PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
BAB II
ANALISA SITUASI
4
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Natar Lamsel dan Kelurahan labuhan
dalam.
Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Sumberejo Kec Tanjung Karang barat
dan Kelurahan Gunung terang Kec Tanjung Karang Barat.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Kampung Baru.
1.Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah meliputi 7 (tujuh) Kelurahan yang terletak
di Kecamatan Rajabasa, yaitu :
Keadaan tanah terdiri dari sebagian besar daratan dan perbukitan. Sarana
Perhubungan transportasi dan komunikasi cukup baik. Jarak desa ke Puskesmas /
Puskesmas Pembantu rata – rata 1 km. Mata pencaharian sebagian besar penduduk
adalah Pegawai Negri, Pedagang dan buruh. Mayoritas penduduk memeluk Agama
Islam, dan sebagian kecil ada juga yang beragama Kristen Katolik, Hindu dan budha.
2.DEMOGRAFI
5
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah pada tahun 2017
sebanyak 48.040 jiwa. Dari 7 Kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa
Indah tercatat kelurahan yang paling banyak penduduknya adalah Kelurahan Rajabasa
Nunyai dengan jumlah penduduk 7.783 jiwa, tetapi jika memperhitungkan luas wilayah
maka Kelurahan Rajabasa Induk lah yang terpadat dibandingkan dengan kelurahan
lainnya, yaitu dengan tingkat kepadatan 75 jiwa perhektarnya. Jumlah penduduk sasaran
yang paling sedikit adalah kelurahan Gedung Meneng baru yaitu 2.988 jiwa.
6
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
7
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
b. Penyakit Menular
8
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
2. Diare
Penemuan kasus diare pada tahun 2017 sebanyak 2116 kasus (semua
umur), baik yang ditemukan oleh nakes ataupun kader. Adanya
kecenderungan bahwa penderita diare menyerang semua umur. Kasus
terbanyak terdapat pada bulan September kasus, yang kedua terbanyak di
bulan Agustus. Hal ini dimengerti karena di bulan-bulan tersebut merupakan
masa pancaroba yaitu masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau
9
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
dan dari musim kemarau ke musim hujan, sehingga hal ini sangat rentan
terjadi peningkatan kasus diare.
Upaya-upaya penanggulangan telah dilaksanakan secara maksimal di
wilayah kerja Puskesmas. Baik upaya Promotif maupun upaya Preventif
berupa penyuluhan mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat),
mengenai tata cara penanganan limbah dan sampah rumah tangga sehingga
diharapkan mendatang dapat terjadi penurunan kasus yang signifikan karena
masyarakat sudah menyadari pentingnya kebersihan untuk menjaga
kesehatan.
3. Malaria
Secara geografis daerah dalam wilayah Puskesmas Rajabasa Indah
bukanlah merupakan daerah endemis malaria, sehingga jumlah kasus malaria
di wilayah kerja Puskesmas tidaklah sebanyak jika dibandingkan dengan
kasus malaria di daerah endemis malaria misalnya daerah Sukamaju, Kota
Karang, daerah Panjang dan sebagainya. Diagnosa malaria ditegakkan baik
secara klinis maupun melalui pemeriksaan laboratorium.
4. TB Paru
10
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
5. Campak
11
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
6. ISPA PNEUMONIA
7. RABIES
8. KUSTA
Hipertensi
Penyakit hipertensi cukup banyak ditemukan di tahun 2017 yaitu sebesar 1989
kasus atau 9,28% dari total kunjungan puskesmas. Penyakit degeneratif ini telah
memasuki dalam sepuluh pola penyakit terbesar di puskesmas. Angka ini seolah
menurun jika dilihat dari kunjungan rawat jalan puskesmas dikarenakan adanya
kebijakan kepala puskesmas yang memperbolehkan pemberian obat lebih dari tiga hari
khusus untuk penyakit-penyakit degenerative termasuk hipertensi, diberikan obat selama
dua minggu sehingga angka kunjungan hipertensi lebih menurun. Dilihat dari tren
12
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
meningkatnya kasus baru dengan diagnosis hipertensi dapat dipastikan sebenarnya kasus
ini meningkat dibandingakan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2017, dari 1586 bayi dan balita yang ditimbang ada 994 (63%) yang
berat badannya naik dari target seharusnya 85%. Pada pemberian kapsul vitamin A 2 kali
dalam setahun, capaian Puskesmas Rajabasa Indah hanya 72%. Dan dari 1297 ibu hamil
hanya 1186 yang mendapatkan tablet Fe 90 dosis atau baru sekitar 91%. Sebagai
gambaran kasar, dari rata-rata balita yang ditimbang selama periode 2017 terdapat 16
kasus BGM. Tidak ditemui kasus gizi buruk. Ada 22 kasus bumil KEK, 34 kasus bumil
anemia, Ada 2 kasus BBLR
I. Manajemen Kesehatan
Suatu organisasi yang baik membutuhkan fungsi manajemen yang
terorganisir dengan baik pula. Karena diharapkan dengan manajemen yang baik
maka suatu perencanaan pengorganisasian, pergerakan dan evaluasi bisa dilakukan
dengan baik pula sehingga yang menjadi tujuan akhir suatu organisasi dapat
tercapai.
Demikian pula dengan Puskesmas Rajabasa Indah, sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan masyarakat sudah pasti memerlukan manajemen yang baik
agar fungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat dapat terwujud secara
optimal. Selama ini manajemen Pengorganisasian di Puskesmas Rajabasa Indah
sudah cukup baik. Manajemen tersebut diaplikasikan melalui rapat-rapat
koordinasi setiap bulan baik lintas program maupun lintas sektor serta pelaksanaan
loka karya mini Puskesmas yang dilaksanakan setiap bulan.
1. Perencanaan
13
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Selain dari upaya diatas, berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014 ada upaya
kesehatan masyarakat (UKM), dimana upaya ini dibagi menjadi UKM
esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial terdiri dari:
1. Upaya Promosi Kesehatan termasuk UKS
2. Upaya KIA-KB yang mencakup UKM
3. Upaya GIZI
4. Upaya Kesling
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
14
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
15
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
16
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
sangat sempit dan tidak memadai untuk lahan parkir, lahan Tanaman Obat
dan tempat bermain.
Untuk keamanan dan kenyamanan lingkungan puskesmas Rajabasa Indah,
Puskesmas menunjuk satu orang penanggungjawab area parkir yang
bertanggungjawab terhadap keamanan kendaraan pelanggan dan petugas serta
menjamin kelancaran akses.
2. Lingkungan Biologis
Puskesmas Rajabasa Indah sudah memiliki sarana pengelolaan limbah
cair dan untuk pengelolaan limbah medis Puskesmas sudah melakukan MOU
dengan Rumah Sakit Adadi Cokrodipo. Untuk limbah padat non medis
pengelolaannya langsung dengan sokli (Pemda). Puskesmas Rajabasa Indah
memiliki 2 toilet (1 toilet umum dan 1 untuk petugas), Sarana air bersih
menggunakan sumur bor dengan kualitas dan kuantitas air yang cukup.
Puskesmas menunjuk satu orang penanggungjawab kebersihan
lingkungan dipuskemas yang bertanggungjawab terhadap kebersihan
lingkungan puskes termasuk sarana dan prasarana yang menunjang (SAB,
SPAL, toilet dan dapur), selain itu juga penanggungjawab membuat
perencanaan pengadaan dan pemeliharaan yang kaitannya dengan kebersihan
lingkungan serta membuat rencana kerja dan jadwal pelaksana harian
(cleaning service).
Pada tahun 2017 Sebesar 84,25% KK diwilayah kerja puskesmas sudah
menggunakan Sarana Air Bersih (SAB) yang sehat baik dari sumur gali, bor
dan PDAM. Sudah 81,5% KK yang menggunakan Jamban Keluarga (JAGA)
yang sehat., 84,5% rumah sudah memiliki SPAL yang sehat. Dan dari 5.952
rumah yang diperiksa hanya 4.940 yang memenuhi syarat kesehatan atau
83%.
17
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Analisis Kependudukan
18
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
1. Analisis Input
a. Tenaga Kesehatan
Puskesmas Induk Rajabasa dikepalai oleh seorang dokter umum yang
dalam pelaksanaannya dibantu oleh 69 orang staf, di puskesmas induk
dan 5 puskesmas pembantu.
19
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Kontrak 10
4 Perawat PNS 17
Kontrak 2
5 Perawat Gigi PNS 1
Kontrak 1
6 Kes. Lingkungan PNS 3
7 Promkes PNS 1
8 Gizi PNS 2
9 Analis Lab PNS 1
TKS 1
10 Pekarya PNS 2
11 Pendidikan Umum PNS 2
Kontrak 2
TKS 2
Total 69
Melihat dari jumlah dan kompetensi sumber daya manusia yang ada
mengacu kepada Permenkes No 75 Tahun 2014 telah memenuhi
persyaratan. Untuk meningkatkan Kompetensi dan keterampilan petugas
dibuat rencana peningkatan kualitas SDM berupa pelatihan, workshop
dan kaji banding setiap tahunnya.
b. Pembiayaan Kesehatan
Untuk operasional Puskesmas Raja Basa Indah dalam kegiatannya
diperoleh dari sumber dana yaitu : dana APBD (Operasional dan BOK),
dana Jasa Layanan (JKN, retribusidan P2KM).
Dana operasional berasal dari APBD dan digunakan untuk operasional
puskesmas sehari-hari meliputi gaji tenaga honor, bahan habis pakai,
administrasi kantor, belanja barang/jasa dan transport petugas. Dana jasa
layanan digunakan untuk segala hal untuk kepentingan operasional
puskes. Pembiayaan untuk operasional puskes melihat dari hasil analisis
program dan dari hasil analisis identifikasi harapan dan keinginan
pelanggan (masyarakat dan pasien).
20
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
c.1. Sarana
c.2. Prasarana
d. Obat
21
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Dari segi pemenuhan kebutuhan obat tahun 2017 sebagian besar sudah
mencukupi. Hal ini terlihat dari analisis tingkat kecukupan pemenuhan
kebutuhan obat. Dari stock opname per 31 Desember didapat nominal
Rp. 99.139.954,04,- sebagai sisa/persediaan untuk 2018 dengan rincian
Rp 82.018.279,75 ( Dropping Obat dari Dinas) dan Rp 17.121.674,29 (
Pembelian Obat dengan Dana Puskesmas).
e. Manajemen Puskesmas
Manajemen yang baku terdiri dari perencanaan, pergerakkan, dan
evaluasi. Di puskesmas kita mengenal Plan of action (POA) sebagai
perencanaan, lokakarya mini sebagai pergerakkan,dan evaluasi kenerja
puskes pada akhir tahun. Keberhasilan manajemen puskesmas ini amat
tergantung pada kebijakan pemimpin dan kerjasama tim yang baik.
2. Analisis Output
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu
Cakupan kunjungan bumil I kali (K1) pada tahun 2017 adalah 95% , hal
ini masih dibawah target yaitu 99%. Dan K4 pada tahun 2017 hanya
mencapai 91% dari target 95%. Cakupan persalinan oleh nakes 92% dari
target 100%. Cakupan pelayanan nifas 92%. Cakupan bumil resti 90%.
Cakupan pemberian zat besi lengkap (Fe3) pada tahun 2017 adalah 91%
dari target 95%.
Cakupan Pelayanan KB
Untuk semua jenis pelayanan KB aktif tahun 2017 hanya 70%, Akseptor
Aktif MKET di Puskesmas 73%, Akseptor MKET dengan Komplikasi
100 Akseptor dan Akseptor MKET mengalami kegagalan 22 orang.
22
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
b. Cakupan Gizi
Pada tahun 2017 terdapat 1 kasus balita gizi buruk. Balita naik berat
Badannya (N/D) sebanyak 63 % dari target 85%, Balita Garis Bawah
(<5%) sebanyak 71 anak.
TBC Paru
23
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Angka konversi atau convertion rate tahun 2017 sebesar 80% dari target
80%. Angka konversi untuk mengetahui secara cepat hasil pengobatan
dan mengetahui apakah pengawasa langsung menelan obat dilakukan
dengan benar. dengan target 80%. Angka kesembuhan atau cure rate
sebesar 74%, hal ini masih dibawah target (>85%) semestinya.
Diare
Penemuan kasus diare pada tahun 2017 sebanyak 2116 kasus (semua
umur), baik yang ditemukan oleh nakes ataupun kader. Terdapat
penurunan kasus diare jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana
diare termasuk dalam 10 pola penyakit terbanyak di Puskesmas Rajabasa
Indah.
Pada tahun 2017 dari 7.622 rumah, rumah yang diperiksa 5.952 (78%)
rumah dan dari jumlah yang diperiksa ada 4.940 (83%) rumah dengan
kriteria sehat. Dari 6.552 Sarana air bersih, Sarana air bersih yang
24
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
diperiksa 5.952 (91%) air bersih dan dari jumlah yang diperiksa ada 4.940
(83%) air bersih dengan kriteria sehat. Dari 7.279 Jamban, Jamban yang
diperiksa 5.952 (82%) Jamban dan dari jumlah yang diperiksa ada 5.833
(98%) jamban dengan kriteria sehat. Dari 7.331 tempat sampah, tempat
sampah yang diperiksa 5.952 (81%) tempat sampah dan dari jumlah yang
diperiksa ada 4.821 (81%) tempat sampah dengan kriteria sehat. Dari
6.203 SPAL, SPAL yang diperiksa 5.952 (96%) SPAL dan dari jumlah
yang diperiksa ada 5.476 (92%) SPAL dengan kriteria sehat. Dari 13
SARKES, SARKES yang diperiksa 4 (31%) SARKES dan dari jumlah
yang diperiksa ada 4 (100%) SARKES dengan kriteria sehat. Dari 79
Sarana pendidikan, Sarana pendidikan yang diperiksa 78 (100%) Sarana
Pendidikan dan dari jumlah yang diperiksa ada 75 (86%) Sarana
Pendidikan dengan kriteria sehat. Dari 49 Sarana ibadah, Sarana ibadah
yang diperiksa 14 (29%) sarana ibadah dan dari jumlah yang diperiksa
ada 14 (100%) sarana ibadah dengan kriteria sehat. Dari 15 Sarana kantor,
Sarana kantor yang diperiksa 11 (73%) sarana kantor dan dari jumlah
yang diperiksa ada 7 (64%) sarana kantor dengan kriteria sehat. Dari 3
Sarana pasar, Sarana pasar yang diperiksa 3 (100%) sarana pasar dan dari
jumlah yang diperiksa ada 3 (100%) sarana kantor dengan kriteria sehat.
Dan dari 5.952 rumah yang diperiksa hanya 4.940 yang memenuhi syarat
kesehatan atau 83%.
25
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Upaya Laboratorium
26
PTP
PUSKESMAS RBI
TAHUN 2018
Pada tahun 2015 tercatat ada 65 kasus BTA (+) dari 539 suspek yang
diperiksa. Dan tidak ditemukan kasus malaria (+) di sepanjang tahun
yang sama.
Sasaran kegiatan UKS adalah murid TK, SD, SMP, dan SMA di wilayah
kerja puskesmas RBI. Kegiatan berupa DDTK pada PAUD dan TK,
penjaringan siswa baru ( kelas 1), penyuluhan. Idealnya semua dilakukan
penjaringan siswa baru tetapi dikarenakan keterbatasan dana maka hanya
anak SD kelas 1 saja yang dilakukan penjaringan sedangkan untuk SMP
hanya dilakukan di 1 sekolah begitu juga dengan SMA.
27