Anda di halaman 1dari 53

EMERGENCY

RESPONSE PLAN
(ERP)
TRAINING
Apa itu K3 ??
1. Mencegah terjadinya kecelakaan maupun PAK.
2. Menjamin/melindungi sumber daya ( 4 M + 1 L):
MANUSIA (APD, SOP, training, observasi, induksi K3, MCU)
MESIN/Equipment (kalibrasi, inspeksi, riksa uji)
MATERIAL (Material Safety Data Sheet sebaga info lengkap mengenai
cara penggunaan, penyimpanan sampai dengan tanggap darurat)
METHODE (SOP, JSA, Instruksi Kerja, Manual, HIRA, Permit
dsb)

LINGKUNGAN (Pengukuran pemantauan lingkungan kerja s.d


manifestasi sampah limbah termasuk limbah B3)
TUJUAN

Dasar Hukum ERP

Implementasi & Simulasi

Pengenalan ERP
1. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
1.c. Dasar Hukum
2. UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Keadaan Darurat
3. PP No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
4. PERPRES RI No 109 Tahun 2006 Penanggulangan
Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut.
5. KEPMENAKER No 186 Tahun 1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran
6. PERMEN PU No 36 Tahun 2005 Tentang Bangunan
Gedung
7. PERMEN PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Persyaratan kemudahan bangunan gedung
1. UU No 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja
Ps 3 Syarat2 keselamatan kerja :
b. Mencegah mengurangi & memadamkan kebakaran
- Sarana : APAR, APAB, Hidran, pasir, Sprinkler, smoke detector fire truck, karung goni, fire suppression.
- SDM kebakaran  Petugas kebakaran ada 4 kelas
Petugas peran Kebakaran (kelas D)
Regu Penanggulangan Kebakaran (kelas C)
Koordinator (Kelas B)
Ahli K3 kebakaran (Kelas A)
c. Mencegah terjadinya peledakan
d. Jalur evakuasi s.d tikum.
e. P3K (sbg rescue):
- Sarana : Kotak & isinya, Tandu, Bidai, mitela, ambulance dsb
- SDM : petugas P3K (rasionya 1 : 100 TK apabila risiko tinggi, 1 : 150 apabila risiko rendah)
Kepmenaker Kep. 186/Men/1999
Unit Penanggulangan kebakaran
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan api melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan sarana deteksi, alarm, alat pemadam kebakaran, dan
berarti untuk lolos
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan gas
– Pembentukan unit penanggulangan kebakaran
– Melakukan latihan kebakaran
– Buku rencana penanggulangan kebakaran
Lampiran II PP
No 50 Tahun
2012
 PASAL 59
 Setiap gedung harus menyediakan sarana evakuasi yang
PERMEN PU NO 36 meliputi :

TAHUN 2005 1. Sistem Peringatan bahaya bagi pengguna (alarm kebakaran)


TENTANG 2. Pintu Darurat
BANGUNAN 3. Jalur evakuasi
GEDUNG 4. Penyediaan tangga darurat
 Bahwa setiap bangunan gedung menyediakan sarana evakuasi;
PERMEN PUPR 1. Akses Eksit (Exit Access)
Nomor 14 Tahun 2. Eksit Pelepasan
2017 tentang 3. Area tempat berlindung
Persyaratan 4. Titik Kumpul (Assembly Point)
kemudahan 5. Lift Kebakaran
bangunan gedung 6. Jalur Evakuasi
TUJUAN

Dasar Hukum ERP

Implementasi & Simulasi

Pengenalan ERP
PENDAHULUAN
 Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia dapat berakibat fatal dan
berubah menjadi bencana.

 Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu ditanggulangi secara terencana,
sistematis, cepat, tepat dan selamat.

 Untuk telaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim Tanggap Darurat yang trampil dan
terlatih, dilengkapi sarana dan prasarana yang baik serta sistem dan prosedur yang jelas.Tim tersebut
perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek paling sedikit 12 bulan sekali.

 Kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan berhasilnya pelaksanaan Penanggulangan
Keadaan Emergency.

 Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik harta benda atau korban manusia
akibat keadaan emergency akan dapat dicapai.
Pengertian keadaan darurat
 Situasi yg tidak diketahui yang mengancam pekerja,
setiap orang yang dapat mengganggu proses operasi
atau menyebabkan kerusakan fisik dan lingkungan.
(OSHA, 2001)
ELEMENT PENTING
1. Kesiapan tanggap darurat (Emergency Response Plan-ERP) harus
berdasarkan analisa risiko yang berdampak pada kelangsungan
bisnis/kegiatan.

2. Peralatan, fasilitas, tenaga terampil harus terindentitas, teruji dan tersedia


secara memadai.

3. Semua orang (karyawan, tamu, kontraktor, tetangga) mengerti tentang


kesiapan tanggap darurat perusahaan/bisnis/kegiatan.

4. Periodik latihan dilaksanakan dan selalu membuat perubahan perbaikan


(continual improvement)
Mengapa perlu ERP?
 Mengenali kemungkinan kondisi berbahaya yg belum pernah terjadi
 Proses perencanaan dapat memperbaiki kekurangan, mis: kurangnya sumber
daya (peralatan, personil yg kompeten, bantuan), atau komponen lainnya
sebelum keadan darurat terjadi
 Merupakan bentuk upaya utk mempromosikan kesadaran ber-K3 sekaligus
menunjukkan komitmen perusahaan.
 Mengurangi korban dan kerusakan bila terjadi
 Mendidik manusia pada kesadaran ‘it can happen here’ sehingga bisa
menentukan langkah antisipasi
 Bila terjadi kondisi darurat terjadi bisa cepat mengambil keputusan utk
memobilisasi sumber daya: manusia, peralatan dan dukungan utk penyelamatan.
Tujuan Utama
1. Menyelamatkan korban/memberikan bantuan hidup
2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Memastikan tidak terganggunya proses produksi.
4. Melindungi properti (peralatan, sarana dan failitas)
5. Melindungi lingkungan sekitar
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: PROSES ALAM

 Banjir/Floods,
 Badai Besar/Hurricanes,
 Angin Putting Beliung/Tornadoes,
 Kebakaran/Fires,
 Tsunami
 Gempa bumi
 Sambaran petir
 Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
 dll
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: BUATAN MANUSIA
 Kebakaran
 Ledakan
 Runtuhnya bangunan
 Kegagalan struktur utama
 Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun dll)
 Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia beracun
 Ancaman teroris
 Paparan radiasi pengion
 Sumber daya utama (listrik) padam
 Pasokan air terganggu (mati)
 Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
 Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
AKIBAT BENCANA

Fisik dan Materiil :


 Korban jiwa (mati atau menderita).
 Korban harta benda dan sarana / materiil untuk
kehidupan masyarakat atau sarana produksi bagi
kegiatan industry.
Non Materiil :
 Terganggunya struktur kegiatan rutin produksi bagi suatu
industri atau kegiatan sosial bagi masyarakat.
 Terganggunya kondisi ekonomi.
 Keadaan Darurat Tingkat I (Tier I)
 Merupakan keadaan darurat yang berpotensi
mengancam nyawa manusia dan harta benda (asset),
yan secara normal dapat diatasi oleh personil jaga dan
suatu instalasi/pabrik dengan menggunakan prosedur

Kategori
yang telah dipersiapkan, tanpa perlu adanya regu bantuan
yang dikonsinyir. Keadaan darurat kategori ini mempunyai
Tingkat satu atau lebih karakter sebagai berikut:

Keadaan • Kecelakaan skala kecil atas suatu daerah tunggal atau


satu sumber saja
Darurat • Kerusakan asset atau luka korbannya terbatas
• Karyawan yang bertugas dengan alat yang tersedia
dibantu regu tanggap darurat sudah cukup untuk
menanggulanginya
 Keadaan Darurat Tingkat II (Tier II)
 Merupakan suatu kecelakaan besar dimana semua
karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan dan
material yang tersedia di instalasi/pabrik tersebut, tidak
lagi mampu mengendalikan keadaaan darurat tersebut,

Kategori
sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa korban
manusia. Karakteristiknya sebagai berikut:
Tingkat • Meliputi beberapa unit atau beberapa peralatan besar

Keadaan yang dapat melumpuhkan kegiatan instalasi/pabrik.


• Dapat merusak harta benda pihak lain didaerah setempat
Darurat (diluar daerah instalasi).
• Tidak dapat dikendalikan oleh tim tanggap darurat dan
dalam pabrik itu sendiri, bahkan harus minta bantuan
pihak luar.
 Keadaan Darurat Tingkat III (Tier III)
Kategori  Merupakan keadaan darurat berupa malapetaka/bencana
Tingkat yang dahsyat dengan akibat lebih besar dibandingkan
dengan Tier II, dan memerlukan bantuan, koordinasi pada
Keadaan tingkat nasional.

Darurat
TUJUAN

Dasar Hukum ERP

Implementasi & Simulasi

Pengenalan ERP
Manajemen
 Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan,
pengambilan keputusan dan penugasan sumber daya
yang tersedia untuk mencegah, mempersiapkan,
mengurangi, merespon dan pulih dari dampak dari
semua bahaya
SKEMA PEMBUATAN
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI
RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

EVALUASI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. TANGGAP DARURAT


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


TANGGAP DARURAT TANGGAP DARURAT
25
PP 50 TH 2012 ttg SMK3
LAMP II
Identifikasi ada keadaan darurat apa
saja di tempat kerja kita :
1. Faktor Alam ( gempa bumi –
alarm/sirine, Tsunami, putting
Langkah I beliung)
2. Faktor Manusia (Kebakaran-- apar,
Kecelakaan--tandu, tumpahan
bahan berbahaya– spill
kit/majun/absorber)
Langkah penerapan ERP
sesuai PP No 50 Th 2012:

Langkah ke II
membuat SOP
sesuai hasil
identifikas
Langkah ke III Keb SDM Tanggap darurat
bentuk Tim Sesuaikan dengan hasil identifikasi
Langkah Ke IV
(
Langkah ke V Dilakukan min 1 tahun 1 x
(Program sesuaikan dengan nilai risiko
Simulasi/Drill) keadaan darurat.
LANGKAH Membuat Rencana Pemulihan
KE VII setelah keadaan darurat selesai.
FASILITAS KEADAAN EMERGENSI
 Megaphone.
 Self Contain Breathing Apparatus (SCBA).
 Lampu senter.
 Baju Pemadam.
 Helm pengaman
 Respirator
 Tandu.
 Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll).
 Kursi Evakuasi (evachair).
Prasarana
6. ERTPETUGAS BERKOMPETEN
 Regu Pamadam Api,
 Regu Medis,
 Regu Penyelamat,
 Regu Evakuasi,
 Regu Penyelamat Dokumen,
 Regu Pemadam Lantai/Zona.
 Regu Pemandu Instansi Terkait,
 Regu Pengaman,
 Regu Pengaturan Parkir.
 Regu/tim spill officer (pengambil tumpahan)
6.7.3 Pelatihan
Simulasi
Tanggap Darurat
FIRE PREVENTION
(Pengendalian kebakaran)

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


Ref. Kepmennaker No 186/1999

PRE FIRE CONTROL

Identifikasi potensi bahaya kebakaran


Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran
Identifikasi skenario kebakaran
Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
Perencanaan tanggap darurat (ERP)
Pembentukan organisasi
Organisasi, Personel, Pelatihan/Sertifikasi
Psl. 2 (1) (2) & (3)
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
Psl 2 (4)
IN CASE
FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLAN

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL

•INVESTIGASI (PENYELIDIKAN
SUATU FAKTOR PENYEBAB)
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
LANGKAH PENYUSUNAN ERP

Mitigation Kajian awal yang dilakukan untuk mengeliminasi atau


Mitigasi menurunkan Derajat Resiko jangka panjang terhadap
Manusia atau harta Benda yang diakibatkan oleh Bencana

Preparedness Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil Mitigasi, yang mencakup
Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem
Kesiapsiagaan
bila terjadi keadaan Emergency.

Response Kemampuan penanggulangan saat terjadi keadaan krisis/bencana yang terencana,


Kesigapan cepat, tepat dan selamat (termasuk tanda bahaya, evakuasi, SAR, pemadaman
kebakaran. dll).

Recovery Kegiatan jangka pendek untuk memulihkan kebutuhan pokok minimum kehidupan
Pemulihan masrarakat yang terkena bencana, dan jangka panjang mengembalikan kehidupan
secara normal.
RENCANA MENGHADAPI KEADAAN
DARURAT (ERP)
SOP – Standard Operating Procedure
 Urut-urutan an tata cara penanggulangan dan kesiap-siagaan
tanggap darurat
 Mengatur tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan (tiap-
tiap) kejadian tanggap darurat
 Merupakan dokumen rujukan bagi semua unit kerja dalam
menghadapi kejadian tanggap darurat
IAP – Incident Action Plan
 Merupakan langkah-langkah singkat dalam menghadapi kejadian
emergensi
 Ditujukan untuk semua orang (termasuk yang awam) agar memahami
tindakan yang harus dilakukan
 Untuk memudahkan dibuat di lembar yang berbeda dan diberi warna
serta label jenis kejadian emergensi
 Didistribusikan ke semua unit yang terkait
ICS – Incident Command System
 Urut-urutan komunikasi dalam menghadapi kejadian
emergensi  Gambar Diagram Alur Pelaporan

 Dibutuhkan:
― Diagram pelaporan
― Daftar nomer telpon sesuai dengan diagram

― Naskah (isi) dari laporan (ini bila diperlukan)


PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN

1. Timbulnya Keadaan Darurat


2. Bunyi alarm
3. Seluruh manusia dalam lokasi dinstruksikan utk evakuasi (toilets and
small rooms)
4. Menghubungi pemadam kebakaran
5. Menutup/menghalangi sebaran api dan melindungi escape routes
6. Proses dan mesin dimatikan bila memungkinkan, ambil tindakan
penyelamatan jiwa
7. Petugas pemandu evakuasi membimbing ke assembly point dan
melaporkan siapapun yang telah terselamatkan.
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI

TICK  BILA SESUAI


TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI KET
YA TDK

1 Perencanaan hrs termasuk ketentuan


emergency evakuasi personel
2 Prosedur evakuasi untuk tiap area sesuai
dg fasilitas yg ditentukan
3 Minimal ada 2 rute evakuasi pada setiap
area
4 Susunan dan type alarm yang digunakan
diinformasikan pada seluruh pekerja
5 Petugas yang bertanggung jawab bertugas
melaksanakan evakuasi scr keseluruhan
TICK  BILA SESUAI
TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI KET
YA TDK

6 Perintah untuk kembalii ke tempat kerja to


diberikan oleh Petugas yg bertanggung
jawab.
7 Petugas di tiap area mempunyai tugas
tertentu :
 Membimbing yg lain ke rute evakuasi
 Mengecek area untuk pengunjung
 Mematikan peralatan, menutup
jendela, pintu dll

8 Apakah perencanaan melakukan pelatihan


paling sedikit 1 kali setahun?
9 Apakah latihan evakuasi dilakukan dlm 12
bln terakhir ini ?
10 Apakah tanda keluar dipasang?

11 Apakah seluruh pekerja mengetahui


instruksi evakuasi ?
TICK  BILA SESUAI
TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI YA TDK KET

12 Apakah peta atau instruksi evakuasi dipasang?


13 Apakah area berkumpul sdh diatur dg jrk yg
aman ?
14 Apakah ada ketentuan penghitungan jml pekerja
:
 instruksi diberikan saat melaporkan pekerja
yang tdk berada di area seharusnya.
 procedure untuk tiap area untuk menghitung
dan melaporkan pekerja yg ada
 Melakukan penghitungan terhadap
pengunjung
 Punya petugas yg bertanggung jawab di
control room untuk merekam penghitungan

15 Apakah perencanaan punya prosedure khusus


penggunaan peralatan ?

16 Apakah ada ketentuan untuk angkutan temporer


?

Anda mungkin juga menyukai