Fasilitator :
Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI...................................................................................4
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS........................................11
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan..........................................................................................................27
4.2 Saran.................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
masyarakat.Merokok bagi sebagian remaja merupakan perilaku proyeksi dari rasa
sakit baik psikis maupun fsik. Walaupun di sisi lain, saat pertama kali
mengkonsumsi rokok dirasakan ketidakenakkan. Hal ini sejalan dengan perkataan
Helmi yang berpendapat bahwa saat pertama kali mengkonsumsi rokok,
kebanyakan remaja mungkin mengalami gejala-gejala batuk, lidah terasa getir, dan
perut mual.Namun demikian, sebagian dari para pemula tersebut mengabaikan
pengalaman perasaan tersebut, biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya
menjadi ketergantungan.
Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan
kepuasan psikologis.Sehingga tidak jarang perokok mendapatkan kenikmatan yang
dapat menghilangkan ketidaknyamanan yang sedang dialaminya.Gejala ini apat
djelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok).Artinya,
perilaku merokok meruakan perilaku menyenangkan dan dapat menghilangkan
ketidaknyamanan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini
disebabkan sifat nikotin aalah adiktif dan anti-depressan, jika dihentikan tiba-tiba
akan menimbulkan stress.
5
1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada aggregat remaja
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi komunitas
2. Mengetahui deskripsi wilayah komunitas
3. Mengetahui besarnya komunitas
4. Mengetahui dan memahami remaja sebagai kelompok risiko
5. Mengetahui metode yang digunakan untuk pengkajian komunitas
6. Mengetahui dan memahami definisi remaja
7. Mengetahui dan memahami rokok
8. Mengetahui kandungan rokok
9. Mengetashui jenis – jenis rokok.
10. Mengetahui tipe – tipe rokok.
11. Mengetahui bahaya merokok.
12. Mengetahui upaya pencegahan merokok.
13. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas remaja dengan perokok
6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
7
b. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan yakni pelayanan atau asuhan
keperawatan mencakup identifikasi masyarakat atau kelompok yang
berisiko mengalami masalah kesehatan, melakukan penanggulangan
masalah kesehatan secara tepat dan cepat, upaya penemuan penyakit
sejak awal (skrining kesehatan), pemeriksaan kesehatan berkala, serta
melakukan rujukan terhadap masyarakat yang memerlukan
penatalaksanaan lebih lanjut (IPKKI, 2017).
3. Prevensi Tersier
a. Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada
masa pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan.
b. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan yakni upaya rehabilitasi pasca
perawatan di fasilitas tatanan pelayanan kesehatan lain untuk mencegah
ketidakmampuan, ketidakberdayaan atau kecacatan lebih lanjut.
c. Contoh tindakan: melatih rentang pergerakan sendi/range of motion
(ROM) pada klien pasca stroke, atau melakukan kegiatan pemulihan
kesehatan pasca bencana (IPKKI, 2017).
2.2 Deskripsi wilayah Komunitas
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah
di lingkungan Desa Tambak Oso Rt 07/02, Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo
pada tanggal 21 Juni sampai dengan 23 Juni 2020. Luas wilayah 3.755 m 2 dengan
batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Desa Gunung Anyar Tambak
2. Sebelah Selatan : Desa Dadapan
3. Sebelah Barat : Desa Tambak Sumur
2.3 Besarnya Komunitas
Komunitas aggregate remaja yang menjadi sasaran pengkajian adalah remaja
usia 13 sampai 19 tahun berjumlah 15 anak.
8
2.4 Remaja Sebagai Kelompok Risiko
Remaja adalah anak yang memiliki umur 13 sampai 19 tahun yang masih
duduk di sekolah dasar dari kelas 10 sampai kelas 12 dan perkembangan sesuai usianya.
Remaja merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti
bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat
berakibat potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara
optimal dari populasi. Remaja merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
a. Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
b. Aktivitas anak semakin meningkat
9
Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya
Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
10
Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya
Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuhan
Anak banyak menghabiskan
waktu di luar rumah
Aktivitas fisik anak semakin
meningkat
Pada usia ini anak akan
mencari jati dirinya
11
Masih membutuhkan peran
orang tua untuk membantu
memenuhi kebutuha
2.5 Model Yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas pada aggregate remaja
menggunakan pendekatan Model Community As Partner. Anak usia sekolah
digambarkan sebagai inti (core) yaitu data demografi yang meliputi pendidikan, jenis
kelamin, agama, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas dengan
delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas, terdiri atas lingkungan fisik,
pendidikan komunitas, keamanan dan keselamatan, kebijakan pemerintah terkai
dengan kesehatan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi, sistem
ekonomi, dan rekreasi.
2.6 Definisi Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja berlangsung mulai usia 13
tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia
remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa
remaja terbagi atas :
Ciri-ciri remaja :
12
Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia remaja
perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap
nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang dewasa,
bila berprilaku anak-anak ia akan diajari bertindak dewasa tetapi bila berprilaku
dewasa dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang dewasa.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
diselesaikan orang tua atau guru, kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga
Identitas remaja sebagai masa mencari identitas. Identitas diri yg dicari remaja
berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
13
Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat
dipercaya dan cendrung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat
Remaja cendrung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk
lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia
beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu
menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan
pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun
anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas
maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun,
14
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi
penyebab kanker (karsinogen). Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan
penyakit jantung dan strok.Hampir satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil
puncak dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung merupakan menyebab utama
adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu
memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada setiap
organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan, paru-paru, saluran
kencing dan pundi kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan
dari badan
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
1) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
15
2) Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
3) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih
dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.
Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun
dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.Perokok ringan menghabiskan
rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.Ada 4 tipe
a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang
merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe ini :
perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa
16
beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk
b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak
enak.
c. Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah dosis
rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau
tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali
tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan.Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
17
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok.
diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.Efek racunnya terhadap sang perokok
d. 2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal
1) Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida,
dsb.
2) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya
18
3) Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan
4) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok
yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
5) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk
merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja
merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang
6) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi
sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki
19
Upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk
untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu
untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa
dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak
Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster,
a. Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu
mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
c. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu
pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja
oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal:
orangtua).
20
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Populasi pada komunitas ini adalah remaja (13 – 19 tahun) di lingkungan Desa
Tambak Oso Rt 07/02 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo sebanyak 48 anak dalam
3.1.1 Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan pada remaja (13 – 19 tahun) di lingkungan Desa Tambak
remaja dalam 20 KK yang memiliki remaja usia 13 – 19 tahun, terdiri dari usia 13-
14 tahun sebanyak 9 KK, umur 15-17 tahun sebanyak 17 KK, dan yang berumur 19
tahun sebanyak 24 KK. Pada saat dilakukan wawancara dengan orang tua penyakit
yang sering terjadi pada remaja adalah merokok. Hasil dari observasi yang
21
3.1.3 Hasil pengkajian agregat remaja
Pengkajian pada aggregate anak sekolahan meliputi data inti dan subsistem:
a) Data Inti
24
17
22
Di kelurahan Tambak oso Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo,
area yang kami kaji 50 KK terdiri dari umur 13 – 14 th sebanyak 9 KK,
umur 15 – 17 th sebanyak 17 KK, dan yang berumur 18 – 19 th sebanyak 24
KK.
b. Berdasarkan jenis kelamin
100%
23
Berdasarkan data diatas jumlah remaja berdasarkan suku dan
ras di desa Tambak oso yaitu 50 jiwa (100%) bersuku jawa.
15
10 13
5 7
0
Tradisional Nuclear Single Parent Extended Family
100%
24
Berdasarkan data diatas jumlah remaja dengan orang tua terikat
pernikahan sah yaitu 50 KK (100%), tetapi untuk remaja sendiri masih
belum ada yang terikat dengan pernikahan.
f. Berdasarkan nilai dan keyakinan
100%
25
b) Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik / perumahan
a. Jenis rumah
100%
26
Berdasarkan data diatas jumlah remaja di desa Tambak oso
berdasarkan jenis bangunan rumah yaitu 50 KK (100%) dengan bangunan
rumah permanen.
c. Jenis lantai
Jenis lantai
Keramik
100%
Ada
100%
e. Kualitas Air
27
Jumlah Remaja Berdasarkan Kualitas Air
45
40
39
35
30
Jumlah
25
20
15
10
5 7
4 0
0
3. Ekonomi
28
Jumlah Remaja Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
30
25 27
20
15
10 12
5 6
5
0
Buruh pabrik Wirausaha TNI/POLRI PNS
29
7. Pendidikan
20
15
11
10
10
7
0
SMP SMA
8. Rekreasi
Terdapat 1 taman bermain, dan 1 lapangan sepak bola, di wilayah
desa Tambak oso RT.07.
30
Jumlah Remaja Berdasarkan Intensitas Perokok
30 28
25
22
20
15
10
0
Aktif Pasif
31
bagi mereka merokok dikalangan laki-laki sudah menjadi hal atau
perilaku yang wajar dan biasa.
Ketika mereka diwawanacarai apakah mereka mempunyai
keinginan untuk berhenti merokok mereka mengatakan bahwa selama
mereka tidak memiliki gangguan kesehatan akibat merokok mereka
tidak akan berhenti merokok, karna mereka mengatakan jika tidak
merokok mulut mereka terasa pahit dan seperti ada yang kurang.
3.2.3 Data Persepsi
1. Persepsi Masyarakat
Menurut masyarakat setempat khususnya para remaja kegiatatan
merokok merupakan suatu hal yang biasa dan wajar dilakukan dan
bukan sebuah masalah atau bukan suatu perilaku yang salah oleh
seorang laki-laki.
2. Persepsi Perawat
Berdasarkan data dari hasil wawancara dan observasi di temukan
suatu perilaku yang berisiko mengancam kesehatan yaitu merokok
karena kurangnya pengetahuan tentang merokok dan kondisi
lingkungan dimana belum ada KTR serta karena merokok dianggap
sebagai kebiasaan turun menurun dan suatu hal yang wajar.
32
c) Analisa Data
DO:
33
mereka tetap merokok
b. Skoring diagnosa
34
c. Prioritas diagnosa
Diagnosa Skor
1. Defisit kesehatan komunitas 9
2. Defisit pengetahuan 7
implementasikan.
35
d) Perencanaan asuhan keperawatan komunitas
36
1. sediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
2. jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai kesepakatan
3. berikan kesempatan bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan factor risiko yang
dapat mempengaruhi
Kesehatan
2. ajarkan hidup bersih dan sehat
3. ajarkan strategi yang dapat di
gunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
37
ditimbulkan dari rokok. Kriteriahasil : Observasi :
38
5. Ajarkan cara berhenti
merokok
39
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Awal remaja berlangsung
mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun. Menurut WHO (1995), yang
dikatakan usia remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan
umur, masa remaja terbagi atas : Masa remaja awal (10-13 tahun), masa remaja
tengah (14-16 tahun), masa remaja akhir (17-19 tahun).
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan
berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Setiap batang rokok yang
dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4 000 bahan kimia beracun yang
membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu
menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan
radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone),
pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun
anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas
maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan banyak lagi. Bagaimanapun,
racun paling penting adalahTar, Nikotin dan karbon monoksida.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan.Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
perokok yang bukan perokok. Ketika sebatang rokok terbakar terbentuklah 4.000
senyawa kimia, 200 diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker.
4.2 Saran
Bagi remaja perokok diharapkan dapat rajin membaca referensi terkait
bahaya dari merokok sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah
40
pola pikirnya menjadi lebih baik. Selain itu mengubah kebiasaan merokok
berkumpul bersama teman dengan kegiatan positif seperti olahraga dan bakti sosial.
Bagi yang tidak merokok untuk tetap menjauhi rokok dan dapat mengajak orang
sekitarnya untuk menjauhi rokok.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK
43
Setelah dilakukan pendidikaan kesehatan selama 30 menit, para remaja Desa Tambak Oso Kecamatan Waru
Kabupaten Sidoarjo diharapkan mampu:
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
III.Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media/Alat
1. Leaflet
2. Laptop
3. Video
Proses:
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
44
1. Pembukaan a. Memberi salam pembuka dan a. Menjawab salam
5 menit perkenalan diri b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Penyampaian Memberikan leaflet dan a. Mendengarkan dan
materi menjelaskan materi tentang: menyimak dengan penuh
15 menit perhatian
1. Pengertian merokok
b. Bertanya pada penyuluh bila
2. Zat-zat yang terkandung dalam
masih ada yang belum jelas
rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari
rokok.
5. Alasan menghindarii merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. pengaruh rokok terhadap
lingkungan
3. Evaluasi dan Evaluasi : a. Menanyakan hal yang belum
penutup a. Menyimpulkan inti penyuluhan jelas
45
10 menit b. Menyampaikan secara singkat b. Aktif bersama dalam
materi penyuluhan menyimpulkan
c. Memberi kesempatan kepada c. Menjawab salam
responden untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab
pertanyaan
Penutup :
a. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian
c. Memberikan salam penutup
Pengorganisasian :
Pembimbing : Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
Pembawa Acara :
Penyaji : Neilah Nafela
Observer :
Fasilitator :
46
EVALUASI :
EVALUASI
NO
Masalah yang
. STRUKTUR
terjadi
1. PROSES -
2. Antusiasme peserta dalam mendengarkan penyuluhan -
3. Tampilan penyaji dalam menyampaikan materi -
4. Alat dan bahan mendukung penyampaian materi -
HASIL
1. -
2. -
3. -
47
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh.
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
a. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone adrenalin dan horman non adrenalin,
yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
48
3. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
a. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang menyebabkan
rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
b. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang menghalangi
masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan
katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang
berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya
bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam
mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat
objek secara detail.
c. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk menjaga
elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput
terutama disekitar bibir dan mata.
d. Hilangnya pendengaran
49
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih
awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau
suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi
yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang
tidak merokok.
e. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian ) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut.
Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang
meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
f. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat gigi
menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
g. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus
yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi
penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
h. Kerusakan paru
50
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung udara
pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan
terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
i. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah salah satu
factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam
zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak
merokok.
j. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap rokok
lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun
15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau
retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang
punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan
bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
a. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
b. Jangan menghisap asap dalam-dalam
c. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
d. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
e. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.
51
5. Alasan harus menghindari rokok
a. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
b. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
c. Akan menghemat uang
d. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
b Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara bersih.
6. Cara mencegah merokok
a. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
b. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan setiap merokok
dalam satu hari.
c. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
d. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita menikmati
e. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum dengan teman,
dan sesudah makan?
f. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk merubah
kebiasaan merokok pada saat itu
g. Apabila jenuh, tanganipekerjaan yang sudah lama tertunda
h. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
i. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan masalah menarik yang
sedang terjadi
j. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.
52
7. Kiat-kiat berhenti merokok
a. Tidak membeli rokok
b. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
c. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak merokok setiap kali kita
akan mulai merokok
d. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam kepalan
tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.
e. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
f. Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit yang
berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah urusan
pribadi mereka, tetapi sebenarnya erokok bukan merupakan urusan pribadi.
g. Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara sekitar. Orang-orang yang
tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap
udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
h. Disamping perokok dikenal juga orany yang bukan perokok, tetapi yang menghirup udara yang tercemar asap
rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain.
Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut k\mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di
dalamnya disebut perokok pasif.
i. Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia yang
lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri.
53
j. Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakniperokok pasif terutama bayi dan anak-anak. Mereka
dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb rendah dan orang yang sedang
menderita penyakit kardiovaskuler.
FORMAT PENILAIAN
NIM : 1130016071
Kelompok :
54
ASPEK SIKAP (poin : 50)
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 Tanggung jawab terhadap tugas
2 Kemampuan komunikasi
3 Ketelitian
4 Ketepatan waktu
5 Kemampuan merespon
Rata-rata nilai
Nilai Akhir : I + II =
Surabaya, …………………………..
Pembimbing/Dosen.
Catatan: Rusdianingseh.M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom
NPP. 1306882
55
Oleh
Neilah Nafela
1130016071
Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2019
k.
56