PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
1
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
2
kelompok siswa di sekolah. Dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas
pelajar intervensi dibuat untuk seluruh pelajar dan lingkungan sekolah sehingga
bantuan yang lebih besar dalam identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang
usia lanjut akan berakibat semakin besarnya beban yang ditanggung oleh
dan fasislitas lainnya bagi kesejahteraan lansia. Hal ini karena pada usia lanjut
individu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual
baik fisik maupun mental. Walaupun tidak semua perubahan struktur dan
3
keterbatasan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, dan 18% diantaranya sama
85% dari kelompok umur 65 tahun atau lebih mempunyai paling tidak satu
masalah kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
khusus lansia.
4
5) Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan
D. Manfaat
lansia di komunitas.
2. Mahasiswa / Penyusun
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65
dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
diri / mengganti diri dan mempertahankan fungsi formalnya sehingga tidak dapat
6
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut
organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi usia pertengahan (middleage) adalah
kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia 60-74
tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua
aktif, terlibat, dan produktif. Hanya sedikit yang telah kehilangan kemampuan
untuk merawat diri sendiri, bingung atau merusak diri, dan tidak mampu mebuat
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Orang lanjut usia juga memiliki
kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup orang
lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan
kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang tentram
dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang dapat diajak
yang baik. Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lanjut usia agar dapat mandiri.
kebutuhan fisik atau biologis seperti pangan, sandang, papan, seks dan
7
sebagainya. (2) Kebutuhan ketentraman (safety needs) adalah kebutuhan akan rasa
keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun batiniah seperti kebutuhan akan
jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian dan sebagainya (3) Kebutuhan sosial
kesamaan hobby dan sebagainya (4) Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah
kebutuhan akan harga diri untuk diakui akan keberadaannya, dan (5) Kebutuhan
masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam kehidupan. Sejak awal
kehidupan sampai berusia lanjut setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dasar
rasa nyaman bagi dirinya sendiri, serta rasa nyaman terhadap lingkungan yang
ada. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersebut tergantung pada diri orang lanjut
terpenuhi akan timbul masalah-masalah dalam kehidupan orang lanjut usia yang
8
1. Teori Genetic Clock
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies
tertentu . Setiap spesies mempunyai di dalam nukleinya suatu jam genetik yang
telah di putar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis
dan menghentikan replikasi sel bila tidak berputar.. Jadi menurut konsep ini jika
jam ini berhenti, kita akan mati meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan
atau penyakit terminal. Konsep “ genetic clock” didukung oleh kenyatan bahwa
ini cara menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat adanya perbedaan
oleh molekul – molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
4. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut “ teori
Didalam metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga
9
Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
9. Teori stres menua akibat terjadi hilangnya sel – sel yang bisa digunakan
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel –sel tubuh
lelah terpakai.
Radikal bebas dapat dibentuk dialam bebas, tidak stabil radikal bebas (
seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel –sel tidak
dapat regenerasi.
Sel – sel yang tua dan usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang
1. Sel
10
c. Menurunnya porposi protein di otak, otot,ginjal, darah dan hati
2. Sistem pernafasan
stres.
3. Sistem Pendengaran
daya pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi dan atau
nada – nada tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata, 50%
kreatin
4. Sistem penglihatan
11
b. Kornea lebih berbentuk sferis atau bola, lensa lebih suram atau
penglihatan
kegelapan menjadi lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap
5. Sistem kardiovaskuler
menjadi kaku.
yaitu menetapkan suhu teratur, kemunduran terjadi akibat berbagai faktor yang
12
a. Temperatur tubuh menurun atau hipotermi secara fisiologis kurang
7. Sistem Respirasi
aktifitas silia
8. Sistem gastrointestinal
mengosongkan menurun
13
e. Liver : makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,
g. Atropi payudara
9. Sistem Genitourinaria
Ginjal: mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun
tahun
c. Atrofi vulva
14
c. Pitutari: pertumbuhan hormon ada terapi lebih rendah dan hanya
dan LH.
dan testosteron
menurun.
vaskularitas
g. Pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh,
kuku kaki tumbuh secara berlebihan, kuku menjadi pudar dan kurang
bercahaya.
15
c. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek.
f. Atropi serabut otot, sehingga gerak menjadi lambat, otot kram dan
tremor.
16
dan mental dan rasa menghormati diri sendiri mengabaikan
yang telah diperoleh seseorang untuk masa depan yang lebih luas dan
Mereka ”ingin membuat hidup lebih aman, lebih bermakna, atau lebih
1. Permasalah Umum
17
kesehatan bagi lanjut usia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000
lansia
2. Permasalahan Khusus
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, sosial, ekonomi dan medik. Perubahan akan
terlihat pada jaringan organ tubuh seperti: kulit menjadi kering dan keriput,
karena proses ostoporosis yang berakibat badan bungkuk, tulang keropos masanya
perut, dinding pembuluh darah menebal dan terjadi peningkatan tekanan darah,
18
otot bekerja tidak efisien, terjadi penurunan fungsi organ reproduksi terutama
ditemukan pada wanita, otak menyusut dan reaksi menjadi lambat terutama pada
Perubahan fisik pada lansia dapat diperbaiki dan dapat dihilangkan melalui
nasehat atau tindakan medik. Perubahan yang terjadi misalnya: katarak, kelainan
memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai
tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan
ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank
Penting bagi perawat untuk mengkaji sikapnya pada penuaan karena sikap
19
perawat harus menciptakan sikap positif terhadap lansia. Sikap negatif dapat
jauh lagi, sikap tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas asuhan. Klien
perawat. Klien ini sering kali memandang diri sendiri sebagai pecundang, dan
meningkatkan kemandirian dan harga diri klien yang merasa bahwa hidup tidak
lagi berharga.
Perawat harus menjelaskan sikap pribadi dan nilai tentang lansia untuk
dengan lansia sebagai anggota keluarga dapat juga mempengaruhi sikap. Karena
lansia menjadi lebih lazim dalam pelayanan kesehatan, maka penting sekali bagi
perawat untuk mengembangkan pendekatan asuhan yang positif bagi klien lansia.
a. Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :
– Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa
– Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami
b. Pendekatan psikis
20
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai
c. Pendekatan sosial
21
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
tubuh, dan situasi social. Pengkajian yang difokuskan pada pengkajian unutk
etiologi fisiologis, psikologis, dan lingkungan dari kondisi gangguan mental pada
pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu penduduk serta delapan
1. Data inti
lansia dalam wilayah, umur, pendidikan, jenis kelamin, vital stastistik, pekerjaan,
agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas
22
Suku Bangsa : Suku Jawa
pasangannya meninggal.
Nilai dan kepercayaan : Nilai dan norma para masyarakat masih mengenal nilai
kesopanan, gotong royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini dapat dilihat
beragama nasrani
2. Data subsistem
a. Lingkungan fisik
1) Kualitas udara
Keadaan udara di daerah tempat tinggal lansia beriklim sejuk atau panas,
apakah terdapat polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan warga atau
tidak.
2) Kualitas air
3) Tingkat kebisingannya
23
Jarak antar rumah satu dengan yang lainnya, apakah saling berdempetan.
b. Pendidikan
atau polisi. Apakah dari keamaan tersebut menimbulkan stress atau tidak. Sarana
kesehatan.
pengobatan) untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau
kesehatan.
f. Komunikasi
informasi dari luar misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan
kepada komunitas.
24
g. Ekonomi
h. Rekreasi
B. Analisis data
a. Diagnosa keperawatan
· Masalah (Problem)
· Penyebab (Etiologi)
fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan
lingkungan.
25
mengatakan 35%
lansia menderita
memeriksakan
kondisinya.
Do:
– Lansia menkonsumsi
harinya
banyak yang
menderita hipertensi
mengikuti posyandu
lansia yang
diselengarakan setiap
bulannya.
26
gatal pada tubuhnya.
Do:
– Tubuh terlihat
bintik-bintik merah.
Diagnosa :
posyandu lansia.
kesehatan.
b. Kriteria Penapisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dx. 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 42
Dx. 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 40
Dx.3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 39
Keterangan :
3. Besarnya resiko
5. Minat masyarakat
27
7. Sesuai program pemerintah
Skor :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
c. Rencana Tindakan
lansia yang tidak terkontrol selama 4 minggu, komunitas selama 8 minggu, komunitas
28
2. Lansia rutin setiap
bulannya menghadiri
yang diadakan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.
Jakarta : EGC.
Basford, Lynn. & Slevin, Oliver. (2006). Teori & Praktik Keperawatan
Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. Jakarta : EGC
30