Anda di halaman 1dari 33

CAKUPAN

• Kesiapan dan persiapan dalam


menghadapi keadaan darurat

• Program atau tindakan tanggap


darurat

2
Sasaran Pelatihan

• Mengetahui kesiapan yang dilakukan di dalam


menghadapi kondisi darurat

• Melaksanakan program tanggap darurat

• Latihan-latihan yang perlu dilakukan

• Evaluasi untuk perbaikan


3
Pengertian Bencana
Rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan baik oleh alam dan/atau faktor non
alam maupun manusia, yang mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis.
Pengertian keadaan darurat ?
Situasi atau kejadian yang tak terduga dan datang
secara tiba-tiba. Keadaan tersebut dapat mengancam
diri Anda, karyawan, atau konsumen, sehingga
menimbulkan dampak yang merugikan seperti
kerusakan hingga mematikan operasi bisnis, dan
menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan.
PENGGOLONGAN/JENIS BENCANA

Bencana Alam, antara lain:


• Gempa bumi/ Tsunami
• Letusan Gunung Berapi
• Banjir Lava/ Lahar
• Angin Topan/ Puting Beliung/ Angin Puyuh
• Tanah Longsor
• Kebakaran
• Bencana Virus Hewan/ Wabah Penyakit Ternak
Disasters in 2004

GEMPA BUMI TSUNAMI


GUNUNG MELETUS

BANJIR

TANAH LONGSOR TANAH LONGSOR


CYCLONE
Bencana akibat Ulah Manusia, antara lain :
a. Bencana Industri
• Kebakaran dan Peledakan
• Pencemaran Instalasi Pabrik/ Obyek Vital
• Pencemaran Lingkungan
• Bocoran B3
• dll

BENCANA INDUSTRI
b. Bencana Non Industri
• Kecelakaan Transportasi publik
• Kebakaran pemukiman penduduk
• Sabotase
• dll
BENCANA TRANSPORTASI

c. Bencana Sosial
• Peperangan
• Pembunuhan
• Konflik Sosial
• dll

TEROR BOM
Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970
• Pasal 3 ayat (1).
• Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan
kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,mencegah,
mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
• Pasal 9 ayat (3) Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
Ministry Regulation Kep. 186/Men/1999
Responsible Manager

• Mencegah, mengurangi dan memadamkan api


melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan deteksi, alarm, alat pemadam kebakaran,
dan berarti untuk lolos
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan gas
api organisasi
– Melakukan latihan kebakaran
– Menyediakan rencana tanggap darurat
EVAKUASI
Tindakan memindahkan atau mengungsikan
manusia/barang secara langsung dan cepat dari satu lokasi
ke lokasi yang aman agar menjauh dari ancaman atau
kejadian yang dianggap berbahaya atau berpotensi
mengancam nyawa manusia atau makhluk hidup lainnya.
Tujuan Utama
1. Menyelamatkan korban/memberikan
bantuan hidup
2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan
failitas)
4. Melindungi lingkungan sekitar
FASILITAS DAN
SARANA
Syarat Wajib Yang Harus Dipastikan Keberadaannya

1. Mengidentifikasi jalur evakuasi, sarana alternatif melarikan


diri, membuat ini diketahui semua staf; menjaga rute agar
tidak terhalang.
2. Penentuan lokasi aman bagi staf untuk berkumpul dan
memastikan bahwa semua orang telah meninggalkan zona
bahaya (Titik Kumpul).
3. Menetapkan individu untuk membantu karyawan cacat
dalam keadaan darurat.
4. Fasilitas Pelaksanakan pengobatan yang terluka dan mencari
yang hilang bersamaan dengan upaya untuk mengandung
darurat.
5. Menyediakan sumber alternatif bantuan medis ketika
fasilitas yang normal mungkin dalam zona bahaya.
6. Penetapan tingkat kerugian properti harus dimulai hanya
ketika keamanan semua staf dan tetangga pada risiko telah
ditetapkan dengan jelas.
Fasilitas Access – Exit Route
Fasilitas Access – Exit Route
Fasilitas Access – Exit Route
FASILITAS KEADAAN EMERGENSI

• Megaphone.
• Self Contain Breathing Apparatus (SCBA).
• Lampu senter.
• Baju Pemadam.
• Helm pengaman
• Respirator
• Tandu.
• Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll).
• Kursi Evakuasi (evachair).
P3K
• Penyelenggaraannya disesuaikan dengan skala kebutuhan.
• Petugas P3K atau pun petugas lainnya yg ditunjuk/ bertanggung
jawab harus terlatih.
• Prasarana & Sarana P3K harus tersedia dan pada saat kejadian
Darurat dapat dioperasikan segera.
• Sosialisasi Pelaksanaan P3K di tempat kerja kepada seluruh
pegawai yg komprehensif
• Pencatatan pelaksanaan & kejadian P3K di dokumentasikan
(medical record)
Pelaksanaan Evakuasi dalam
Penanggulangan Keadaan Darurat
 Standar & Prosedur
 Organisasi
 Sarana dan Kelengkapan
 Pelaksanaan Simulasi / Drill
 Evaluasi
a. Standar dan Prosedur

 Standart dan Prosedur harus dibuat


tersendiri atau bagian dari
Standart/Prosedur Penanggulangan
Keadaan Darurat
 Standar dan prosedur di komunikasikan
 Standar dan Prosedur selalu di review
dan di up date
b. Organisasi
• Organisasi Penaggulangan Keadaan Darurat
termasuk Tim Evakuasi dibuat dan disyahkan
• Tugas dan Tanggung Jawab Tim (Evakuasi) diketahui
dan dimengerti oleh seluruh personil
• Tentukan Siapa yang bertugas mematikan Critical
Operation sebelum evakuasi
• Diperlukan latihan untuk menguji kesiapan masing-
masing unsur dalam organisasi
• Dilakukan koordinasi dan kerjasama dengan
organisasi lain maupun aparat dan pemerintah
setempat untuk efektifitas pelaksanaan
c. Sarana dan Kelengkapan
1. Menentukan membuat dan memelihara sarana
Emergency Exit
• Peta Jalur Emergency Exit ditempatkan disetiap lantai,
ruangan dan tempat-tempat khusus termasuk assembly
point dan sarana emergency (APAR, P3K dll)
• Jalur Evakuasi harus bebas dari benda yang bisa
menghambat proses evakuasi
• Jalur evakuasi harus cukup (jumlah & ukuran) untuk
mengeluarkan personil dalam waktu 2, 2 ½ atau 3 menit
• Jalur evakuasi harus bebas dari benda yang mudah
terbakar atau barang berbahaya lainnya.
• Ketinggian pintu emergency harus bisa mengakomodir ketinggian
maksimum orang yang berada di tempat keja
• Pintu Emergency harus membuka keluar dan harus selalu siap digunakan
• Terdapat petunjuk arah evakuasi yang harus terlihat jelas pada waktu
keadaan gelap
• Untuk menjamin keamanan minimal 1 jam, konstruksi harus dirancang
tahan api dan dilengkapi pengendalian asap dengan tekanan positif
(pressurized fan)
2. Alarm System
• Terdapat sistem peringatan dini jika terjadi kondisi darurat
• Alarm sistem dipelihara dan diuji secara periodik
• Power untuk alarm selalu tersedia pada saat emergency
• Bunyi alarm dibedakan untuk masing-masing kondisi (darurat,
evakuasi, aman dll)
• Bunyi dan jenis alarm dimengerti oleh seluruh personil
3. Alat Komunikasi dan Transportasi
• Diperlukan alat komunikasi yang bisa selalu digunakan dalam berbagai
kondisi jika terjadi keadaan darurat
• Sistem komunikasi bebas dari pemakaian luar sehingga proses
penanggulangan termasuk evakuasi berjalan lancar
• Sarana Transportasi harus tersedia dan cukup untuk melakukan
evakuasi seluruh personil.
• Jalur transportasi diamankan dari hambatan
4. Assembly Point dan Wind Direction
• Terdapat petunjuk arah angin untuk menentukan tempat berkumpul
sementara untuk evakuasi ke tempat am,an mutlak
• Tempat berkumpul sementara harus cukup untuk menampung
personil yang ada disekitar area
• Tempat berkumpul sementara harus diberi tanda dan tulisan yang
jelas.
• Tempat berkumpul sementara dan tempat aman mutlak harus berada
di lokasi yang aman dari pengaruh penyebab bencana
V. Drill / Latihan
• Latihan dilakukan secara Periodik untuk :
• mengingatkan tugas dan tanggung jawab masing-
masing personil,
• melatih kesiapan dan kesigapan
• koordinasi antar Tim serta organisasi lain
• Latihan lain yang diperlukan adalah training melaui
class room, informasi, booklet, penyegaran :
• latihan untuk P3K termasuk praktek
• Pelatihan Tugas dan Jawab Tim dan seluruh
personil
• Tanda, peringatan dan prosedur Penanggulangan
• Proses evakuasi
• Latihan dilakukan secara terencana dengan
pemberitahuan terlebih dahulu maupun tidak
diinformasikan sebelumnya.
• Latihan dilakukan pada jam yang berbeda-beda
• Latihan dilakukan dengan seluruh pihak terkait maupun
organisasi/perusahaan sekitar
VI. Review & Evaluasi
• Review dilakukan secara berkala maupun pada
saat atau setelah dilakukan latihan (di lokasi dan
di ruang pertemuan)
• Review dan Evaluasi perlu dilakukan karena :
• Organisasi dan personil selalu berubah
• Peralatan, fasilitas dan lay out yang berubah
• Perubahan dan Penambahan Route
• Terdapat bahaya baru
• dll
• Review dan Evaluasi diperlukan untuk efektifitas
pelaksanaan Prosedur yang dibuat.
• Disamping melalui pertemuan resmi dan pada
saat latihan, review dan evaluasi bisa dilakukan
dengan model Audit menggunakan Check List
yang sudah dipersiapkan.
TIPS Jika terjadi kondisi darurat
 Jika Ada Kondisi Darurat, maka setiap personil
tidak perlu panik dan Tetap Tenang
 Dengarkan informasi baik melalui paging,
pengumuman, radio televisi dll
 Hubungi pihak terkait
 Lakukan langkah-langkah yang diPerlukan :
• Pengamanan terhadap peralatan, diri sendiri, baru
menolong orang lain
• Gunakan petunjuk yang ada
• Cari tempat aman sesuai arah angin untuk
berkumpul
VII. Penutup
 Untuk mengantisipasi kondisi Darurat, prosedur
tanggap Darurat dibuat dan dipelihara serta
menyediakan sarana dan prasarana yang
diperlukan
 Untuk melatih kesiapan Tim dalam
penanggulangan keadaan Darurat dilakukan
simulasi setiap tahun/secara periodik
 Secara kontinyu dilakukan evaluasi terhadap
prosedur yang ada untuk dilakukan revisi sesuai
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai