Di Susun Oleh :
1. Ahmad Said (200300716)
2. Arista Nur Fathqi (200300722)
3. Juan Lumamuly (200300780)
4. Rika Septi Handayani (200300757)
5. Ruslyah Zainul AK (200300783)
6. Sayuti F Murad (200300765)
7. Sri Fuji Astuti D (200300767)
8. Tati Oktaviani (200300769)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
DiajukanOleh :
( ) ( )
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
( )
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
stase keperawatan komunitas ini dengan tepat waktu, sebagaimana laporan ini
merupakan bagian dari tanggung jawab dan tambahan penilaian. Pada kesempatan
ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang terkait
dalam penyusunan laporan ini, teruntuk koordinator profesi komunitas, preseptor
klinik, kepala dusun Dingkikan, ketua RT di dusun Dingkikan, para tokoh
masyarakat, kader, pemuda dan semua warga yang ada di dusun Dingkikan yang
telah berkenan dan memberikan kesempatan ilmunya kepada kami.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan, hal ini karena keterbatasan pengetahuan atau kekhilafan kami sebagai
manusia, Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dibutuhkan dari pembaca untuk dijadikan koreksi, agar dapat
memperbaiki penyusunan laporan makalah ini.
Semoga makalah laporan yang sudah kami susun ini, dapat bermanfaat
bagi pembaca dan menjadi tambahan masukan khususnya dalam bidang
keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Dingkikan, 2020
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang merupakan bagian intergal dan pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan
sosio dan sepiritual yang ditunjukan kepada individu atau kelompok baik sakit
(Mubarok, 2016).
menyadari bahwa ada masalah kesehatan yang sedang dialami dan sebagian
masyarakat juga ada yang tidak menyadari bahwa terdapat masalah kesehatan
yang dialami. Hidup sehat merupakan suatu hal yang seharusnya memang
penting bagi setiap manusia, mulai dari konsentrasi dalam bekerja dan
mudah serta murah, dibandingkan biaya yang harus kita keluarkan untuk
hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok
hidup sehat.
preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat
kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan
adalah sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai
– nilai keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi satu sama
secara umum yaitu: manusia yang merupakan titik sentral dari setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat atau sakit atau yang
puskesmas Sedayu 2 yang terdiri dari 6 Rukun Tetangga (RT) yang memiliki
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Bagi Puskesmas
Sebagai tambahan data unutuk meningkatkan pengembangan program
masyarakat.
c. Bagi Mahasiswa
masyarakat
3. Mampu membuat perencanaan program untuk mengatasi masalah
C. Strategi Pelaksanaan
(MMD 1)
2. Pengumpulan Data
keluarga.
3. Identifikasi Masalah
a. Masalah diidentifikasi dengan masyarakat berdasarkan data yang telah
diperoleh.
dengan masyarakat.
g. Pelaksanaan Program
ada di masyarakat.
5. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Tersebarnya undangan 2 hari sebelum MMD II dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses
disajikan.
tokoh masyarakat.
c. Evaluasi Hasil
ada di lingkungan.
TINJAUAN TEORI
secara umum yaitu manusia yang merupakan titik sentral dari setiap upaya
1. Pencegahan Primer
penyakit
2. Pencegahan Sekunder
keseriusan penyakit
3. Pencegahan Tersier
Tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan setelah
ketidakmampuannya.
malah keperawatan.
puskesmas.
kesehatan.
dengan komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta
masyarakat.
1. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi,
degenerative.
2. Keluarga
kesehatan (vulnerable group) atau resiko tinggi (high risk group) dengan
sehat
penyakit menular
kesehatan
3. Kelompok
4. Masyarakat
daerah lain
akibat lainnya
daerah transmigrasi.
E. Prinsip Keperawatan Komunitas
masyarakat.
rehabilitatif.
proses keperawatan.
di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang
sehat.
mungkin.
masyarakatnya (resosialisasi).
ditetapkan.
H. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
kelompok.
c. Kerjasama (Partnership)
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
klien dimana yang perlu mendapat pelayanan dan otonomi tinggi mandiri
2. Kerja sama dengan klien waktu panjang dan bentuk asuhan berkelanjutan
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
1. Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
periode dalam pembuluh darah arteri. Hal tersebut bisa terjadi ketika
arteri. Hipertensi akan menambah beban kerja jantung dan arteri, hal
b. Patofisiologi
(Ardiyansah, 2012).
1) Usia
2) Faktor Genetik
(2014) yaitu faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah salah
3) Aktivitas fisik
lebih keras pada setiap kontraksi. Semakin keras dan seringnya otot
jantung memompa, maka semakin besar pula tekanan yang
4) Pendidikan
5) Konsumsi Garam
1x/hari atau bahkan tidak pernah. Hal ini dapat terjadi karena
menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga hal tersebut
6) Stres/Cemas
7) Jenis Kelamin
tinggi (Anggraini,2014).
8) Pekerjaan
d. Jenis Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi dua
golongan :
b) Jenis kelamin dan usia, laki-laki yang berusia 35-50 dan wanita
d) Berat badan, 25% lebih berat diatas berat badan ideal ), hal
2) Hipertensi Sekunder
expansion.
e. Klasifikasi Hipertensi
kapiler
g. Komplikasi Hipertensi
1) Gagal Jantung
2) Gagal Ginjal
terjadilah edema.
3) Stroke
ataupun pecahnya pembuluh darah pada otak. Stroke bisa terjadi pada
4) Infark Miokardium
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Farmakologi:
a) Diuretik (Hidroklorotiazid)
Dengan terapi diuretic seseorang akan dapat mengeluarkan cairan
Cara Obat ini dapat bekerja secara langsung pada pembuluh darah
didiropiridin
d. Hindari Merokok
Merokok bukan penyebab langsung dari timbulnya hipertensi,
e. Aktivitas Fisik
lain sebagainya.
BAB III
HASIL DAN TABULASI
A. DATA HASIL PENGKAJIAN
1. Latar Belakang Pendukuhan Dingkikan
Desa
Jamon
Gunung
Polo
Dingkikan
Ngepek
Dumpuh
Cawan
Pendukuhan Dingkikan.
sarana dan prasarana. Hal ini dapat dilihat dalam hal sarana dan prasarana
seperti akses jalan , sampai saat ini Pendukuhan Dingkikan masih ada jalan di
Jenis Kelamin
49% laki-laki
51%
perempuan
total sampling.
Usia
10% 9% 10% 9%
0-5 tahun
7% 6-11 tahun
12-16 tahun
13% 17-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
13% >65 tahun
13%
16%
dengan usia 0-5 tahun sebanyak 79 orang (10%), penduduk dengan usia 6-
sebanyak 58 orang (7%), penduduk dengan usia 17-25 tahun sebanyak 110
orang (13%), penduduk dengan usia 26-35 tahun sebanyak 105 orang
No Usia Frekuensi
1. 0-5 Tahun 17
2. 6-11 Tahun 16
3. 12-25 Tahun 29
4. 26-35 Tahun 23
5. 36-45 Tahun 20
6. 46-55 Tahun 30
7. 56-65 Tahun 18
8. >65 Tahun 8
Jumlah 161
USIA
5%
11%
11%
0-5 Tahun
10% 6-11 Tahun
12-25 Tahun
26-35 Tahun
36-45 Tahun
19% 46-55 Tahun
56-65 Tahun
18%
>65 Tahun
12%
14%
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Dingkikan Tahun
2020
Kelamin (n=161)
Perempuan; 80
Laki-laki; 81 Laki-laki
Perempuan
Tahun 2020
tidak/belum sekolah.
Gambar 3.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Dusun Dingkikan Tahun 2020 (n=818)
Tingkat Pendidikan
25%
SD
36%
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Tidak/Belum Sekolah
20%
1%
18%
17%
34% SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
15%
Tidak/Belum TamatSekolah
2%
31%
tamat sekolah.
Pekerjaan
15%
Belum/tidak bekerja
28%
Butuh tani/perkebunan
Karyawan Swasta
10% Ibu Rumah Tangga
PNS
1% Petani/Pekebun
1% Wiraswasta
8% Lain-lain
11%
27%
wiraswasta.
No Pekerjaan Frekuensi
1. Belum/tidak bekerja 38
2. Butuh tani/perkebunan 22
3. Karyawan Swasta 17
4. Ibu Rumah Tangga 12
5. PNS 1
6. Petani/Pekebun 1
7. Wiraswasta 15
8. Lain-lain 8
Jumlah 114
Pekerjaan
7%
Belum/tidak bekerja
13%
33% Butuh tani/perkebunan
1% Karyawan Swasta
1%
Ibu Rumah Tangga
11%
PNS
Petani/Pekebun
15% Wiraswasta
19%
Lain-lain
Berdasarkan Gambar 3.9 dapat dilihat bahwa sebanyak 38
wiraswasta.
Tekanan Darah
600 Hipertensi; 554
500
400
200
100
Hipotensi; 8
0
Hipotensi Normal Hipertensi
Berdasarkan Gambar 3.10 Distribusi Responden berdasarkan
Tekanan Darah
4%
Hipotensi
Normal
Hipertensi
50%
46%
a. Perumahan
1) Gambar 3.12 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan
Rumah Di Dusun Dingkikan Tahun 2020 (n=51)
sewa
menumpang
milik sendiri
88%
Tipe Rumah
22%
Permanen
Semi permanen
78%
Berdasarkan Gambar 3.13 Distribusi Responden tipe rumah di
Dusun Dingkikan RT 07 dapat di lihat bahwa sebanyak 40 (78%)
permanen, sebanyak 11(22%) semi permanen.
Lantai
31%
keramik
tanah
semen
57%
12%
ya
tidak
97%
Berdasarkan Gambar 3.15 Distribusi Responden ada tidaknya
jendela di ruangan di Dusun Dingkikan dapat di lihat bahwa sebanyak 49
(97 %) Ada dan sebanyak 2 (3%) Tidak ada.
terang
remang-remang
gelap
92%
Pemanfaatan Pekarangan
21%
kebun
kolam
kandang
79%
Berdasarkan Gambar 3.17 Distribusi Responden pemanfaatan
pekarangan di Dusun Dingkikan dapat di lihat bahwa sebanyak 21 (21%)
kebun, sebanyak 0 (0%) kolam dan sebanyak 30 (79%) kandang.
Kepemilikan Toga
Ada
31%
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
69%
Berdasarkan Gambar 3.18 distribusi kepemilikan tanaman TOGA
Pemanfaatan TOGA
ya
30%
ya
tidak
tidak
70%
PAM
Sumur
Air Mineral
Sumur
100%
PAM
Sumur
sungai
100%
< 10 M
> 10 M
78%
Keluarga (78%).
BAK
Gentong
Ember
76%
Berdasarkan Gambar 3.23 distribusi dengan Tempat penampungan
Terbuka
Tertutup
82%
Berwarna
Berbau
Bersih
96%
Ya
Tidak
90%
c. Pembuangan Sampah
1) Gambar 3.28 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pembuangan Sampah di
Pembuangan Sampah
Ditimbun
10%
Sungai
Ditimbun
Dibakar
Sembarang tempat
Dibakar
90%
Keluarga (10%)
Ada
Tidak ada
88%
Berdasarkan Gambar 3.29 distribusi penampungan sampah
(12%).
91%
d. Pembuangan Limbah
98%
100%
4% 2%
94%
100%
Keluarga (0%).
e. Kandang Ternak
24%
76%
Letak Kandang
Dalam Rumah Luar Rumah
100%
Kondisi Kandang
Terawat Tidak terawat
100%
Jarak Kandang
Dekat < 5 m Jauh > 5 m
23%
77%
6. Data Ekonomi
< Rp 1 juta
Rp 1 juta
> Rp 1 juta
85%
Kepemilikan JKN
YA
43%
TIDAK
57%
Kepala Keluarga.
3) Gambar 3.43 Distribusi Jenis Jaminan Kesehatan di Dusun Dingkikan
5% 14%
NON PBI 23 (14%), NON BPJS Sebanyak 8 (5%) dan tidak memiliki
16%
Koran Majalah
ya
tidak
100%
(100%).
Bahasa Indonesia
Bahasa Dearah
100%
Keluarga (100%).
8. Pendidikan
1) Gambar 3.47 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga yang sedang
mengikuti pendidikan formal di RT 07 Dusun Dingkikan Tahun 2020
(n=281)
Ya
Tidak
97%
bersekolah sebanyak 162 (97%) Kepala Keluarga dan sebagian kecil tidak
SD
SMP
SMA
SMK
Paud
TK
33%
Berdasarkan Gambar 3.48 distribusi fasilitas pendidikan yang ada
ada
Tidak ada
96%
a. Keamanan
Ya
tidak
100%
(100%).
ya
tidak
100%
(100%).
Aman
Tidak Aman
100%
(100%).
b. Transportasi
Jenis Transportasi
Bus
Andong
Angkutan Umum
Kendaraan Sendiri
Becak
100%
(100%).
Jalan kaki
Naik mobil
Naik sepeda
Naik andong
Naik sepeda motor
Angkatan Umum
90%
motor sebanyak 46 Kepala Keluarga (90%) dan sebagian kecil naik mobil
Ada
Tidak Ada
93%
Kepala Keluarga.
Hipertensi
Ispa
47%
TBC
14% Typhoid
Diare
DBD
Rheumatik
8%
8% Kulit
Asma
2%
Kepala Keluarga.
43%
Ada
Tidak ada
57%
Berdasarkan Gambar 3.57 resiko tinggi dalam keluarga di Dusun
Ya
Tidak
96%
Baik
Tidak baik
Berdasarkan Gambar 3.59 distribusi tanggapan keluarga tentang
31%
Tidak
Ya, secara individu
Ya, secara kelompok
69%
Keluarga.
Ada
Tidak ada
93%
Berdasarkan Gambar 3.61distribusi anggota keluarga yang menjadi
kader di Dusun Dingkikan sebagian besar tidak ada sebanyak 271 (93%)
Kegiatan kader
Ya
Tidak
100%
Berdasarkan Gambar 3.63 distribusi kadder aktif dalam kegiatan di
Ada
Tidak ada
100%
12. Rekreasi
47%
Taman
47%
33%
ADA
TIDAK
67%
YA
TIDAK
48%
52%
JENIS KONTRASEPSI
IUD KONDOM SUNTIK PIL SUSUK VASEKTOMI TUBEKTOMI
24% 24%
52%
Petugas Kesehatan
orang lain
media elektronik
media massa
100%
Keluarga (100%).
90%
60%
Riwayat Kehamilan
ke 1 ke 2 ke 3 >3
20%
40%
40%
Dingkikan sebagian besar ke-2 dan ke-1 sebanyak 2 (40%) dan sebagian
100%
40%
60%
Sarana Pemeriksaan
Puskesmas BPM Lain-lain
100%
Imunisasi TT
Ya Tidak
100%
100%
75%
dirasakan oleh ibu hamil di Dusun Dingkikan sebagian besar mual muntah
sebanyak 3 (75%).
31%
69%
17%
YA
TIDAK
83%
Jenis informasi
perawatan payudara teknik menyusui manfaat ASI
33% 33%
33%
100%
YA
22%
TIDAK
78%
ada
32%
ada
Tidak
Tidak
68%
ya
Tidak
ya
100%
Imunisasi
Ya
Tidak
100%
Berdasarkan Gambar 3.86 Distribusi balita imunisasi balita
Jenis imunisasi
14%
34% Polio
BCG
14%
DPT
Hepatitis
Campak
12%
27%
(12%).
17. Anak dan Remaja
100%
Tidak ada ya
100%
Melakukan pengobatan
Sudah Belum
100%
100%
sebanyak 51 (100%).
31%
39%
20%
10%
Berdasarkan Gambar 3.92 Distribusi pengunaan waktu luang
Ya Tidak
28%
72%
24%
40%
36%
100%
100%
ya
35%
tidak
65%
ya tidak
ya tidak
36%
64%
33% ya tidak
67%
Keluarga (33%).
11% Asma
17%
Dm
6%
Osteoporosis
6% Liver
TBC
Rheumatik
17%
56%
28%
Berdasarkan Gambar 3.101 distribusi upaya lansia yang telah
18%
Berkebun/pekerjaan rumah
jalan-jalan
47% senam
35%
Didalam rumah
44% Diluar rumah
56%
Berdasarkan Gambar 3.103 distribusi kebiasaan merokok lansia
N DIAGNOSA
DATA OBYEKTIF DATA SUBYEKTIF
O KEPERAWATAN
1. 1. Jumlah respon dengan Hipertensi sebanyak 57 Orang 1. Warga mengatakan kadang Ketidakefektifan
(50%), Normal sebanyak 53 orang (46%) dan Hipotensi 5 merasa pusing, leher kaku pemeliharaan kesehatan
orang (4%) dan pandangan berkunang- (00099)
2. Jumlah Lansia yang memiliki keluhan Rheumatik kunang
sebanyak 3 orang (17%) 2. Warga mengatakan kurang
istirahat karena kesibukan
3. Warga megatakan
memeriksakan kesehatan
jika dirasa sudah parah
2. 1. Jumlah penduduk usia >65 tahun sebanyak 18 orang 1. Lansia mengatakan ada Kesiapan meningkatkan
(5,7%). keinginan untui mengikuti menejemen kesehatan
2. Jumlah responden yang mengikuti posyandu lansia posyandu lansia keluarga (00162)
sebanyak sebanyak 12 Kepala Keluarga (67%), sedangkan 2. Lansia mengatakan dalam
usia lanjut yang tidak mengikuti posyandu sebanyak 6 pemenuhan aktivitasnya
Kepala Keluarga (33%). terkadang membutuhkan
bantuan orang lain.
3. Lansia mengatakan ingin
tahu terkait kesehatan
dirinya dengan cara mencari
informasi pada kader dan
mengikuti posyandu
maupun bertanya terkait
kesehatan dengan orang
yang dianggapnya lebih
paham terkait kesehatan
104
N DIAGNOSA
DATA OBYEKTIF DATA SUBYEKTIF
O KEPERAWATAN
3. 1. Dari 51 Kepala Keluarga di Dusun Dingkikan RT 7 1.Warga mengatakan sulit Perilaku kesehatan
Distribusi kebiasaan anak atau remaja sebagian besar untuk menghilangkan cenderung beresiko
merokok sebanyak 18 (100%) dengan kebiasaan merokok kebiasaan merokok (00188)
diluar rumah sebanyak 18(100%). 2. masyarakat mengatakan
2. Jumlah Kepala Keluarga yang memiliki usia lanjut bahwa sebagian besar di dalam
sebanyak 12 Kepala Keluarga (68%). Dengan kebiasaan rumahnya terutama jenis
merokok sebanyak 18 lansia kelamin laki laki memiliki
3. Berdasarkan hasil observasi ruangan rumah masyarakat kebiasaan merokok
tampak terdapat asbak dan punting rokok.
105
Penapisan Skor Masalah
106
No. Kriteria Jumlah Keterangan
Diagnosa Keperawatan
A B C D E F G H I J K L
3 Perilaku kesehatan 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 21
cenderung beresiko (00188)
Keterangan pembobotan:
0 : Paling rendah
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3. :Cukup
4: Tinggi
5 : Sangat tinggi
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan keluarga (00146)
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (00188)
107
Planing Of Action
Diagnosa Rencana Waktu dan Penanggung
No Target Sasaran Implementasi Indikator Kriteria Hasil
Keperawatan Kegiatan Tempat Jawab
1.Penyuluhan Masyarakat Masyarakat 1.Melakukan Setelah 1. Masyarakat 1.Setiap adanya Arista Nur
1 Ketidakefektif Tentang mengerti Dusun penyuluhan dilakukan mampu kegiatan Fathqi
. an Hipertensi tentang Dingkikan tentang pemberian mencegah pertemuan
pemeliharaan dengan penyebab Hipertensi penyuluhan terjadinya masyarakat,
kesehatan AKRABI hipertensi 2. melakukan tentang hipertensi pertemuan
(00099) TENSI dan cara penyuluhan hipertensi (posttest) pengajian,
2.Penyuluhan penanganan penyakit jantung diharapkan 2. Masyarakat perkumpulan RT,
penyakit tentang coroner yang masyarakat mampu DLL
jantung hipetensi merukapan mampu mengetahui
coroner komplikasi dari mengetahui komplikasi
sebagai hipertensi tentang hipertensi
komplikasi 3.melakukan penyebab seperti
dari cek tekanan hipertensi dan penyakit
hipertensi darah (tensi) mengetahui jantung
3. Cek tekanan gratis cara koroner
darah (tensi) 4. melakukan penanganan 3. Masyarakat
gratis SEGO Penyuluhan tentang mampu
CEKER terkait tanaman hipertensi mendeteksi
4.Penyuluhan obat anti dini hipertensi
tentang hipertensi 4. Masyarakat
khasiat 5. Memberikan mampu
tumbuhan Tanaman toga mengerti cara
toga, yang dan jus tanaman penanganan
mampu toga anti tentang
menurunkan hipertensi hipertensi
tekanan (seledri) (posttest)
darah, 5. Lansia dapat
seperti daun mengetahui
seledri, tanaman obat
bawang untuk
putih, daun hipertensi dan
108
salam dan pengolahannya
mentimun.
109
3. Perilaku 1.berikan Masyarakat Warga 1.Memberikan Masyarakat Masyarakat 1.balai Sayuti F Murad
kesehatan penyuluhan Dusun (khususnya penyuluhan mampu mampu pedukuhan
cenderung tentang bahaya Dingkikan pemuda/pem tentang bahaya memahami memahami dusun
beresiko merokok mampu udi) dusun merokok bahaya bahaya dari rokok dingkikan
2. Pemasangan memahami Dingkikan 2. Memasang merokok dan bahaya 2. tempat-
(00188)
stiker/Poster pentingnya stiker/poster merorok di tempat tempat umum
kawasan bebas tidak kawasan bebas umum
asap rokok merokok di asap rokok
tempat
umum
110
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan setelah pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa I
(MMD I) yang dimulai pada tanggal 29 November 2020 sampai dengan 12 Desember
2020 dengan cara door to door atau dari rumah ke rumah yang dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara dan observasi. Pengkajian dilakukan sesuai dengan
konsep teori Keperawatan Komunitas. Hasil pengkajian kemudian dilakukan tabulasi data
atau pengolahan data yang selanjutnya akan dipersentasikan pada Musyawarah
Masyarakat Desa II (MMD II).
111
Desa II (MMD II) mahasiswa K3M melakukan kegiatan konsul terlebih dahulu dengan
pembimbing akademik Universitas Alma Ata dan pembimbing Puskesmas Sedayu II.
MMD II dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2020 di Balai Pedukuhan Dusun
Dingkikan. Didalam MMD II terdapat proses keperawatan, yaitu sebagai berikut:
a. Penentuan diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditentukan setelah dilakukannya pengkajian untuk
mendapatkan hasil sesuai dengan konsep teori Keperawatan Komunitas.
b. Prioritas masalah
Prioritas masalah ditentukan setelah ditemukan diagnosa keperawatan yang sesuai
dengan konsep teori Keperawatan Komunitas.
c. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawataan meliputi penentuan pemecahan masalah, dimana hal
tersebut ditentukan Bersama-sama masyarakat sesuai dengan konsep teori
masyarakat.
112
E. Implementasi dan Evaluasi
No Diagnosa Waktu dan Sasaran Implementasi Evaluasi
Keperawatan
114
d) Masyarakat yang hadir dapat
memahami dan mengaplikasikan sendiri
cara pengolahan dan penggunaan tanam
toga.
Minggu, 17 Desember 3) melakukan penyuluhan 1. Evaluasi Struktur
penyakit jantung
2020 tempat di Balai a. Tersedianya materi tentang Pendidikan
coroner yang
Pedukuhan Dingkikan merupakapan Kesehatan yang akan dilaksanakan.
komplikasi dari
b. Permohonan izin pelaksanaan
hipertensi dan
pembagian Leaflet Pendidikan Kesehatan diberikan
sebelum pelaksanaan.
c. Penyuluhan dilakukan saat posyandu
lansia
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat kooperatif dalam mengikuti
penyuluhan Kesehatan
b) Masyarakat mengetahui komplikasi dari
penyakit hipertensi (jantung coroner)
c) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
e) Masyarakat dusun Dingkikan
menyetujui program mahasiswa.
115
f) Masyarakat yang hadir dapat
memahami dan mengaplikasikan sendiri
cara pencegahan jantung koroner
Selasa, 12 Desember 4) Melakukan cek 1. Evaluasi Struktur
tekanan darah (tensi)
2020 tempat di a. Tersedianya spygnomanometer untuk
gratis
Mushola RT 09 mengecek tekanan darah yang akan
Dingkikan dilakukan
b. Permohonan izin pelaksanaan cek
tekanan darah gratis diberikan sebelum
pelaksanaan sholawatan dan pendidikan
kesehatan terkait hipertensi
c. Pemeriksaan dilakukan sebelum
pelaksanaan sholawatan dan pendidikan
kesehatan terkait hipertensi
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat kooperatif dalam mengikuti
cek tekanan darah gratis
b) Masyarakat mengetahui tekanan darah
nya
c) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
2. Evaluasi hasil
116
g) Masyarakat dusun Dingkikan
menyetujui program mahasiswa.
h) Masyarakat mengetahui hasil dari tensi
gratis
Jumat, 25 Desember 5) Memberikan Tanaman 1. Evaluasi Struktur
2020 tempat di rumah toga anti hipertensi a. Tersedianya tanaman toga anti
ketua RT 07 Dingkikan (seledri) hipertensi (seledri)
b. Permohonan izin pelaksanaan
pemberian tanaman toga sebelum
pelaksanaan
c. Pemberian tanaman toga (seledri)
dilakukan sebelum pelaksanaan MMD 2
dan dilakukan secara simbolis kepada
ketua RT 07
3. Evaluasi proses
a) Ketua RT 07 Dingkikan menerimanya
tanaman toga (seledri) sebagai tanaman
anti hipertensi
b) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
2. Evaluasi hasil
a) Masyarakat dusun Dingkikan
117
menyetujui program mahasiswa.
b) Tanaman toga (seledri) telah diberikan
kepada masyarakat
2 Kesiapan Senin 14 Desember 1. Evaluasi Struktur
1) Mengadakan
meningkatkan 2020 Di Lapangan a. Tersedianya perlengkapan untuk
kegiatan senam
menejemen Badminton RT 10 kegiatan senam
lansia
kesehatan (00162) b. Permohonan izin pelaksanaan senam
sebelum pelaksanaan
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat melakukan kegiatan senam
lansia
b) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
2. Evaluasi hasil
a) Masyarakat dusun Dingkikan
menyetujui program mahasiswa.
b) Masyarakat mampu melaksanakan
senam lansia
Kamis 24 Desember 2) Melakukan senam 1. Evaluasi Struktur
2020 tempat di halaman lansia dengan a) Tersedianya materi tentang AKRABI
rumah warga RT 10 AKRABI TENSI TENSI untuk peserta senam
(makan buah b) Permohonan izin pelaksanaan
Bersama dan senam Pendidikan Kesehatan
118
akrabi tensi) 2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat memahami mafaat
AKRABI TENSI.
b) Masyarakat mampu melaksanakan
senam Hipertensi dan mengaplikasikan
dengan mandiri
3. Evaluasi Hasil
a) Masyarakat kooperatif dalam
penyuluhan AKRABI TENSI.
b) Masyarakat mengaplikasikan senam
mandiri
Kamis 24 Desember 3) Menjalnakan 1. Evaluasi Struktur
2020 tempat Door to program SEGO a) Permohonan ijin penyelenggaraan
Door ke rumah CEKER SEGO CEKER dan GERMAS
masyarakat (Sekeluargo Cek b) Tersedianya pengajaran Tindakan
Kesehatan rutin) SEGO CEKER dan GERMAS
Dan pengajaran c) Pengaturan waktu untuk dilakukan
penggunaan tensi SEGO CEKER dan GERMAS
2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat kooperatif dalam mengikuti
penyuluhan Kesehatan
b) Pendokumentasian dilakukan selama
119
kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a) peserta mengikuti kegiatan penyuluhan
b) peserta sangat antusisa dalam mengikuti
kegiatan ppenyuluhan
3 Perilaku kesehatan 4 Januari 2021 tempat 1.Memberikan penyuluhan 1. Evaluasi Struktur
cenderung beresiko tentang bahaya merokok
di Balai Pedukuhan a. Tersedianya materi tentang Pendidikan
(00188)
Dingkikan Kesehatan yang akan dilaksanakan.
b. Permohonan izin pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan diberikan
sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat kooperatif dalam mengikuti
penyuluhan Kesehatan
b) Masyarakat mengetahui cara bahaya
merokok
c) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
a) Masyarakat dusun Dingkikan
menyetujui program mahasiswa.
b) Masyarakat yang hadir dapat
120
memahami dan mengaplikasikan sendiri
cara penanganan dan pencegahan
penyakit akibat merokok.
Jumat, 25 Desember 2. Memasang stiker/poster 1. Evaluasi Struktur
kawasan bebas asap rokok
2020 a. Tersedianya stiker tentang Pendidikan
Di Balai Pedukuhan Kesehatan yang akan dilaksanakan.
Dingkikan b. Permohonan izin pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan diberikan
sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi proses
d) Terpasangnya stiker Kawasan bebas
asap rokok
e) Pendokumentasian dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
c) Masyarakat dusun Dingkikan
menyetujui program mahasiswa.
d) Masyarakat mampu mengetahui dan
mengaplikasikan sendiri penanganan
dan pencegahan penyakit akibat
merokok.
121
122
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa ada beberapa masalah
Kesehatan yang terjadi di Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul
Yogyakarta, yaitu ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan di RT 07 Dusun
Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul, Kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan di RT 07 Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul, Perilaku
kesehatan cenderung beresiko di RT 07 Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul.
2. Berdasarkan beberapa masalah Kesehatan di Dusun Dingkikan ditemukan yang
menjadi prioritas masalah adalah ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan di
Wilayah Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul.
3. Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
penyuluhan tentang hipertensi, lakukan SEGO CEKER dengan pengukuran
Tekanan Darah dan mengajarkan menggunakan tensi kepada keluarga,
mengajarkan senam Hipertensi dengan AKRABI TENSI pada masyarakat,
penyuluhan tentang bahaya merokok dilingkungan keluarga dan pencegahannya,
penyuluhan cuci tangan pakai sabun,senam aerobic Bersama ibu-ibu di Dusun
Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul.
4. Kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat dilingkungan
Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul, hal ini dapat dilihat dari partisipasi
warga terhadap kegiatan yang dilakukan mahasiswa praktik.
5. Dari pelaksanaan Program Kerja KomunitasProfesi Ners universitas Alma Ata
Yogyakarta di Wilayah Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul secara umum
berjalan dengan baik sesuai dengan prioritas masalah.
2. SARAN
1. Puskesmas Sedayu II
123
a) Puskesmas perlu mengontrol tentang pengetahuan mengenai Kesehatan,
penyakit keluarga yang sakit serta menangani Kesehatan lingkungan Dusun
Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul
b) Puskesmas perlu mengontrol tentang pola hidup sehat masyarakat Dusun
Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul
c) Diharapkan puskesmas dapat mengevaluasi program yang berpengaruh
terhadap tingkat Kesehatan masyarakat Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu
Bantul
d) Diharapkan pihak puskesmas dapat melanjutkan program SEGO CEKER yang
sudah berjalan
e) Diharapkan puskesmas dapat melakukan follow up secara
rutinterhadapkeluarga binaan
f) Diharapkan puskesmas dapat melakukan pembinaan kepada warga untuk
mengenal masalah kesehatan lebih dini
2. Masyarakat Dusun Dingkikan Argodadi Sedayu Bantul
a) Masyarakat hendaknya lebih tanggap terhadap status kesehatan keluar
b) Masyarakat mampu mengaplikasikan program yang sudah berjalan serta ilmu
yang sudah didapat
c) Masyarakat dapat melanjutkan program SEGO CEKER yang sudah berjalan
serta menambah cakupan masyarakat yang sudah mengikuti program tersebut
3. Mahasiswa Co-Ners Alma Ata 2020
Mahasiswa dapat menjadikan hasil praktik komunitas di Dusun Dingkikan
Argodadi Sedayu Bantul ini untuk menambah pengalaman dan skils untuk
melanjutkan ke tahap selanjutnya yang lebih tinggi.
124
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI
Diusun Oleh:
1. Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang
Hipertensi
2. Tujuan khusus :
1. Peserta dapat mengetahui pengertian penyakit Hipertensi
2. Peserta dapat mengetahui penyebab penyakit Hipertensi
3. Peserta dapat mengetahui Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Peserta dapat mengetahui Komplikasi Hipertensi
5. Peserta dapat mengetahui Penatalaksanaan Hipertensi
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Poster
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Pengorganisasian Peran
G. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Sabtu, 12 Desember 2020
2. Waktu : 19.30 WIB
3. Tempat : Mushola RT 09
4. Jumlah peserta : 30 orang
5. Respon terhadap penyuluhan :
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang lebih dari
140/90 pada 2x pemeriksaan yang berbeda di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Penyebab Hipertensi
a. Penyebab yg tidak dapat dirubah Umur, jenis kelamin, ras / etnik, dan faktor
keturunan
b. Penyebab yg dapat dirubah
Kegemukan, konsumsi garam berlebihan, pola makan yg tidak sehat, kebiasaan
merokok, konsumsi minuman beralkohol, kurang aktifitas atau jarang berolah raga,
dan kebiasaan minum kopi
3. Manifestasi Klinis Klinis
4. Penatalaksanaan Hipertensi
A. Penatalaksanaan tanpa obat
a. Diet rendah garam atau mengurangi makanan asin; sehari setara 1 sendok teh
b. Perubahan pola makan; kurangi makanan berlemak, gorengan, sering makan buah
dan sayuran, sebaiknya makanan direbus atau dipanggang, jika ingin makan
daging dianjurkan daging unggas atau ayam dan hindari daging merah spt daging
sapi
c. Penurunan berat badan bagi yang mengalami kegemukan dan menjaga berat
badan ideal
d. Olah raga teratur
e. Berhenti merokok
b. Bawang putih
Cara Pembuatan :
1. Rebus bawang putih dapat direbus kurang lebih 5 menit saja untuk kemudian
dimakan bersama nasi atau dikunyah langsung
2. Kukus Bawang putih yang telah dikupas kulitnya dapat dikukus lalu
dikonsumsi langsung 2 kali sehari masing masing 1 siung
3. Makan langsung menyantap langsung bawang putih mentah tanpa proses
perebusan atau pengukusan terlebih dahulu dapat dipilih menjadi salah satu
cara mengolah bawang putih untuk darah tinggi. Gunakan bawang putih
secara bijak (tidak lebih dari 1 siung ukuran sedang dalam satu hari)
c. Seledri
Cara Pembuatan :
1. Jus
Mengonsumsi daun seledri dalam bentuk jus. Untuk menurunkan tekanan
darah rutinlah mengonsumsi segelas jus daun seledri setiap hari.
2. Rebus
Rebuslah 4 tangkai seledri potong kecilkecil dengan 2 gelas air lalu diamkan
dan minum air rebusan
Referensi
1. Triyanto, E. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yokyakarta: Graha Ilmu.
2. Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit
dalam Jilid ii, edisi v. Jakarta: Interna Publishing;2009
3. Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yokyakarta: Nuha Medika.
4. Abdul, R. (2017). Obat Herbal Alami hipertensi. Diakses dari laman web tanggal 30
Mei 2018 dari : https://acemaxshebat.wordpress.com/tag/jurnal-obat-herbal-
hipertensi-pdf/
JANTUNG KORONER
Diusun Oleh:
1. Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan msyarakat dapat mengetahui tentang
penyakit jantung korener
2. Tujuan khusus :
1. Peserta dapat mengetahui pengertian penyakit jantung korener
2. Peserta dapat mengetahui penyebab penyakit jantung korener
3. Peserta dapat mengetahui Tanda dan Gejala jantung korener
4. Peserta dapat mengetahui faktor resiko penyakit jantung koroner
5. Peserta dapat mengetahui Penatalaksanaan jantung korener
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Poster
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Pengorganisasian Peran
G. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020
2. Waktu : 09.00- selesai WIB
3. Tempat : Balai Pedukuhan Dingkikan
4. Jumlah peserta :
5. Respon terhadap penyuluhan : masyarakat antusias
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Jantung Koroner
4. Faktor Resiko
Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Keturunan
Faktor resiko yang dapat diubah
a. Merokok
b. Hipertensi
c. Diabetes Melitus
d. Kurang Aktivitas Fisik
e. Berat Badan Lebih Dan Obesitas
f. Diet Yang Tidak Sehat
g. Konsumsi Alkohol Berlebih
h. Stres
Referensi
1. Anwar, B. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner. www.library.usu.ac.id
2. Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1. Jakarta
: EGC, 2009.
3. Hendriantika, H. (2012), Penelitian Tentang Studi Komparatif Aktivitas Fisik dengan
Faktor Resiko Terjadinya Penyakit jantung Koroner.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CACINGAN
Diusun Oleh:
1. Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat mengetahui tentang
Cacingan
2. Tujuan khusus :
1. Peserta dapat mengetahui pengertian penyakit Cacingan
2. Peserta dapat mengetahui penyebab penyakit Cacingan
3. Peserta dapat mengetahui Tanda dan Gejala Cacingan
4. Peserta dapat mengetahui Penatalaksanaan Cacingan
5. Peserta dapat mengetahui Pencegahan Cacingan
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Pengorganisasian Peran
G. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Sabtu, 19 Desember 2020
2. Waktu : 09:00 WIB
3. Tempat : Balai Pedukuhan Dingkikan
4. Jumlah peserta : 45 orang
5. Respon terhadap penyuluhan :
Lampiran
MATERI
1. Pengertian Cacingan
Cacingan atau biasa disebut kecacingan merupakan penyakit endemic dan kronik
diakibatkan oleh cacing parasite dengan prevalensi tinggi, tidak mematikan, tetapi
mengerogoti kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunnya kondisi gizi dan
kesehatan masyarakat.
2. Penyebab Cacingan
a. Kebersihan lingkungan
b. Kebiasaan yang buruk
c. Makanan yang tercemar larva cacing
d. Tanah yang mengandung larva cacing
a. Muntah
b. Usus tersumbat
c. Perut buncit
d. Saluran empedu tersumbat
e. Diare
f. Pucat
4. Penatalaksanaan Cacingan
1) Mebendazol : mengobati cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang dan cacing
cambuk. Obat ini tidak dapat digunakan oleh ibu hamil dan anak usia dibawah 2
tahun.
2) Piperazin : untuk mengatasi infeksi cacik kremi dan cacing gelang
3) Pirantel Pamoat : digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing
tambang, cacing gelang dan cacing cambuk.
4) Levamisol : sangat efektih terhadap infeksi cacing gelang , sehingga digunakan
sebagai obat pilihat pertama pada pengobatan infeksi cacing gelang.
5. Pencegahan
a. Rebus air sampai matang sebelum diminum
b. Buang air besar dijamban
c. Memakai alas kaki bila keluar rumah
d. Cuci tangan dengan sabun setelah BAB, setelah menceboki anak, sebelum makan,
menyiapkan makanan dan menyusui anak
e. Menjaga kebersihan makanan dari lalat dengan menutupnya menggunakan tudung
saji
Referensi
1. Muslim. (2009). Parasitolog untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
2. Kementrian kesehatan RI direktorat jendral pp dan pl 2012. Pedoman pengendalian
kecacingan
3. Zulkoni, Akhsin. (2010). Parasitologi. Yogyakarta : Muha Medika
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAHAYA MEROKOK
Diusun Oleh:
Ahmad Said
200300716
H. Materi Penyuluhan
Terlampir
I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
J. Media
1. Leaflet
K. Kegiatan Penyuluhan
3. Perlengkapan :
4. Dokumentasi :
M. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan:
1. Peserta dapat mengetahui pengertian merokok
2. Peserta dapat mengetahui zat terkandung dalam rokok
3. Peserta dapat mengetahui bahaya merokok
4. Peserta dapat mengetahui cara mengurangi efek negative merokok
5. Peserta dapat mengetahui cara mencegah merokok
6. Peserta dapat mengetahui kiat kiat berhenti merokok
7. Pengaruh rokok bagi lingkungan
Pelaksanaan
6. Hari / Tanggal : Sabtu, 16 Desember 2020
7. Waktu : 15.30 WIB
8. Tempat : Rumah Tn A RT 07
9. Jumlah peserta :4
10. Respon terhadap penyuluhan :
Lampiran
MATERI
A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh.
B. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone adrenalin dan
horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut
jantung dengan sendirinya akan menaikkan kebutuhan energi.
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara distilasi kayu dan
arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru. Zat
berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan
sistem pernapasan sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emfisema, dan
dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kanker paru-paru.
C. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit
yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang
menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada
perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata
dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke
mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan
dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh
memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk
memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang
berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah.
Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah
sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat
kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah
kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena
infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut
Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak
merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang
menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan
kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita
Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada
kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok.
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang
berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko
kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya
kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen
dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu
pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai
jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan
muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan
rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk
melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga
mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian
tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan
bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya
kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan
mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga
kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang
pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan
penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah
tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung.
Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak
mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian
tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang
sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh
lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat,
menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak
lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung
setelah makan sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung
yang diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya
masalah kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan
kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi
dengan BBLR dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-
3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran
atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal
karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian
bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya
sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok
meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga
memperkecil jumlah sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.
16. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan
terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke
gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.
D. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
1. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
2. Jangan menghisap asap dalam-dalam
3. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
4. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
5. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.
E. Alasan harus menghindari rokok
1. Melemahkan pikiran, ketagihan, cemas dan gelisah
2. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
3. Akan menghemat uang
4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan dengan udara
bersih.
F. Cara mencegah merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar
dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita
menikmati
5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat,
minum dengan teman, dan sesudah makan?
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas
untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan
masalah menarik yang sedang terjadi
10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.
G. Kiat-kiat berhenti merokok
1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali teringat atau merokok
3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar tidak
merokok setiap kali kita akan mulai merokok
4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau
genggam kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.
H. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan beberapa
penyakit yang berbahaya. Namun mereka biasanya masa bodoh terhadap hal itu dan
menganggap merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya merokok bukan
merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori udara
sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang yang merokok
terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang penuh dikotori oleh asap rokoknya
para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orangya yang bukan perokok, tetapi yang menghirup
udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di ruang-ruang umum tertutup
seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut
mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang terkandung di dalamnya disebut perokok pasif.
Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar,
mengandung zat kimia yang lebih tinggi daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri.
Yang lebih peka dan beresiko terhadap asap rokok yakni perokok pasif terutama bayi dan
anak-anak. Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb
rendah dan orang yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.