Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT REMAJA

DENGAN MASALAH MEROKOK


DI DESA TAMBAK OSO

Fasilitator :
Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

1. Neilah Nafela (1130016085)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami haturkankehadirat Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul  “Asuhan Keperawatan Pada
Aggregate Remaja Dalam Komunitas”.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada
Ibu Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Komselaku pembimbing mata kuliah Keperawatan
Komunitas 2 dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dengan tersusunnya
makalah ini dapat menjadi sumber pemikiran yang berharga bagi mahasiswa/i umtuk
tambahan referensi pengetahuannya. Kurang lebihnya kami mohon maaf karena makhluk
Allah SWT  tidak luput dari salah khilaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 22 juni 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI...................................................................................4
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS........................................11
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan..........................................................................................................27
4.2 Saran.................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai
daerah.Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan
semakin banyak pula.Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka
mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan
memberikan pendidikan pada remaja di lingkungan sekitar.Strategi yang dapat di
jalankan adalah melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang
masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa
yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses
yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini.
Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi
problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian
masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat,
salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin
canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi
penerus bangsa khususnya pada remaja.Salah satunya dampak negative banyak
para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan
tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak
kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek,
ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus
digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan
gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di

4
masyarakat.Merokok bagi sebagian remaja merupakan perilaku proyeksi dari rasa
sakit baik psikis maupun fsik. Walaupun di sisi lain, saat pertama kali
mengkonsumsi rokok dirasakan ketidakenakkan. Hal ini sejalan dengan perkataan
Helmi yang berpendapat bahwa saat pertama kali mengkonsumsi rokok,
kebanyakan remaja mungkin mengalami gejala-gejala batuk, lidah terasa getir, dan
perut mual.Namun demikian, sebagian dari para pemula tersebut mengabaikan
pengalaman perasaan tersebut, biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya
menjadi ketergantungan.
Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan
kepuasan psikologis.Sehingga tidak jarang perokok mendapatkan kenikmatan yang
dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang sedang dialaminya.Gejala ini apat
djelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok).Artinya,
perilaku merokok meruakan perilaku menyenangkan dan dapat menghilangkan
ketidaknyamanan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini
disebabkan sifat nikotin aalah adiktif dan anti-depressan, jika dihentikan tiba-tiba
akan menimbulkan stress.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi remaja?
2. Apa definisi rokok?
3. Apa saja kandungan dalam rokok?
4. Apa saja jenis – jenis rokok?
5. Apa saja tipe – tipe perokok?
6. Bagaimana bahaya merokok?
7. Bagaimana upaya pencegahan merokok?
8. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas remaja dengan perokok?

5
1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada aggregat remaja
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi komunitas
2. Mengetahui deskripsi wilayah komunitas
3. Mengetahui besarnya komunitas
4. Mengetahui dan memahami remaja sebagai kelompok risiko
5. Mengetahui metode yang digunakan untuk pengkajian komunitas
6. Mengetahui dan memahami definisi remaja
7. Mengetahui dan memahami rokok
8. Mengetahui kandungan rokok
9. Mengetashui jenis – jenis rokok.
10. Mengetahui tipe – tipe rokok.
11. Mengetahui bahaya merokok.
12. Mengetahui upaya pencegahan merokok.
13. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas remaja dengan perokok

6
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1. Definisi Komunitas
Komunitas sebagai kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas
wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal
dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya (Deden,
2012). Keperawatan kesehatan komunitas adalah area pelayanan keperawatan
profesional yang diberikan secara holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) dan
difokuskan pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan
rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan
masalah (IPKKI, 2017).
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah mempertahankan sistem klien dalam
keadaan stabil melalui upaya prevensi primer, sekunder, dan tersier:
1. Prevensi Primer
a. Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang
sehat.
b. Bentuk tindakan keperawatan yang dapat dilakukan yakni promosi
kesehatan dan perlindungan spesifik agat terhindar dari masalah atau
penyakit.
c. Contohnya yakni memberikan imunisasi pada balita, pemberian vaksin,
serta promosi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (IPKKI,
2017).
2. Prevensi Sekunder
a. Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompk, dan masyarakat yang
berisiko mengalami masalah kesehatan.

7
b. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan yakni pelayanan atau asuhan
keperawatan mencakup identifikasi masyarakat atau kelompok yang
berisiko mengalami masalah kesehatan, melakukan penanggulangan
masalah kesehatan secara tepat dan cepat, upaya penemuan penyakit
sejak awal (skrining kesehatan), pemeriksaan kesehatan berkala, serta
melakukan rujukan terhadap masyarakat yang memerlukan
penatalaksanaan lebih lanjut (IPKKI, 2017).
3. Prevensi Tersier
a. Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada
masa pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan.
b. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan yakni upaya rehabilitasi pasca
perawatan di fasilitas tatanan pelayanan kesehatan lain untuk mencegah
ketidakmampuan, ketidakberdayaan atau kecacatan lebih lanjut.
c. Contoh tindakan: melatih rentang pergerakan sendi/range of motion
(ROM) pada klien pasca stroke, atau melakukan kegiatan pemulihan
kesehatan pasca bencana (IPKKI, 2017).
2.2 Deskripsi wilayah Komunitas
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah
di lingkungan Desa Tambak Oso Rt 07/02, Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo
pada tanggal 21 Juni sampai dengan 23 Juni 2020. Luas wilayah 3.755 m 2 dengan
batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Desa Gunung Anyar Tambak
2. Sebelah Selatan : Desa Dadapan
3. Sebelah Barat : Desa Tambak Sumur
2.3 Besarnya Komunitas
Komunitas aggregate remaja yang menjadi sasaran pengkajian adalah remaja
usia 13 sampai 19 tahun berjumlah 15 anak.

8
2.4 Remaja Sebagai Kelompok Risiko
Remaja adalah anak yang memiliki umur 13 sampai 19 tahun yang masih
duduk di sekolah dasar dari kelas 10 sampai kelas 12 dan perkembangan sesuai usianya.
Remaja merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti
bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat
berakibat potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara
optimal dari populasi. Remaja merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
a. Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
b. Aktivitas anak semakin meningkat

 Anak banyak menghabiskan


waktu di luar rumah
 Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
 Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya

9
 Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
 Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
 Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
 Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya
 Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
 Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
10
 Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
 Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya
 Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
 Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
 Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
 Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya

11
 Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuha
2.5 Model Yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas pada aggregate remaja
menggunakan pendekatan Model Community As Partner. Anak usia sekolah
digambarkan sebagai inti (core) yaitu data demografi yang meliputi pendidikan, jenis
kelamin, agama, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas dengan
delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas, terdiri atas lingkungan fisik,
pendidikan komunitas, keamanan dan keselamatan, kebijakan pemerintah terkai
dengan kesehatan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi, sistem
ekonomi, dan rekreasi.
2.6 Definisi Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja berlangsung mulai usia 13
tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia
remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa
remaja terbagi atas :

1. Masa remaja awal (10-13 tahun)


2. Masa remaja tengah (14-16 tahun)
3. Masa remaja akhir (17-19 tahun)

Ciri-ciri remaja :

a. Masa remaja sebagai periode penting.

12
Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia remaja
perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap
nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang dewasa,
bila berprilaku anak-anak ia akan diajari bertindak dewasa tetapi bila berprilaku
dewasa dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang dewasa.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada Lima perubahan yg terjadi pada remaja :

1) Pertama peningkatan emosi

2) Kedua , perubahan fisik

3) Ketiga, perubahan perilaku

4) Keempat, perubahan pandangan terhadap nilai

5) Kelima bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah

diselesaikan orang tua atau guru, kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga

tidak perlu bentuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam

menyelesaikan masalah karena berpengalaman.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Identitas remaja sebagai masa mencari identitas. Identitas diri yg dicari remaja

berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.

f. Masa remaja sebagai usia yg menimbulkan ketakutan

13
Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat

dipercaya dan cendrung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat

keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalahnya.

e. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cendrung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia

inginkan bukan sebagaimana adanya.

2.7 Definisi rokok

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya

kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai

kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan.

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk

lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

2.8 Kandungan rokok

Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia

beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu

menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan

radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),

pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun

anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas

maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun,

racun paling penting adalahTar, Nikotin dan karbon monoksida.

14
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi

penyebab kanker (karsinogen). Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan

penyakit jantung dan strok.Hampir satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil

puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung merupakan menyebab utama

kematian sementara strok adalah pembunuh yang keempat.Karbon Monoksida pula

adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu

memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada setiap

organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran

penghazaman, saluran darah, jantung, organ pembiakan, sehinggalah ke saluran

kencing dan pundi kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan

dari badan

2.9 Jenis – jenis rokok

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan

pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan

penggunaan filter pada rokok.Rokok berdasarkan bahan pembungkus :

a. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

b. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

c. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

d. Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :

1) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang

diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

15
2) Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan

cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

3) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,

cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma

tertentu.

2.10 Tipe – tipe rokok

Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih

dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.

Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun

pagi berkisar antara 6 - 30 menit.Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang

dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.Perokok ringan menghabiskan

rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.Ada 4 tipe

perilaku merokok adalah :

a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang

merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe ini :

1) Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang

sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

2) Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

3) Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada

perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa

dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu

16
beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk

memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.

b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang

menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah,

cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok

bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak

enak.

c. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah dosis

rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya

berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau

tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia

menginginkannya.

d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok

sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena

benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang

tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali

tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang

terdahulu telah benar-benar habis

2.11 Bahaya rokok

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih

jantan.Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang

17
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan

perokok.

Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000 senyawa kimia, 200

diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.Efek racunnya terhadap sang perokok

dibandingkan yang tidak merokok yaitu :

a. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan

b. 4x menderita kanker esophagus

c. 2x kanker kandung kemih

d. 2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal

jantung, serta tekanan darah tinggi :

1) Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya

beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi

tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida,

dsb.

2) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu

kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.

Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.

Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya

daripada polusi di jalanan raya yang macet.

18
3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat

candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan

memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,

sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk

membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan

rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok

sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok

yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup

pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di

tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk

merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam

ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja

merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang

lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat

dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi

sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki

persepsi yang berbeda dalam hal ini.

2.12 Upaya pencegahan rokok

19
Upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk

dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri

untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu

untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa

atau kebiasaan keluarga/orangtua. Suatu program kampanye anti merokok yang

dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak

merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan.

Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster,

film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan

merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah,

televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi :

a. Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu

mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.

b. Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai

belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.

c. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu

bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.

d. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka

pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja

oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal:

orangtua).

20
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Populasi dan Sample

Populasi pada komunitas ini adalah remaja (13 – 19 tahun) di lingkungan Desa

Tambak Oso Rt 07/02 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo sebanyak 48 anak dalam

50 KK. Sampelnya adalah seluruh 22 remaja (13 – 19 tahun) dalam 50 KK

3.1.1 Pengkajian

Pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan cara observasi dan wawancara.

Pengkajian ini dilakukan pada remaja (13 – 19 tahun) di lingkungan Desa Tambak

Oso Rt 07/02 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Di dapatkan data terdapat 48

remaja dalam 20 KK yang memiliki remaja usia 13 – 19 tahun, terdiri dari usia 13-

14 tahun sebanyak 9 KK, umur 15-17 tahun sebanyak 17 KK, dan yang berumur 19

tahun sebanyak 24 KK. Pada saat dilakukan wawancara dengan orang tua penyakit

yang sering terjadi pada remaja adalah merokok. Hasil dari observasi yang

dilakukan mendapatkan hasil bahwa diarea lingkungan remaja yang sering

ditempati adalah mayoritas merokok dan dirumah orangtuannya merokok, jadi

mereka menangapi jika merokok itu hal yang sudah biasa.

3.1.2 Metode Pengkajian

Metode pengkajian yang digunakan yaitu penyuluhan dengan door to door

mengingat sekarang sedang mangalami masa pandemi Covid-19, observasi

dilakukan ketika remaja sedang dilingkunga

21
3.1.3 Hasil pengkajian agregat remaja

Pengkajian pada aggregate anak sekolahan meliputi data inti dan subsistem:

a) Data Inti

1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


Tambak oso merupakan desa yang teletak di Kecamatan Waru
Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.Secara geografis Desa Tambak Oso
terletak pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Gunung Anyar Tambak
sebelah utara berbatasan dengan Desa Tambak Sumur sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Dadapan.
Desa Tambak Oso merupakan sebuah Desa yang terkenal dengan
makanan bandeng sapit.Namun bukan itu saja Desa Tambak oso juga
memiliki potensi sumberdaya alam yang bisa dikembangkan dengan
baik.Dahulu Desa Tambak oso terdapat lahan pertambakan yang
luas.Namun saat ini lahan persawahan sudah habis digantikan oleh
bangunan perumahan dan sekarang hanya tersisa 9 Ha.
2. Demografi
a. Berdasarkan Umur

Jumlah Remaja Berdasarkan Umur


13 - 14 th 15 - 17 th 18- 19 th

24

17

22
Di kelurahan Tambak oso Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo,
area yang kami kaji 50 KK terdiri dari umur 13 – 14 th sebanyak 9 KK,
umur 15 – 17 th sebanyak 17 KK, dan yang berumur 18 – 19 th sebanyak 24
KK.
b. Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan data diatas jumlah remaja berdasarkan jenis


kelamin di desa Tambak oso yaitu, perempuan berjumlah 17 jiwa dan
laki-laki berjumlah 33 jiwa.
c. Berdasarkan Ras dan distribusi etnis

Jumlah Remaja Berdasarkan Suku dan Ras


Jawa

100%

23
Berdasarkan data diatas jumlah remaja berdasarkan suku dan
ras di desa Tambak oso yaitu 50 jiwa (100%) bersuku jawa.

d. Berdasarkan tipe keluarga

Jumlah Remaja Berdasarkan Tipe Keluarga


35
30
30
25
20 Jumlah

15
10 13

5 7

0
Tradisional Nuclear Single Parent Extended Family

Berdasarkan data diatas jumlah remaja berdasarkan tipe


keluarga yaitu Tradisional Nuclear berjumlah 30 KK, Single parent
berjumlah 7 KK, dan Extended family berjumlah 13 KK.
e. Berdasarkan status perkawinan

Jumlah Remaja Dengan Orang Tua Terikat


Pernikahan Sah
Pernikahan sah

100%

24
Berdasarkan data diatas jumlah remaja dengan orang tua terikat
pernikahan sah yaitu 50 KK (100%), tetapi untuk remaja sendiri masih
belum ada yang terikat dengan pernikahan.
f. Berdasarkan nilai dan keyakinan

Jumlah Remaja Berdasarkan Keyakinan


Islam

100%

Berdasarkan data diatas jumlah remaja di desa Tambak oso


berdasarkan keyakinan yaitu 50 KK (100%) beragama islam.

25
b) Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik / perumahan
a. Jenis rumah

Jumlah Remaja Berdasarkan Tempat Tinggal


45
40 41
35
30
Jumnlah
25
20
15
10
5 7
0 2
Rumah Sendiri Sewa Kost-kostan

Berdasarkan data diatas jumlah remaja di desa Tambak oso


berdasarkan tempat tinggal atau jenis rumah yaitu, 41 KK rumah sendiri, 2
KK rumah sewa, dan 7 KK kost.
b. Jenis bangunan rumah

Jumlah Remaja Berdasarkan Jenis Bangunan


Rumah
permanen

100%

26
Berdasarkan data diatas jumlah remaja di desa Tambak oso
berdasarkan jenis bangunan rumah yaitu 50 KK (100%) dengan bangunan
rumah permanen.
c. Jenis lantai

Jenis lantai

Keramik

100%

Berdasarkan data diatas jenis lantain dari 50 KK (100%) lantai sudah


berkeramik.
d. Halaman Rumah

Ada

100%

Berdasarkan tabel diatas halam rumah disekitar rumah yaitu halaman


rumah ada sebanyak 50 KK (100%).

e. Kualitas Air

27
Jumlah Remaja Berdasarkan Kualitas Air
45
40
39
35
30
Jumlah
25
20
15
10
5 7
4 0
0

Berdasarkan data diatas jumlah remaja di desa Tambak oso


berdasarkan kualitas air yaitu, 7 KK dengan kualitas air berwarna, 4
KK dengan kualitas air berbau, tidak ada kualitas air yang berasa, dan
39 KK dengan kualitas air bersih.
f. Jenis udara di lingkungan
Terdapat pabrik PT. Varia usaha beton tetapi tidak menyebabkan
polusi udara dan polusi air. Dan masih banyak ruang terbuka hijau
seperti, kebun, taman, dll. Serta bisa disimpulkan bahwa udara disekitar
lingkungan desa Tambak oso bersih.

2. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial


Di dekat desa Tambak oso terdapat, satu klinik delima, beberapa bidan
praktik mandiri, praktik dokter gigi mandiri, 1 puskesmas Waru, dan dekat
RS Bunda, RSIA Pondok Candra.

3. Ekonomi

28
Jumlah Remaja Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
30

25 27

20

15

10 12

5 6
5

0
Buruh pabrik Wirausaha TNI/POLRI PNS

Dari tabel data diatas dapat disimpulkan bahwa 12 Remaja dengan


orangtua berprofesi sebagai buruh pabrik, 27 remaja dengan orangtua
wirausaha, 5 remaja dengan orangtua TNI / Polri, dan 6 remaja dengan
orangtua PNS. Bisa dikatakan perekonomian menengah ke atas.
4. Transportasi dan Keamanan
Semua KK memiliki kendaraan pribadi dan dekat dengan polsek
waru, ada kegiatan ronda atau jaga malam bergiliran dilingkungan desa
Tambak oso RT.07.
5. Politik dan Pemerintahan
Desa Tambak oso khususnya di RT.07 belum memiliki KTR
(kawasan tanpa rokok), namun di wilayah tersebut sudah memiliki
Posyandu rutinan, PKK, Karang Taruna.
6. Komunikasi
Setiap KK sudah memiliki alat komunikasi pribadi seperti
handphone, televisi, dan internet.

29
7. Pendidikan

Jumlah Remaja Berdasarkan Pendidikan


25
22

20

15
11
10
10
7

0
SMP SMA

Jenis kelamin Laki-laki Jenis kelamin Perempuan

Jumlah remaja berdasarkan pendidikan di desa Tambak oso RT.07


pada tabel diatas yaitu siswa SMP laki-laki sejumlah 11 orang dan
perempuan sejumlah 7 orang, sedangkan pada jenjang pendidikan SMA
siswa laki-laki sejumlah 22 orang dan perempuan 10 orang.

8. Rekreasi
Terdapat 1 taman bermain, dan 1 lapangan sepak bola, di wilayah
desa Tambak oso RT.07.

9. Perilaku Remaja Terhadap Rokok


a. Intensitas remaja perokok

30
Jumlah Remaja Berdasarkan Intensitas Perokok
30 28

25
22
20

15

10

0
Aktif Pasif

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa


terdapat 22 orang perokok aktif remaja laki-laki dan 28 orang perokok
pasif remaja laki-laki dan perempuan.
b. Kebiasaan masyarakat yang mempengaruhi perilaku remaja
merokok
Rata-rata orang tua remaja yang merokok juga merokok, dan
mayoritas laki-laki dewasa muda di lingkungan RT 07 Tambak oso
juga sebagai perokok aktif, maka dari itu tidak menutup kemungkinkan
para remaja yang merokok mengikuti kebiasaan yang sudah ada.
Setelah kami melakukan wawancara kepada remaja – remaja yang
merokok 20% dari mereka mengatakan ingin tau dan mencoba – coba
untuk merokok, lalu 60% lainnya mengatakan mengikuti kebiasaan di
rumah dan tidak ada larangan dari orang tua, 20% lainnya pengaruh
pergaulan teman sebaya.
Hampir seluruh remaja sudah tau apa bahaya merokok, namun
karena mereka melihat di sekitar lingkungan mereka bahwa orang –
orang yang merokok tidak memiliki keluhan kesehatan maka mereka
berfikir bahwa merokok tidak akan mempengaruhi kesehatannya. Serta

31
bagi mereka merokok dikalangan laki-laki sudah menjadi hal atau
perilaku yang wajar dan biasa.
Ketika mereka diwawanacarai apakah mereka mempunyai
keinginan untuk berhenti merokok mereka mengatakan bahwa selama
mereka tidak memiliki gangguan kesehatan akibat merokok mereka
tidak akan berhenti merokok, karna mereka mengatakan jika tidak
merokok mulut mereka terasa pahit dan seperti ada yang kurang.
3.2.3 Data Persepsi
1. Persepsi Masyarakat
Menurut masyarakat setempat khususnya para remaja kegiatatan
merokok merupakan suatu hal yang biasa dan wajar dilakukan dan
bukan sebuah masalah atau bukan suatu perilaku yang salah oleh
seorang laki-laki.
2. Persepsi Perawat
Berdasarkan data dari hasil wawancara dan observasi di temukan
suatu perilaku yang berisiko mengancam kesehatan yaitu merokok
karena kurangnya pengetahuan tentang merokok dan kondisi
lingkungan dimana belum ada KTR serta karena merokok dianggap
sebagai kebiasaan turun menurun dan suatu hal yang wajar.

32
c) Analisa Data

Kategori Data Data Problem


Data wawancara DS: Subkategori
Data Statistik Mereka mengatakan
Penyuluhan dan pembelajaran
mengetahui bahaya merokok,
Kategori
namun mereka tetap saja
Perilaku
merokok .
D.0110
DO:
Defisit kesehatan komunitas
1. Remaja perokok dengan
pada agregat remaja di Desa
intensitas ringan yaitu 15%
Tambak Oso Rt.07/02
2. Remaja dengan perokok
intensitas sedang yaitu
25%
3. Remaja dengan perokok
intensitas berat yaitu 35%
4. Remaja dengan perokok
intensitas sangat berat
yaitu 25%

Data Wawancara DS: Kategori


Perilaku
Data Observasi mereka mengatakan sudah
Subkategori
mengetahui bahaya dari
Penyuluhan dan pembelajaran
merokok, namun mereka tidak
D.0113
merubah sikap karena
Defisit pengetahuan pada
ketidaktahuan mereka efek
agregat remaja di Desa
jangka panjang yang
Tambak Oso Rt.07/02
ditimbulkan dari rokok.

DO:

33
mereka tetap merokok

b. Skoring diagnosa

Diagnosa keperawatan Pentingnya perubahan Penyelesaian Total skor


komunitas penyelesaian positif untuk untuk
masalah penyelesaian peningkatan
1: rendah di komunitas kualitas hidup
2: sedang 0: tidak ada 0: tidak ada
3: tinggi 1: rendah 1: rendah
2: sedang 2: sedang
3: tinggi 3: tinggi
Kesiapan peningkatan
3 3 3 9
koping komunitas
Kesiapan peningkatan
3 2 2 7
pengetahuan

34
c. Prioritas diagnosa

Diagnosa Skor
1. Defisit kesehatan komunitas 9
2. Defisit pengetahuan 7

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Diagnosa Kesiapan peningkatan

pengetahuan menjadi Prioritas diagnose yang akan diintervensi, kemudian di

implementasikan.

35
d) Perencanaan asuhan keperawatan komunitas

Data Diagnosis keperawatan SLKI SIKI


Kode Diagnosis
Data pendukung masalah kesehatan komunitas : Agregat remaja merokok
DS: D.0110 Defisit kesehatan L. 12109 1.12383
Mereka mengatakan mengetahui
komunitas Status kesehatan komunitas Edukasi Kesehatan
bahaya merokok, namun mereka
tetap saja merokok . Definisi Definisi
DO
Kondisi kesejahteran fisik, mengajarkan pengelolaan risiko
1. Remaja perokok dengan
intensitas ringan yaitu 15% mental dan sosial penyakit dan perilaku hidup
2. Remaja dengan perokok
komunikasi bersih serta sehat.
intensitas sedang yaitu 25%
3. Remaja dengan perokook Ekspektasi : meningkat Tindakan
intensitas berat yaitu 35%
Kriteria hasil : Observasi :
4. Remaja dengan perokok
intensitas sangat berat yaitu 1. Ketersediaan program 1. identifikasi kesiapan dan
25%
promosi kesehatan kemampuan menerima
2. Ketersediaan program informasi
proteksi kesehatan 2. identifikasi faktor-faktor yang
3. Partisipasi dalam dapat meningkatkan dan
program kesehatan menurunkan motivasi perilaku
komunitas hidup bersih dan sehat
4. Angka kebiasaan
merokok Terapeutik :

36
1. sediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
2. jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai kesepakatan
3. berikan kesempatan bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan factor risiko yang
dapat mempengaruhi
Kesehatan
2. ajarkan hidup bersih dan sehat
3. ajarkan strategi yang dapat di
gunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

DS: D.0111 Defisit L.12111 1.12366


pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi berhenti merokok
mereka mengatakan sudah
Definisi Definisi
mengetahui bahaya dari
Kecukupan informasi Memberikan informasi terkait
merokok, namun mereka tidak
kognitif yang berkaitan dampak merokok dan upaya
merubah sikap karena
dengan topic tertentu untuk berhenti merokok
ketidaktahuan mereka efek
Ekpektasi :membaik Tindakan
jangka panjang yang

37
ditimbulkan dari rokok. Kriteriahasil : Observasi :

DO: 1. perilaku sesuai anjuran 1. Identifikasi kesiapan dan

mereka tetap merokok 2. perilaku sesuai dengan kemampuan menerima


pengetahuan informasi
3. pengetahuan tentang Terapeutik :
suatu topik 1. Sediakan materi dan media
4. persepsi yang keliru edukasi
terhadap masalah 2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
3. Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan gejala fisik penarik
nikotin
2. Jelaskan gejala berhenti
merokok
3. Jelaskan aspek psikososial
yang mempengaruhi perilaku
merokok
4. Informasikan produk
pengganti nikotin

38
5. Ajarkan cara berhenti
merokok

39
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja berlangsung
mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Menurut WHO (1995), yang
dikatakan usia remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan
umur, masa remaja terbagi atas : Masa remaja awal (10-13 tahun), masa remaja
tengah (14-16 tahun), masa remaja akhir (17-19 tahun).
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Setiap batang rokok yang
dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang
membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu
menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan
radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),
pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun
anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas
maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun,
racun paling penting adalahTar, Nikotin dan karbon monoksida.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan.Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok. Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000
senyawa kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.

4.2 Saran
Bagi remaja perokok diharapkan dapat rajin membaca referensi terkait
bahaya dari merokok sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah

40
pola pikirnya menjadi lebih baik. Selain itu mengubah kebiasaan merokok
berkumpul bersama teman dengan kegiatan positif seperti olahraga dan bakti sosial.
Bagi yang tidak merokok untuk tetap menjauhi rokok dan dapat mengajak orang
sekitarnya untuk menjauhi rokok.

41
DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck. 2013. Nursing Intervension Clasification. Singapore: Elsevier.


Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018 – 2020, Edisi 11. Jakarta:EGC
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) PPNI. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan: Individu, Keluarga,
Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat.
Jakarta: UI-Press.
Moorhead. 2013. Nursing Outcomes Clasification. Singapore: Elsevier
Potter & Perry. 2005. Fundamental keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC.

42
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK

Pokok Bahasan : Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Dan Lingkungan


Topik : Merokok
Sasaran : Remaja
Tempat : Desa Tambak Oso Jl. Sarip Rt.07/02 Waru Sidoarjo
Hari/ Tanggal : Senin, 22 Juni 2020
Waktu : 30 Menit

I. Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapakan semua remaja yang mengikuti
penyuluhan dapat mengerti tentang bahaya kebiasaan merokok
II. Tujuan Instruksional Khusus:

43
Setelah dilakukan pendidikaan kesehatan selama 30 menit, para remaja Desa Tambak Oso Kecamatan Waru
Kabupaten Sidoarjo diharapkan mampu:
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
III.Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media/Alat
1. Leaflet
2. Laptop
3. Video
Proses:
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

44
1. Pembukaan a. Memberi salam pembuka dan a. Menjawab salam
5 menit perkenalan diri b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Penyampaian Memberikan leaflet dan a. Mendengarkan dan
materi menjelaskan materi tentang: menyimak dengan penuh
15 menit perhatian
1. Pengertian merokok
b. Bertanya pada penyuluh bila
2. Zat-zat yang terkandung dalam
masih ada yang belum jelas
rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari
rokok.
5. Alasan menghindarii merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. pengaruh rokok terhadap
lingkungan
3. Evaluasi dan Evaluasi : a. Menanyakan hal yang belum
penutup a. Menyimpulkan inti penyuluhan jelas

45
10 menit b. Menyampaikan secara singkat b. Aktif bersama dalam
materi penyuluhan menyimpulkan
c. Memberi kesempatan kepada c. Menjawab salam
responden untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertanyaan
Penutup :
a. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian
c. Memberikan salam penutup

Pengorganisasian :
Pembimbing : Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
Pembawa Acara :
Penyaji : Neilah Nafela
Observer :
Fasilitator :

46
EVALUASI :
EVALUASI
NO
Masalah yang
. STRUKTUR
terjadi
1. PROSES -
2. Antusiasme peserta dalam mendengarkan penyuluhan -
3. Tampilan penyaji dalam menyampaikan materi -
4. Alat dan bahan mendukung penyampaian materi -
  HASIL

1. -
2. -
3. -

47
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Merokok

Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh.
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
a. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone adrenalin dan horman non adrenalin,
yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.

48
3. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
a. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan
rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
b. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi
masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan
katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang
berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak  tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam
mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat
objek secara detail.

c. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga
elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput
terutama disekitar bibir dan mata.
d. Hilangnya pendengaran

49
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih
awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau
suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi
yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang
tidak merokok.
e. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian ) tetapi merokok mengakibatkan  meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut.
Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang
meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
f. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi
menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
g. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus
yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi
penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
h. Kerusakan paru

50
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara
pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan
terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
i. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu
factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam
zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak
merokok.
j. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok
lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun
15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau
retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang
punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan
bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
a. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
b. Jangan menghisap asap dalam-dalam
c. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
d. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
e. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.

51
5. Alasan harus menghindari rokok
a. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
b. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
c. Akan menghemat uang
d. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
b Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara bersih.
6. Cara mencegah merokok
a. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
b. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan setiap merokok
dalam satu hari.
c. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
d. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita menikmati
e. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum dengan teman,
dan sesudah makan?
f. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk merubah
kebiasaan merokok pada saat itu
g. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
h. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
i. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan masalah menarik yang
sedang terjadi
j. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

52
7. Kiat-kiat berhenti merokok
a. Tidak membeli rokok
b. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
c. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak merokok setiap kali kita
akan mulai merokok
d. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam kepalan
tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.
e. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
f. Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit yang
berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah urusan
pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan merupakan urusan pribadi.
g. Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara sekitar. Orang-orang yang
tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok  terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap
udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
h. Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang menghirup udara yang tercemar asap
rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain.
Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di
dalamnya disebut perokok pasif.
i. Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia yang
lebih tinggi  daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri.

53
j. Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama bayi dan anak-anak. Mereka
dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang
menderita penyakit kardiovaskuler.

FORMAT PENILAIAN

Prodi : S1 Keperawatan Praktika Pra Profesi

Kompetensi : Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Nama Mahasiwa: Neilah Nafela /P *)

NIM : 1130016071

Kelompok :

Tanggal : ........................................................... jam : ...........................

ASPEK PENGETAHUAN (poin : 50)


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 Kemampuan menjelaskan konsep
2 Kemampuan menentukan permasalahan keperawatan
3 Kemampuan menjelaskan alasan tindakan
4 Kemampuan memberi tanggapan/argumentasi/berdiskusi
5 Kemampuan mengambil keputusan pada kasus
Rata-rata Nilai

54
ASPEK SIKAP (poin : 50)
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 Tanggung jawab terhadap tugas
2 Kemampuan komunikasi

3 Ketelitian

4 Ketepatan waktu

5 Kemampuan merespon

Rata-rata nilai

Nilai Akhir : I + II =

Surabaya, …………………………..

Pembimbing/Dosen.

Catatan: Rusdianingseh.M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom

NPP. 1306882

55
Oleh
Neilah Nafela
1130016071

Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2019

k.
56

Anda mungkin juga menyukai