Anda di halaman 1dari 30

Implementasi K3

Emergency Plan Procedure


• Ahmad Fauzi Faizal • Dwinanda Fatkhul Huda • Fajrul Falah Aditya • Gadis
Difaliyantomo • Made Yudistira Putra Adnyana • Maylinda Afifaningrum •
Megita Aryaputra Pungkasadi • Muhammad Akbar Firmansyah • Muhammad
Akbar Ramadhan • Qoyyimuddin Nur Muhamad • Ratu Luwih Ayu Maghfirah
• Satura Aditya Permana
Team 2
Emergency Response Plan / Tanggap Darurat
Bencana adalah suatu sistem yang menggabungkan
beberapa depertemen yang mencakup HRD,
keamanan (security), kesehatan, termasuk K3
(keselamatan dan kesehatan kerja) itu sendiri untuk
menanggulangi kejadian bencana tersebut.
Insiden/Keadaan Darurat

 Terjadi secara mendadak dan tidak terduga


 Dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
 Berdampak negatif dan dapat menghentikan atau
mengganggu operasi yang normal.
 Memerlukan operasi penanggulangan segera.
 Sebagaian bisa dicegah, tapi tidak semuanya.
Macam-Macam Penyebab
Kondisi Darurat
• Kebakaran dan ledakan
• Kegagalan peralatan
• Masalah transportasi dan lalulintas
• Perilaku manusia (perasaan ketidakpuasan yang
mendorong orang untuk demotrasi)
• Bencana Alam
Prosedur Penanganan Darurat
Kebakaran di Bangunan DTS
Prosedur Penanganan Darurat Kebakaran di Bangunan
DTS adalah prosedur yang dipakai sebagai penuntun pada
peroses tanggap darurat kebakaran untuk mencegah
meluasnya kebakaran dan meminimalisir korban/kerusakan
bangunan yang terjadi di bangunan Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Tujuan
1. Menyelamatkan jiwa Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
2. Menyelamatkan sarana dan alat yang ada di Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
3. Menindaklanjuti penanganan untuk pelayanan korban Departemen
Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Prosedur Evakuasi Keadaan
Darurat Kebakaran
1. Tetap tenang dan jangan panik
2. Identifikasi titik api saat kebakaran
3. Mengaktifkan “CODE RED” dengan teriak code red nama ruang/lokasi atau
dengan menguhubungi nomor ekstensi 141
4. Jika Kebarakan Terlokasi
1) Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada berusaha memadamkan api menggunakan air
2) Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada mengambil alat pemadam kebakaran yang tersedia di
Gedung DTS
3) Pelapor/yang melihat pertama kali kebarakan melapor ke satpam jika
kebakaran semakin tidak kondusif/meluas
5. Jika Kebakaran Meluas
1) Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada menghubungi tim tanggap darurat
2) Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada Segera menguhubungi dinas pemadaman kebakaran
3) Civitas Akademika Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada Membantu memadamkan api dengan cara menyingkirkan
barang yang mudah terbakar dan mengambil air untuk memadamkan api
6. Segera menuju tangga darurat yang terdekat berjalan biasa dengan cepat namun
tidak berlari.
7. Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah merayap pada tembok atau pegangan
pada tangga, atur penafasan pendek-pendek.
• Penanganan darurat kebakaran (Indoor)
1. Tetap tenang
2. Mematikan peralatan listrik terdekat yang
berpotensi menyebabkan arus pendek (konslet)
3. Melindungi saluran pernafasan apabila asap
sudah memenuhi ruangan
4. Mencari Alat pemadam api ringan terdekat
5. Menikuti petunjuk evakuasi dan cari jalan
evakuasi terdekat
• Penanganan darurat Kebakaran (outdoor)
1. Melaporkan kepada petugas kebakaran apabila
terjadi percikan api yang berpotensi membesar
di sekitar bangunan
2. Menghimbau masyarakat sekitar untuk
menjauhi area kebakaran
Prosedur Penanganan Darurat
Bencana Gempa Bumi
Prosedur Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi di
Bangunan DTS adalah prosedur yang dipakai sebagai
penuntun pada proses tanggap darurat / bencana gempa bumi
yang mengakibatkan korban / kerusakan bangunan di
bangunan gedung DTS.
Tujuan
1. Menentukan pola evakuasi bagi para pengguna/korban bencana di
gedung DTS akibat bencana gempa bumi
2. Meminimalisir adanya korban atau kerusakan benda-benda penting
yang ada di Gedung DTS
Prosedur Evakuasi Keadaan
Darurat Gempa Bumi
• Sebelum terjadi gempa
1. Memahami lokasi bangunan yang tempati / memahami jalur evakuasi
2. Mengetahui lokasi fasilitas emergency (alarm bahaya, kotak
P3K,APAR,dll)
3. Mengikuti kegiatan simulasi apabila terjadinya bencana gempa bumi
4. Tidak meletakkan alat-alat/perabotan di tempat yang tinggi
5. Melakukan renovasi terhadap bangunan yang tidak kuat tahan
gempa/kondisi sudah buruk
6. Mencatat nomor telepon penting seperti nomor pemadam kebakaran dan
ambulance untuk mengantisipasi dampak akibat gempa bumi
• Selama terjadi Gempa:
A. Di dalam ruangan (indoor) :
1. Segera keluar ruangan, apabila tidak sempat, berlindung di tempat
perlindungan sementara seperti di bawah meja, atau di bawah tempat
yang kokoh
2. Menjauhi peralatan atau objek yang dapat menimpa dan berbahaya
3. Menggunakan tangga darurat dan menghindari penggunaan lift
4. Tetap tenang, tidak panik
5. Mengikuti petunjuk/instruksi dari instruktur/orang yang
berpengalaman dalam menghadapi bencana?
B. Di luar ruangan (outdoor) :
1. Menghindari bangunan tinggi, pepohonan, tiang listrik mencari tempat
yang luas dan terbuka
2. Perhatikan pijakan anda, hindari apabila terjadi rekahan tanah
3. Pergi ke tempat titik kumpul/assembly point
4. Tetap tenang, tidak panik
C. Saat berada di dalam kendaraan :
1. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran
atau kebakaran.
2. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan
berhentilah, tapi janganlah berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin
dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
3. Jika kita berada di dalam bus, hal pertama yang harus dilakukan
penumpang ialah berpegang erat pada bar (besi pegangan yang berada
di atas kepala/jendela) atau tali. Jangan panik dan tunggu bus hingga
berhenti.
D. Saat berada di dalam lift
1. Jangan menggunakan lift jika terjadi kebakaran atau gempa bumi.
2. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift,
maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi
manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
E. Saat berada di kereta api
1. Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak
akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun
akan mengakibatkan kepanikan
F. Saat berada di gunung atau pantai
1. Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang
dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
• Setelah terjadi gempa :
1. Perhatikan lokasi jalur penyelamatan yang masih dalam kondisi aman
untuk digunakan evakuasi
2. Melaporkan kepada tim penyelamat apabila ada rekan yang masih terjebak
di dalam gedung
3. Menentukan lokasi penampungan sementara bagi warga DTS yang telah
dievakuasi
4. Memperhatikan kondisi warga DTS yang telah di evakuasi, apakah ada
yang terluka atau tidak, apabila ada segera berikan pertolongan medis
5. Melakukan pemeriksaan pada gedung DTS, jika ada kerusakan segera
lakukan perbaikan agar tidak mencelakai orang lain
8. Jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang dibelakang
anda dan menghambat evakuasi.
9. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk menunggu
instruksi berikutnya
10. Evakuasi Civitas Akademika
1) Menenangkan korban oleh para petugas
2) Petugas menyiapkan alat- alat evaluasi korban ke tempat yang aman
3) Petugas menyelamatkan dokumen penting
Rencana Evakuasi di
Bangunan DTS
Rencana Evakuasi Lantai 1
Rencana Evakuasi Lantai 2
Rencana Evakuasi Lantai 3
Contoh Formulir Tanggap
Darurat
CONTOH DESIGN SAFETY
CAMPAIGN

Anda mungkin juga menyukai