Nama :
Tempat, tanggal lahir :
Alamat :
Dengan ini saya menyatakan telah mengikuti pelatihan K3L dan sanggup untuk mengikuti aturan-aturan K3L yang
berlaku.
……………………, …………
( )
Lembar Pernyataan
Nama :
Tempat, tanggal lahir :
Alamat :
Dengan ini saya menyatakan telah mengikuti pelatihan K3L dan sanggup untuk mengikuti aturan-aturan K3L yang
berlaku.
……………………, …………
( )
| BUKU SAKU K3L
KATA PENGANTAR
Buku saku ini ditulis untuk membantu semua personil yang terlibat dalam
proses kerja di PT Len Rekaprima Semesta. Personil yang terlibat tidak
hanya karyawan saja, melainkan seluruh personil yang terlibat, misal :
kontraktor, tamu, suplier dan lain lain.
Buku ini ditulis sedemikian rupa, berisi penjelasan dan ilustrasi gambar,
dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan dicerna oleh pembacanya.
Isi buku ini bukan hanya perlu untuk dibaca, tapi juga dipahami dan
dilaksanakan agar pembaca atau personil yang terlibat dapat memberikan peran
serta atau sumbangsih terhadap penerapan Sistem Manajemen K3L di PT Len
Rekaprima Semesta
Bandung, 1 Maret 2018
KEBIJAKAN K3L
PT Len Rekaprima Semesta berkomitmen untuk
menerapkan aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja
dalam menjalankan seluruh proses/aktivitas proses
bisnisnya. Hal tersebut tercermin dalam Kebijakan K3L
yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama.
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain
di tempat kerja.
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) di tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen dan
Kinerja K3L guna meningkatkan Budaya K3L yang baik di tempat kerja.
KESELAMATAN KERJA
2.1 Potensi Bahaya Tersandung dan Terjepit
Jangan membiarkan kabel listrik tergeletak tidak teratur
di lantai
Jangan membiarkan laci meja dan kabinet dokumen
terbuka
Gang gang dan tempat lalu lalang orang harus bebas
dari penghalang.
Jangan memuati rak terlalu berat.
Jagalah kebersihan dan kerapian tempat kerja, banyak
kecelakaan kantor terjadi akibat terjatuh, tersandung
atau tertimpa.
KESEHATAN KERJA
2.7 Ergonomi Kerja dan Tata Ruang
File dan Dokumen
Tata dengan rapi file atau dokumen diatas meja
kerja sehingga penataan file dan dokumen harus
rapi dan tidak membahayakan.
Masukkanlah file/dokumen kedalam lemari atau rak
yang telah disediakan.
Tata file/dokumen sesuai dengan jenisnya sehingga
memudahkan untuk penelusuran dan pengambilan.
Musnahkan file yang sudah tidak digunakan
sehingga tidak menimbulkan sampah atau
memenuhi lemari atau rak.
Aturlah peralatan kerja yang digunakan dengan baik
sehingga memudahkan untuk diambil pada saat akan
digunakan.
Gunakan peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.
Letakkanlah barang-barang yang tidak anda gunakan
ditempat yang aman, sehingga tidak menggangu
pekerjaan dan tidak menyebabkan kecelakaan kerja.
1. 85 8 jam
2. 88 4 jam
3. 91 2 jam
4. 94 1 jam
5. 97 30 menit
6. 100 15 menit
2.11 Merokok
Patuhi tanda larangan merokok yang ada, Merokok
hanya ditempat yang telah disediakan. Merokok
didalam ruangan yang tidak berventilasi lebih
memperparah bahaya. Merokok ditempat umum akan
menimbulkan pencemaran udara dan mengganggu
orang lain yang tidak merokok.
FASILITAS DAN 5R
4.1 Fasilitas Umum
Denah lokasi tempat fasilitas umum tersedia dan
dipasang agar mudah dilihat & dibaca oleh semua
pekerja & yang berkepentingan.
Tersedia tempat istirahat & tempat makan serta jumlah
toilet yang memadai bagi pekerja.
Tersedia bak air bersih dengan ukuran cukup untuk cuci
tangan demi menjaga kebersihan.
Tersedia air minum untuk pekerja, tempat ganti
pakaian dan penyimpanan pakaian yang aman.
Tersedia tempat untuk beribadah dan dilengkapi
sarana yang dibutuhkan.
Tempat kerja memiliki ventilasi lubang angin sirkulasi
udara untuk menekan bahaya debu, uap, asap, bau dan
lainnya yang sejenis.
Tersedia dan terpasang rambu peringatan seperti
"JAGALAH KEBERSIHAN".
Ada tempat tersendiri untuk pekerja yang merokok,
terpisah dengan tempat umum lainnya.
KESELAMATAN DALAM
BERKERJA
5.1 Pengelasan
Tukang las bersertifikat dan kompeten sesuai dengan
tingkat kesulitan pengelasan serta menggunakan APD.
Tidak melakukan pengelasan di daerah yang mudah
terbakar dan mudah meledak
Jarak pengelasan, usahakan minimal 10 Meter dari
benda mudah terbakar.
Tabung gas yang berisi harus dalam posisi tegak (tidak
boleh digulingkan), jika kosong berikan label "kosong".
Periksa selalu tekanan tabung sebelum digunakan.
Kawat las yang digunakan sesuai dengan besarnya
ampere yang dihasilkan oleh mesin las.
Mesin las harus dimatikan jika tidak digunakan.
Kabel las tidak boleh dililitkan pada badan tukang las
pada saat pengelasan.
5.2 Penggerindaan
Gerinda adalah salah satu alat yang sering digunakan
untuk menghaluskan, meratakan dan bahkan
memotong dalam konstruksi. Percikan butiran sisa
bahan logam dan api merupakan potensi bahaya
utama.
Instruksi kerja harus diikuti dan dijalankan oleh orang
yang telah diuji kemampuannya dalam menggunakan
gerinda, pelindung mata, masker muka dan sarung
tangan serta sepatu harus digunakan.
Memeriksa gerinda sebelum disambung ke aliran
Iistrik, dan dalam keadaan off, periksa kekencangan
baut dan, mata gerinda tidak retak dan tidak cacat
serta kecenteran/simetris dengan sumbutnya.
Periksa dan pastikan alat pengaman (Safety Guard)
terpasang dengan baik.
Baha dan lingkungan yang mudah terbakar dan
mudah meledak harus dihindari, karena setiap
percikan api dapat menyebabkan kebakaran dan
peledakan.
Alat pemadam kebakaran ringan harus dekat
jangkauan petugas kerja.
PENANGANAN
MATERIAL/LIMBAH/TUMPAHAN
6.1 Material
Identifikasikan bahan yang ada didalamnya seperti:
Oli, Solar, Thinner, Bensin, Gas, Bahan Kimia, Cat,
dll
Identifikasikan semua drum, tabung dan kemasan
berdasarkan jenis/sifat barang:
Mudah Beracun
Mudah Terbakar
Mudah Meledak
Reaktif
Korosif
Oksidator
Memastikan semua label nama dan jenis/sifat pada
semua lokasi atau tempat dan barang seperti drum,
tabung, botol, kemasan, box dan lain-lain seperti
penggolongan diatas. (Tidak boleh ada barang
tanpa label identifikasi nama dan sifat/jenis barang)
Pastikan semua bahan B3 diatas mempunyai MSDS
(Material Safety Data Sheet) atau LDKB (Lembar
Keselamatan Data Bahan) dan MSDS terpasang di
lokasi dimana bahan B3 digunakan dan mudah.
Sebelum bekerja
dengan bahan B3, Kenali
terlebih dahulu bahan
B3 yang digunakan dan
bahaya serta resikonya
Label Simbol
6.2 Sampah/Limbah
Buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan
sesuai dengan penggolongannya.
Penggolongan sampah :
Sampah Organik : dapat terurai secara alami
contoh daun-daunan, sisa sayuran, sisa makanan
dll.
Sampah Anorganik : tidak dapat terurai secara
al.ami contoh botol, plastik, kaca dll
Sampah B3 : Bahan Beracun Berbahaya, contoh :
sisa bahan kimia, timah, oli, logam berat, bekas
majun yang tecemar oli dll.
Jangan membuang sampah kain lap (majun) dan atau
sarung tangan yang tercemar oli di tempat sampah
organik/non organik, buanglah di tempat sampah B3.
Sampah/Limbah B3 tersebut diatas dikelola sesuai
peraturan pemerintah (dikirim ke perusahaan
pengolah limbah B3 dan memperoleh Manifest).
6.3 Tumpahan
Lakukan isolasi area tumpahan dan hindari semua
orang yang tidak berkepentingan masuk ke area
tumpahan dan lakukan penanganan pembesihan.
Jika bahan/material tersebut adalah B3 maka :
Laporkan kejadian ke kepala bagian dimana terjadi
tumpahan dan kepala bagian terkait serta ke Komite
K3L.
Jauhkan/Hilangkan sumber api dan gunakan.
Beri pembatas area tumpahan untuk menghambat
penyebaran tumpahan.
Lengkapi dengan ventilasi penghisap lokal bila terdapat
uap, kabut atau debu dapat dikeluarkan yang melebihi
batas ambang
Tampung tumpahan dalam wadah tertutup.
Pastikan area tumpahan bersih dari bahan yang
tertumpah (termasuk bau).
Tampung dan buang ke TPS B3 atau digunakan kembali
jika masih memenuhi syarat.
7.2 Klinik
Segeralah ke klinik apabila terjadi kecelakaan.
Apabila merasa tidak sehat seperti pusing, mual, dll
segera hentikan pekerjaan dan menuju ke poliklinik
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jangan melanjutkan pekerjaan berat apabila merasa
pusing karena apabila dipaksakan dapat menyebabkan
kecelakaan kerja, segeralah ke poliklinik untuk
dilakukan pemeriksaan.
PENGGUNAAN ENERGI
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan
terpadu guna melestarikan umber daya energi dalam negeri
serta meningkatkan efisiensi Pemanfaatannya (Penghematan
Energi).
Penghematan Energi adalah penggunaan energi secara efisien
dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang
diperlukan.
KEADAAN DARURAT
9.1 No Telp Penting Tanggap Darurat PT Len
Industri (Persero)
Ext : 150 [ Pos Keamanan ]
MENGHADAPI KEADAAN
DARURAT
Pin Nozzle
Tuas
P
A
S
S
11.2 APAR
Tanda untuk menunjukkan tempat APAR (Alat Pemadam
Api Ringan).