PENDEKATAN KELUARGA
TIM BUKU
Penasehat
Pengarah
Penyusun
Kontributor
Akmal Taher
(Staf Khusus Menkes Bidang Peningkatan
Pelayanan Kesehatan), Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa (Staf
Khusus Menkes Bidang Tata Kelola Peme- rintahan dan
Reformasi Birokrasi), Sri Henni Setiawati (Staf Ahli Menkes
Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi),
Agus Hadian Rahim (Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan), Desak made Wismarini (Sekretaris Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), Kuwat Sri
Hudoyo (Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA),
Agusdini Banun Saptaningsih (Sekretaris Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan),
S.R Mustikowati (Sekretaris Inspektorat Jenderal), Ria Soekarno
(Sekretaris Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan), Kirana
Pritasari (Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan) Gita Maya Koemara Sakti
Soepono (Direktur Pelayanan Kesehatan Primer), Pattiselanno
Roberth Johan (Kepala Pusat Data dan Informasi), Agus Suprapto
(Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan),
Eni Gustina (Direktur Kesehatan Keluarga), Barlian (Kepala Biro
Hukum dan Organisasi), Saraswati (Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer), Wahyu Handayani (Desain).
Koordinator Teknis
Kesehatan
Koleksi Foto
Kesehatan
610.69
Ind
Melalui
RI
1. JUDUL
I. COMMUNITY HEALTH SERVICES
II. HEALTH MAN POWER
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
vii
i
PENDAHULUAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN
A. Sosialisasi
1. Sosialisasi Internal
2. Sosialisasi Eksternal
B. Pengaturan Tugas Terintegrasi
C. Pembiayaan
D. Persiapan Pendataan
vii
xi
ix
x
1
7
8
8
8
9
10
11
(P1)
15
16
16
22
23
30
32
34
35
DAFTAR
ISI
36
i
x
PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN
41
42
51
53
(P3) 55
59
GAMBA
R
63
PENUTUP
67
LAMPIRAN
69
TABEL
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
TABE
L
24
27
29
33
35
38
38
42
43
51
3
7
10
12
15
23
35
35
43
44
46
46
47
50
53
55
60
67
99
10
1
PENDAHULUAN
Pendahulu
an
Pendahuluan
MANAJEME
N
PROGRAM/
YANKES
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
DENGAN
PENDEKATAN
KELUARGA
MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANAJEMEN
PUSKESMA
S
MANAJEMEN
PEMBERDAYA
AN
MASYARAKAT
MANAJEMEN
SARANA &
PRASARANA
MANAJEMEN
SISTEM
INFORMASI
PUSK DAN
MUTU
Pendahulu
an
dan P3),
Pendahuluan
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PERSIAPAN
PENDATAAN
BINA
PENYUSUNAN MPLEMENTASI
PENGAWASAN
KELUARGA
KELUARGA
RUK
INTERVENSI
SECARA
DESA/EVIDANCE
PERMASALAHAN
KELUARGA
BASED YANG
PENDEKATAN
SUDAH KELUARGA
DISEPAKATI
PENGENDALIAN
SEBAGAI
& PENILAIAN
PRIORITAS
KUNJUNGAN
TABULASI &
RUMAH
ANALISIS
SOSIALISASI PENG ORGANISASIAN, PEMBIAYAAN, & PENDATAAN
LOKMIN BULANAN D
TRIANGULASI
& ANALISIS
P2
P1
A SOSIALISASI
Keberhasilan pelaksanaan pendekatan keluarga oleh Puskesmas
dalam rangka Program Indonesia Sehat memerlukan pemahaman
dan komitmen yang kuat dari seluruh tenaga kesehatan di
Puskesmas. Selain itu, diperlukan dukungan yang kuat dari para
pengambil keputusan dan kerjasama dari berbagai sektor di luar
kesehat- an di tingkat kecamatan. Puskesmas perlu melakukan
sosialisasi tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga secara terencana dan tepat sasaran.
Sosialiasi penguatan puskemas dengan pendekatan keluarga
dilaksanakan pada dua bagian yaitu sosialisasi internal dan
sosialisasi eksternal.
1. Sosialisasi Internal
Pendekatan keluarga bukan hanya tugas pekerjaan dari para
Pembina Keluarga. Masalah kesehatan yang dijumpai di
keluarga, bantuan teknis profesional yang diperlukan dalam
pemecahannya merupakan tanggung jawab para petugas
profesional di Puskesmas, termasuk masalah-masalah kesehatan
serupa
yang
ditemukan
pada
saat
Puskesmas
menyelenggarakan pengorganisasian masya- rakat. Kepala
Puskesmas sebagai penanggung jawab pelaksanaan pendekatan
keluarga di Puskesmas wajib mensosialisasikan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga kepada semua
tenaga kesehatan di Puskesmas, termasuk yang ada di jejaring
seperti Puskesmas pembantu (Pustu), Puskesmas keliling
(Pusling), bidan di desa, dan lain-lain.
Sosialisasi pertama dapat memanfaatkan forum lokmin bulan
ke-1, sedangkan sosialisasi selanjutnya dapat menggunakan
rapat-rapat khusus yang bersifat teknis. Kepala Puskesmas
menjadi narasumber bagi petugas puskesmas, secara formal
dan informal melalui komunikasi pribadi.
2. Sosialisasi Eksternal
Petugas Puskesmas perlu melakukan sosialisasi tentang
pendekatan keluarga kepada camat, Ketua RT/RW, Lurah/Kepala
Desa, ketua-ketua organisasi kemasyarakatan seperti PKK, dan
pemuka-pemuka masyarakat agar pelak- sanaan pendekatan
keluarga mendapat dukungan dari masyarakat.
Persiapan
Pelaksanaan
1
0
INTERNAL
EKTERNAL
KEP.
DESA
DOKTER, PERAWAT, BIDAN, DAN NAKES LAINNYA (TIM BINA KELUARGA)
A
DESA A
DESA B
KEP.
DESA
B
KEP.
DESA
C
KEP.
DESA
D
DESA C DESA D,
dst
C PEMBIAYAAN
Pelaksanaan pendekatan keluarga ini dapat dibiayai dari
beberapa sumber pembiayaan, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD),
2. Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN)
a. dana dekonsentrasi
Dana dekonsentrasi diberikan kepada provinsi. Dana tersebut
dapat dimanfaat- kan untuk menunjang pelaksanaan program
di Puskesmas.
b. dana alokasi khusus (DAK) fisik dan non fisik (BOK)
Persiapan
Pelaksanaan
Persiapan
Pelaksanaan
1
2
Menggandakan
formulir
Prokesga
(jika
pengumpulan
data
menggunakan formulir tercetak) atau mengunduh aplikasi Keluarga
Sehat (jika pengumpulan data meng- gunakan formulir elektronik). Di
samping itu, perlu juga digandakan Pinkesga (bila jumlah yang ada
belum mencukupi).
Persiapan
Pelaksanaan
melakukan pembinaan. Hal yang perlu dipertimbangkan
adalah,
bahwa Puskesmas tetap harus melakukan bimbingan dan
pemantauan selama pengumpulan data dan pembuatan database,
karena tenaga pendata tersebut belum tentu paham akan istilahistilah pada bidang kesehatan.
MEKANISME PERENCANAAN
TINGKAT PUSKESMAS (P1)
langkah-
2016
JAN
FE
B
MAR
APR
MEI
JUN
2017
JUL
AGS
SEP
EVAL
U
ASI
P
M
2015
A
v
al
u
a
si
N
U
E
S
R
M
U
S
R
E
M
B
A
N
G
M
A
T
M
U
S
R
E
M
B
A
N
G
K
A
B
Akhir RUK
E
M
B
A
2016
Persiapan
RPK 2016 G
Awal RUK
PEMBAHASAN RUK
2017
PELAKSA
NAAN
RPK
2016
ACTION
2017
1
5
Av
al
ua
si
PLAN
P
e
r
s
i
a
p
a
n
2016
DO
Akh
ir
RUK
2017
CHECK
LOKMIN
LOKMIN
LOKMIN LS I,
PERSIAPAN
MUSRENBANGM
AT
LOKMIN
LOKMIN
LOKMIN
LOKMI
N LS
II
LOKMIN
REVIE
W
KINERJ
A
TENGAH
LOKMIN
TAHUN
III
LOKMIN
LOKMIN
LOKMIN
LOKMIN
RPK 2017
A
w
a
l
R
U
K
201
8
LOKMIN
LOKMIN
LS IV
LS
1
6
LOKMIN
1
8
Puskesmas
(1)
e. penghuni rumah kost yang 15 orang
(termasuk
AK pemilik
kost), dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
f. dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan yang sama
dengan peng- huni kost, maka apabila satu kamar diisi
lebih dari satu orang dengan hubungan keluarga baik
suami/isteri/anak/sepupu/kakak/adik,
semuanya
dimasukkan ke dalam satu Prokesga.
l. Keluarga
mempunyai akses
atau menggunakan
jamban sehat
k. Keluarga
mempunyai akses
sarana
air bersih
j. Keluarga
sudah
menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Nasional (JKN)
a. Keluarga mengikuti
program Keluarga
Berencana (KB)
b. ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan
c. Bayi mendapat
lengkap
imunisasi
dasar
i. Anggota
keluarga
tidak ada
yang
merokok
h. Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan
pengob
atan
dan
tidak
ditelantarkan
g. Penderita hipertensi
melakukan pengobatan
secara teratur
f. Penderita
tuberkul
osis
paru
menda
patkan
pengobatan sesuai
standar
Pendekatan Keluarga
19
Adapun pengertian atau definisi operasional dari masingmasing indikator tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. keluarga mengikuti program KB adalah jika keluarga merupakan pasa- ngan usia subur, s
e. balita mendapatkan pematauan pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat balita (usi
f.
j. keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga tersebut memi
l. keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat adalah jika keluarga tersebu
2
1
INDONESIA SEHAT
PANGKALAN
DATA
DI KEMENKES
IKS
IMS, ITS, IIS,
TINGKAT NASIONAL TINGKAT NASIONAL
PELAPORAN
DINKES PROVINSI
PANGKALAN
DATA DI DINKES PROVINSI
PELAPORAN
DINKES KAB/ KOTA
PANGKALAN
DATA DI DINKES
KAB/KOTA
PROVINSI SEHAT
KAB/KOTA SEHAT
IKS TINGKAT
KAB/KOTA
PELAPORAN
PUSKESMAS
PROFIL
KESEHATAN KELUARGA
PANGKALAN
DATA
DI PUSKESMAS
INDEKS
KELUARGA SEHAT (IKS)
IKS TINGKAT
DESA/KEL
IKS TINGKAT
KECAMATAN
2
3
2
4
INDIKATOR
NILAI
KELUARGA
AYAH
A
bln)
ANAK KE 1
ANAK KE 2 ANAK
3
Petunju
Tekni
Penguata
n
Manajem
en
Puskesma
s Melalu
Pendekat
an
Keluarga
IBU
N*)
(11
1
0
T*)
Y
Y
1
0
T
N
0
1
0
T
1
7/(121)
0,636
Mekanism
e
Perencana
an
Puskesmas
(1)
Keteran
=
Not applicablel yang berarti indikator tersebut tidak mungkin ada pada anggota keluarga.
indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga yang bersangkutan (misal: karena salahN=
satu s
kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK SESUAI dengan indikator (misal: ayah ternyata merokok)
Untuk indikator keluarga mengikuti KB jika salah satu pasangan sudah mengikuti program KB (misalnya Ibu) makaY=
penila
Untuk indikator bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, jika ada salah satu anggota keluarga berusia 12-23 bulan m
Untuk indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok jika jawabannya Ya merokok maka dalam merekap statusny
T=
*)=
*)=
*)=
2
= ..........................................................................5
Keluarga
KEL
A
KEL B
KEL
C
DST
Dst
KLG
BERN
IL AI
G
TOTAL
%
KLG- CAKUPA
N N DESA
P
H
I
Dst
12
5
89
22
2
162
56,3
%
54,9%
Dst
43
100
43,0%
Dst
91
Dst
45
Dst
52
Dst
70
28
1
10
0
19
9
30
0
32,4
%
45,0
%
26,1
%
23,3
%
Dst
71
Dst
97
14
9
199
Dst
Dst
Dst
21
3
20
9
0,80
0
0.63
6
1,0
Dst
47,7
%
48,7
%
85,5
%
69,9
%
49,2
%
0,53
9
7
8
9
249
299
Dalam contoh di atas, dimisalkan jumlah keluarga yang memiliki IKS >0,800 ada 117 keluarga,
sedangkan jumlah seluruh keluarga di Desa P adalah 217 keluarga. Dengan demikian, IKS
Desa P = 117/217 = 0,539, sehinga Desa P disebut desa dengan Keluarga Pra Sehat.
2
7
Berik
ut
ini
disaj
ikan
cont
oh
reka
pitul
asi
data
Prok
esg
a
tingk
at
des
a
(yait
u
Des
a P)
dala
m
Tab
el
2.
Mekanism
e
Perencana
an
Puskesma
(1)
Petunjuk
Teknis
Penguata
NO
INDIKATOR
n
Manajem
en
Puskesma1 Keluarga mengikuti program KB
s Melalui
Pendekat 2 Ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan
an
Keluarga
3
4
5
7
8
10
11
12
2
9
KLG
BERNILAI
1
125
0
TOTAL
KLG-
N
175
3
PUSK
/
KEC.
71,3%
Dst
890
70,4%
Dst
430
Dst
910
126
4
128
0
219
3
41,4
%
Dst
450
651
69,1%
21,8
%
24,0
%
35,4
%
12,8
%
Dst
520
42,9%
Dst
700
121
2
238
9
49,5 48,3
%
%
45,3
%
38,5
%
Dst
710
148
5
47,8%
48,5
%
85,0
%
27,3
%
47,9
%
41,7
%
73,2
%
45,5
%
79,8
%
32,0
%
56,2
%
Dst
970
48,0%
Dst
213
0
202
1
253
0
85,0
%
47,9 73,2
%
%
79,8
%
56,2
%
Dst
213
0
253
0
84,2%
68,3
%
0,32
2
Dst
980
171
6
57,7%
DES
DES
A
A
P
R
56,3 62,7
%
%
DES
A
S
74,2
%
DES
A
T
70,6
%
DES
DES
A
A
W
Y
80,8 60,9
%
%
DES
A
K
45,7
%
DES
A
N
26,2
%
DST
54,9
%
43,0
%
32,4
%
98,7
%
17,8
%
58,2
%
89,6
%
23,4
%
52,9
%
82,7
%
30,9
%
48,8
%
46,3
%
17,3
%
27,3
%
31,1
%
34,3
%
18,3
%
25,6
%
30,3
%
15,1
%
43,7
%
39,3
%
25,8
%
45,0 93,7
%
%
78,9
%
84,9
%
52,3
%
62,1
%
56,3
%
26,1
%
23,3
%
64,5
%
34,0
%
35,9
%
30,5
%
29,5
%
23,4
%
21,0
%
27,8
%
47,7
%
21,7
%
47,7 49,0
%
%
47,3
%
43,3
%
48,7
%
85,5
%
51,9
%
91,0
%
51,0
%
89,4
%
85,5 91,0
%
%
89,4
%
49,2 75,3
48,5 58,6 50,0 67,8 66,8
%
%
%
%
%
%
%
0,53 0,761 0,573 0,531 0,385 0,51 0,540
9
1
Dst
33,6%
41,5%
29,3%
84,2%
0,583
Mekanism
e
Perencana
an
Puskesmas
(1)
3
2
2.
3.
4.
Indikator
Bayi
mendapat
imunisasi
dasar
Bayi
dipantau
pertumbuhan
Penderita
hipertensi
melakukan
pengobatan
secara teratur.
Ada keluarga
tidak ada yang
merokok.
Nilai
Keluar
ga
Nila
i
U
Nilai Nila
S
i
G
17
16
14
13
2.
3.
Indikator
Penderita
hipertensi
melakukan
pengobatan
secara teratur
Penderita TB
Paru
mendapatkan
pengobatan
sesuai standar
Bayi
mendapat
ASI eksklusif
%
Cakup
an
Nila
i
U
23,3%
17
16
14
Nila Nila
i
i
S
G
WAKTU
ORANG
Penyebab Maslah
Penyebab
Maslah
Penyebab Maslah
MASALAH
KESEHATAN
Penyebab Maslah
Penyebab Maslah
Penyebab Maslah
CARA
DANA
Gambar 7. Contoh Format Diagram Tulang Ikan
MASALAH
KESEHATAN
PENYEBAB-1
PENYEBAB-11
PENYEBAB-2
PENYEBAB-12
PENYEBAB-3
PENYEBAB-31
PENYEBAB-311
PENYEBAB-111
PENYEBAB-121
PENYEBAB-122
PENYEBAB-1211
Gambar 8. Contoh Format Pohon
Masalah
Pendekatan Keluarga
35
3
6
Puskesmas (1)
1. pengembangan sumber daya manusia,
baik peningkatan
pengetahuan/kete- rampilan (penyuluhan, pelatihan, dan lain-lain)
maupun penambahan jumlah.
2. pengembangan peralatan, baik pengadaan, penambahan
jumlah, perbaikan, kalibrasi maupun pemeliharaannya.
37
3. pengembangansaranaprasarana,baikpenambahanjumlah,perbaikan/renovasi,
maupun
pemeliharaannya.
4. pengembangan pembiayaan/dana/keuangan, baik dari sumber
keluarga/ masyarakat, APBD, APBN maupun sumber-sumber lain
seperti dana desa, dana kapitasi JKN.
G MEMASUKKAN PEMECAHAN MASALAH KE DALAM RENCANA
USULAN KEGIATAN (RUK)
Langkah ini berupa menuangkan kegiatan-kegiatan dalam rangka
pemecahan masalah kesehatan (masalah kesehatan keluarga,
desa/kelurahan, dan kecamatan) ke dalam bentuk matriks RUK
manajemen Puskesmas. Kegiatan yang akan dilakukan perlu
ditetapkan target sasaran dan indikator kinerja untuk melakukan
pengawasan, pengendalian dan penilaian. Target sasaran dan
indikator
kinerja
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Kegiatan yang dilakukan dengan memper- hatikan
berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kebijakan
daerah
(kabupaten/kota dan provinsi), kebijakan nasional, maupun
kesepakatan global.
Penyusunan RUK dilakukan dengan memperhatikan siklus
pelaksanaan manajemen Puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan
pelaksanaan Pendekatan Keluarga yang telah disusun akan
dibahas selanjutnya pada pembahasan RUK tahunan Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas yang telah disusun, akan
disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
pembahasan lebih lanjut.
Pembahasan di tingkat kabupaten/kota yang diikuti dengan
pembahasan
kembali di tingkat kecamatan/Puskesmas, akan
menentukan paket anggaran yang dapat dipenuhi untuk mendukung
RUK. Adapun kemungkinannya adalah sebagai berikut:
1. bila paket anggaran dapat membiayai seluruh (100%) RUK,
maka semua rencana kegiatan akan dapat dilaksanakan,
sehingga tidak perlu ada perubahan rencana.
Lokas
i
Pelaksanaa
(10)
Biay
a
(11)
2
3
4
5
Keterangan:
Matriks tersebut diatas dibuat dan diisi oleh masing-masing penanggungjawab program kegiatan berdasarkan RPK Puske
Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom
Kolom (2). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang ada pada RPK Puskesmas
Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Kolom (4). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
Kolom (5). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berd
Kolom (6). Penanggung jawab diisi Penanggung jawab kegiatan di Puskesmas.
Kolom (7). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun.
Kolom (8). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun.
Kolom (9). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan tanggal dan bulan pelaksanaannya dalam 1 tahun yang disesuaika
Kolom (10). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
Kolom (11). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
Lokas
i
Pelaksanaa
(10)
Biay
a
(11)
No. Upaya
Keseha
t- an
(1)
(2)
Lokas
i
Pelaksanaa
(10)
Biay
a
(11)
Pencegahan
dan
Penge
ndalian
penya
UKM Pengembangan
Kestrad
UKP
1
Raw
at
jalan
Pelayanan Kefarmasian
Dst
Pelayanan Perkesmas
1
Dst
Pelayanan Laboratorium
1
Dst
Keterangan:
Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target Indikator kegiatan pada contoh formulir diata
Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah, dengan tidak mengurangi variabel kolom
Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian, keperawatan kesehatan masyarakat, dan p
Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka
Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan.
Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berd
Kolom (7). Penanggung jawab diisi Penanggung jawab kegiatan di Puskesmas.
Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun.
Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun.
Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 tahun yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
Kolom (11). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
PENGUATAN
PENGGERAKAN-PELAKSANAAN (P2)
4
1
4
2
No. Nama
Kepala
Keluarga
Alamat
Rumah
Masalah
Kesehatan
Utaman
Tujua
n
Akhir
Petuga
s
Alamat
Rumah
Waktu
Kunjungan
Maksud
Kunjungan
Petuga
s
2. Pelaksanaan
Terdapat empat langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
kunjungan rumah yang dapat disingkat menjadi SAJI, yaitu: (a)
Salam (S), (b) Ajak Bicara (A), (c) Jelas- kan dan bantu (J), dan (d)
Ingatkan (I). Berikut ini disampaikan cara menerapkan SAJI.
a. Salam. Begitu sampai di rumah yang hendak dikunjungi,
sebaiknya ketuklah pintu dan ucapkan salam. Misalnya: Selamat
Pagi atau Assalamualaikum atau ucapan salam dalam bahasa
setempat. Salam ini harus diucapkan dengan suara yang ceria
disertai wajah yang cerah dan tersenyum.
apa
yang
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut.
a. penampilan fisik.
b. sikap tubuh dan cara berjalan.
c. ekspresi wajah yang tersenyum.
d. sentuhan.
Berkaitan dengan komunikasi non-verbal, dalam membangun
komunikasi efektif, sebaiknya Pembina Keluarga: (a) berhadapan
dengan orang yang diajak ber- komunikasi, (b) mempertahankan
kontak mata, (c) membungkuk ke arah klien, (d) mempertahankan
sikap terbuka, dan (e) tetap rileks sepanjang proses komunikasi.
Berkaitan dengan cara mengajukan pertanyaan, khususnya bila
berkomunikasi dengan beberapa orang dalam keluarga, terdapat
sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan, dan sejumlah hal lain yang
sebaiknya tidak lakukan. Hal-hal yang perlu dilakukan
adalah
sebagai berikut:
a. sampaikan pertanyaan secara merata, jangan hanya kepada
satu atau dua orang.
b. gunakan teknik bertanya langsung pada orang yang kurang
perhatiannya dalam percakapan.
Indikator
Keluarga
Sehat
Keluarga
mengikuti
program
Keluarga
Berencana
Ibu melakukan
persalinan di
fasilitas
kesehatan
Bayi
mendapat
imunisasi
dasar
lengkap
Progra
Acuan /
m
Pedom
Kesehat
an
- Modul 2 Pelayanan KIA di
- Program
Keluarga (Kemenkes, 2016)
KIA
- Program KB - Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan KB dalam JKN
(BKKBN, 2014)
- Program
- Buku KIA
KIA
- Modul 2 Pelayanan KIA di
Keluarga (Kemenkes, 2016)
- Program
KIA
- Progra
m
Imunis
Bayi
mendapat air
susu ibu (ASI)
eksklusif
- Program
KIA
- Program
Gizi
- Buku KIA
- Modul 1 Pelayanan Gizi di
Keluarga (Kemenkes, 2016)
No.
5
10
11
12
Indikator
Keluarga
Sehat
Balita
dipantau
pertumbuhan
nya
Penderita
tuberkulosis paru
mendapat
pengobatan
sesuai standar
Penderita
hipertensi
melakukan
pengobatan
secara teratur
Penderita
gangguan jiwa
mendapat
pengobatan dan
tidak
Anggota
keluarga tidak
ada yang
merokok
Keluarga sudah
menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Keluarga
mempunyai akses
sarana
air bersih
Keluarga
mempunyai
akses dan
menggunakan
jamban sehat
Progra
Acuan /
m
Pedom
Kesehat
an
- Program
- Buku KIA
- Modul 1 Pelayanan Gizi di
KIA
Keluarga (Kemenkes, 2016)
- Program
Gizi
- Program TB - Modul 3 Pelayanan Penyakit
Menular di Keluarga
(Kemenkes, 2016)
- Program Nasional
Pengendalian TB
- Program
- Modul 4 Pelayanan PTM di
Pengendali
Keluarga (Kemenkes, 2016)
an PTM
- Juknis Penemuan dan
Tatalaksana Penyakit
Hipertensi (Kemenkes, 2015)
- Program
- Modul 4 Pelayanan PTM di
Pengendali
Keluarga (Kemenkes, 2016)
an PTM
- Program
- Modul 4 Pelayanan PTM di
Pengendali
Keluarga (Kemenkes, 2016)
an PTM
- Program
JKN
- Buku Pegangan
Sosialisasi JKN dlm SJSN
- Program
Penyehat
an
Lingkung
- Program
Penyehat
an
Lingkung
an
- Modul 5 Sanitasi
Lingkungan di Keluarga
(Kemenkes, 2016)
- Modul 5 Sanitasi
Lingkungan di Keluarga
(Kemenkes, 2016)
LOK
MIN
PELAK
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN
LOK
MIN BLN
BLN
INTER
INTER
NAL
&
LINTAS
SEK
TOR
NAL
&
LINTAS
SEK
INTER
INTERINTER
IN
NAL
NALNAL
NA
PENGAWASANPENGENDALIAN-PENILAIAN
(P3)
Lokakarya mini juga dimanfaatkan untuk PengawasanPengendalian (Wasdal) dan Penilaian selain untuk
Penggerakan-Pelaksanaan. Pengawasan-PengendalianPenilaian melalui lokmin dan upaya lain pun dapat
ditingkatkan, termasuk Pengawasan-Pengendalian-Penilaian
secara
lintas sektor.
A PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (WASDAL)
MELALUI LOKA- KARYA MINI
Lokakarya mini dapat digunakan sebagai sarana wasdal
baik melalui lokmin bulanan, maupun triwulanan.
WAS
DAL
WAS
DAL
WAS
DAL
INTER
NAL INTE
INTE
&
R
LINTA R
NAL S SEK NAL
TOR
INTE
R
NAL
LOK
MIN
BLN
1
LOK
MIN
BLN
2
LOK
MIN
BLN
3
LOK
MIN
BLN
4
MID
WAS
WAS RPK
WAS
PELAKSANAAN
DAL TER
DAL DAL
M
EV
INTER
NAL INTE
&
LINTA R
STOR
SEK NAL
LOK
MIN
BLN
5
LOK
MIN
BLN
6
INTE
R
NAL
LOK
MIN
BLN
7
WAS
DAL
WAS
DAL
INTER
NAL INTE
&
LINTA R
STOR
SEK NAL
INTE
R
NAL
LOK
MIN
BLN
8
LOK
MIN
BLN
9
LOK
MIN
BLN
10
WAS
DAL
EVA
LUA
SI
INTER
NAL INTE
&
LINTA R
STOR
SEK NAL
LOK
MIN
BLN
11
LOK
MIN
BLN
12
5
5
Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3)
Keluarga
Pengawasan-PengendalianPenilaian (P3)
5
7
5
9
60
Keluarga
6
3
melaksanakan hidup sehat secara mandiri dan bertanggung jawab serta responsif terhadap masalah
kesehatan di dalam keluarganya, sehingga keluarga
mampu mengatasi masalah kesehat- annya sendiri.
2. Koordinator
Puskesmas sebagai koordinator sangat diperlukan untuk
mengatur kegiatan intervensi dari berbagai program
kesehatan, agar pelayanan yang komprehensif dan
berkelanjutan dapat tercapai.
3. Pelaksana
Puskesmas sebagai tempat berkumpulnya pelaksana, memberi
kegiatan intervensi kepada klien dan keluarga. Puskesmas
bertanggung jawab dalam memberikan intervensi kesehatan
secara langsung. Puskemas merupakan kontak pertama, pelaksana pemberi intervensi kepada keluarga dengan anggota
keluarga yang sakit.
4. Pengawas Kesehatan
Puskesmas sebagai pengawas kesehatan, harus melakukan kegiatan
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau
melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga. Tenaga
Puskesmas tidak hanya melakukan kunjungan, tetapi diharapkan
ada tindak lanjut dari kunjungan ini.
5. Konsultasi
Puskesmas sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga secara aktif meminta nasehat,
saran dan solusi atas permasalahan kesehatan yang dihadapi
keluarga.
6. Kolaborasi
Puskesmas harus bekerjasama dengan jejaring, UKBM dan
jaringannya dalam mela- kukan pendekatan keluarga untuk mencapai
tahap kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilitator
Puskesmas membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
8. Penemu Kasus
Peran penting Puskesmas sangat penting dalam mengidentifikasi
kesehatan secara dini (Case Finding), sehingga tidak terjadi
ledakan atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kunjungan rumah.
9. Modifikasi Lingkungan
Puskesmas sebagai agen perubahan terutama dalam memodifikasi
lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan masyarakat dan
lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
Kedekatan hubungan antara keluarga dan Puskesmas harus dapat
dijalin
dengan baik sehingga Puskesmas dapat memastikan
kemandirian keluarga untuk menjalankan tugasnya dalam memelihara
64
Pendekatan Keluarga
6
5
PENUTUP
6
7
LAMPIRAN
FORMULIR PROKESGA, PANDUAN PENGISIAN
PROKESGA, DAN APLIKASI KELUARGA SEHAT
6
9
LAMPIRA
N
LAMPIRA
N
PANDUAN KHUSUS:
I. Blok I Pengenalan Tempat
Rincian 1. Provinsi
Isikan nama provinsi sesuai lokasi pengambilan data dan tuliskan
kode provinsi
di kotak yang disediakan. Kode provinsi terdiri
dari dua digit. Kode berdasarkan Peraturan Kepala BPS.
Rincian 2. Kabupaten/Kota
Isikan nama kabupaten/kota sesuai lokasi pengambilan data
dan tuliskan kode kabupaten/kota di kotak yang disediakan.
Kode kabupaten/kota terdiri dari dua digit. Kode berdasarkan
Peraturan Kepala BPS.
Rincian 3. Kecamatan
Isikan nama kecamatan sesuai lokasi pengambilan data dan
tuliskan kode kecamatan di kotak yang disediakan. Kode
kecamatan terdiri dari 3 digit. Kode berdasarkan Peraturan
Kepala BPS.
Rincian 4. Nama Puskesmas
Isikan nama puskesmas yang melakukan pendataan dengan jelas
menggunakan huruf balok.
Kode Puskesmas adalah nomor/digit urutan puskesmas yang ada di
kecamatan.
Pemberian
nomor
urutan
puskesmas
sesuai
kesepakatan di kecamatan, terdiri dari 2 digit.
Rincian 5. Desa/Kelurahan
Isikan nama desa/kelurahan sesuai lokasi pengambilan data dan
tuliskan kode desa/kelurahan di kotak yang disediakan. Kode
desa/kelurahan terdiri dari 3 digit. Kode berdasarkan Peraturan
Kepala BPS.
LAMPIRA
N
balok
LAMPIRA
N
(ART)
diwawancara
keluarga di wilayah desa/kelurahan.
Misalnnya untuk pendataan seluruh keluarga di suatu desa/
kelurahan membutuhkan waktu 1 bulan, maka kunjungan ulang
bisa dilakukan pada periode 1 bulan tersebut.
tahun
Isikan jumlah ART yang termasuk kedalam kategori usia 10-54 tahun
yang sesuai definisi AK dalam Rincian 2a.
Rincian 2e. Jumlah AK usia 12-59 bulan
Isikan jumlah AK yang termasuk ke dalam kategori usia 12-59
bulan yang sesuai definisi AK dalam Rincian 2a.
Rincian 2f. Jumlah AK usia 0-11 bulan
Isikan jumlah AK yang termasuk ke dalam kategori usia 0-11 bulan
yang sesuai
definisi AK dalam Rincian 2a.
Rincian 3. Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah
Ditanyakan tentang ketersediaan sarana air bersih yang dimiliki
oleh keluarga dan digunakan untuk seluruh keperluan keluarga
termasuk untuk keperluan makan, minum, masak, mandi, dan
mencuci.
Isikan satu kode jawaban sesuai jawaban responden ke dalam
kotak yang tersedia. Kode1 jika Ya, atau kode 2 jika Tidak.
Jika jawaban Tidak maka lanjut ke Pertanyaan 5.
Rincian 4. Apakah jenis sumber airnya terlindung
Ditanyakan apakah jenis sumber air bersih yang digunakan
sesuai jawaban Rincian 3 merupakan sumber air terlindung.
Kode
Kode
Kode
Kode
3
4
5
6
Khatolik
Hindu
Budha
Konghucu
didiagnosis
Imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi usia 0-11 bulan
adalah:
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) sekali untuk mencegah
penyakit Tuber- kulosis. Diberikan segera setelah bayi lahir di
tempat pelayanan kesehatan atau mulai 1 (satu) bulan di
Posyandu.
1. Ya
Tidak Y
jika
jawaban
Ya
T
10.
Keluarga sudah menjadi anggota JKN. (Semua umur)
Apakah mempunyai kartu JKN?
1. Ya 2.
Tidak Jawaban
Ya Y
Jawaban Tidak T
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
Apa tersedia sarana air bersih dilingkungan rumah
1. Ya 2.
Tidak
b. Jenis sumber airnya
terlindung?
1. Ya
2. Tidak Jika
(a) jawabannya Tidak N
Jika (a) jawabannya Ya dan (b)
jawabannya Ya Y Jika (a) jawabannya Ya
dan (b) jawabannya Tidak
T
12.
Keluarga memiliki akses
atau menggunakan jamban
keluarga.
a. 1). Tersedia jamban keluarga
(rumah tangga) 1. Ya 2.
Tidak 2). Jenis jambannya
saniter (rumah tangga) 1. Ya
2. Tidak
Jika (a) jawabannya
Tidak N Jika (a) jawabannya Ya dan (b)
jawabannya Ya
Y
Jika (a) jawabannya Ya dan (b) jawabannya Tidak T
b. 1).
Apaka
h
biasa
buang
air
besar
di
jamba
n (ART
> 15
tahun)
Jawaban Ya
Y Jawaban
Tidak T
Maka kesimpulan untuk indikator ke-12 (Keluarga memiliki
akses/menggunakan jamban keluarga) adalah :
1). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga (a) bernilai
N
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai
Y Y 2). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga
(a) bernilai N
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai
T T 3). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga
(a) bernilai Y
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai
Y Y 4). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga
(a) bernilai Y
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai
T T 5). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga
(a) bernilai T
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai
Y T 6). Jika indikator kepemilikan jamban keluarga
(a) bernilai T
dan indikator perilaku BAB (b) bernilai T
T
LAMPIRA
N
Dari topologi sistem tersebut dapat dilihat bahwa ada tiga pilihan
metode pendataan di lapangan yaitu: (a) menggunakan aplikasi
keluarga sehat versi web; (b) menggunakan aplikasi keluarga sehat
versi mobile; dan (c) menggunakan form kuesioner manual.
Untuk penggunaan metode dengan aplikasi baik versi web maupun
mobile, dapat dilakukan dalam keadaan terkoneksi dengan jaringan
10
0
KEMKES
DINKE
DINKE
S
PROVIN
SI
S
KAB/KOT
A
KEPALA
PUSKESM
AS
ADMIN
PUSKESM
AS
SUPERVIS
OR
PENGUMPU
L DATA/
(SURVEYOR
)
ENUMERAT
OR
MULA
I
Mengajuk
an
Permohon
an Akses
Menerima
Permohon
an Akses
Menggener
ate Akun
Dinkes
Prov.
Dinkes
Kab/Kota,
Admin
Puskesmas
Mengirim
Akun
Dinkes
Prov,
Dinkes
Kab/Kota,
Admin
Puskesma
s
Review
Data
Agregat
Nas
Unduh
Raw Data
Distribu
si Akun
Puskesm
as
Distribusi
Beban
Kerja
Pengump
ul Data
Form :
F1.01
Interview
Menggener
ate Akun
Kepala
Puskesmas
,
Supervisor
dan
Pengumpu
l Data
Pengumpul
an Data
Lapangan
(via Web/
Mobile)
Form :
Interview KS
Menerim
a Akun
Dinkes
Kab/Kota
dan
Admin
Puskesm
as
Menerim
a Akun
Dinkes
Prov
(For
mat
Review
Data
Agregat
CSV
Prov
Review
Data
Agregat
Kab/Kota
Review
Data
Agregat
Puskesmas
R
e
v
i
SELESAI
ew Data
Lapangan
10
2
5. Spesifikasi Perangkat
Spesifikasi minimum perangkat yang digunakan untuk menjalankan
Aplikasi Keluarga Sehat adalah sebagai berikut:
a. Perangkat untuk Aplikasi Keluarga Sehat versi web
1) PC/Laptop dengan ketentuan:
a) Minimal processor intel pentium 4
b) Memori (RAM) minimal 4 Gb
2) Modem dan koneksi internet
b. Perangkat untuk Aplikasi Keluarga Sehat versi mobile
1) Smartphone dengan ketentuan:
a) OS Android minimal 4.4 (kiktat) atau lebih
b) Memori (RAM) minimal 2 Gb
c) Dimensi layar tidak terlalu kecil