Anda di halaman 1dari 6

SOP – EMERGENCY No: SOP.

PM-MO-ERP01 Page 1 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(PROSEDUR KERJA STANDAR)

EMERGENCY RESPONSE PLAN - REAKSI TANGGAP DARURAT

NOMOR SOP.PM-MO-ERP01
PROSEDURE EMERGENCY RESPONSE PLAN (REAKSI TANGGAP DARURAT)
EQUIPMENT -
TYPE -
TGL PENULISAN 21 APRIL 2022
TGL DIREVISI MEI 2024
KLASIFIKASI / TINGKAT KEPENTINGAN : RUTIN : CRITICAL

DIBUAT OLEH : DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH :

PT. PUTRA MAHALONA PT. PUTRA MAHALONA PT. PUTRA MAHALONA

Andi Mawardi Wahab Munir Muchtar. Imran


(Safety Officer) (Supervisor Field) (Project Manager)

Disetujui Oleh : Diketahui Oleh : Disetujui Oleh :

PT. VALE INDONESIA PT. VALE INDONESIA PT. VALE INDONESIA

Arpah Mustaring Lis Anandita Andi Nurtaslim


(SNR Coord EHS Improvement) (HSE Officer Project Mine Development) Project Manager Mine Development

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]


SOP – EMERGENCY No: SOP.PM-MO-ERP01 Page 2 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

1. TUJUAN
Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat ini dimaksudkan Sebagai pedoman
bagi unit kerja terkait maupun setiap orang yang terlibat dalam mengambil tindakan
penanggulangan apabila terjadi Keadaan Darurat di Area Project atau operasi
Tambang dan Memperkecil kerugian akibat Keadaan Darurat di Tambang terutama
dalam penyelamatan jiwa manusia dan juga agar tetap bisa memelihara dan
melanjutkan operasi tambang dengan aman.
Mencegah, meminimalisir, ataupun mengurangi jumlah kerugian akibat kerusakan
peralatan maupun aset milik perusahaan akibat dari proses penanganan keadaan
darurat.

2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengendalian keadaan darurat ini adalah tugas dan tanggung jawab
team yang bertugas, Jalur Komunikasi dan Koordinasi semua karyawan PT. Putra
mahalona yang terjadi di area Project yang terdampak / Keadaan Darurat.

3. DEFENISI
a. Keadaan darurat adalah kejadian secara tiba-tiba disuatu tempat yang
mengancam keselamatan jiwa dan atau harta benda yang memerlukan
penanganan segera, cepat dan tepat dari bagian yang terkait untuk mengatasi
keadaan kembali normal.
b. ERP: Emergency Response Plan = Reaksi Tanggap Darurat.

4. REFERENSI
a. Undang- Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Kepmen No.1827/2018.
c. EHS 07 – General Safety PT. Vale Indonesia Tbk, (Pengendalian Keadaan
Darurat).
d. EHS Standard Procedure Emergency Response Plan PT. Vale Indonesia Tbk,
(Emergency Response Plan Tabrakan Alat Berat Truk dengan Bus Pengangkut
Karyawan)

5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


A. KORBAN / SAKSI / ORANG YANG MENEMUKAN
1. Melakukan Evakuasi alat / unit yang dioperasikan ke tempat yang lebih aman jika masih
memungkinkan
2. Jika ada Korban Tabrakan jangan melakukan Tindakan apapun kecuali untuk kepentingan
Pertolongan Pertama (Telah Mengikuti Training First Aid)
3. Orang yang pertama menemukan jika ada korban tidak diperbolehkan untuk memindahkan korban
kecuali ada potensi kebakaran dan sebagainya
4. Segera Melaporkan Ke Atasan (Pengawas / Team Leader, Safetyman Project)

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]


SOP – EMERGENCY No: SOP.PM-MO-ERP01 Page 3 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

B. PENGAWAS PROJECT
1. Melaporkan ke Project Manager – Safety Officer
2. Segera Mengambil Keputusan Tingkat Bahaya dari Kejadian yang Terjadi
3. Melakukan absensi kelengkapan anggota pekerja (Jika Pekerja dikumpulkan di Muster Point)
4. Memastikan Jalur Evakuasi Korban dan Team tidak ada yang mengahalangi (Bebas dari
hambatan)
5. Membuat Preliminary Report (Laporan Awal Kejadian / Insiden ataupun kejadian yang terjadi).

C. SAFETYMAN PROJECT
1. Membantu Pengawas Project dalam Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab saat terjadi
Keadaan Darurat termasuk membantu menyiapkan Preliminary Report (Laporan Awal Kejadian).
2. Memberikan tanda bahaya (Teriakan / Sempritan) sesuai instruksi pengawas atau pertimbangan
langsung.

D. SAFETY OFFICER
5. Bersama project manager, berkoordinasi dalam memastikan kebutuhan penanganan Keadaan
Darurat terpenuhi.
6. Mengumpulkan Data awal kejadian: Lokasi, Gambar, dll.
7. Menindaklanjuti Laporan Awal kejadian untuk dibuatkan Laporan Investigasi Kejadian.

E. PROJECT MANAGER
1. Berkoordinasi dengan Pengawas Project, Safety Officer untuk memastikan Korban / Alat serta
peralatan yang dibutuhkan untuk penanganan keadaan darurat.
2. Berkoordinasi dengan Safety Officer untuk melakukan Evaluasi setelah penanganan keadaan
darurat dilakukan.
3. Bersama dengan Safety Officer membuat laporan Investigasi dan Hasil Evaluasi yang dilaporkan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]


SOP – EMERGENCY No: SOP.PM-MO-ERP01 Page 4 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

6. PROSESDUR EMERGENCY RESPONSE PLAN (REAKSI TANGGAP DARURAT)

A. TATA CARA DALAM MENYAMPAIKAN KEADAAN DARURAT


1. Setiap orang yang melihat adanya Keadaan Darurat, segera menghubungi atasannya atau orang
yang terkait misalnya: Manager, Supervisor (Pengawas), Foreman, Personil Safety, petugas
Medis, Ataupun team ERP, Petugas Keamanan terutama di Posko.
2. Dalam menghubungi personil tersebut diatas dapat menggunakan:
a. Radio Channel atau Frekuensi yang telah ditentukan
b. Pekerja atau orang yang bertugas memanggil Fire & Rescue adalah dengan menghubungi HP
bagian Fire & Rescue PT. Vale Indonesia 021 524 9999
3. Panggilan dimulai dengan kata: " Perhatian – Perhatian – Perhatian ", Ulangi panggilan hingga
mendapatkan respon.
4. Informasi dimulai dengan kalimat: " Saya Melaporkan Keadaan Darurat ".
5. Informasi yang disampaikan harus jelas dan ringkas yang disampaikan meliputi:
a. Nama pelapor
b. Kejadian darurat yang dimaksud
c. Lokasi kejadian
d. Bantuan yang dibutuhkan
6. Jenis dan sifat kejadian yang dilaporkan akan menunjukan bantuan apa yang diperlukan, seperti
water truck, Ambulance dan lain – lain.

B. LOKASI KEADAAN DARURAT DAN TEAM EMERGENCY RESPONSE PLAN


1. Keadaan darurat PT.Putra Mahalona berdasarkan area Kerja dan wilayah PT. Vale Indonesia.
2. Unit produksi dan perlengkapan project lain dilarang parkir di akses jalan evakuasi yang
direncanakan.
3. Jika Akses evakuasi dianggap berbahaya untuk dilalui, maka pekerja menunggu evakuasi team
rescue (penyelamat).
4. Pekerja dilarang bekerja seorang diri tanpa ditemani minimal satu orang pekerja yang lain.
5. Setiap lokasi project wajib memiliki plan Titik Kumpul (Muster Point) saat terjadi keadaan darurat.
6. Pengawas tertinggi pada tiap gilir kerja (Shift) otomatis menjadi ketua / pimpinan bila terjadi
keadaan darurat dan beberapa karyawan yang telah terlatih dan memiliki tugas masing-masing
dalam pengendalian keadaan darurat tersebut.
7. Petugas keamanan dan seluruh karyawan minimal telah menguasai cara penggunaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) yaitu sarana penanggulangan kebakaran.

C. TANDA KEADAAN DARURAT

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]


SOP – EMERGENCY No: SOP.PM-MO-ERP01 Page 5 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

1. Tanda keadaan darurat dapat berupa teriakan keadaan darurat atau tanda bunyi sumpritan.
2. Penanganan Keadaan Darurat
a. Penanganan keadaan darurat tergantung dari jenisnya. Keadaan darurat yang mungkin timbul
di lingkungan PT.Putra Mahalona adalah : Kebakaran office, ambruknya bangunan, Tanah
longsor, jalan putus, korban peledakan tabung bertekanan, HIPO Incident (Kecelakaan
Beresiko Tinggi), dsb.
b. Metode penanganan secara khusus setiap kemungkinan terjadinya salah satu keadaan darurat
akan tertuang dalam buku petunjuk khusus keadaan darurat dan evakuasi.

D. PENYELAMATAN KORBAN
1. Bebaskan korban dari semua kontak energi.
2. Periksa respon korban
3. Periksa jalan nafas
4. Periksa sirkulasi darah
5. Kenali kondisi korban (sadar atau tidak)
6. Jika sadar stabilkan kondisinya, jika tidak sadar berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara.
CATATAN: Untuk menghindari kondisi korban yang semakin parah Dilarang melakukan penyelamatan
korban apabila tidak memahami cara kerja yang benar dan tepat.

E. ABSENSI DAN PELAPORAN


1. Absensi: Karyawan yang berkumpul di tempat pengungsian atau Muster Point sebelum situasi
dinyatakan aman harus dilakukan absensi oleh masing-masing atasannya, Kemudian diserahkan
kepada Kepala Project Manager atau EHS Dept Head melalui para Safety officer dan atau pekerja
yang ditunjuk untuk itu.
2. Pelaporan Setelah absensi selesai dilakukan, maka Safety officer dan atau orang yang ditunjuk
membuat laporan lengkap ke Project Manager dan Manager site. Bila karyawan telah lengkap
maka diinstruksikan untuk kembali ketempat kerja masing-masing dan atau sesuai instruksi
atasannya.

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]


SOP – EMERGENCY No: SOP.PM-MO-ERP01 Page 6 of 6

RESPONSE PLAN (REAKSI


TANGGAP DARURAT)
Classification: Critical Rev: 2.0

7. REVISION HISTORY

Date of
Revision Index Subject REASON
Application
1.0 Created April 2019
Perubahan nomor SOP. Perubahan point dan
2.0 Revision April 2022
isi prosedur.

PT. PUTRA MAHALONA | [Internal Use Only]

Anda mungkin juga menyukai