2. Langkah ke dua.
Lantai lantai yang lain serentak ( setelah selang beberapa waktu ).

8|P a g e
Prosedur Darurat Gempa

1. Tetap tenang, jangan panik


2. Jangan menggunakan lift.

3. Menjauh dari jendela kaca, dinding kaca atau benda kaca yang mudah
pecah, untuk menghindari kecelakaan / luka akibat pecahan kaca.
4. Menjauhi furniture yang tinggi untuk menghindari akibat kejatuhan
furniture tersebut.
5. Berlindung dibawah meja yang kokoh atau tempat berlindung yang
aman.

6. Tunggu sampai getaran berhenti.


7. Jika gempa menimbulkan api agar ikuti petunjuk keadaan darurat
kebakaran.
8. Getaran gempa pertama jangan langsung lari atau panik, karena
biasanya ada interval waktu untuk getaran gempa susulan.
9. Jika evakuasi diperintahkan oleh komando pelaksana peran (floor
warden) kebakaran, ikuti instruksi tersebut dengan tetap tenang dan
jangan panik.

9|P a g e
Prosedur Darurat Lift

Jika anda berada di dalam lift yang berhenti mendadak :

1. Tetap tenang dan jangan panik


2. Tekan dan tahan tombol lift intercom sambil berbicara dengan
petugas teknik diruang kontrol,
jelaskan :
a) Nama dan Perusahaan
tempat anda bekerja.
b) Perkirakan posisi lantai
terakhir lift berhenti.
c) Jumlah penumpang yang ada di dalam lift.
d) Jenis kelamin penumpang yang ada di dalam lift.
e) Kondisi penerangan dan udara di dalam lift.
3. Konsentrasi pada lift intercom untuk mendengarkan petunjuk
selanjutnya dari Petugas Teknik di ruang kontrol.
4. Informasi Penting
a) Lift secara otomatis diarahkan oleh sistem untuk bergerak
menuju lantai yang aman dan terdekat.
b) Petugas Teknik di ruang kontrol akam memantau dan
memberikan informasi terkini tentang perkembangan darurat
lift tersebut.
c) Lift gedung MENARA 165 dilengkapi oleh sistem keselamatan
yang baik, untuk memastikan keselamatan anda yang selalu
menjadi tanggung jawab utama kami.

10 | P a g e
Prosedur Ancaman Bom

1. Setiap orang yang menerima ancaman bom melalui telepon harus


bersikap tenang, jangan
panik dan melaksanakan hal–
hal sebagai berikut :
a) Penerima telepon
harus tetap tenang
berusaha bertanya
lebih banyak tentang
siapa si penelepon dan apa maksud tujuannya.
b) Mendengarkan dan ingat nada suara penelepon juga suasana /
bunyi di sekitarnya ditempat si penelepon berada.
Misalnya:
Ditempat umum ada suara mobil / motor
Dibelakang ada bunyi ketukan atau suara musik, lagu, dll.
c) Bila mungkin agar dipertanyakan :
 Nama si penelepon
 Dimana dia berada
 Apa jenis bomnya
 Kapan bom meledak
 Dimana penelepon bisa dihubungi. Nomor berapa
teleponnya
d) Data-data yang diperoleh dicatat semuanya, juga waktu, jam,
tanggal, dan lain lain. Ancaman dilakukan 1 kali, 2 kali atau
beberapa kali.
e) Penerima telepon segera melapor ke Pengelola Gedung dan
security dan pimpinannya untuk mendapat petunjuk atau
penanganan selanjutnya.

11 | P a g e
Jangan sekali-kali menyebarkan berita ancaman ini, sehingga
keadaan menjadi panik

Bila panik dan tidak terkendali dapat menimbulkan korban,


sementara kemungkinan ancaman tersebut main-main atau
bohong belaka.

2. Fire safety Manager segera mengadakan koordinasi dengan :


a) Chief Engineering
b) Chief Security’
3. Chief Security dan Supervisor House keeping mengkoordinir anak
buahnya untuk melaksanakan tugasnya :
a) Menutup semua pintu-pintu keluar.
b) Menyisir / memeriksa seluruh gedung mulai dari atas sampai
bawah diarea umum ( toilet, pantry, koridor dan tangga ).
4. Chief Security melapor ke POLSEK terdekat (Polsek Pasar Minggu) untuk
bantuan pengamanan lokasi.
5. Jika ditemukan sesuatu benda yang diperkirakan bom/bahan yang
dapat meledak Jangan disentuh benda tersebut, segera lapor ke
komandan pelaksana.
a) Chief Security harus mengamankan daerah tersebut.
b) Hubungi Polsek yang terdekat (Polsek Pasar Minggu), untuk minta
bantuan tim penjinak bom (Gegana – POLRI) untuk mengamankan
dan membawa keluar bom tersebut.
c) Jika diperlukan evakuasi Penghuni/Tenant gedung mengikuti
prosedur evakuasi.
d) Jika terjadi bom meledak dan menimbulkan kebakaran lakukan
prosedur penaggulangan kebakaran.
6. Jika tidak ditemukan bom, Fire Safety Manager akan mengumumkan
keadaan aman dan meminta Penghuni / Tenant gedung untuk kembali
bekerja.

12 | P a g e
Prosedur Bila Terjadi Demonstrasi

Badan Pengelola gedung MENARA


165 akan memberikan informasi
kepada seluruh Tenant gedung
MENARA 165 apabila ada tanda –
tanda adanya demonstran yang akan
memasuki gedung.

Bagi semua Penghuni / Tenant apabila


ada pemberitahuan / pengumuman tersebut maka :

1. Tenang, jangan panik dan tetap berada di dalam ruangan kantor


masing-masing
2. Tidak melakukan tindakan – tindakan yang akan memancing emosi
demonstran yang ada dibawah/diluar gedung.
3. Apabila Penghuni / Tenant mendengar atau mengetahui akan
adanya perusuh yang akan menuju gedung MENARA 165 segera
melapor ke Badan Pengelola gedung MENARA 165.

13 | P a g e
Prosedur Bila Terjadi Kejahatan

Security gedung MENARA 165 menjaga gedung selama 24 jam dan


menempati pos-pos strategis yang telah ditentukan serta terpasang instalasi
CCTV di semua titik strategis.
Dengan adanya penjagaan
tersebut diharapkan Gedung
MENARA 165 akan aman dari
segala tindakan yang akan
mengganggu keamanan dan
ketertiban gedung MENARA
165.

Namun demikian Pengelola Gedung MENARA 165 tetap mengharapkan


adanya kerjasama dan dukungan dari Tenant-tenant gedung MENARA 165.

Hal – hal yang perlu diperhatikan jika terjadi :

1. Pencurian / Perampokan
a) Segera melaporkan secara terinci mengenai kejadian yang
sebenarnya ke pengelola gedung atau Security MENARA 165.
b) Tidak memegang, memindahkan, merubah susunan barang –
barang atau peralatan yang ada ditempat kejadian yang terkait
dengan kejadian pencurian atau perampokan.
c) Chief Security dan Stafnya akan memproses dan akan
mendampingi Pemilik (Penghuni/Tenant) untuk melaporkan
kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
2. Gangguan Keamanan lainnya.
Segera melaporkan kepada Pengelola gedung atau Security gedung
MENARA 165 untuk datang dan memberikan bantuan.

14 | P a g e
Prosedur Saat Darurat Medis

1. Tetap tenang, kumpulkan informasi dan lakukan tindakan medis


segera bila mengetahui.
2. Cari rekan kerja Anda untuk mendampingi Anda atau lapor ke
Security.
3. Gunakan alat di kotak P3K yang ada untuk menolong korban apabila
korban tidak perlu di bawa ke Rumah Sakit.
4. Jika korban perlu dibawa ke Rumah Sakit, segera hubungi Rumah
Sakit terdekat atau dokter rujukan dari perusahaan Anda.
5. Jelaskan keadaan Darurat Medis apa yang Anda alami, jangan
memutus hubungan telepon sampai yang diberikan informasi selesai
berbicara.
6. Tunjuk salah satu rekan Anda untuk menunjukkan dan mendampingi
korban ke Rumah Sakit terdekat.
7. Bawa korban ke Rumah Sakit terdekat.

15 | P a g e
Assembly Point (Titik Kumpul/Pusat Penampungan)

1. Pusat penampungan bagi para penghuni gedung yang melakukan


evakuasi adalah di lapangan terbuka dan sudah ditentukan
sebelumnya.
2. Assembly point bagi penghuni Gedung adalah sebagai tempat
perawatan medis sementara.
3. Pengawas Lantai dari setiap lantai atau kantor mencatat nama
karyawannya dan memeriksa apakah sudah ada di assembly point
semua.
4. Pengawas Lantai dengan segera memberitahukan catatan kehadiran
dan kehilangan karyawan kepada Tim Operasi Keadaan Darurat
Gedung.
5. Tetap tenang dan teratur di assembly point.
6. Apabila ada yang terluka, segera lapor ke petugas P3K gedung untuk
pengobatan.
7. Menunggu pengumuman selanjutnya dari pihak pengelola gedung dan
ikuti instruksi selanjutnya.

16 | P a g e
Hal-Hal Yang Dilarang

Dalam Rangka menciptakan kondisi gedung MENARA 165 yang memiliki


tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi, kami membutuhkan
dukungan seluruh Penghuni/Tenant untuk mendukung ketentuan gedung
yakni :

1. Dilarang keras untuk merokok di dalam gedung MENARA 165,


termasuk didalamnya meliputi area : tangga darurat, koridor, lobby
lift, ruangan office tenant, toilet, dan pantry.

Kami menyediakan ruang untuk merokok di


‘smoking area’ yang berlokasi di selasar
depan lobby MICE belakang gedung.

2. Tidak duduk atau tidur ditangga darurat


3. Dilarang meletakkan barang di tangga
darurat
4. Dilarang mengganjal/menyumbat pintu darurat/pintu EXIT
5. Dilarang menggunakan kompor di area Tenant/kantor.
6. Karyawan Tenant dilarang menginap di ruangan office gedung
MENARA 165.
7. Penggunaan sambungan listrik harus sesuai dengan standart SNI
8. Tidak merubah instalasi listrik/sistem kebakaran tanpa persetujuan
dari pihak pengelola.
9. Dilarang melakukan kegiatan hot work.

Bila hal tersebut diatas dijumpai maka Building Management dan


tenant/penghuni sepakat untuk diberikan sangsi yang melanggar dan sangsi
administrasi terhadap perusahaan dari karyawan tenant tersebut bekerja.

17 | P a g e
Petugas Peran Kebakaran (Floor Warden)

Floor Warden adalah karyawan Tenant atau


pengguna gedung yang ditugaskan untuk
membantu mengatur penyelamatan dan
pengamanan pada saat menghadapi keadaan
darurat.
Floor Warden dibentuk dari para Tenant dan
berkoordinasi dengan pengelola gedung
(Building Management).
Organisasi floor warden bisa terdiri dari Ketua
dan 4 (empat) orang anggota.

1. Ketua Organisasi adalah :


a) Karyawan pemilik/penghuni/tenant gedung yang telah ditunjuk
dan mendapat wewenang dari pimpinan perusahaan menjadi ketua
peran kebakaran (Chief Floor Warden).
b) Menguasai tata cara penanggulangan bahaya kebakaran dan
latihan-latihan yang diselenggarakan.
c) Mampu mengkoordinasi anggota.

2. Anggota Organisasi adalah :


a) Karyawan yang telah ditunjuk oleh masing-masing pimpinan tenant
untuk bertugas sebagai anggota peran kebakaran (floor warden).
b) Karyawan harus terampil, tidak mudah panik dan telah mendapat
bimbingan dari ketua sesuai tugasnya.
c) Salah satu dari 4 (empat) anggota ini bertindak sebagai ketua
organisasi (Chief), bila ketua tidak hadir.
d) Mampu memberikan petunjuk-petunjuk kepada karyawan lain bila
terjadi keadaan darurat.
e) Nama-nama petugas peran kebakaran (floor warden) selalu
didaftarkan kepada pengelola gedung, begitu pula bila ada mutasi
(diharapkan pimpinan unit mengirimkan nama-nama petugasnya
kepada Pengelola
Gedung)

18 | P a g e
TUGAS POKOK FLOOR WARDEN
1. Dalam Keadaan Normal.
a) Memperhatikan letak Bel Alarm dan Alat penanggulangan bahaya
kebakaran dan melaporkan kepada Security atau Engineering dan
pengelola Gedung bila menemukan kelainan pada alat-alat
tersebut dilantai yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Memperhatikan dan menjaga agar koridor, jalan menuju tangga
darurat, tangga darurat itu sendiri benar-benar bebas hambatan
dan tidak ada barang berat yang menghalangi rute evakuasi,
misalnya meja, kursi, box dll.
c) Melarang menggunakan bahan yang mudah terbakar, misalnya
thinner, bensin dan sejenisnya.

2. Dalam Keadaan Darurat


a) Melaporkan segera kepada petugas Engineering/Petugas room
kontrol tentang adanya bahaya keadaan darurat melalui telepon.
021 – 7825165 Ext. 3011 (Posko Security)
Ext. 8808 (Engineering)
Dan memberitahukan kepada seluruh karyawan/karyawati
dilantai masing-masing dengan jelas dan tidak panik.
b) Segera bertindak memadamkan api secara dini dengan
menggunakan fire extinguiser/APAR (alat pemadam api ringan).

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Perhatikan dan ikuti petunjuk dari pengelola Gedung selaku


pengendali keadaan darurat melalui Paging/Public Sound System atau
dari petugas gedung yang ada.
2. Data personil tertentu yang harus ditolong terlebih dahulu bila terjadi
keadaan darurat, harus dimiliki oleh ketua Chief floor warden masing-
masing.
3. Setiap Petugas peran kebakaran wajib menghayati tugas-tugas saat
keadaan darurat dan peralatan penanggulangan bahaya kebakaran di
gedung MENARA 165.

19 | P a g e
Form Isian Tenant/Penghuni

Kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Perusahaan : .......................................................................


Lantai : .................... Unit :....................................
Nama Pimpinan : .......................................................................

Selaku tenant / penghuni gedung MENARA 165 telah mengerti, memahami


isi dari buku Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat serta
berkomitment untuk mematuhi, menjalankan dan menerima sangsi apabila
karyawan dari perusahaan kami melanggar hal–hal yang tercantum dalam
pedoman ini.

Jakarta,............................
Tenant, Building Management,

( ............................. ) ( .......................................... )

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai