Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk


BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, K3 LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN
BERBAHAYA BERACUN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 25

KELOMPOK 4

1. Ahmad Solikan
2. Deu Dinul Damai Sworo
3. Hady Hartono
4. Polykarpus Bayu Prinadi
5. Ryan Fahlepie
6. Vegi Nursanti
7. Yahya Ayyasy

PENYELENGGARA
PT. INDOHES MAGNA PERSADA
JAKARTA, 18 APRIL – 04 MEI 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan selama Praktek Kerja
Lapangan bidang K3 Kesehatan Kerja, K3 Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya
Beracun. Penulisan ini merupakan laporan dari hasil kerja praktek yang telah
dilakukan sebelumnya dan sebagai syarat untuk menikui seminar.

Penyelesaian penulisan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan, bimbingan dan masukan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:

1. Management PT. Indohes Magna Persada selaku penyelenggara Training ini yang
telah membantu memberikan yang terbaik dalam menjalani training ini.
2. Ibu Stevani selaku pembimbing kami yang telah banyak memberikan masukan
dalam pembuatan laporan ini.
3. Rekan-rekan training AK3U Batch 25 yang sudah saling memberikan semangat
dan masukan satu sama lain.
4. Keluarga tercinta yang selalu mendukung langkah kami dalam mengambil
pendidikan pelatihan pembinaan ini.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, terimakasih atas
bantuan dan kerjasamanya.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun
dengan harapan untuk kemajuan bersama pada perbaikan penulisan kedepannya.
Kami berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.

Jakarta, 2 Mei 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................................... 5
1.4 Dasar Hukum ................................................................................................................................. 5
1.5 Tempat Observasi ......................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................................... 6
KONDISI PERUSAHAAN ...................................................................................................................... 6
A. Gambaran Umum Tempat Kerja ................................................................................................. 6
B. Temuan ....................................................................................................................................... 8
1. Temuan Kesesuaian dengan Peraturan ...................................................................................... 8
2. Temuan Ketidaksesuaian dengan Peraturan .............................................................................. 8
BAB III ............................................................................................................................................... 10
ANALISA ............................................................................................................................................ 10
1. Analisa Temuan Kesesuaian ...................................................................................................... 10
2. Analisa Temuan Ketidaksesuaian .............................................................................................. 17
BAB IV ............................................................................................................................................... 22
PENUTUP .......................................................................................................................................... 22
1.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 22
1.2 Saran ..................................................................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan industri yang meningkat di berbagai bidang,


menyebabkan penggunaan peralatan yang digunakan semakin meningkat pula baik
dari segi kuantitas maupun jenisnya. Potensi yang akan terjadi apabila jumlah
peralatan yang digunakan ditemukan sudah semakin tua dan tidak layak digunakan
dapat menyebabkan potensi yang cukup berbahaya bagi pengguna yang
menggunakan alat tersebut.
Pelaku usaha berperan penting dan bertanggung jawab dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, Namun pengusaha, pengurus maupun tenaga kerja yang
terlibat dalam hal ini terkadang belum mengenal dan memahami ketentuan dan
syarat-syarat keselamatan kerja. Untuk itu dibutuhkan seorang yang ahli dalam bidang
ini, dengan tujuan Ahli K3 dapat menjalankan fungsinya sebagai tangan kanan dari
Pengawas K3 dari pemerintahan untuk menjamin terselenggaranya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dalam perusahaan.
Upaya penegakkan K3 yang dilakukan oleh perusahaan adalah salah satu cara
untuk memenuhi serta menciptakan area kerja yang sehat, nyaman dan selamat baik
dalam bekerja maupun dalam keadaan selesai bekerja. Adapun rangkaian yang
dilakukan pada pemeriksaan K3 adalah mengenai Kesehatan, Lingkungan dan Bahan
Berbahaya Beracun. Diharapkan dengan adanya ahli dalam bidang Kesehatan
Keselamatan Kerja maka perusahaan dapat menciptakan suasana kerja yang sehat,
nyaman, dan selamat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah:


1. Membekali pengetahuan sebagai calon ahli K3 Umum melalui praktek nyata
dalam penerapan dan persyaratan serrta pembinaan K3 di tempat kerja yang
meliput: kesehatan kerja, K3 lingkungan kerja dan bahan berbahaya beracun.

2. Secara Khusus diharapkan calon Ahli K3 dapat menjelaskan:


a. Latar belakang pengawasan lingkungan kerja
b. Dasar hukum pengawasan lingkungan kerja
c. Pengertian pengawasan lingkungan kerja
d. Ruang lingkup bahaya lingkungan kerja
e. Faktor-faktor dan pengendalian lingkungan kerja

4
f. Bahan kimia berbahaya
g. Sanitasi lingkungan
h. Alat Pelindung Diri
i. Pengawasan limbah industri
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum agar dapat mengidentifikasi, menganalisa, dan memberikan saran dan
rekomendasi.

1.3 Ruang Lingkup

Berikut Ruang Lingkup yang dibuat:


1. Kesehatan Kerja
2. K3 Lingkungan Kerja
3. Bahan Berbahaya Beracun

1.4 Dasar Hukum


1. Undang Undang No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat (1)
2. Undang Undang No. 13 tahun 2003 pasal 86 & 87
3. Kepres RI Nomor 22 Tahun 1993 Tentang penyakit yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.No. Per. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
5. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Penyakit Syarat
Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan dalam Tempat Kerja
6. Permenakertranskop Per-01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hygine
Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Dokter Perusahaan.
7. Permenakertranskop Per-01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygine
Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Paramedis Perusahaan.
8. Permenaker No. 02/men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
9. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
10. Permenakertrans No. Per 15/Men 2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Kep. 187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE.0/Men/1979 tentang Pengadaan
Kantin dan Ruang Makan
13. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE 86/BW/89 tentang perusahaan Catering
yang mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
14. Keputusan Dirjen PPK No. Kep. 84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah.

1.5 Tempat Observasi


Tempat Observasi yang dilakukan dalam pengamatan Praktek Kerja Lapangan
yaitu:

5
Nama: PT. United Tractors, Tbk
Lokasi: Jalan Raya Bekasi KM.22, RT.1/RW.1, Cakung Bar., Cakung,
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13910
Jenis Usaha: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan
Jumlah Karyawan: 1.600 Karyawan

BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

PT. UNITED TRACTORS

United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat terbesar dan


terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia
seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. Kami
adalah perusahaan dengan sejarah panjang. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT
melaksanakan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk
(UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.
Penawaran umum saham perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk
menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan
dan energi guna memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan. Saat ini jaringan
distribusi kami mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11 kantor
perwakilan di seluruh penjuru negeri. Tidak puas hanya menjadi distributor peralatan
berat terbesar di Indonesia, Perusahaan juga memainkan peran aktif di bidang
kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha pertambangan batu
bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha yaitu Mesin
Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan. PT. United Tractor memiliki
Sertifikasi seperti :

1. ISO 9001:2008 Quality Management System

2. ISO 13485:2003 Quality Management System for Medical Devices

3. ISO 14001 Enviroment Management System

4. OHSAS 18001 Safety and Health Management System


6
 Mesin Konstruksi
Unit usaha Mesin Konstruksi yang mengusung nama United
Tractors menjalankan peran sebagai distributor alat berat
terkemuka dan terbesar di Indonesia. Sebagai distributor tunggal
produk Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano dan
Komatsu Forest, unit usaha Mesin Konstruksi menyediakan produk
alat berat untuk digunakan di sektor pertambangan, perkebunan,
konstruksi dan kehutanan serta untuk material handling dan
transportasi.
 Kontraktor Penambangan
United Tractors mendukung perusahaan-perusahaan tambang di
Indonesia dengan menyediakan jasa penambangan melalui PT
Pamapersada Nusantara (“PAMA”), yang didirikan pada tahun
1989. Memiliki kompetensi tinggi di bidang rancang tambang,
eksplorasi, penggalian, pengangkutan melalui jalan darat,
pengangkutan melalui sungai dan pengapalan, PAMA membantu
pemilik tambang untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam
sejak dari proses awal studi kelayakan, pembangunan
infrastruktur, eksploitasi hingga perluasan tambang.
 Pertambangan
United Tractors menjalankan usaha pertambangan batu bara
melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung (“TTA”).
Sebagai induk dari unit usaha pertambangan, TTA memegang
kepemilikan atas sejumlah konsesi tambang batu bara dengan
perkiraan total cadangan sebesar 400 juta ton (combined reserve)
yang terdiri dari batu bara kualitas menengah dan kualitas tinggi.

7
B. Temuan
1. Temuan Kesesuaian dengan Peraturan
a. Setiap pegawai baru dan tamu yang datang ke perusahaan diberikan
safety induction, disampaikan visi misi dari perusahaan dan ada
absensinya.
b. Sesuai dengan wawancara kami dengan team paramedic yang bertugas
di klinik, bahwa setiap karyawan baru dipastikan sudah melalui tahap
medical check up dan juga dilakukan secara berkala.
c. Tersedianya Poliklinik untuk tempat pelayanan kesehatan bagi seluruh
karyawan, dengan adanya 1 dokter & 2 paramedis yang sudah
tersertifikasi.
d. Setiap area / ruangan tempat kerja terdapat kotak P3K dan dilengkapi
dengan daftar isi dan stretcher.
e. Terdapat ruang makan di area perusahaan di dilengkapi ahli gizi dan
terdapat wastafel, hand shoap di dekat ruang makan tersebut. Dan
selalu diambil sample setiap makanan yang disajikan.
f. Tersedianya safety centre, dimana setiap karyawan baru atau tamu
yang akan memasuki area kerja, akan diinduction terlebih dahulu.
g. Digudang penyusunan material dikelompokan sesuai dengan jenis dan
tertata rapih.
h. Pengolahan dan pemilahan limbah Bahan Berbahaya dan beracun
sudah bagus memenuh standart mutu yang dtetapkan oleh
pemerintah, dimana sebelum di tempatkan ke pembuangan terakhir
WTC yaitu di PT. Rama Manunggal Pratama telah dipisahkan sesuai
dengan jenisnya dan petugas khusus.
i. Pada pengolahan limbah B3 terdapat Instruksi kerja yang di tempatkan
pada dinding dekat meja petugas.
j. Pada lokasi penyimpanan limbah sementara, terdapat identifikasi
material limbah B3, yang tertera pada bungkus / cover material dan
dinding didekat meja petugas.
k. Disetiap lokasi kerja sudah terdapat rambu atau petunjuk arah dan
safety sign.
l. Setiap lantai di ruang kerja disediakan toiletyang dari toilet pria dan
wanita, dan dilakukan pengecekan kebersihan secara berkala.

2. Temuan Ketidaksesuaian dengan Peraturan


a. Pekerja di ruang pompa tidak dilengkapi dengan APD sesuai dengan jenis
pekerjaannya (safety body harness dan safety helmet.
b. Ruangan Generator Set tidak ada label tingkat kebisingan dan pencahayaan
yang kurang.

8
c. Seorang pekerja welding tidak memakai APD yang lengkap (respiratory dan
posisi yang tidak sesuai dengan objeknya. (ergonomis).
d. Pekerja menggunakan alat Hammer drill, ear plug, & safety shoes tidak
menggunakan sarung tangan. Pekerjaan dilakukan setiap hari.
e. Di ruang genset & hydrant ditemukan kotak P3K yang warna hitam tidak ada
dfatar isi serta isinya dan yang ada isinya namum tidak sesuai.
f. Ditemukan sampah yang tidak seharusanya di dalam kotak sampah
B3.
g. Dilokasi pembuangan limbah B3 sementara terdapat eye wash yang
tidak ada isinya.
h. Terdapat baterai bekas di depan ruang generator yang seharusnya
diletakan di tempat penampungan sementara.

9
BAB III

ANALISA

1. Analisa Temuan Kesesuaian

No Foto Analisa Saran Dasar Hukum


a. Setiap pegawai baru Pertahankan dan di - Undang undang
dan tamu yang datang susulkan sebaiknya No. 1 Tahun 1970,
ke perusahaan juga diberikan (lembaran Negara
diberikan safety checklist sebagai Republik
induction, disampaikan bukti perusahaan Indonesia Tahun
visi misi dari telah memberikan 1970 nomor 1,
perusahaan dan ada penjelasan tentang tambahan
absensinya. safety secara umum lembaran Negara
pada orang tersebut. Republik
Indonesia nomor
2918)
- Peraturan
Pemerintah no 50
tahun 2012
tentang enerapan
sistem manajemen
keseamatan dan
kesehatan
kerja.pasal 8.

10
b. Sesuai dengan MCU yang sudah - UU No. I tahun
wawancara kami berjalan sampai 1970 ttg
dengan team dengan saat ini, agar Keselamatan
paramedic yang selalu dipertahankan. Kerja
bertugas di klinik, - Permenakertrans
bahwa setiap No. 03 Tahun
karyawan baru 1982
dipastikan sudah
melalui tahap medical
check up dan juga
dilakukan secara
berkala.

c. Tersedianya Poliklinik Tidak terlampir - UU No. I tahun


untuk tempat struktur organisasi 1970 ttg
pelayanan kesehatan kepengurusan Keselamatan Kerja.
bagi seluruh - Permenakertransko
karyawan, dengan p No.1/Men/1976
adanya 1 dokter & 2 - Permenakertransko
paramedis yang sudah p No.1/Men/1979
tersertifikasi. - Permenakertrans
No. 03 Tahun 1982

11
d. Setiap area / ruangan Pertahankan dan - UU No. I tahun
tempat kerja terdapat pastkan selalu isi 1970 ttg
kotak P3K dan sesuai dengan daftar Keselamatan
dilengkapi dengan listnya. Namun warna Kerja
daftar isi dan stretcher. symbol P3K - Permenaker No.
Jumlah petugas P3K seharusnya berwarna 15 /Men/2008
yang berlisensi sudah hijau. tentang PPPK di
memenuhi ketentuan tempat Kerja pasal
yaitu sebanyak 16 10
orang.
e. Terdapat ruang makan Perlu diatambahkan - UU No. I tahun
di area perusahaan di hand dryer. 1970 ttg
dilengkapi ahli gizi Keselamatan
yang berlisensi dan Kerja
terdapat wastafel, - Permen
hand shoap di dekat Nakertrans
ruang makan tersebut. No.03/MEN/1982
Dan selalu diambil (Pelayanan
sample setiap Kesehatan Kerja /
makanan yang PKK) pasal 4 ayat
disajikan. 1.
Catering yang ditunjuk - SE Menaker No.
oleh perusahaan SE 01/MEN/1979
sudah mendapatkan - PMP No. 07
surat rekomendasi dari Tahun 1964
dinas setempat dan - SE Dirjen
pelaksana catering Binawasnaker No.
telah mengikuti MCU 86 Tahun 1989
sesuai ketentuan.

12
f. Tersedianya safety Pastikan APD layak - UU No. I tahun
centre, dimana setiap pakai 1970 ttg pasal 3,
karyawan baru atau pasal 4, pasal 9,
tamu yang akan pasal 12, pasal 13,
memasuki area kerja, dan pasal 14
akan diinduction tentang
terlebih dahulu. keselamatan kerja
perlu diatur
mengenai alat
pelindung diri.
- Permenakertrans
no. per.
08/MEN/VII/2010
pasal 4
g. Digudang penyusunan Perlu dilengkapi - UU No. 1 tahun
material dikelompokan dengan signboard. 1970 ttg
sesuai dengan jenis Keselamatan
dan tertata rapih. Kerja.
- PMP No.7 tahun
1964 psl 3.

13
h. Pengolahan dan Petugas khusus - Undang undang
pemilahan limbah sudah tersedia, tetapi No. 1 Tahun 1970
Bahan Berbahaya dan belum mempunyai (lembaran Negara
beracun sudah bagus lisensi supaya tahun 1970 no.1
memenuh standart dilengkap dengan K3 tambahan
mutu yang dtetapkan Kimia lembaran Negara
oleh pemerintah, Dan selalu perhatikan no.2918.
dimana sebelum di efek dari penanganan - Keppres 22 tahun
tempatkan ke limbah B3. Selalu 1993
pembuangan terakhir pakai APD yang - Kepmenaker No.
WTC yaitu di PT. dipersaratkan.(hand Kep.
Rama Manunggal glove, repiratory dan 187/MEN/1999
Pratama telah safety shoes). - Kep. Dirjen PPK
dipisahkan sesuai No. Kep
dengan jenisnya. 84/PPK/X/2012
Dan petugas khusus.

i. Pada pengolahan Agar dibuatkan sign - Undang undang


limbah B3 terdapat board untuk SOP No. 1 Tahun 1970
Instruksi kerja yang di supaya petugas lebih - Kepmenaker
tempatkan pada jelas membacanya. 187/Men/1999.
dinding dekat meja - Kep. Dirjen PPK
petugas. No. Kep
84/PPK/X/2012

14
j. Pada lokasi Pelabelan limbah B3 - Undang undang
penyimpanan limbah sudah bagus, saran No. 1 Tahun 1970
sementara, terdapat agar diterapkan - Kepmenaker
identifikasi material dilokasi lain. Dalam 187/Men/1999.
limbah B3, yang penangan limbah - Kep. Dirjen PPK
tertera pada bungkus / selalu memperhatikan No. Kep
cover material dan msdsnya agar dapat 84/PPK/X/2012
dinding didekat meja meminimalisir dampak - Keppres No. 22
petugas. dari penyakit akibat tahun 1993
Contohnya di drum oli. kerja.
Terdapat bau bahan
kimia yang tidak
berbahaya jika sekali
kontak, namun akan
berbahaya dalam
jangka waktu yang
lama.
k. Disetiap lokasi kerja Perlu dipertahankan - UU No. 1 tahun
sudah terdapat rambu serta disosialisasikan 1970 tentang
atau petunjuk arah dan kepada seluruh keselamatan kerja
safety sign tenaga kerja dan
pengunjung yang
datang

15
l. Setiap lantai di ruang Selalu dipertahankan - UU No. I tahun 1970
kerja disediakan untuk menjaga ttg Keselamatan
toiletyang dari toilet hygenis fasilitas Kerja
pria dan wanita, dan Bersama.
dilakukan pengecekan - PMP NO. 7 TAHUN
1964 Pasal 9(f)
kebersihan secara
berkala.

16
2. Analisa Temuan Ketidaksesuaian

a. Foto Analisa .Saran Dasar Hukum

Pekerja di ruang Pekerja hendaknya di UU No. I tahun 1970 ttg


pompa tidak dilengkapi beri pengertian lagi Keselamatan Kerja
dengan APD sesuai bahwa keselamatan
dengan jenis menjadi tanggung jawab Permenakertras No Per.
pekerjaannya (safety kita bersama 08/VII/2010 pasal 4. Ttg
body harness dan penggunaan APD ditempat
safety helmet. kerja.

17
b. Ruangan Generator Set Lakukan pemeriksaan - UU No. I tahun 1970 ttg
tidak ada label tingkat tingkat Keselamatan Kerja
kebisingan dan kebisingan/pencahayaan - Permennakertras No.per
pencahayaan yang pada area Genset dan 13/MEN/X/2011
kurang. personel personel yang - Permen no. 7 tahun 1964
bertugas di Genset
tersebut, dan haslnya
hendaknya ditulis di area
tersebut supaya setiap
orang mengetahuinya,
pencahayaan ruangan
sedikitnya mempunyai
50 lux.
c. Seorang pekerja Pekerja supaya diberi - UU No. I tahun 1970
welding tidak memakai pengertian bahwa pasal 3. Pasal 3 :
APD yang lengkap Memakai APD adalah Dengan peraturan
(respiratory dan posisi untuk kepentgan pekerja perundang-undangan
yang tidak sesuai sendiri sebelum untuk ditetapkan syarat-syarat
dengan objeknya. yang lainnya dan keselamatan kerja untuk :
(ergonomis) penyakit akibat kerja Memperoleh keserasian
akan dirasakan oleh antara tenaga kerja,
pekerja setelah lingkungan, cara dan
beberapa tahun setelah proses kerjanya
pekerja kerja, bahkan - Permenakertras No Per.
setelah pensiun. 08/VII/2010 pasal 4
tentang penggunaan
APD ditempat kerja.

18
d. Pekerja menggunakan Pekerja diberikan - UU No. I tahun 1970 ttg
alat Hammer drill, ear pengertian dalam Keselamatan Kerja
plug, & safety shoes penggunaan alat
tidak menggunakan tersebut supaya - Permenakertras No Per.
sarung tangan. memakai APD dan cara 08/VII/2010 pasal 4
penggunaannya jangan tentang penggunaan
Pekerjaan dilakukan terus menerus untuk APD ditempat kerja.
setiap hari. mengurangi ketegangan.

e. Di ruang genset & Kotak P3K ditempat - UU No. I tahun 1970 ttg
hydrant ditemukan kerja supaya pasal 3 syarat-syarat
kotak P3K yang warna disesuaikan dengan keselamatan kerja untuk
hitam tidak ada dfatar regulasi yang berlaku. memberikan P3K.
isi serta isinya dan Jumlah kotak P3K sedikit - Permenakertrans No.
yang ada isinya dikitnya berjumlah 16 Per.15/Men/VIII/2008 ttg
namum tidak sesuai. kotak tipe C, P3K Di Tempat Kerja
- Pasal 10 dan Pasal 14.

19
f. Ditemukan sampah Disosialisasikan lagi - UU No. I tahun 1970 ttg
yang tidak ke semua pekerja Keselamatan Kerja
seharusanya di tentang pentingnya - KEPEMENAKER
dalam kotak sampah pemisahan antara NO.KEP.187/MEN/1999
B3 sampah organic, Pasal(2)
anorganik dan bahan
berbahaya dan
beracun (B3)

g. Dilokasi pembuangan Supaya dilakukan - UU No. I tahun 1970 ttg


limbah B3 sementara pengecekan secara Keselamatan Kerja
terdapat eye wash periodic untuk - Permenakertrans No.
yang tidak ada isinya. memastikan alat Per. 15/Men/VIII/2008
emergency setiap saat
siap digunaka.

20
g. Terdapat baterai Perlunya penempatan - UU No. I tahun 1970 ttg
bekas di depan ruang batere bekas di Keselamatan Kerja
generator yang tempat penampungan - KEPMENAKER
seharusnya diletakan sementara dan NO.KEP.187/MEN/1999
di tempat pemberian label Pasal(2)
penampungan terhadap batere bekas
sementara

21
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Pada prinsinnya kesehatan pekerja, kebersihan tempat kerja dan cara
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun di PT. United Tractor Tbk
sudah bagus, namun masih perlu dilakukan pembenahan dan pengontrolan
disetiap area kerja.
b. Pada prinsipnya penangangan tentang K3 dalam bidang kesehatan kerja dan
Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya Beracun sudah memenuhi
persyaratan menjadi perusahaan yang mengedepankan prinsip K3. Sehingga
terjaminnya lingkungan kerja yang sehat untuk tenaga kerja di PT United
Tractor, Tbk.

1.2 Saran
Lakukan inspeksi tempat kerja,internal audit secara perodik sesuai dengan
schedule yang ditetapkan pihak HSE dan berikan education – education
tentang safety, refreshing bagi seluruh pekerja sehingga akan meminimalisasi
eccident di tempat kerja dan bila memungkinkan No Loss Time Accident.

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai