Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

SOSIAL BUDAYA DAN PERILAKU KESEHATAN

“ PERILAKU PENCEGAHAN DBD”

OLEH :

HARJANA NANANG SURYADI


NIM : 2005008

DOSEN PENGAMPU : DR. NOVITA RANY, M.KES

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas uas untuk mata kuliah Sosial Budaya dan Perilaku
Kesehatan, dengan judul : “Perilaku Pencegahan DBD”.

Kami meyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak, Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, Desember 2021

Penulis
Judul : Perilaku Pencegahan dbd

1. Lakukan analisis terhadap Kasus tersebut?


Jawaban :
1.1. Analisis Perilaku Pencegahan DBD
Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam mencegah dan
penanggulangan penyakit DBD merupakan salah satu kunci keberhasilan
upaya pemberantasan penyakit DBD. Untuk mendorong meningkatnya
peran aktif masyarakat, maka upaya-upaya pemasaran sosial, advokasi dan
berbagai upaya penyuluhan kesehatan lainnya dilaksanakan secara intensif
dan berkesinambungan melalui berbagai media massa maupun secara
kelompok atau individu dengan memperhatikan aspek sosial budaya yang
lokal spesifik. (Kemenkes, 2008).
Upaya pemberantasan penyakit DBD tidak dapat dilaksanakan oleh
sektor kesehatan saja. Peran sektor terkait pemberantasan penyakit DBD
sangat menentukan. Oleh sebab itu maka identifikasi stakeholders baik
sebagai mitra maupun pelaku potensial merupakan langkah awal dalam
menggalang, meningkatkan dan mewujudkan kemitraan. Cara yang paling
efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah mengkombinasi cara 3M
Plus : menutup, menguras, mendaur ulang. Selain itu juga melakukan
beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida,
menggunakan kelambu pada waktu tidur, mamasang kasa, menyemprot
dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala.

1.2.Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan DBD.


a. Umur, Pengatahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan
Untuk mencapai perilaku masyarakat indonesia sehat adalah perilaku
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
terjadi resiko penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan masyarakat.
1.3.Skema :

1. Umur
2. Pengetahuan
3. Pendidikan Perilaku
4. Pekerjaan Pencegahan DBD
5. Penghasilan

Anda mungkin juga menyukai