Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. UKINDO BLANKAHAN PALM OIL MILL


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN , INSTALASI LISTRIK DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 3

DHARMA SYAHPUTRA. NST


ASMANUZAR
AHMAD ZUHDI
FIRDAUS
BOBY SUHERU
JOSUA RINALDI
RUDOLFFO TARIGAN
RIEL FULLTIMER HARIANJA

PENYELENGGARA :
PT. SAFINDO RAYA
BLANKAHAN, 09 APRIL 2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana
mestinya.
Diberikannya tugas ini, sangatlah baik dan berguna bagi setiap peserta pelatihan
Ahli K3 umum untuk mendapatkan suatu gambaran yang nyata dalam penerapan dan
pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas pelatihan Ahli K3 umum serta melatih peserta untuk mampu mengidentifikasi masalah,
membuat rencana perbaikan, pelaksanaan dan pengawasan di dalam lingkungan kerja
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak dan Ibu trainer pelatihan Ahli K3 umum yang membantu dalam penyusunan
makalah ini.
2. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 umum dalam memberikan dorongan dan
perhatian serta saran untuk kelancaran makalah ini.
3. Pihak manajemen PT. UKINDO PALM OIL MILL yang telah memberikan
informasi dalam pelaksanaan PKL.
Tersusunnya makalah ini, kami berharap dapat mengetahui lebih dalam mengenai
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan kerja serta dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Akhir kata, kami meminta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi kemajuan kita semua.

Blankahan, 09 April 2021

Penulis
Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DEPAN ................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4


1.1. Latar Belakang .............................................................................. 4
1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................... 5
1.3. Ruang Lingkup .............................................................................. 5
1.4. Dasar Hukum ................................................................................ 6

BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN ........................................................ 8


2.1. Gambaran Umum Perusahaan...................................................... 8
2.2. Temuan Hasil Observasi ............................................................... 9
A. Temuan Positif .......................................................................... 9
B. Temuan Negatif ........................................................................ 9

BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH ............................................... 11


3.1. Analisa Temuan Positif .................................................................. 11
3.2. Analisa Temuan Negatif ................................................................ 12

BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 15
4.1. Kesimpulan.................................................................................... 15
4.2. S a r a n ........................................................................................ 15

DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 16


LAMPIRAN ............................................................................................................. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi


pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan
kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja saja yang menghabiskan banyak
biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka
panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Dalam pembangunan ketenagakerjaan perlu dibina dan dikembangkan perbaikan
syarat-syarat kerja serta perlu perlindungan tenaga kerja dalam menuju peningkatan
kesejahteraan tenaga kerja. Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu
dalam keadaan sehat, selamat, aman, dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk
mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satunya melalui upaya
kesehatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja telah diatur dalam UU no 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja dan dalam pasal 3 ayat 1 UU No 1 1970 menyebutkan syarat-syarat
keselamatan kerja dengan sasaran untuk pencegahan kecelakaan kerja dengan cara
pemakaian APD dan agar menyediakan sarana pengendalian sumber bahaya seperti
penyediaan APAR, spill kit, titik kumpul, jalur evakuasi. Agar keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan dapat terwujud, maka perlu dibentuk kelembagaan K3 di perusahaan
yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat dengan P2K3.
Kelembagaan ini merupakan wadah kerjasama antara pimpinan perusahaan dengan tenaga
kerja dalam menangani K3 di perusahaan. Pembentukan P2K3 harus didukung penuh oleh
seluruh pimpinan Department dan keterlibatan seluruh karyawan agar menjaga norma-
norma K3, serta diakui (disahkan) oleh Top Management serta harus disahkan oleh
Disnakertrans melalui surat pengesahan.

4
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :

1. Membekali para calon Ahli K3 umum dalam praktek nyata di tempat kerja
khususnya dibagian K3 Listrik, kebakaran dan Konstruksi

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja untuk


mencari solusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pengawasan
K3,Khususnya K3 Listrik, Kebakaran dan Konstruksi.

1.3 Ruang Lingkup

a. Bidang Pengawasan K3 tentang Kelistrikan


 Faktor – faktor lingkungan kerja yang berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja.

 Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya


 Mencegah timbulnya akibat listrik : Bahaya sentuhan langsung, Bahaya
sentuhan tidak langsung dan bahaya kebakaran

b. Bidang Pengawasan K3 Tentang Sistem Pemadam Kebakaran


c. Bidang Pengawasan K3 tentang Konstruksi

1.4 Dasar Hukum


1. Undang-undang
 Undang-undang Dasar 1945, pasal 27 ayat (2), setiap Warga Negara berhak
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
 undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 Peraturan perundangan K3 Listrik PUIL Tahun 2000.

2. Peraturan Menteri
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. : Per-04/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186 Tahun 1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1980 tentang K3 Konstruksi
Bangunan
 SKB Menaker dan Menteri Pekerjaan Umum No 174 Tahun 1986 dan No 104
Tahun 1986 tentang K3 pada tempat Kegiatan Konstruksi beserta Pedoman
Pelaksanaan K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan K3
Listrik di tempat kerja

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
1. Profil Perusahaan

PT.United Kingdom Indonesia Plantations merupakan perusahaan swasta (PMA) yang


tergabung dalam Anglo Eastern Plantations ( AEP GROUP ) yang bergerak dalam bidang
industry dan perkebunan kelapa sawit, yang berstatus penanaman modal asing ( No.
87/II/PMA/1998 tanggal 14 Juli 1998 ) dengan produk berupa tandan buah segar dari
perkebunan serta CPO dan Kernel dari pabrik kelapa sawit yang berkantor di gedung Wisma
HSBC Lt III, Jalan Diponegoro Kav. 11 Medan.

Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) PT. United Kingdom Indonesia Plantations yang berlokasi di
Desa Blankahan Kecamatan Kuala Kabutaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara dengan
jarak tempuh dari Kota Medan sekitar 50 KM, bergerak dalam bidang pengolahan kelapa
sawit yang memiliki lahan untuk tapak Pabrik seluas± 21 Ha dengan SITU No.
511-105/SK/SITU/THN 2004 yang terdiri dari bangunan pabrik, kantor, perumahan, dan
lokasi pengolahan limbah.

Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ) PT. United Kingdom Indonesia Plantations mulai beroperasi
awal Desember 2004 dengan kapasitas 20 Ton/jam FFB.Sejalan dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi dewasa ini serta era globalisasi yang tidak mungkin kita hindari
adalah merupakan suatu tantangan sekaligus keharusan bagi PT.United Kingdom Indonesia
Plantations untuk selalu mengembangkan teknologi, meningkatkan produktivitas,
meningkatkan kualitas produk, memperbaiki pelayanan kepada pelanggan, memperbaiki
kinerja manajemen serta memberdayakan dan mengefisienkan sumber daya manusia.

Menyadari akan pentingnya kenyataan tersebut di atas,maka pada awal Tahun 2010 PKS
PT. UKINDO memulai pengembangan kapasitas dari 20 Ton/jam ke 45 Ton/jam FFB dan
Sejak Januari 2012 PKS PT.Ukindo telah mencapai Kapasitas 42 Ton/jam FFB, perusahaan
juga merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas secara selektif serta melakukan
pelatihan bagi karyawan secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan. Di samping
itu juga PKS PT. UKINDO mendatangkan ahli-ahli dari Luar Negri dengan tujuan utama
memacu karyawan agar dapat berkembang dengan pesat. Saat ini PKS PT. UKINDO telah
mempunyai karyawan yang jumlahnya bergerak pada kisaran 132 orang dari berbagai
daerah, disiplin ilmu dan jenjang pendidikan serta keahlian yang bervariasi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi maka PT. UKINDO mengembangkan usahanya


untuk memanfaatkan limbah Padat dan Cair yang bahan bakunya dari limbah olahan kelapa
sawit (FFB) sehingga pada pada bulan Nopember 2012 mulai dibangun Pabrik Biomas dan
Biogas.

Pada Bulan Nopember 2014 Pembangunan Pengolahan limbah Padat (Biomas) beserta
biogas telah selesai dibangun dan sudah produksi.

Globalisasi ekonomi yang berjalan dengan cepat, sangat berpengaruh bagi perkembangan
perekonomian di Indonesia,maka PT.Ukindo dengan Vision :” To BeA Word Class
Agribusiness Company ” berkomitmen meningkatkan sistemmanagement mutu dan
lingkungan dengan cara melaksanakan Missions &Valuesperusahaan 3M + IMPACT

Misi 3M+IMPACT
6
3M + Missions IMPACT Values :
Managing Plantation Integrity
Managing Infrastructure Maximize
Managing People Passion
+ Good Corporate Citizen Assertive
Commitment
Teamwork

7
Periode Yang Telah Menjabat Sebagai Factory Manager Sejak Berdirinya PKS PT. Ukindo
Sebagai berikut :

1. S.E Simbolon : Dari Bulan Februari 2003 – Oktober 2007


2. Suyadi : Dari Bulan Oktober 2007 – Nopember 2009
3. Ridwan Ali : Dari Bulan Desember 2009 – Juli 2010
4. Handoko Hamid : Dari Bulan Juli 2010 – Nopember 2011
5. Saut Simanjuntak : Dari Bulan Nopember 2011 – Oktober 2015
6. Lindom Gultom : Dari Oktober 2015 - Sekarang

2.1 TEMUAN HASIL OBSERVASI


Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut :

A. Temuan Positif
1. Tangki timbun telah di Uji Riksa Nopember 2019
2. Sudah dilakukan pengukuran Faktor Fisika di dekat tangki timbun
3. Sudah dilakukan Uji Riksa & Uji Emisi terhadap Dump Truck
4. Operator sudah Nopember 2019
5. Terdapat instalasi penyalur petir dan sudah di Uji Riksa pada Oktober 2018
6. Operator loader sudah bersertifikat K3
7. Perusahaan telah melakukan test kesehatan kepada karyawan
8. Operator boiler sudah memiliki lisensi k3
9. boiler sudah dilakukan ujiriksa Nopember 2019
10. Pemeriksaan lingkungan kerja berupa pemeriksaan kebisingan pecahayaan dan
getaran diarea Boiler
11. Memiliki Sistem sanitasi yang memadai
12. Operator turbin sudah memiliki sudah memiliki lisensi K3
13. Telah dilakukan Uji Riksa untuk turbine pada Nopember 2019
14. Pemeriksaan lingkungan kerja berupa pemeriksaan kebisingan pecahayaan dan
getaran diarea Turbine
15. Sudah dilakukan pemeriksaan dan Pengujian instalasi listrik pada Nopember
2019
16. Teknisi dan AK3 Listrik sudah memiliki lisensi K3 dari Kementrian RI
17. Operator Genset sudah memiliki lisensi K3
18. Sudah dilakukan Uji Riksa terhadap Genset pada bulan Nopember 2019
19. Kotak P3K tersedia setiap tempat kerja
20. Operator biogas sudah memiliki lisensi K3
21. Sudah dilakukan Uji Riksa terhadap Sterilizer pada Nopember 2019
22. Operator Sterilizer juga sudah memiliki lisensi K3
23. Tersedianya alat pemadam berupa Apar dan Hydrant di Area Perusahaan
24. Adanya struktur organisasi tanggap darurat yang lengkap
25. Petugas Peran dan Regu Pemadam telah memiliki Lisensi K3 dibidang
Kebakaran
26. Pengujian terhadap Fire Hydrant telah dilakukan pada Oktober 2019
27. Struktur organisasi P2K3 sudah di sahkan oleh Disnaker
28. Perusahaan telah melakukan pelaporan P2K3 ke Dinasker
29. Perusahaan memiliki 1 unit ambulance, Klinik, Beserta tenaga Medis (Dokter-
Perawat) yang sudah di training Hiperkes

8
B. Temuan Negatif

1. Ditemukannya isolasi kabel listrik yang terbuka


2. Ditemukannya Panel di area Boiler dengan Lampu Indikator dengan posisi mati dan
lampu penerangan di area panel listrik tidak memiliki cover
3. Panel Room tidak memiliki Safety Sign tegangan tinggi dan Authorized Personel
Only
4. Tangki timbun belum Sertifikasi K3
5. Operator conveyor belum memiliki Lisensi K3
6. Koordinator K3 bidang Kebakaran & AK3 Kebakaran belum memiliki sertifikasi dari
Kementrian Tenaga Kerja
7. Adanya tumpukan Fibre di dekat boiler berpotensi menyebabkan kebakaran.
8. Box hydrant digembok dab beberapa Box Hydrant tidak memiliki selang
9. Tidak adanya ruangan Panel area Boiler dan sterilizer
10. Jalur evacuation hanya disatu titik seharusnya disetiap Area Kerja memiliki Peta
Evacuation dan Jalur Evakuasi yang mengarah ke Assembly Point
11. Tidak ada simbol Apar di Engine room & Panel Room
12. Karyawan tidak konsisten menggunakan APD
13. Safety Sign Bahaya kebisingan dan penggunaan Earplug/ Earmuff Diarea Engine
Room tidak tersedia
14. Konstruksi pondasi Handrail sudah rusak
15. Perencanaan Konstruksi TPS tidak sesuai standard (pintu terlalu kecil)
16. Perencanaan Konstruksi Blower diruang Engine tidak cukup dengan kebutuhan
17. Konstruksi rumah panel di Boiler tidak ada
18. Kontruksi Baricade pelindung Fire Hydrant tidak tersedia\
19. Perencanaan ruangan klinik tidak sesuai aspek K3 (Pintu hanya 1)

9
B A B III

ANALISA

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. Ukindo Blankahan Oil Mill, mengenai K3
di bidang Listrik, konstruksi dan Kebakaran, Sistem Managemen K3 belum terlaksana dengan
sempurna dan masih ditemukan beberapa hal yang tidak sesuai terutama di bidang
Kebakaran, Kelistrikan dan Konstruksi.

3.1 Temuan Positif


No Foto Temuan Positif Saran Dasar Hukum
1 Terdapat Pilar Hydrant Perawatan, Kep- 186 /MEN/1999
yang mengcover area Inspeksi dan Tentang penanggulangan
Tanki Timbun CPO pengetesan kebakaran di tempat kerja.
tetap Dan Instruksi Menteri
dilakukan Tenaga Kerja RI No.
dengan Ins.11/M/B/1997 tentang
teratur dan Pengawasan khusus K3
tercatat Penanggulangan
Kebakaran. Bab IV Point 8
Instalasi Hydrant dan
Sprinkler
2 Terdapat APAR beserta Rutin Permenaker No.
dengan Sign penunjuk melakukan Per-04/Men/1980 tentang
pada area Threesing inspeksi dan Syarat Pemasangan dan
sehingga mudah terlihat. perawatan pemeliharaan APAR
agar APAR
berada
dalam
kondisi siap
digunakan
setiap saat.
3 Terdapat Lampu Rutin di cek Kep- 75/MEN/2002
penerangan sehingga dan tentang Pemberlakuan SNI
mempermudah pekerja terpantau dan PUIL 2000
saat bekerja di malam jika ada (Persyaratan umum
hari. lampu yang instalasi listrik)
sudah tidak
berfungsi
lagi

4 Adanya rambu rambu Sudah UU 1 Tahun 1970


keselamatan sebagai terpasang
sosialisasi ke karyawan dll dengan
benar

10
5 Adanya rambu rambu Sudah UU 1 Tahun 1970
keselamatan sebagai terpasang
sosialisasi ke karyawan dll dengan
benar

6 Adanya susunan tanggap Petugas UU 1 Tahun 1970


darurat sudah
tersertifikasi

7 Dengan Permen 15 tahun 2008


Adanya Ambulance, personil yg Tentang P3K ditempat
Dokter – Perawat dengan stanby kerja
sertifikat Hiperkes dan
Ruang Klinik

8 Baik dengan Permen 15 tahun 2008


Terdapatnya kotak P3K di terdapat Tentang P3K ditempat
Area Kerja check list kerja

9 terdapat instalasi penyalur Telah No. Per-02/MEN/1989


petir dan sudah di ujiriksa tersertifikasi Pengawasan Instalasi
pada oktober 2018 dan penyalur petir
disarankan
untuk
kembali
melakukan
resertifikasi
terhadap
penyalur
petir
tersebut

11
10 Terdapat Hydrant dengan Rutin Kep- 186 /MEN/1999
jumlah 12 pilar melakukan Tentang penanggulangan
inspeksi dan kebakaran di tempat kerja.
perawatan Dan Instruksi Menteri
dan tercatat Tenaga Kerja RI No.
sebagai Ins.11/M/B/1997 tentang
dokumentas Pengawasan khusus K3
i Penanggulangan
Kebakaran. Bab IV Point 8
Instalasi Hydrant dan
Sprinkler

3.2 Temuan Negatif

No Foto Temuan Negatif Saran Dasar Hukum


1 Box hydran digembok Agar tidak di Kep- 186 /MEN/1999
gembok Tentang penanggulangan
kebakaran di tempat kerja.
Dan Instruksi Menteri
Tenaga Kerja RI No.
Ins.11/M/B/1997 tentang
Pengawasan khusus K3
Penanggulangan
Kebakaran. Bab IV Point 8
Instalasi Hydrant dan
Sprinkler
2 Isolasi kabel listrik yang Harus di Kep- 75/MEN/2002
terbuka Isolasi tentang Pemberlakuan
SNI dan PUIL 2000
(Persyaratan umum
instalasi listrik)

3 Tidak adanya ruangan Dibuatkan Kep- 75/MEN/2002


Panel area Boiler dan ruangan tentang Pemberlakuan
sterilizer sesuai PUIL SNI dan PUIL 2000
2000 (Persyaratan umum
instalasi listrik)

4 Safety Sign Bahaya Menyebabkan Permenaker No.


kebisingan dan PAK pada Per-08/Men/VII/2010
penggunaan Earplug/ karyawan tentang APD
Earmuff tidak tersedia karena tidak
menggunaka
n APD.

12
5 Disediakan Permenaker No.
Tidak adanya APAR di APAR Per-04/Men/1980 tentang
Gudang Oli Syarat Pemasangan dan
pemeliharaan APAR

6 Handrail tidak standar/ Handrail di Undang-undang No.1


tidak dapat menahan perbaiki agar Tahun 1970 dan Standar
pekerja terjatuh tidak Safety
menyebabkan
pekerja
terjatuh.

7 Dibuatkan Undang-undang No.1


Jalur evacuation hanya Peta Tahun 1970 dan Standar
disatu titik seharusnya Evakuasi Safety
disetiap Area Kerja disetiap area Kep- 186 /MEN/1999
kerja dan Tentang penanggulangan
memiliki Peta Evacuation Rute evakuasi kebakaran di tempat kerja
dan Jalur Evakuasi yang yang
mengarah ke Assembly mengarah ke
Point assembly
Point

8 Tidak ada simbol Apar di Dibuatkan Undang-undang No.1


engine room & Panel simbol sesuai Tahun 1970 dan Standar
Room aturan Safety
Kep- 186 /MEN/1999
Tentang penanggulangan
kebakaran di tempat kerja

9 Karyawan tidak Konsisten Pengawasan Undang-undang No.1


menggunakan APD dan Tahun 1970 dan Standar
sosialisasi Safety
perlu
ditingkatkan

13
10 Lampu Indikator Panel di 1.Ganti lampu 1. Undang-undang No.1
area Boiler dengan posisi indikator yang Tahun 1970 dan
mati, lampu penerangan mati Standar Safety
di area panel listrik tidak 2. Ganti 2. PUIL 2000
memiliki cover dan tidak Lampu
adanya ruangan panel penerangan
listrik dengan
lampu yang
memiliki
Cover
3. Buatkan
Ruangan
Panel Listrik
11 Konstruksi pondasi Perbaiki Peraturan Menteri Tenaga
Handrail sudah roboh pondasi Kerja No 1 Tahun 1980
handrail agar
aman di tentang K3 Konstruksi
gunakan Bangunan

12 Perencanaan Konstruksi Perbesar Peraturan Menteri Tenaga


TPS tidak sesuai standard pintu TPS Kerja No 1 Tahun 1980
(pintu terlalu kecil) agar bisa
dilalui Forklift tentang K3 Konstruksi
Bangunan

13 Perencanaan Konstruksi Penambahan Peraturan Menteri Tenaga


Blower diruang Engine blower perlu Kerja No 1 Tahun 1980
tidak cukup dengan dilakukan
tentang K3 Konstruksi
kebutuhan
Bangunan

14 Konstruksi rumah panel di Buatkan Peraturan Menteri Tenaga


Boiler tidak ada rumah panel Kerja No 1 Tahun 1980
untuk panel
tersebut tentang K3 Konstruksi
Bangunan

15 Kontruksi Baricade Perlu Peraturan Menteri Tenaga


pelindung Fire Hydrant dipasang Kerja No 1 Tahun 1980
tidak tersedia/ baricade /
pelindung fire tentang K3 Konstruksi
Perencanaan ruangan
klinik tidak sesuai aspek hydrant dari Bangunan
K3 (Pintu benturan

14
16 Tidak adanya rambu pasang Peraturan Menteri Tenaga
rambu bahaya dan rambu – Kerja No 1 Tahun 1980
barricade / safety line saat rambu
konstruksi timbangan keselamatan tentang K3 Konstruksi
dan baricade Bangunan
diarea
konstruksi

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Secara umum kondisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.
UKINDO OIL Mill Blankahan sudah baik namun ada beberapa yang harus dibenahi dan
dilakukan perbaikan terutama dari segi Kontruksi, Keamanan Instalasi Listrik yaitu
perbaikan kabel yang sudah tidak layak pakai, Penambahan Rambu-rambu K3 seperti di
panel sterilizer, panel threesing, sosialisasi kebijakan K3 dan perbaikan di bidang
pencegahan Kebakaran.

4.2 SARAN

1. Agar temuan K3 oleh Kelompok 3 yaitu bidang K3 Listrik, kebakaran dan kontruksi

serta penerapan SMK3 di PT. UKINDO Blankahan Oil Mill dapat di perbaiki

secepatnya.

2. Organisasi P2K3 di PT. UKINDO Blankahan Oil Mill betul-betul terlaksana sesuai

peranan masing-masing struktur dan Tujuan penerapan K3 dapat menyentuh

keseluruh Aspek di PT. UKINDO Blankahan Oil Mill

16
DAFTAR REFERENSI

1. Himpunan Peraturan Perundangan-undangan K3

diterbitkan oleh PT. Safindo Raya

2. Profil Perusahaan

3. Modul Ahli K3 Umum, diterbitkan oleh PT. Safindo Raya

17

Anda mungkin juga menyukai