Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PENANGGULANGAN BAHAYA GEMPA BUMI

Jl. Basuki Rachmat No. 31


No. Dokumen No. Revisi Halaman
Duren Sawit, Jakarta Timur 13430 0 1/1
Tel. (021) 86613145 Faks. (021) 86613147
Ditetapkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Dr. dr. HardiYusa, SpOG, MARS

PENGERTIAN Gempa bumi merupakan kejadian yang disebabkan faktor alam secara
tiba-tiba dan berlangsung dalam hitungan detik, yang dapat menimbulkan
kerugian harta benda dan jiwa manusia.

TUJUAN 1. Sebagai pedoman dalam penanggulangan bencana gempa bumi.


2. Memberikan pertolongan maksimal kepada korban bencana gempa
bumi dan perlindungan asset RSIA SamMarie Basra.

KEBIJAKAN Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung ; pasal


18 persyaratan kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil dan
kukuh dalam mendukung beban muatan hidupdan beban muatan mati,
serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk mendukung beban
muatan yang timbul akibat perilaku alam.

PROSEDUR 1. Pencegahan bencana gempa bumi telah diantisipasi dengan


dibangunnya RSIA SamMarie Basra sesuai dengan persyaratan
bagunan khususnya persyaratan keselamatan yakni adanya
kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil dan kukuh (adanya
ketahanan terhadap gempa bumi)

2. Penanggulangan bila terjadi bencana gempa bumi sebagai berikut :


a. Tetap tenang, jangan berlari-lari, jangan panik.
b. Perlindung di tempat yang aman, bukan langsung evakuasi.
c. Evakuasi dilakukan untuk menghindari guncangan susulan setelah
guncangan pertama berhenti, tunggu perintah evakuasi dari
Penanggung jawab Ruangan/Lantai.

3. Penanggulangan bila terjadi bencana gempa bumi didalam gedung :


a. Menjauh dari kaca jendela, partisi kaca atau kaca lainnya.
b. Menjauh dari lampu gantung, benda gantung.
c. Menjauh dari lemari/barang yang ditumpuk.
d.Tunggu sampai guncangan berhenti baru evakuasi melalui
emergency exit.
e. Apabila lampu mati, jangan menyalakan korek api.

4. Penanggulangan bila terjadi bencana gempabumi dilantai atas (tinggi)


a. Berlindung dibawah meja yang cukup kokoh dan pegang, karena
kemungkinan meja tersebut ikut bergeser.
b. Jangan menggunakan lift.
c. Jangan langsung menuju emergency exit.

5. Penanggulangan bila terjadi didalam lift.


a. Jangan panik lift akan berhenti otomatis dilantai terdekat.
b. Tunggu pintu terbuka otomatis baru keluar.
c. Apabila lift berhenti/macet, tekan tombol call untuk memanggil
petugas teknik & ikuti petunjuk petugas teknik.
d. Jangan membuka paksa pintu lift.

6. Penanggulangan bila terjadi bencana gempa bumi di koridor.


a. Merapat ke dinding koridor yang bebas dari barang yang di
gantung.
b. Berlutut dan menunduk ke lantai tetapi tahan dengan siku,
rapatkan kepala ke lengan dan lindungi kepala dengan tangan.

7. Penanggulangan bila terjadi didalam ruangan yang ramai.


a. Jangan berteriak-teriak gempa kepada orang lain.
b. Tenangkan orang lain dan minta dia segera berlindung, bukan
evakuasi.

8. Penanggulangan bila terjadi gempa bumi di toilet.


a. Tetap tinggal.
b. Menjauh dari barang-barang porselin.

9. Penanggulangan setelah gempa berhenti.


a. Sebelum evakuasi
1. Periksa sekeliling apakah ada orang yang perlu dibantu.
2. Berilah bantuan apabila anda mampu.
3. Catat lokasi korban dan laporkan kepada kepala ruangan,
penanggung jawab ruangan/lantai. Dan diteruskan kepada
koordinator penanggulangan bencana.
4.Lakukan evakuasi melalui emergency exit, jangan menggunakan
lift.

b. Pada saat evakuasi


1. Berikan bantuan kepada orang yang membutuhkan bila mampu.
2. Tetap berhati-hati terhadap reruntuhan.
3. Tetap waspada pada gempa susulan.

10. Setelah kejadian gempa bumi selesai, semua penghuni segera


berkumpul ditempat evakuasi terdekat, sesuai dengan petunjuk
Koordinator bencana.

11. Koordinator bencana melaporkan seluruh kerugian akibat bencana


gempa bumi (korban, kerusakan gedung) kepada ketua K3RS dan
Wakil Direktur Umum, untuk diteruskan ke Direktur RS.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit RSIA SamMarie Basra

Anda mungkin juga menyukai