(SOP) IBPR
HEALTHY, SAFETY AND ENVIRONTMENT DEPARTMENT
HSE Department
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Pelaporan, Identifikasi Bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Risiko
Disusun, Disetujui, Ditinjau, Disahkan,
No. Dokumen :
SHE/09/001/SOP
SHE Dept. Head Division Head IAS Dept. Head Direksi Revisi : 0.0
Tanggal Berlaku : 25 Januari 2022 Jumlah Halaman : 08
Distribusi Ke : -
- Direksi - Seluruh Project Manager
- Seluruh Divisi - Seluruh Departemen
1. TUJUAN
Standard Operating Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1. Memastikan proses pengendalian, identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko semua
bahaya / aspek yang ada di tempat kerja dilaksanakan sesuai dengan sistem manajemen QSHE.
1.2. Memastikan pelaporan semua bahaya yang ditemukan oleh semua karyawan di area kerja masing –
masing.
1.3. Memastikan adanya rencana tindakan / pengendalian dari bahaya yang dilakukan oleh manajemen
untuk mengurangi risiko sehingga insiden dapat dicegah.
2. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) ini dimulai dari bagaimana melakukan pelaporan dan / atau
identifikasi bahaya pada aspek K3LH, menilai risikonya, menentukan tindakan pencegahan sampai dengan
pelaksanaan sosialisasi, implementasi dan review IBPR secara periodik di Head Office dan Jobsite.
Adapun ruang lingkupnya meliputi Area Koordinator / User Section, Tim IBPR, Dept. SHE dan SHEs.
3. REFERENSI
3.1. ISO 9001 : 2008 :
3.1.1. Clause 5.2 – Customer focus
3.1.2. Clause 7.2.1 – Determination of requirements related to the product
3.1.3. Clause 7.2.2 – Review of requirements related to the product
3.1.4. Clause 8.2.3 – Monitoring and measurement of processes
3.1.5. Clause 8.3 – Control of nonconforming product
3.2. SNI No. 19-14001-2005; Klausa 4.3.1 – Aspek Lingkungan.
3.3. OHSAS 18001 : 2007; Clause 4.3.1 – Hazard Identification, Risk Assessment & Determining
Controls.
3.4. No. MDV/09/002/SOP – Tindakan Perbaikan dan Pencegahan (TPP)
3.5. No. SHE/09/007/SOP – Inspeksi Umum dan Observasi Tugas Terencana
3.6. No. SHE/09/002/SOP – Sistem Perubahan Desain
3.7. No. SHE/09/008/SOP – Monitoring K3LH
3.8. No. SHE/09/009/SOP – Komunikasi K3LH
3.9. No. SHE/09/006/SOP – Surat Ijin Bekerja
3.10. No. SHE/09/004/SOP – Pelaporan dan Penyelidikan Insiden
4. DEFINISI
4.1. Kartu Laporan Bahaya (Green Card)
Adalah media yang dapat digunakan oleh semua karyawan untuk melaporkan semua bahaya
(situasi, peralatan dan tindakan orang yang tidak aman) yang ditemukannya.
4.2. Aspek K3LH
Adalah unsur kegiatan yang dapat berinteraksi dan berpotensi menimbulkan cedera, kerusakan,
sakit, pencemaran lingkungan atau kerugian.
4.3. Dampak K3LH
Adalah kemungkinan berinteraksinya satu atau lebih aspek K3LH sehingga mengakibatkan
cedera, kerusakan, sakit, pencemaran lingkungan atau kerugian.
4.4. Aspek legal
Adalah legal atau hukum yang terkait dengan aspek K3LH yang teridentifikasi.
5. KEBIJAKAN
5.1. Standard Operating Procedure ini merupakan kelanjutan dari B’Safe Nomor K3LH/2002/02.01/STD
Revisi 4 - Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Kontrol Pengendalian.
5.2. Semua karyawan dan pihak luar yang masuk ke area kerja harus aktif berpartisipasi melakukan
proses identifikasi bahaya setiap hari di tempat kerja masing–masing dan melaporkannya melalui
media laporan bahaya (green card).
5. KEBIJAKAN
5.3. Untuk dapat mengidentifikasi dan melaporkan dengan baik setiap bahaya yang ditemukan, semua
karyawan harus mendapatkan pelatihan Identifikasi Bahaya dan Penilaian risiko (IBPR) yang
dikoordinasikan oleh SHEs / Dept. SHE, baik di Head Office maupun di Jobsite.
5.4. Proses IBPR terhadap semua bahaya yang teridentifikasi / dilaporkan melalui :
a. Laporan bahaya (green card)
b. Hasil inspeksi terencana
c. Hasil investigasi insiden
d. Hasil pelaksanaan perawatan harian / periodik terhadap kendaraan
e. Hasil observasi tugas, dan lain–lain.
5.5. Proses IBPR harus dilakukan terhadap :
a. Semua kegiatan yang dilakukan oleh karyawan, kontraktor dan supplier, baik yang bersifat
rutin maupun tidak rutin, terkait dengan perilaku dan kapabilitasnya.
b. Semua fasillitas / bangunan milik perusahaan, kontraktor / supplier yang digunakan.
c. Semua kendaraan, peralatan dan perkakas milik perusahaan, kontraktor dan supplier yang
digunakan.
d. Semua aspek yang terkait dengan lingkungan, tidak terbatas pada : emisi ke udara,
pembuangan limbah ke air dan atau tanah, pemanfaatan sumber daya alam, pemanfaatan
energi, pancaran energi (panas, radiasi, getaran), limbah dan produk samping, dan lain–lain.
Termasuk B3 (bahan kimia dan efek sampingnya), limbah B3, dan lain–lain.
e. Semua aspek yang terkait dengan kesehatan kerja seperti kebisingan, getaran, debu, radiasi,
ergonomi, suhu, bahaya biologis (bakteri, virus), dan lain–lain.
f. Semua aspek akibat dampak dari interaksi dengan pihak luar seperti kontraktor lain, customer,
masyarakat, dan lain–lain.
g. Semua aspek akibat tuntutan dari luar (peraturan, customer complaint, dan lain–lain).
h. Semua aspek yang terkait dengan perubahan desain.
5.6. Untuk aspek yang terkait dengan kesehatan kerja, dasar penilaian adalah hasil pengukuran yang
dilakukan terhadap tingkat risiko kesehatan kerja tersebut.
5.7. Penentuan langkah pengendalian, Tim IBPR harus berpedoman pada Urutan Pengendalian risiko
(Risk Control Hierarchy.)
5.8. Tim IBPR harus melakukan review terhadap semua dokumen IBPR sekurang–kurangnya dua
tahun sekali atau jika :
a. Kondisi bahaya, tingkat risiko dan tindakan pengendalian yang ada sudah tidak sesuai lagi.
b. Jika terjadi perubahan signifikan dalam hal proses, metode, aktivitas dan alat.
c. Adanya pembelian alat dengan spesifikasi baru yang dioperasikan di Jobsite.
d. Adanya tuntutan dari peraturan perundangan (nasional dan internasional) dan persyaratan dari
K3LH lainnya.
e. Adanya temuan dari hasil audit, hasil inspeksi atau observasi tugas.
f. Terjadinya insiden sesuai dengan hasil investigasi.
5.9. Seluruh dokumen IBPR terupdate harus disimpan selama proses operasional berlangsung.
Khusus untuk dokumen IBPR yang sudah obsolete, wajib disimpan selama 5 tahun oleh masing-
masing departemen / section.
6. ALUR PROSES
Prosedur Pelaporan, Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko digambarkan secara lebih
detil pada alur proses halaman 5 s/d 8.
7. DOKUMEN PENDUKUNG
7.1. No. SHE/09/002/STD Matriks Penilaian risiko
7.2. No. SHE/09/011/STD Job SHE Analysis (JSA) & Prosedur Tugas Spesifik (PTS)
7.3. No. SHE/09/001/PPF Format IBPR
7.4. No. SHE/09/003/PPF Format Green Card
7.5. No. SHE/F-004 Penunjukan Tugas & Tanggung Jawab Tambahan (PTT)
7.6. No. SHE/F-018 IBPR
7.7. No. SHE/F-024 Job Safety, Health and Environment Analysis
7.8. No. SHE/F-104 Profil risiko
7.9. No. MDV/F-005 Formulir Perbaikan dan Pencegahan
7.10. No. MDV/F-011 PICA
A. Aktivitas IBPR
Kebutuhan
1. Adanya kebutuhan IBPR.
IBPR
IBPR
IBPR
IBPR
2
Tidak
3
6. Menetapkan kontrol tambahan, PIC
dan due date untuk pemenuhan kontrol Penetapan kontrol
IBPR
2 Ya 3
IBPR
D
10. Melakukan sosialisasi IBPR dan
Sosialisasi IBPR
monitoring pelaksanaan kontrol yang
D sudah ada.
& monitoring
IBPR
D
11. Melakukan monitoring pemenuhan &
Monitoring
implementasi kontrol tambahan IBPR
C oleh PIC. (Dept. SHE / SHEs
melakukan verifikasi pelaksanaan
Pemenuhan &
Implementasi
Kontrol tambahan
tindakan kontrol dimulai dari IBPR
dengan nilai risiko tinggi / aspek
penting)
IBPR
7
12. Melakukan review IBPR sesuai dengan
tanggal review dan menentukan
C apakah perlu ada revisi atau tidak. Jika:
YA kembali ke aktivitas no. 2.
Review IBPR
4 Tidak
Selesai
Ya
15. Melakukan stop operasi yang
dilakukannya atas persetujuan Sect.
D Head yang bersangkutan.
Stop operasi
A mengacu pada
MDV/09/002/SOP –
SOP No.
Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan (TPP). Green card Green card
Green card
Tidak
6 5
card.
Green card Green card
D
23. Melakukan verifikasi terhadap
tindaklanjut yang telah dilakukan untuk Verifikasi
C perbaikan.
Jika :
tindaklanjut
green card
YA lanjut ke aktivitas no. 24.
TIDAK lanjut ke aktivitas no. 25.
Tidak
OK ?
Ya
5
24. Melakukan penilaian ulang kode
Ya
bahaya, apakah risiko tersebut
C masuk kategori A/AA ?
Jika :
A/AA?
Tidak 7
YA kembali ke aktivitas no.12.
TIDAK aktivitas selesai.
Selesai
A Green Card
PICA/FPP