SCHEDULE TRAINING INSPEKSI K3

09.00 – 10.00 Materi Training Inspeksi K3

10.00 – 11.00 Review Checklist Inspeksi (Diskusi)

11.00 – 12.00 Safety Talk (CBRE)

DEFINISI INSPEKSI K3

INSPEKSI K3
Pemeriksaan secara detail dan cermat terhadap
suatu objek apakah sesuai atau tidak dengan
aturan dan standar yang telah ditetapkan dan
dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi yang sesuai dan dilakukan secara
berkala.
 LATAR BELAKANG INSPEKSI K3

1. Kondisi Non Standard (Unsafe

Condition)
2. Perilaku Non Standard (Unsafe Act)
3. Terjadi perubahan, pergantian
peralatan maupun prosedur atau
cara kerja.
4. Selama pelaksanaan proyek
cenderung pekerja bekerja secara
rutin
MENGAPA PERLU INSPEKSI K3

Memastikan fasilitas kerja yang dilapangan

telah dikelola dengan baik sehingga akan
diperoleh umpan-balik yang sangat
berharga bagi manajemen dalam
merencanakan Tindakan perbaikan.
TUJUAN INSPEKSI K3
Pemenuhan PP No. 50 Tahun 2012
Pasal 13 ayat (f) Kegiatan Inspeksi,
Kalibrasi & Pemeliharaan
Mencegah potensi bahaya yang
menyebabkan cedera atau sakit akibat
kerja dan masalah-masalah K3 yang
ada di tempat kerja.

Mencegah kondisi lingkungan kerja

dan tindakan-Tindakan tidak aman
atau tidak Sesuai dengan prosedur
kerja.
DASAR HUKUM INSPEKSI K3

UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Permenaker No. 5 Tahun 1996, tentang SMK3

PP No. 50 Tahun 2012, tentang penerapan

SMK3
PermenPU No. 5/PRT/M Tahun 2014, tentang
pedoman SMK3 di bagian konstruksi

Standar ISO 45001 : 2018, klausul 9.1

 5 PRINSIP INSPEKSI K3

1. Semua kecelakaan dapat dicegah

2. K3 Tanggung Jawab Saya

3. Semua bahaya harus diamankan

4. Melatih pekerja bekerja aman

5. Bekerja pada kondisi aman

JENIS INSPEKSI K3
 INSPEKSI K3 INFORMAL
Adalah inspeksi rutin yang dilakukan
oleh karyawan lapangan itu sendiri,
merupakan kegiatan tetap dan teratur.

 INSPEKSI K3 FORMAL
Adalah inspeksi pada suatu daerah kerja
yang dilengkapi dengan daftar periksa
agar segala kemungkinan terjadinya
kerugian dapat terdeteksi.
 INSPEKSI INFORMAL

 Dilakukan dengan tingkat

kesadaran tinggi oleh setiap orang
dalam rutinitas aktifitasnya
 Spontan, terbatas dan tidak
sistematis
 Mendapatkan kondisi/ data
sebenarnya/nyata & asli.
Contoh : Inspeksi sebelum bekerja
 Bisa dalam bentuk kotak saran.
 INSPEKSI FORMAL

 Menyeluruh dan komprehensif.

 Terjadwal dengan jelas.
 Bagian dari tanggung jawab
managemen.
 Dilakukan secara tim
 Dimana dan apa (Need Analysis)
Contoh :
• Inspeksi Umum K3.
• Inspeksi Housekeeping .
• Preventif Maintenance Inspection.
• Pre used Equipment Inspection.
 METODE INSPEKSI

Persiapan

Pelaksanaan

Pencatatan

Pelaporan

Tindakan Perbaikan

Tindak Lanjut
TAHAP PERSIAPAN

1. TENTUKAN APA YANG AKAN DIINSPEKSI

BERDASARKAN ITP
2. REVIEW LAPORAN KECELAKAAN YANG
LALU
3. LIHAT REKOMENDASI LAPORAN INSPEKSI
YANG LALU.
4. KETAHUI LOKASI YANG AKAN DIINSPEKSI
TERMASUK PROSES KERJANYA
5. PERSIAPKAN CHECK LIST YANG MEMADAI
 TAHAP PELAKSANAAN
1. LIHAT PETA DAN CHECKLIST, LAKUKAN
INSPEKSI SECARA SISTEMATIS, IKUTI
ROUTE PROYEK, SETIAP TEMPAT DILIHAT
SECARA SEKSAMA
2. SEBAIKNYA PETUGAS INSPEKSI
DIDAMPINGI SUPERVISOR YG
BERTANGGUNG JAWAB PADA PEKERJAAN
TSB
3. APABILA DITEMUKAN “MINOR
FAULT”SEGERA DIAMBIL TINDAKAN
SEMENTARA
4. KLASIFIKASIKAN BAHAYA, KONDISI DAN
PERILAKU YANG BERPOTENSI CACAT
PERMANEN, LUKA SERIUS DAN FIRST AID
TAHAP PENCATATAN

1. PENCATATAN ADALAH HAL YANG

PENTING DILAKUKAN PADA KEGIATAN
INSPEKSI
2. DIBUAT FORMAT TERDIRI DARI :
IDENTIFIKASI, KONDISI SPESIFIK DARI
PERALATAN, FREKUENSI INSPEKSI DAN
PETUGAS PELAKSANA
3. MONITORING TERHADAP ITEM KRITIS
SANGAT PENTING UNTUK MEYAKINKAN
BAHWA UPAYA PENCEGAHAN TELAH
DILAKUKAN
 TAHAP PELAPORAN

1. IDENTIFIKASI DAERAH YANG DIINSPEKSI

2. OBSERVASI KEADAAN NON STANDARD
3. KLASIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO
4. SEGERA LAKUKAN TINDAKAN YANG CUKUP
5. TINDAKAN PERBAIKAN DAN REKOMENDASI
6. PENANGGUNG JAWAB TINDAKAN KOREKSI
7. FOLLOW UPTINDAKAN YANG DIAMBIL
8. LENGKAPI DAN VERIFIKASI TINDAKAN PERBAIKAN
9. SEDIAKAN RUANGAN YANG CUKUP UNTUK
MENULIS HAL YANG DIPERLUKAN
10. SEDIAKAN RUANGAN YANG CUKUP UNTUK
MANAJEMEN REVIEW
TAHAP PERBAIKAN
1. MANAJEMEN AKAN MUDAH MENGAMBIL
KEPUTUSAN, BILA REKOMENDASI
PERBAIKAN DILAKUKAN SECARA
SISTEMATIS
2. POTENSI TINGKAT KEPARAHAN
3. KEMUNGKINAN TIMBUL KERUGIAN
4. BIAYA YANG TIMBUL DARI SARAN
PERBAIKAN
5. TINGKAT TINDAKAN KONTROL
6. ALTERNATIF PELAKSANAAN KONTROL
7. ALASAN ADANYA TINDAKAN KONTROL
 TAHAP REVIEW

1. PERINTAH KERJA ATAU PERINGATAN

2. MONITOR KEPERLUAN PEKERJA &
PERBAIKAN
3. PASTIKAN SESUAI RENCANA KERJA
4. MONITOR SELAMA PELAKSANAAN
KERJA
5. DINYATAKAN CUKUP, UJI, EVALUASI
TRAINING & SOP
6. TINJAU ULANG SETELAH OPERASI BEBERAPA
SAAT KEMUDIAN
 POINT PROSES INSPEKSI

6. Tindak lanjut inseksi 1. Bagian yang harus diinspeksi.

5. Aspek 5R 2. Frekuensi yang

harus dilakukan?

4. Siapa yang harus 3. Obyektif

melakukan ?
 1. BAGIAN YANG HARUS DIINSPEKSI

 Metode
- Bekerja di ketinggian, diruang terbatas, dikondisi yang berbahaya, dll.
 Peralatan/Mesin
- Bergerak, mudah terbakar, bocor, setelah ada hujan besar, gempa, dll.
 Manusia
- Tindakan tidak aman, SIO, Tes Kesehatan, Sertifikat keahlian, dll.
 Material
- Kandungan materialnya, cara penyimpanan, cara handling.
 Lingkungan
- Faktor Fisika, Biologi, 5R.
 2. FREKUENSI INSPEKSI

 Info Supplier/Pabrikan/Spesifikasi Teknis.

 Kebutuhan/Kepentingan
 Tingkat Kesulitan.

3. OBYEKTIF INSPEKSI
 Tidak mencari kesalahan/menyalahkan orang lain.
 Cari apa yang menyimpang & perlu perbaikan
 Metode Inspeksi PLOR (Problem, Lokasi, Objek,
Referensi (Standar Aturan).
 4. SIAPA YANG MELAKUKAN INSPEKSI

 Mempunyai Kompetensi (Safety).

 Khusus ahli yang bersangkutan (bisa dari luar)

5. ASPEK 5R INSPEKSI
 Tidak ada benda yang tidak diperlukan.
 Semua pada tempatnya dan ada tempatnya.
 Menghilangkan sampah pada lokasi kerja &
peralatan kerja.
 Kondisi dimana ringkas, rapi, resik dan terjaga sesuai
standar.
 6. TINDAK LANJUT INSPEKSI

 PERINTAH KERJA / PERINGATAN

 MEMANTAU KEPERLUAN PEKERJA / PERBAIKAN
 PASTIKAN SESUAI RENCANA KERJA
 PANTAU SELAMA PELAKSANAAN KERJA
 DINYATAKAN CUKUP, UJI, EVALUASI TRAINING & SOP
 TINJAU ULANG SETELAH OPERASI
 KESIMPULAN
 Inspeksi diperlukan untuk menemukan kondisi &
Perilaku non standar
 Pelaku Inspeksi harus kompeten
 Inspeksi dilaksanakan secara teratur
 Gunakan Checklist pada saat Inspeksi
 Hasil Inspeksi dicatat, catat, catat
 Klasifikasikan bahaya & risiko
 Tentukan penanggung jawab & target penyelesaiannya
 Monitor Tindakan perbaikan & rekomendasi