Anda di halaman 1dari 13

Pengorganisasian & Langkah-Langkah Studi EHRA 2013

Pelatihan Studi EHRA

Pengorganisasian Studi EHRA


Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Studi EHRA. Pokja bisa melibatkan berbagai unsur dalam pelaksanaan Studi EHRA

Susunan Tim EHRA


1. Penanggungjawab : Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota 2. Koordinator Survey : Dinas Kesehatan 3. Anggota : BAPPEDA, Bappermas, KLH, DKP, Infokom, dll 4. Koordinator Kecamatan : Kepala Puskesmas 5. Supervisor : Sanitarian Puskesmas 6. Tim Entry Data : Bagian Pengolahan Data, Bappeda, BPS
7. Tim Analisis Data : Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota 8. Enumerator : Kader aktif Desa/Kelurahan ( PKK, Posyandu, KB, dll)

Langkah langkah Studi EHRA

I. Lokakarya Awal POKJA

1.

Pemahaman bersama Studi EHRA di Tingkat Pokja

2.
3.

Pembentukan Tim EHRA & Penyusunan Anggaran


Penetapan Kriteria Target Area Survey Penetapan Kebijakan Sampling Penetapan Kriteria Enumerator

4.
5.

6.

Pokja melakukan Klastering Desa/Kelurahan


5

I. Lokakarya Awal POKJA

7.

Pokja Kab/Kota menyurati Camat untuk melakukan Klaster Desa/Kelurahan. Lampiran Surat : a . b . c . d .
Daftar Kriteria Target Area Survei
Blanko Penilaian Target Area Survei Daftar Kriteria Enumerator

Permintaan pemilihan calon Enumerator yang memenuhi kriteria

II. Camat & Lurah : 1. Camat melakukan Klaster Desa/Kelurahan Area Survey 2. Kepala Desa/Lurah memilih calon Enumerator

III. Pelatihan Tim EHRA, Koordinator Kecamatan dan Supervisor

IV. Tim EHRA bersama Koordinator Kecamatan & Supervisor 1. Menentukan RT Target Area Survey dan Responden. 2. Menentukan perencanaan sampling berdasarkan kebijakan sampling V. Pelatihan Enumerator oleh Tim EHRA

VI. Pelaksanaan Survei EHRA

VII. Pelatihan entry dan analisis data

VIII. Entry dan Analisis Data

IX. Penulisan Laporan Studi EHRA

X. Rapat POKJA membahas Laporan Akhir


XI. Konsultasi Hasil Sementara Studi EHRA dengan para Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

Rapat POKJA & Tim EHRA Membahas Laporan Akhir


Mendapatkan umpan balik dari Enumerator, pihak Desa/Kelurahan dan Kecamatan

Mengembangkan laporan berdasarkan umpan balik Penyusunan Laporan Final Studi EHRA
Interpretasi dan aplikasi hasil Studi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

Tugas Supervisor Studi EHRA


Memastikan kelancaran Proses Pelaksanaan Studi EHRA di lapangan
1. Melakukan koordinasi dengan Enumerator maupun dengan Koordinator Kecamatan dan 2. Pokja Melakukan monitoring dan spot check 5% 3. Membuat laporan harian dan rekap harian 4. Melakukan cleaning/pengecekan kuesioner hasil wawancara bersama enumerator

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Supervisor dalam Cleaning Data 1. Cek nomor kuesioner sesuai dengan wilayah survai 2. Cek nama dan jenis kelamin responden
3. Perhatikan alur lompatan pengisian kuesioner sesuai dengan instruksi 4. Perhatikan kode / inisial jawaban :
a. Angka : pilihan jawaban harus tunggal b. Huruf : pilihan jawaban boleh lebih dari satu.

5. Tandai jawaban yang kosong (tidak diisi) dan meragukan 6. Cek jawaban yang terkait dengan jawaban pertanyaan sebelumnya (logika) 7. Tandai jawaban ekstrim, atau bila ditemukan jawaban yang perlu klarifikasi, kembalikan kuesioner pada enumerator

5 Langkah Kerja Harian Studi EHRA


1 2
Enumerator mengumpulkan data rumah per rumah Briefing/ Pertemuan singkat awal (15 menit)

Enumerator & Supervisor menyepakati wilayah kerja dan target Enumerator melakukan wawancara, pengamatan dan pencatatan Supervisor mendatangi rumah terpilih untuk diwawancara singkat
1. Enumerator menceritakan pengalaman (kesulitan-kesulitan dll) dan hasil kerja 2. Supervisor mencatat hasil kerja dan poin diskusi dalam formulir 3. Supervisor membaca cepat kuesioner dan menyampaikan masukan 4. Menyepakati waktu koordinasi singkat esok harinya.
1. Supervisor menceritakan pengalaman (kesulitan-kesulitan dll) dan hasil kerja pada koordinator kecamatan/wilayah 2. Koordinator kecamatan/wilayah mencatat dalam formulir kemajuan tingkat kecamatan dan melaporkan kemajuan pada koordinator kota 3. Menyepakati koordinasi waktu singkat esok harinya. 4. Koordinator kota memfasilitasi koordinasi dan evaluasi supervisor dan koordinator.

3
Supervisor memonitor dan melakukan Spot Check

4
Debriefing/ Pertemuan hasil kerja (20 menit)

5
Koordinasi tingkat kecamatan dan kabupaten/kota

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai