Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki millennium ke tiga, Indonesia menghadapi berbagai
perubahan dan tantangan yang mendasar baik eksternal maupun
internal dalam bidang kesehatan. Target global/Millennium
Development Goals (MDGs), di tuntut untuk meningkatkan Human
Development Index (HDI), solusi terhadap triple burden of didease,
serta manejemen kesehatan era otonomi daerah masih menjadi main
topic fenomena dalam dua decade kedepan yang akan mendapat
perhatian besar. Yang menjadi sasaran MDGs tersebut adalah :
menghapus kemiskinan dan kelaparan berat, mencapai pendidikan
dasar yang menyeluruh, memajukan kesetaraan gender, menurunkan
kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu, melawan HIV/AIDS,
malaria, penyakit lainnya, meyakini ketahanan lingkungan dan
menciptakan jaringan global untuk pembangunan.
Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya
disebabkan karena rendahnya tingkat social ekonomi masyarakat yang
mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam berbagai
hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawat dalam
memelihara diri mereka sendiri (self care). Kegiatan pendampingan
dan fasilitasi sebagai upaya pemberdayaan masyarakat diarahkan
kepada : a) pengidentifikasian masalah dan sumber daya; b) diagnosis
dan perumusan pemecahan masalah; c) penetapan dan pelaksanaan
pemecahan; d) pemantauan dan evaluasi program.
Mahasiswa FKM UMI hadir di masyarakat sebagai change agent
di masyarakat yang akan melakukan pendampingan dengan
memberikan alternatif, saran dan bantuan konsultatif (peran konsultatif
dan partisipatif) terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh
masyarakat dengan melakukan kemitraan dengan instansi setempat

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 1


untuk mendukung proses pelaksanaan pembelajaran di masyarakat.
Sehingga dengan demikian jika di rinci peran mahasiswa sebagai
pendamping di masyarakat adalah : (a) peran motivator yaitu
menyadarkan dan mendorong kelompok untuk mengenali potensinya
untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat; (b)
peran fasilitator yakni bertanggung jawab untuk menciptakan,
mengkondisikan iklim kelompok yang harmonis, serta memfasilitasi
terjadinya proses saling belajar dalam kelompok; (c) peran katalisator
melakukan aktivitas sebagai penghubung antara kelompok
pendampingan dengan lembaga di luar kelompok maupun lembaga
teknis lainnya, dalam rangka pengembangan jaringan. Peran- peran
pendamping tersebut hanya akan dapat dilaksanakan secara maksimal
jika pendamping memahami kelompok yang didampinginya, karena itu
pendamping diupayakaan dapat hadir ditengah mereka, hidup
bersama mereka, belajar dari apa yang mereka miliki belajar dari apa
yang yang mereka ketahui. Untuk pertama kalinya FKM UMI
melaksanakan PBL dengan melakukan pendampingan masyarakat
yang berbasis wilayah perkotaan, dengan memilih suatu wilayah
sebagai lab Site dari semua kegiatan FKM berbasis masyarakat, yang
menekankan kepada aspek kemandirian masyarakat. Sehingga
diharapkan dukungan semua pihak (pemerintah dan masyarakat)
untuk mewujudkan program pembelajaran FKM UMI di masyarakat
dalam rangka membangun kesehatan masyarakat yang syarat sebagai
suatu investasi yang sangat berharga untuk masa depan bangsa.
Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) kami mendapatkan data
melalui kuesioner dan wawancara mendalam serta observasi selama
14 (empat belas) hari sehingga tergambar jelas masalah kesehatan
masyarakat yang ada di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan Pangkajene,
Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap. Sehingga pada
Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) kami beserta Tokoh Agama
dan Tokoh Masyarakat berdiskusi mengenai masalah-masalah yang di

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 2


anggap penting dan perlu di atasi. Masalah-masalah tersebut yang
ada di Lingkungan 1 RW 1, antara lain: (1) Masalah Pemanfaatan
Jamban, (2) Masalah Sumber Air Bersih(3) Masalah Sampah
Masalah tersebut untuk tiap lingkungan perlu diatasi mengingat
dampak yang ditimbulkan cukup besar antara lain : (1) Masalah
Pemanfaatan Jamban, dimana kebanyakan masyarakat dusun II
Makkadae belum memiliki jamban dikarenakan kekurangan biaya,
karena mereka juga beranggapan buang air dijamban tidak praktis dan
ada juga yang beralasan malas, sehingga akan berdampak yang tidak
baik apabila mereka membuang air besar disembarang tempat. (2)
Masalah Air Bersih, di mana masyarakat di dusun II Makkadae sangat
sulit mendapatkan air bersih karena kebanyakan airnya sangat keruh
dan mata air yang ada di Desa Lainungan hanya terdapat 1 yang jernih
atau steril. (3) Masalah Sampah, di mana kebanyakan masyarakat di
dusun II Makkadaekebanyakan membuang sampah dikebun ataupun
sekitar pekarangan rumah mereka sehingga dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan dan bersarangnya sumber penyakit.

B. Tujuan PBL II
1. Tujuan Umum:
Menganalisa masalah dan menyusun program berdasarkan
masalah yang ada di Lingkungan 1 RW 1, serta meningkatkan
pemahaman dan keterampilan mahasiswa tentang Ilmu kesehatan
masyarakat dan aplikasinya ditengah-tengah masyarakat.
2. Tujuan Khusus:
a. Mahasiswa mampu melakukan pendekatan kemasyarakatan
dengan model-model Kualitatif.
b. Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan yang dialami
oleh masyarakat bersama-sama dengan anggota masyarakat.
c. Mahasiswa dapat menentukan prioritas masalah dan
menganalisis factor penyebab masalah (root cause analysis)

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 3


yang dituangkan dalam bentuk pohon masalah dan dirumuskan
bersama dengan masyarakat.
d. Mahasiswa mampu merumuskan bentuk solusinya bersama
dengan anggota masyarakat.
e. Mahasiswa mampu membuat proposal secara sederhana
dalam bentuk Plan of Action (PoA) dari masalah yang akan di
intervensi.
f. Mahasiswa mampu membuat suatu laporan kegiatan pada
setiap kegiatan yang telah dilakukan (Individu dan Lingkungan)

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 4


BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

(LIAT LAPORAN PBL 1)

A. Keadaan Geografi atau Demografi

1. Keadaan Geografi
Dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang
menjadi fokus deskriptif adalah Lingkungan Garongkong Kelurahan
Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Yang dalam hal
ini batas-batas wilayahnya meliputi :
a. Bagian Barat berbatasan dengan selat Makassar.
b. Bagian Utara berbatasan dengan Lingkungan Jampue Kelurahan
Mangempang.
c. Bagian Timur berbatasan dengan Lingkungan Gempunge dan
Lingkungan Abbatunge.
d. Bagian Selatan berbatasan dengan Lingkungan Padongko.

2. Keadaan Demografi
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari kantor
Kelurahan Mangempang, jumlah KK yang terdapat di Lingkungan
Garongkong adalah 251 KK dengan laki-laki berjumlah jiwa dan
perempuan berjumlah jiwa. Total penduduk seluruhnya berjumlah
1.007 jiwa. Namun, Hasil pendataan di atas belum mencakup
secara keseluruhan KK yang kami dapatkan karena berbagai
kendala yang kami hadapi antara lain :

a. Kurang dipahaminya bahasa setempat.


b. Adanya penduduk yang tidak tinggal menetap karena memiliki
kesibukan ditempat berbeda. Misalnya Pergi Merantau di daerah
lain.
c. Adanya penduduk yang menolak untuk didata.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 5


B. Status Kesehatan
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan di Lingkugan 1 RW 1 yang
menjadi masalah adalah asuransi kesehatan (BPJS), PDAM, dan
masalah air galon. Melihat permasalahan di atas, maka dalam
mengidentisifaksi masalah kami menggunakan dan berpatokan pada teori
Hendrik L. Blum yang mengatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi
status kesehatan yaitu :

1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan di Lingkungan 1 RW 1 sudah cukup baik.
Keadaan lingkungan di Lingkungan 1 RW 1, khususnya di tinjau
dari segi sanitasi lingkungan sudah cukup baik, selain itu keadaan
akses berupa jalan raya untuk menjangkau Puskesmas cukup baik
dan jarak antara rumah penduduk di masing-masing RW di
Lingkungan 1 RW 1 dengan Puskesmas relatif mudah di jangkau
oleh masyarakat setempat, lalu faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan di Lingkungan 1 RW 1 yaitu masih ada
beberapa masyarakat mengumpulkan sampah lalu dibakar yang
menyebabkan polusi udara walaupun tidak terlalu berdampak tapi
lambat laun akan berdampak sebab lambat laun, dan juga
kebersihan got di sekitar rumah masyarakat yang kurang perhatian
dari pemilik rumah.
2. Perilaku Masyarakat
Faktor perilaku masyarakat, tingkat kesehatan masyarakat
Lingkungan di Lingkungan 1 RW 1 sudah cukup baik, namun
kesadaran masyarakat sendiri sangat kurang akan pentingnya
asuransi kesehatan. Lingkungan 1 RW 1 juga ada kebiasaan yang
telah mendarah daging dalam masyarakat yaitu perilaku merokok,
khususnya bagi kaum adam serta anak-anak yang masih dibawah
umur.
Masyarakat disana tidak memperhatikan keselamatan mereka
ketika berkendara. Hal ini di lihat dari cara pengendara yang

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 6


menggunakan sepeda motor yang kurang terkontrol dan itu bisa
menyebabkan kecelekaan.
3. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat di Lingkungan 1 RW 1
sudah cukup baik. Letak pelayanan kesehatannya sangat stategis,
sehingga mudah di jangkau oleh masyarakat.
4. Hereditas
Hereditas atau genetika merupakan salah satu faktor
penyebab suatu penyakit yang sulit untuk di pungkiri. Namun
demikian bukan berarti bahwa penyakit yang disebabkan oleh
genetika tidak dapat dicegah. Penyakit regeneratif ini dapat di
cegah dengan cara memperhatikan pola hidup sehat, dan gizi
seimbang.Penyakit – penyakit bawaan yang ada di Lingkungan 1
RW 1 hanya penyakit diare, dan demam. Selebihnya tidak
ditemukan penyakit bawaan yang di derita oleh masyarakat.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 7


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kegiatan di lapangan
1. Kegiatan Pokok

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II) adalah salah satu


mata kuliah yang merupakan proses yang harus di lewati oleh
mahasiswa FKM dan juga merupakan program kesehatan
masyarakat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap untuk mengenal, mengatasi, dan mengelola masalah
kesehatan masyarakat.
Selama 14 hari berada di lapangan, kegiatan lapangan yang
dilaksanakan berupa kegiatan intra (kegiatan pokok) yang sasaran
utamanya membuat prioritas masalah serta mengadakan
penyuluhan bersama masyarakat tentang masalah yang
diprioritaskan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada PBL II antara lain :
a. Melakukan kunjungan atau silatuhrahmi ke rumah tokoh
masyarakat di Lingkungan 1 RW 1 .Pada hari pertama atau
tanggal 17 juli 2017 kami tiba di lokasi PBL. Sekitar jam 13.00
kami melakukan kunjungan atau bersilatuhrahmi ke rumah
kepala Lingkungan 1 RW 1.
b. Membuat time schedule pelaksanaan program PBL II
c. Menganalisis masalah dengan data kuantitatif pada PBL I
d. Mengidentifikasi masalah
e. Menentukan prioritas masalahdengan metode FGD
f. Membuat pohon masalah dengan metode FGD dan Indepth
Interview (Wawancara Mendalam)
g. Menentukan solusi masalah dengan metode FGD dan Indepth
Interview (Wawancara Mendalam)

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 8


h. Membuat PoA(Plan of Action)
i. Intervensi Awal dengan melakukan penyuluhan, pembagian
brosur, dan dalam bentuk Pre Test
j. Melakukan seminar akhir
k. Membuat Laporan Akhir PBL II ( Kelompok dan Individu )
(SILAHKAN TAMBAHKAN KALAU MASIH ADA YANG
KURANG)
2. Kegiatan Ekstra
Disamping kegiatan pokok yang kami laksanakan, kami juga
memilki kegiatan ekstra dalam PBL II yang dilaksanakan selama 14
hari di Lingkungan 1RW 1 Kelurahan Pangkajene Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidrap. Adapun kegiatan-kegiatan ekstra
yang kami lakukan yaitu melakukan Penyuluhan tentang“
Kesehatan Gigi dan Mulut” di SDN 11 Pangkajene dan melakukan
kerja bakti di kantor Kelurahan Pangkajene.

B. Identifikasi Masalah
Pada saat PBL II kami mengadakan FGD untuk menentukan
masalah-masalah yang ada di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajene, Kecamatan Maritengnagae, Kabupaten Sidrap bersama
dengan masyarakat sehingga muncul masalah sebagai berikut:

Tabel 2.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah ART yang terdaftar
sebagai Peserta Asuransi/Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di
Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidrap Tahun 2017

No. Seluruh ART tercatat sebagai


N %
peserta asuransi
1 Ya 68 45,0
2 Tidak 83 55,0
Total 151 100
Sumber : Data Primer

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 9


Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap Tahun
2017, distribusi responden tabel 2.1 menunjukkan bahwa masyarakat
yang seluruh ART tercatat sebagai peserta asuransi di Lingkungan 1
RW 1 sebanyak 68 KK (45%) dan yang tidak tercatat sebagai peserta
asuransi sebanyak 83 KK (55%).
Tabel 2.2
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Air Minum di
Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidrap Tahun 2017

No. Sumber Air Minum N %


1 Sumur bersemen 10 6,6
2 Sumur Bor 73 48,3
3 Air Ledeng PDAM 67 44,4
4 Lainnya 1 0,7
Sumur dalam
Total 151 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil pendataan tabel 2.2 di Lingkungan 1 RW 1,
Kelurahan Pangkajenne, Kecamatan Maritengange, Kabupaten Sidrap,
sumber air minum masyarakat di Dusun ini rata-rata menggunakan
sumur bor yaitu 73 KK (48,3%). Menggunakan air ledeng PDAM untuk
sumber air minum yaitu 67 KK (44,4%), sumur bor sebanyak 73 KK
(48,3%). Sedangkan, yang menggunakan sumur dalam untuk sumber
air bersih hanya 1 KK (0,7%).

Tabel 2.3
Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Memasak Air
Minum di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap
Tahun 2017
No. Alasan Tidak Memasak Air Minum N %
1 Memasak Air Minum 47 31,1
2 Lainnya (Interpretasi)
Galon 104 68,9

Total 151 100


Sumber : Data Primer

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 10


Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, distribusi
responden tabel 2.3 menunjukkan bahwa penggunaan air galon untuk
di minum sebanyak 104 KK (68,9%) sedangkan yang memasak air
minum sebanyak 47 KK (31,1%).

Tabel 2.4
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Garam
Beryodium di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan
Pangkajenne Kecamatan Maritengngae
Kabupaten Sidrap
Tahun 2017

No. Menggunakan Garam Beryodium n %


1 Ya 140 92,7
2 Tidak 11 7,3
Total 151 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap Tahun
2017,distribusi responden tabel 2.4 terdapat 11 KK (7,3 %) yang tidak
menggunakan garam beryodium dan 140 KK (92,7 %) yang
menggunakan garam beryodium.

Tabel 2.5
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok
di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap
Tahun 2017

No Perilaku Ya Tidak Total


N % n % n %
1 Pernah merokok/ 75 12,6 520 87,4 595 100
mengunyah
tembakau 66 11,1 529 88,9 595
2 Pernah merokok/ 100
Mengunyah 1 bulan
terakhir
Sumber : Data Primer

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 11


Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap Tahun
2017, distribusi responden tabel 2.5 menunjukkan bahwa sebanyak 75
orang (12,6%) pernah merokok atau mengunyah tembakau,
sedangkan yang pernah merokok atau mengunyah tembakau dalam
satu bulan terakhir sebanyak 66 orang (11,1%).
Tabel 2.6
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Imunisasi yang Pernah
Diperoleh di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap
Tahun 2017
Jenis Ya Tidak Total
No Imunisasi N % n % n %
1 BCG 29 93,55 2 6,45 31 100
2 DPT 1 31 100,0 - - 31 100
3 DPT 2 29 93,55 2 6,45 31 100
4 DPT 3 30 96,77 1 3,23 31 100
5 Polio 1 29 93,55 2 6,45 31 100
6 Polio 2 31 100,0 - - 31 100
7 Polio 3 29 93,55 2 6,45 31 100
8 Campak 30 96,77 1 3,23 31 100
9 Hepatitis B1 30 96,77 1 3,23 31 100
10 Hepatitis B2 31 100,0 - - 31 100
11 Hepatitis B3 29 93,55 2 6,45 31 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap Tahun
2017, distribusi responden tabel 2.6 dapat dilihat bahwa imunisasi
yang paling banyak didapat yaitu DPT 1 dan Hepatitis B2 sebanyak 31
orang (100%) sedangkan imunisasi yang paling sedikit didapat oleh
anak yaitu BCG, DPT 2, Polio 1, Polio 3, Hepatitis sebanyak 29 orang
(93,55%).

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 12


Tabel 2.7
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Membuang AirLimbah
di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajenne Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidrap Tahun 2017

No. Tempat Membuang Air Limbah n %


1 Penampungan atau Peresapan 7 4,6
2 Dialirkan ke got 143 94,7
3 Dialirkan ke Sekitar Rumah 1 0,7
Total 151 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengange, Kabupaten Sidrap, dari
distribusi responden tabel 2.7 menunjukkan bahwa rata-rata
masyarakat di Lingkungan 1 RW 1 membuang air limbah dengan
dialirkan ke sekitar rumah sebanyak 1 KK (0,7%), dialirkan ke got
sebanyak 143 KK (94,7%), dan dialirkan ke penampungan/peresapan
sebanyak 7 KK (4,6%).

Masalah Tambahan
Berdasarkan diskusi dengan Kepala Puskesmas Pangkajene dan
masyarakat pada saat FGD kami mendapatkan masalah tambahan
yang masuk sebagai 10 prioritas masalah yang kami dapatkan,
masalah ini dianggap penting karena target utama dari masalah ini
adalah balita, anak-anak dan remaja. Adapun masalah tambahan yang
masuk dalam prioritas masalah adalah Narkoba, Gizi pada anak dan
PBHS.

(KALAUPUN TIDAK ADA MASALAH TAMBAHAN TIDAK USAH)

HAPUS SAJA SESUIKAN DENGAN MASALAH YANG TELAH


DIPILIH

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 13


C. FGD 1 (Penentuan Prioritas Masalah)
Di lingkungan 1 RW 1 untuk mengetahui masalah lingkungan
yang paling penting untuk diatasi maka perlu diadakan penentuan
prioritas masalah.Penentuan prioritas Masalah dengan Metode CARL.
Metode CARL merupakan cara dalam menetapkan urutan prioritas
masalah, dengan memperhatikan Capability, Accessability, Readiness
dan Leverage. Adapun Uraian CARL sebagai berikut :
Capability (Kemampuan), yaitu dilihat dari tersedianya sumber
daya (dana, saran, dan peralatan). Accessability (kemudahan), yaitu
melihat masalah yang ada mudah diatasi atau tidak. Readiness
(Kesiapan), yaitu apakah kesiapan dari tenaga pelaksana maupun
kesiapan sasaran, Leverage (daya ungkit) yaitu seberapa
besarpengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
masalah yang dibahas.
Metode CARL digunakan apabila pelaksana program masih
mempunyai keterbatasan (belum siap) dalam menyelesaikan masalah.
Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pelaksana
program itu sendiri. Sehingga kami mengambil kesimpulan bahwa
untuk menentukan prioritas masalah di Lingkungan 1 RW 1 dengan
menggunakan Metode CARL. Adapun Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain :
a. Persiapan gugus tugas
Susunan Petugas :
1) Pimpinan CARL
2) Petugas pencatat pada flipchart
3) Petugas skoring dan rangking
b. Persiapan ruang pertemuan
c. Persiapan sarana atau peralatan
2. Peserta

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 14


Peserta yang hadir sebanyak 13 orang yaitu Kepala RW dan Tokoh
Masyarakat.
3. Proses dinamika forum
Forum diskusi yang berjalan baik disebabkan para wakil
masyarakat yang senantiasa memberikan dukungan terhadap
kegiatan yang kami adakan sehingga banyak masukan yang
mengarah kepada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan.
Berikut akan diuraikan cara menghitung nilai dari masing-masing
masalah adalah :
1. Semua Kriteria diberikan nilai
2. Total nilai merupakan perkalian dari nilai masing-masing kriteria
Total : CxAxRxL
3. Penentuan Prioritas masalah dilihat dari total nilai tertinggi
merupakan masalah yang paling penting.

MATRIKS

Skor Hasil
No. Masalah Rangking
C A R L CxAxRxL
Asuransi
1 Kesehatan 5 4 5 4 400 1
(BPJS)
2 Merokok 3 3 2 2 36 5
3 Air galon 5 3 4 3 180 3
Gizi pada
4 2 3 1 2 12 7
anak
5 SPAL 2 3 3 2 36 5
6 PHBS 3 3 1 2 18 6
7 Garam 2 1 2 2 8 8
8 PDAM 5 4 3 4 240 2
9 Imunisasi 2 2 2 1 8 8
10 Narkoba 3 3 3 2 54 4
Skala Likers :

1. Sangat tidak menjadi masalah


2. Tidak menjadi masalah

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 15


3. Cukup menjadi masalah (sedang)
4. Sangat menjadi masalah
5. Sangat menjadi masalah (mutlak)
Berdasarkan matriks yang telah dibuat maka kami mengambil
kesimpulan bahwa, masalah kesehatan yang akan diselesaikan di
Lingkungan 1 RW 1 diambil dari peringkat 1, 2 dan 3 sebagai berikut:
1. Asuransi Kesehatan (BPJS)
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap Tahun
2017 menunjukkan bahwa sebanyak 68 KK (45%) yang tercatat
sebagai peserta asuransi dan yang tidak tercatat sebagai peserta
asuransi sebanyak 83 KK (55%). Tabel tersebut, menunjukan
bahwa masyarakat di Lingkungan 1 RW 1 masih banyak yang tidak
memiliki asuransi kesehatan. Oleh karena itu kami akan
melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang terlibat dengan
asuransi kesehatan dan juga mengundang masyarakat untuk
membahasa pentingnya kepemilikan asuransi.
2. Sumber Air Minum
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengange, Kabupaten Sidrap,
sumber air minum masyarakat di Dusun ini rata-rata menggunakan
sumur bor yaitu 73 KK (48,3%). Menggunakan air ledeng PDAM
untuk sumber air minum yaitu 67 KK (44,4%), sumur bor sebanyak
73 KK (48,3%). Sedangkan, yang menggunakan sumur dalam
untuk sumber air bersih hanya 1 KK (0,7%). Hal ini menunjukan
bahwa masih banyak yang mengkonsumsi air minum dari sumur
bor, tapi yang menjadi keluhan masyarakat adalah air ledeng
PDAM yang kurang lancar, keruh dan masih ada keluhan lainnya.
Maka dari itu masalah yang kita angkat dari tabel diatas dan juga
berdasarkan kesepakatan berdasarkan FGD yang kita lakukan

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 16


adalah air ledeng PDAM, sehingga menjadi salah satu masalah
yang akan kami intervensi.
3. Air Galon
Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan
Pangkajenne, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap,
distribusi responden menunjukkan bahwa penggunaan air galon
untuk di minum sebanyak 104 KK (68,9%) sedangkan yang
memasak air minum sebanyak 47 KK (31,1%). Tabel tersebut
menunjukan bahwa beberapa masyarakat di Lingkungan 1 RW 1
masih banyak masyarakat yang tidak memasak air minum.
Masyarakat lebih banyak memilih air galon dengan alasan praktis.
Dan berdasarkan FGD yang kami lakukan ada beberapa keluhan
warga mengenai air galon yaitu terdapat jentik-jentik pada air gaon
yang mereka konsumsi. Sehingga berdasarkan kesepakatan
bersama kami juga menjadikan salah satu masalah yang akan kami
intervensi.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 17


D. FGD 2 (Penyebab Masalah)
Dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah kami
menggunakan metode pohon masalah ;
1. Asuansi Kesehatan (BPJS)

BPJS

Banyak warga tidak Jauhnya tempat pembuatan


memiliki BPJS BPJS

Kurangnya Informasi
Tidak ada biaya Malas

Kurangnya sosialisasi
ke masyarakat
Kurangnya kesadaran
Ekonomi rendah

Kurang Penyuluhan

Pendapatan
Pendidikan rendah
Kurangnya kerja
sama pemerintah

Pekerjaan
Budaya

Politik

Politik Sosial

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 18


2. PDAM

PDAM

Ekonomi rendah Pengelolaan Tidak ada yang


PDAM melapor

Pendapatan
Kebiasaan
Kurangnya
perhataian
pemerintah

Pekerjaan Malas

Masyarakat

Sosial
Ekonomi Politik

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 19


3. Air Galon

Air Galon

] Pola hidup Tidak ada alternatif Tidak tahu dampaknya


pilihan memebili air
galon yang mendapat
izin resmi

Kebiasaan Kurangnya perhatian

Masyarakat itu sendiri

Malas masak
Kurangnya kesadaran

Merasa Praktis

Kurangnya perhatian dari


tenaga kesehatanmengenai air
bersih yang di konsumsi

Masyarakat Tenaga kesehatan

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 20


E. Plan Of Action (PoA)
1. PoA Asuransi Kesehatan (BPJS)
Masyarakat Kecamatan Maritengngae Kelurahan Pangkajene
Lingkungan 1 RW 1
a. Latar Belakang Masalah
Data PBL 1 Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1
RW 1 Kelurahan Pangkajene Kecamatan Maritengngae
Kabupaten Sidrap, menunjukkan bahwa masyarakat yang
terdaftar sebagai anggota BPJS hanya 68 KK (45%), sedangkan
tidak terdaftar sebagai anggota BPJS sebanyak 83 (55%).

Berdasarkan hasil pendataan di Lingkungan 1 RW 1


Kelurahan Pangkejene Kecamatan Maritengngae Kabupaten
Sidrap, menunjukkan bahwa masih banyak warga yang beleum
terdaftar sebagai peserta BPJS.

Biaya kesehatan yang setiap tahun semakin tinggi memang


membuat kesehatan menjadi suatu hal yang sangat 'mewah'.
Asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh perusahaan swasta
saat ini memang terlalu mahal untuk ukuran masyarakat
Indonesia. Maka, ketika BPJS ini hadir, masyarakat sepertinya
mendapatkan jalan keluar yang sebenarnya,namun saat ini
masih banyak keluhan mengenai BPJS dan masih banyak
masyarakat yang belum memiliki BPJS.

b. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya memiliki BPJS dan syarat-syarat untuk mendaftarkan
BPJS,dari 45% yang memiliki BPJS menjadi 80 %.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 21


c. Langkah-langkah
1) Persiapan
a) Melakukan observasi lapangan
b) Sosialisasi dengan Toma dan Toga di wilayah
Lingkungan 1 RW 1
c) Persiapan materi penyuluhan, pembuatan brosur dan
konsumsi
d) Menyebarkan Undangan penyuluhan
2) Pelaksanaan
a) Mengadakan penyuluhan/pertemuan tentang pentingnya
BPJS
b) Melakukan diskusi dan Tanya jawab.
c) Membagikan brosur BPJS ke rumah-rumah warga.
3) Evaluasi
Mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai kesadaran untuk memiliki BPJS dengan
membagikan kuisioner setelah penyuluhan/pertemuan.
d. Rencana Anggaran
Tabel 2.12
Rencana Anggaran Kegiatan Masalah Jamban
JenisSumberDaya Ketersediaan Dibutuhkan
Tenaga Ada
Kertas Ada

Fotocopy Rp. 20.000,-


Ada
Spanduk penyuluhan Rp. 50.000,-
Karton Ada
Spidol Ada
Konsumsi untuk 150 orang Rp. 750.000
@5000
Dokumentasi Ada
Jumlah Rp. 820.000,-
Dokumentasi

e. Rencana Waktu Pelaksanaan

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 22


Tabel 2.11
Rencana Waktu Pelaksanaan Kegiatan Masalah BPJS
No Jenis Minggu 1 Penanggung Ket
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 jawab
1. Persiapan Mahasiswa PBL Pada hari
II Lingkungan 1 ke 1 PBL
RW 1 III
2. Pembuatan Mahasiswa PBL Pada hari
kuesioner II Lingkungan 1 ke 2 dan 3
pretest RW 1 pada PBL
III
3. Pelaksanaan Mahasiswa PBL Pada hari
II Lingkungan 1 ke 4 PBL
RW 1 III
4. Penyuluhan Mahasiswa PBL Pada hari
II Lingkungan 1 ke 4 PBL
RW 1 III
5 Evaluasi Mahasiswa PBL Pada hari
II Lingkungan 1 ke 4 dan 7
RW 1 pada PBL
III

f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh mahasiswa PBL III diwilayah
Lingkungan 1 RW dengan method pre test dan post test.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan post test sebanyak 1
(satu) kali yaitu pada saat setelah penyuluhan di PBL III untuk
meninjau kembali pengetahuan masyarakat, perubahan perilaku
dan sikap mengenai masalah BPJS.

2. PoA PDAM
Masyarakat Kecamatan Maritengngae Kelurahan Pangkajene
Lingkungan 1 RW 1
a. Latar Belakang Masalah
Air bersih merupakan masalah yang terdapat di Lingkungan
1 RW 1 Kelurahan Pangkajene karena kualiatas air PDAM tidak
memenuhi kriteria air bersih. Kita ketahui bahwa air bersih yang
sehat itu mempunyai beberapa kriteria yaitu, air harus

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 23


jernih/tidak keruh, karena semakin keruh air yang didapatkan
menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang
terkandung didalamnya. Tetapi kualitas air PDAM di Lingkungan
1 RW 1 Kelurahan Pangkajene sangat keruh.
Melalui kegiatan penyuluhan tentang pentingya air bersih,
sterilisasi air, dan pelatihan tata cara sterilisasi air kepada
masyarakat di harapkan dapat memotivasi masyarakat untuk
mengetahui pentingnya air bersih yang sehat dan sehingga
masyarakat sudah bisa dan mampu memahami tentang
sterilisasi air dan tata cara melakukan sterilisasi air yang
tercemar dirumah masing-masing dengan bahan yang mudah
ditemukan.
b. Tujuan
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya Air Bersih dan
Tata Cara Sterilisasi Air yang tercemar yang dilakukan
Mahasiswa PBL II bersama masyarakat dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesedaran masyarakat tentang pentingnya air
bersih bagi kesehatan.
c. Langkah – langkah
1) Persiapan
a) Melakukan observasi lapangan
b) Sosialisasi dengan Toma dan Toga di Lingkungan 1 RW
1 Kelurahan Pangkajene.
c) Persiapan materi penyuluhan serta pemantapan
pengetahuan kelompok tentang kesehatan lingkungan
khususnya air bersih dan sterilisasi air tercemar
mempermudah kegiatan penyuluhan di lapangan.
d) Menyebarkan Undangan penyuluhan
e) Persiapan kuesioner pre test dan post test
2) Pelaksanaan

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 24


a) Pembagian kuesioner pre test kepada masyarakat
tentang Pentingnya air bersih dan akibat yang
ditimbulkan apabila menggunakan air yang tercemar
bagi kesehatan.
b) Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya air bersih
dan sterilisasi air yang tercemar dan akibat yang dapat
ditimbulkan akibat ditimbulkan apabila menggunakan air
yang tercemar bagi kesehatan.
c) Melakukan tanya jawab.
d) Melakukan kunjungan ke kantor PDAM
3) Evaluasi
Untuk mengadakan peninjauan pada masyarakat yang
telah mendapat penyuluhan untuk melihat peningkatan
pengetahuan mengenai masalah kesehatan terkait dengan
Air Bersih.

d. Rencana Anggaran
Tabel 2.14
Rencana Anggaran Kegiatan Masalah PDAM
Jenis Sumber Daya Ketersediaan Dibutuhkan

Tenaga Ada
Alat tulis Ada
Spanduk Rp. 50.000
Konsumsi 30 orang @
Rp. 150.000
Rp. 5000
Bahan Prkatek Rp. 200.000
Jumlah Rp. 400.000

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 25


e. Time Schedule (Perencanaan Waktu)
Tabel 2.13
Rencana Waktu Pelaksanaan Kegiatan Masalah PDAM
Minggu I
No Kegiatan PJ Ket
1 2 3 4 5 6 7

Kordus &
1 Persiapan
Team

Pembuatan
Kordus &
2 kuesioner
Team
pre test
Kordus &
3 Pelaksanaan
Team

Penyuluhan Kordus &


4
dan praktek Team
Kordus &
5 Evaluasi
Team

f. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan di Lingkungan 1 RW 1 dengan
metode pre-test dan post-test, dan akan di evaluasi sebanyak 2
kali yaitu 1 kali dilakukan di PBL II dan 1 kali dilakukan di PBL III
dengan cara mengadakan post test dan observasi secara
langsung kepada masyarakat yang telah mengikuti penyuluhan
tentang pentingnya Air Bersih dan dampak menggunakan air
tercemar bagi kesehatan, untuk mengetahui apakah terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan perilaku dan sikap
mengenai masalah Air Bersih dengan harapan terjadi
peningkatan.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 26


3. PoA Air Galon
Masyarakat Kecamatan Maritengngae Kelurahan
PangkajeneLingkungan 1 RW 1
a. Latar Belakang
Air bersih merupakan masalah yang terdapat di Lingkungan
1 RW 1 Kelurahan Pangkajene karena kualiatas air galon yang di
konsumsi tidak memenuhi kriteria air bersih. Kita ketahui bahwa air
bersih yang sehat itu mempunyai beberapa kriteria yaitu, air harus
jernih/tidak keruh.
Di Lingkungan 1 RW 1 terdapat keluhan dari masyarakat
tentang kualitas air galon yang di komsumsi tidak memenuhi
standar kesehatan.
Melalui kegiatan penyuluhan tentang pentingnya air bersih,
sterilisasi air, dan pelatihan tata cara sterilisasi air kepada
masyarakat di harapkan dapat memotivasi masyarakat untuk
mengetahui pentingnya air bersih yang sehat dan sehingga
masyarakat sudah bisa dan mampu memahami tentang sterilisasi
air dan tata cara melakukan sterilisasi air yang tercemar dirumah
masing-masing dengan bahan yang mudah ditemukan.
b. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya air bersih dan terhindar dari dampak yang
ditimbulkan dari air yang tidak sesuai dengan kriteria.
c. Langkah-langkah
1) Persiapan
a) Melakukan observasi lapangan
b) Melakukan pertemuan dengan pihak Puskesemas
Pangkajene
c) Persiapan pre post test dan melakukan penyuluhan
d) Persiapan kegiatan pemerikasaan depot air galon
dengan kerjasama pihak Puskesmas.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 27


e) Persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan depot air
minum
2) Pelaksanaan .
a) Mengadakan penyuluhan tentang air bersih.
b) Melakukan diskusi tanya jawab.
c) Mengadakan pemeriksaan depot air minum pada saat
PBL III
3) Evaluasi
Mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai air bersih sebelum (pretest) dan post test setelah
penyuluhan di PBL II dan pada saat melakukan kegiatan
fisik di PBL III.
d. Rencana Anggaran
Tabel 2.16
Rencana Anggaran Kegiatan Masalah Air galon

Jenis Sumber Daya Ketersediaan Dibutuhkan

Tenaga Tersedia
ATK Tersedia
Fotocopy Rp. 20.000,-
Transportasi Tersedia
Alat dan bahan Rp. 200.000
Konsumsi Untuk 20
Rp. 100.000
orang, @Rp.5000
Dokumentasi Tersedia
Jumlah Rp.320.000

e. Evaluasi
Pengumpulan informasi dilakukan oleh mahasiswa PBL II di
wilayah di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajene dengan
methode pre test dan post test. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan post test sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada saat

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 28


setelah penyuluhan serta pembagian brosur di PBL II dan pada
saat PBL III untuk meninjau kembali pengetahuan masyarakat,
perubahan perilaku, dan sikap juga mengadakan kegiatan
intervensi fisik mengenai masalah air galon.
f. Rencana Waktu Pelaksanaan
Tabel 2.15
Rencana Waktu Pelaksanaan Kegiatan Masalah Air galon

Minggu II
N Jenis Penanggun Ket
o Kegiatan g Jawab
1 2 3 4 5 6 7

Mahasiswa
1 Persiapan PBL II FKM
UMI 2015

2 Pembuatan Mahasiswa
Kuesioner
PBL II FKM
pre test
UMI 2015
3 Pelaksanaan
Kegiatan
Penyuluhan Mahasiswa
Dan PBL II FKM
pemeriksaan UMI 2015
depot air
minum
Mahasiswa
4 Evaluasi PBL II FKM
UMI 2015

F. FGD 3 (Intervensi Awal)


(SILAHKAN SESUIKAN DENGAN MASALAH KALIAN)
Intervensi awal yang kami lakukan yaitu penyuluhan yang
diawali dengan pembagian pre-test untuk mengukur pengetahuan
dasar masyarakat akan masalah Garam beryodium, Pernikahan Usia
Dini dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang akan dibawakan dan
diakhiri dengan evaluasi yaitu pembagian post-test.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 29


1. Masalah Garam Beryodium
Berikut hasil Pre Test dan Post Test sampah yang kami dapatkan :
Tabel 3.12
Hasil Pelaksanaan Pre-Post Test (Penyuluhan Tentang Garam
Beryodium) di Lingkungan Garongkong Kelurahan
Mangempang Kecamatan Barru
Kabupaten Barru 2018

Pengetahuan tentang Pre Test


Garam Beryodium
N %
Cukup 3 40%
Kurang 7 60%
Jumlah 10 100%

Dari tabel 2.16 di atas menunjukkan bahwa dari 10


responden yang kami jadikan sampel sebelum melakukan
penyuluhan ada sekitar 4 orang (40%) yang pengetahuannya cukup
mengenai masalah Garam beryodium dan 6 orang (60%) yang
kurang pengetahuannya.

2. Pernikahan Usia Dini


Tabel 3.13
Hasil Pelaksanaan Pre-Post Test (Penyuluhan Pernikahan Usia
Dini) di Lingkungan Garongkong, Kelurahan Mangempang,
Kecamatan Barru, Kabupaten Barru 2018
Pengetahuan Pre Test
tentang Air Bersih N %
Cukup 4 40%
Kurang 6 60%
Jumlah 10 100%

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 30


Dari tabel 2.17 di atas menunjukkan bahwa dari 10
responden yang kami jadikan sampel sebelum melakukan
penyuluhan ada sekitar 4 orang (40%) yang pengetahuannya cukup
mengenai masalah Air Bersih dan 6 orang (60%) yang kurang
pengetahuannya.

3. Masalah Tempat Pembuangan Sampah


Tabel 3.14
Hasil Pelaksanaan Pre-Post Test (Penyuluhan Tentang Tempat
Pembuangan Sampah) di Lingkungan Garongkong, Kelurahan
Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru 2018
Pengetahuan Pre Test
tentang Air Bersih N %
Cukup 4 40%
Kurang 6 60%
Jumlah 10 100%

Dari tabel 2.18 di atas menunjukkan bahwa dari 10


responden yang kami jadikan sampel sebelum melakukan
penyuluhan ada sekitar 4 orang (40%) yang pengetahuannya
cukup mengenai masalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dan 6
orang (60%) yang kurang pengetahuannya.

G. Faktor Pendukung dan Penghambat


Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II ini dilaksanakan di
Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajene dimana kegiatan ini
berlangsung selama 2 minggu sejak tanggal 17 Juli – 30 Juli 2017.
Tentunya dalam kegiatan ini tidak lepas dari faktor pendukung dan
penghambat. Faktor pendukung kami dalam pelaksanaan kegiatan PBL
II ini terutama pada kegiatan intervensi dan kegiatan tambahan kami
lainnya adalah sebagai berikut:

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 31


1. Faktor Pendukung
a. Adanya dorongan bimbingan dari Dosen pembimbing PBL II
b. Keterbukaan dan keramahan dari Kepala Lingkungan 1
Kelurahan Pangkajene dan Keluraga serta perangkatnya
terhadap mahasiswa PBL
c. Kesediaan pemerintah setempat yang memudahkan dalam
pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah serta
keterlaksanaan proses intervensi
d. Kekompakan dan kerjasama dari sesama mahasiswa PBL II
2. Faktor Penghambat
a. Kesibukan warga yang sangat padat sehingga dominan.
b. Susahnya dalam mengumpulkan masyarakat untuk melakukan
pertemuan karena memiliki kesibukan yang berbeda-beda.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 32


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah kami paparkan sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan untuk mempermudah prioritas
masalah, yaitu :
1. Mayoritas penduduk di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajene
Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidrap masih kurangnya
perhatian masyarakat terhadap pentingnya kepemilikan asuransi
kesehatan.
2. Penduduk di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajene kurang
memperhatikan Air bersih yang mereka gunakan, hal ini terlihat dari
banyaknya keluhan dari warga mengenai air PDAM yang mereka
gunakan.
3. Penduduk di Lingkungan 1 RW 1 Kelurahan Pangkajene mayoritas
mengkonsumsi air galon, yang menjadi permasalahannya adalah
adanya keluhan masyarakat mengenai air galon yang memiliki jentik.

B. Saran

1. Perlunya diadakan penyuluhan secara intensif dan kontinyu


mengenai pentingnya asuransi kesehatan . Dalam hal ini mengenai
fungsi dan manfaat asuransi kesehatan.
2. Menambah pengetahuan warga tentang pentingnya air bersih.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 33


DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Muslim Indonesia. 2016.


Laporan Hasil PBL I Lingkungan 1 RW 1, Kelurahan Pangkajene,
Kabupaten Sidrap.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Muslim Indonesia.
2016.Panduan dan Jurnal Pengalaman Belajar Lapangan.

LAPORAN PBL II FKM UMI 2015 LINGKUNGAN 1 RW 1 Page 34

Anda mungkin juga menyukai