Anda di halaman 1dari 37

Walk Through Survey di

Perusahaan PT. Bintang Lima


20 Februari 2019
Kelompok I
Hiperkes 18 – 23 Februari 2019
Hygiene Industri
dr. James Setyadi Handono
dr. Melyssa Sindartiani
dr. Vincent Hanggara
dr. Paulus Rocky Wakarie
dr. Nadya Azzahra
dr. Novella Iona Tiffany
dr. Noviyantika Kaban
dr. Rinaldi Ardiansyah Siregar
dr. Aulia Izzati
dr. Fajri Tri Baskoro
dr. Moh. Yamin
DASAR HUKUM
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
• UU No. 3 Tahun 1969 tentang persetujuan konvensi organisasi perburuhan
international No. 120 mengenai higine dalam perniagaan dan kantor-
kantor
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999 tentang Bahan
Kimia Berbahaya.
• Permenakertrans No. 5/MEN/X/2018 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.
• Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang syarat kesehatan
dan kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3
• Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86
dimana dikatakan bahwa pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
• UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tentang tiap-tiap warga Negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
• UU No. 13 Tahun 2003 pasal 86 tentang hak setiap buruh atau pekerja
untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
• UU No. 13 Tahun 2003 pasal 87 tentang setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
Profil Perusahaan
Nama

• PT. Putra Bintang Lima

Alamat

• Jl. Raya Penggilingan PIK, Block D, No. 1-5 Cakung,


Jakarta Timur, Kode Pos 13940.

Sektor Usaha

• UKM di bidang industri pengerjaan logam, konveksi,


dan Bordir komputer
Profil Perusahaan (lanjutan)
Jumlah Karyawan

• 70 orang

Jam Kerja Karyawan

• Shift I: 08.00 – 17.00 (9 jam)


• Jika permintaan produksi meningkat :
• Shift I: 08.00-20.00 (12 jam)
• Shift II: 20.00-08.00 (12 jam)

Jaminan Asuransi Kesehatan

• BUMIDA
• BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Alur Produksi
Perajutan Linking Soom
Persiapan

Moulding /
Penimbangan Pencelupan Pembentukan baret
Pemanasan Pencukuran dan
setiiting

Finising Pengepakan
Hasil pengamatan
FAKTOR FISIKA
Dampak yang Upaya Pemecahan Masalah
Faktor Fisik Hasil Pengamatan Terjadi Perusahaan
Upaya yang dapat dilakukan
Bising Mesin bordir Jika hal ini dibiarkan, Belum ditemukan
para pekerja dapat adanya upaya dari untuk mengatasi kebisingan ini
menghasilkan menderita gangguan perusahaan untuk dapat berupa metode isolasi
yakni dengan membuat mesin
kebisingan yang pendengaran. mengatasi
menjadi kedap suara. Namun
permasalahan ini tentunya metode ini sulit
dirasakan cukup tinggi. dilakukan mengingat akan
Namun tidak ada memakan biaya yang cukup
besar.
pengukuran berkala Secara administratif, dapat
dilakukan pemeriksaan fungsi
dan penggunaan alat pendengaran secara berkala
pelindung diri. terhadap perkerja, serta
pengukuran intensitas
kebisingan beserta rotasi bagi
para pekerja yang mengalami
gangguan pendengaran.
Alternatif lain yakni dengan
menyiapkan alat pelindung diri
berupa ear plug bagi para
pekerja.
Dampak yang Upaya Pemecahan Masalah
Faktor Fisik Hasil Pengamatan Terjadi Perusahaan

Pencahayaan Tidak ada pengukuran Pencahayaan yang Perusahaan sudah Dilakukan pengujian dan
berkala untuk menilai kurang dapat menyediakan lampu pengawasan berkala untuk
cukup tidaknya menimbulkan sebagai penerangan intensitas pencahayaan.
pencahayaan di kelelahan pada mata dalam bekerja
lingkungan kerja yang dapat
perusahaan. meningkatkan potensi
kecelakaan kerja

Pencahayaan di lantai 2 Pencahayaan yang Perusahaan Dilakukan pengawasan berkala


masih belum memadai kurang baik dapat menyediakan lampu dan pengujian untuk intensitas
dan banyak bohlam menyebabkan PAK tambahan dan pencahayaan.
lampu yang padam. (Penyakit Akibat mengganti bohlam
Kerja) dan dapat lampu yang mati
menjadi sarang bagi
faktor biologis muncul.
Dampak yang Upaya Pemecahan Masalah
Faktor Fisik Hasil Pengamatan Terjadi Perusahaan

Getaran Tidak ada pengukuran Jika dibiarkan terus- Merotasi pekerja Dilakukan pengukuran
berkala untuk menilai menerus akan yang terkena
berkala terhadap getaran.
frekuensi getaran. menyebabkan dampak getaran
kelelahan yang lebih (pencukur wol).
cepat dan gangguan
seperti CTS
Dampak yang Upaya Pemecahan Masalah
Faktor Fisik Hasil Pengamatan Terjadi Perusahaan

Suhu / Iklim Iklim kerja di pabrik Jika terlalu panas di Perusahaan Melakukan perawatan rutin
cukup panas, serta tempat bekerja maka menaruh beberapa
Kerja pada AC dan Kipas angin,
dijumpai sedikit akan mudah terjadi kipas angin dan
ventilasi. dehidrasi dan AC serta menambah AC
kelelahan pada para sebagai pendingin ruangan.
bekerja dan
menimbulkan
masalah lain yang
parah bila
berkepanjangan
(heat stroke,
gangguan ginjal,
gangguan kulit,
kejang, dll)
FAKTOR KIMIA
No. Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Standar/PP Pemecahan Masalah
Perusahaan
2. Faktor Kimia - Permenaker 5 tahun
2018
- Keputusan menteri
tenaga kerja RI,
No.Kep.187/MEN/1999
- Debu Pada pengamatan Bila debu terhirup maka Perusahaan tidak Perusahaan perlu
didapatkan debu yang dapat menyebabkan memberikan masker menyiapkan petugas
dihasilkan dari proses masalah pernapasan dan sebagai APD kepada kebersihan yang khusus
menangani bagian
produksi, serta tidak pernah keluhan mata merah atau pekerja
pembersihan. Selain itu bisa
dilakukan pengukuran debu gangguan penglihatan diberikan APD masker bagi
di tempat kerja pekerja dan dilakukan
pengujian secara berkala.
- Bahan Kimia Ditemukan adanya gas sisa Bila dibiarkan gas tersebut Penyediaan exhaust Memperbanyak ventilasi
pembakaran zat pewarna akan mengganggu proses dan masker untuk para ruangan, penambahan
pernafasan dan sirkulasi pekerja. exhaust, dan penggunaan
masker satu sisi.
para pekerja

Ditemukan adanya zat Bila dibiarkan terpapar zat Penyediaan sarung Dilakukan pengujian secara
kimia berbahaya yang kimia berbahaya terus tangan untuk para berkala zat yang berbahaya
digunakan pada proses menerus akan pekerja terhadap zat yang
pewarnaan. menyebabkan DKI, DKA, digunakan untuk pewarna
dan serta penggunaan
luka bakar, gangguan
sarung tangan yang sesuai
respirasi, dan lain-lain
standar.
Faktor Biologi
No. Unit Kerja Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Standar/PP Pemecahan Masalah
Perusahaan

Faktor Biologi Menurut pengamatan, tidak Dapat menginfeksi pekerja Dilakukan - Permenaker 5 tahun Kebersihan tetap dijaga dan
ditemukan vektor yang yang bekerja disekitar pembersihan, namun 2018 lebih dirutinkan lagi.
dapat menyebabkan tempat tersebut. tidak maksimal (tidak - Keppres no. 22/1993
penularan biologis , namun setiap hari)
didapatkan media yang
berkesempatan menjadi
tempat berkembang
biaknya vektor (genangan
air, AC dan kipas angin yang
kotor, tumpukan karton
yang tidak di atur)
Kebersihan Umum
Unit Kerja Hasil Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan
Pengamatan Terjadi Perusahaan Masalah
Kebersihan Kebersihan Menyebabkan Perusahaan Permenkes No. Menambah
Umum kurang dan lingkungan kerja sudah membuat 70 Th. 2016 jumlah cleaning
jumlah cleaning yang kotor jadwal piket service sehingga
service kurang bagi karyawan pegawai fokus
dan dalam bekerja
menyediakan 1
orang cleaning
serice untuk
membersihkan
lingkungan
perusahaan
Gambar 3.1 Tampak beberapa tempat di PT. Putra Bintang Lima
yang kebersihannya kurang baik
Pembuangan Kotoran dan Sampah
Unit Kerja Hasil Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan
Pengamatan Terjadi Perusahaan Masalah
Pengolahan Limbah kain dan Kain dan sisa bulu Permenkes No. 70 Menyediakan Bekerjasama
Limbah sisa bulu kapas kapas termasuk Th. 2016 tempat sampah dengan perusaah
tidak diolah, dan limbah anorganik induk dan yang bergerak
melengkapi dibidang boneka
dibuang langsung yang sulit terurai
tempat yang dan kapuk dalam
ke tempat sampah. sehingga akan belum memiliki menafaatkan
menjadi sampah tempat sampah limbah sisa kain
yang mengotori dan bulu kapas
lingkungan.
Gambar 3.3 Gambar sebelah kiri menunjukkan tempat sampah yang tidak layak
Sanitasi Makanan
Unit Kerja Hasil Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan
Pengamatan Terjadi Perusahaan Masalah
Tidak ada Higientias Perusahaan Permenkes No. Menyediakan Tidak ada
kantin atau makanan tidak 70 Th. 2016 kantin atau kantin atau
tempat makan kurang meberikan ruang makan tempat makan
khusus untuk terjamin. Dapat fasilitas khusus khusus untuk
pegawai yang mengotori pegawai yang pegawai yang
layak lingkungan layak. layak sehingga
sehingga ada kerja ada pekerja
pekerja yang yang membuat
membuat tempat makan
tempat makan seadanya.
seadanya.
Gambar 3.4 Tmpak tempat makan dan minum yang kurang layak
Penyediaan Fasilitas Kebersihan
Unit Kerja Hasil Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan
Pengamatan Terjadi Perusahaan Masalah
Penyediaan fasilitas Jumlah WC yang Jumlah WC yang Perusaahan Permenkes No. 70 Menyarankan
kebersihan tidak mencukupi dan kurang menyediakan WC Th. 2016 menambah jumlah
kurang layak menyebabkan cepat seadanya WC sesuai dengan
kotor. rasio yang sesuai
dan memisahkan
antara WC
perempuan dan laki.

Tidak tersedia Dapat Belum ada upaya Perlu disediakan


wastafel untuk cuci mengpengaruhi dalam pengadaan wastafel dan sabun
tangan kualitas suatu wastafel bagi cuci tangan untuk
produk (kebersihan) pekerja. para pekerja di
dan meningkatkan setiap lantai.
risiko hazard biologis
Gambar 3.5 Gambar WC yang kurang layak, tempat sholat dan wudhu yang layak, dan
hanya ada loker untuk penyimpanan barang-barang penting pekerja
Petugas Higien Khusus
Unit Kerja Hasil Dampak yang Upaya Standar/PP Pemecahan
Pengamatan Terjadi Perusahaan Masalah
Petuga higene Tdak ada petugas Kebersihan diri Perusahan tidak Permenkes No. secara khusus
industri hygiene industri untuk pegawai menyediakan 70 Th. 2016 yang mengatur
kurang baik dan
mengharuskan
seluruh tenaga
kerja untuk
menjaga
kebersihan diri
baik dalam
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah bekerja
maupun makan.
Limbah
• Limbah pada PT. Putra Bintang Lima :
• Limbah Padat :
• Bulu domba/wol -> dikumpulkan di karung -> dibuang (namun dalam rencana untuk
diberikan pada pihak ke tiga untuk didaur ulang)
• Serbuk kayu -> dikumpulkan di karung -> dibuang di tempat sampah Bantar Gebang
• Alumunium -> dikumpulkan dikarung -> diberikan pada pihak ke tiga untuk di daur ulang
Limbah
• Limbah Cair:
• Sisa Perendaman dan pewarnaan Baret -> dibuang di Danau Elok Penggilingan tanpa
proses pengolahan terlebih dahulu
Kesimpulan
KESIMPULAN
• PT. Putra Bintang Lima Utama belum pernah sekalipun
terlibat dalam insiden/kecelakaan kerja, walaupun masih
banyak hal yang bisa ditingkatkan.
• Belum ada pengukuran bagi faktor hazard.
• Beberapa pekerja belum menggunakan APD yang
disediakan
• MCU hanya dilakukan saat awal akan masuk kerja
• Wastafel cuci tangan sebelum/sesudah bekerja tidak
disediakan
• Dispenser dan kipas angin kondisi kurang terawat
• Ruangan tidak teratur dan tidak dilakukan pembersihan
rutin
KESIMPULAN
• Tempat sampah induk tidak ada
• Kantin tidak tersedia, para pekerja membeli makan dari
luar →higienitas dan kecukupan gizi kurang terjamin
• Rasio WC dengan karyawan belum memadai, belum
dipisah laki dan perempuan, tidak ada sabun khusus cuci
tangan
• Karyawan tidak disediakan ruang ganti baju, memakai
baju kerja dari rumah dan ganti di rumah
• Ketiadaan petugas khusus yang mengatur dan
mengharuskan karyawan menjaga kebersihan diri
sebelum dan sesudah kerja dan makan
KESIMPULAN
• Pengolahan limbah padat secara umum sudah baik
• Limbah cair diproses dengan pemanasan menjadi cairan bening tidak
berbau dan dibuang di danau elok penggilingan
SARAN
SARAN
• Melakukan pengukuran berkala untuk setiap faktor
hazard
• Melakukan medical check up berkala dan melakukan
pengelolaan jika terdapat permasalahan
• Menyiapkan alat pelindung diri yang dibutuhkan seperti
ear plug, masker, dan sebagainya.
• Meningkatkan pengelolaan sanitasi industri dan ventilasi
ruangan
SARAN
• Memberi penyuluhan berkala tentang Sistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja terutama terkait lima faktor yang dibahas
diatas kepada tenaga kerja mengenai pemaparan faktor
tersebut dan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan.
• Menyediakan lebih banyak media dan sarana untuk
mempromosikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
• Melakukan penyuluhan kepada para tenaga kerja mengenai
Self-Hygiene.
• Meningkatkan pengawasan dan evaluasi pada seluruh sistem
produksi.
• Mengelolah limbah industry.
• Menyediakan ruang makan bagi pekerja.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai