Anda di halaman 1dari 2

5.

Pembahasan

Rencana intervensi adalah sebagai salah satu bentuk dokumen yang berisi tentang
cara menyelesaikan masalah, tujuan dan tindakan. Tujuan setelah dilakukan tindakan
keperawatan setelah kunjungan ke rumah diharapkan ibu mampu menunjukan pengetahuan
tentang mual muntah daan mampu mendemonstrasikan perawatan mual muntah.

Rencana keperawatan menurut Nursing Intervention Classification (NIC) edisi ke


enam

DX: Mual

1. Monitor mual muntah : mengkaji mual muntah pasien, kapan terjadinya mual
muntah, dan apa yang menyebabkan mual muntah
2. Dorong pasien untuk memantau pengalaman mual muntah pada kehamilan
sebelumnya serta strateginya untuk mengatasi mual mutah : jika pasien
mempunyai pengalaman dalam mengatasi mual muntah pada kehamilan
sebelumnya maka anjurkan untuk memakai strategi itu untuk mengatasi mual
muntahnya sendiri.
3. Kendalikan factor-faktor lingkungan yang mungkin membagkitkan mual
misalnya bau yang tidak menyenangkan : Bau-bau masakan atau bau-bau an
yang membuat mual muntah pasien meningkat maka harus di hindarkan
4. Ajari penggunaan Teknik non farmakologi misalnya relaksasi, imajinasi
terbimbing, dan terapi music untuk mengatasi mual : memberikan efek
ketenangan, dan bisa membantu ibu hamil dalam mengatasi mual. Dan supaya
pasien paham bagaimana cara menangani mual muntah secara non
farmakologi dan bisa melakukannya secara mandiri
5. Dorong penggunaan tehnik non farmakologi sebelum mual meningkat atau
terjadi ,sebelum,selama, dan setelah terapi Bersama dengan tindakan
pengendalian mual lainnya seperti membuat minuman jahe : minum jahe dapat
mengurangi mual karena dapat meningkatkan moralitas saluran cerna dengan
meminumnya selama 4 hari
6. Tingkatkan istirahat dan tidur yang cukup untuk memfasilitasi pengurangan
mual : supaya istirahat pada ibu hamil tetap terjaga dengan baik.

DX; Hambatan rasa nyaman


1. Monitor ketidaknyamanan pasien : mengkaji ketidaknyamanan pasien seperti
perasaan gelisah dan tidak tenang.
2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung: menciptakan lingkungan
yang membuat pasien merasa lebih aman,nyaman dan tentram.
3. Sesuaikan suhu ruangan yang paling menyamankan pasien: menyesuaikan dan
memberikan fasilitas suhu yang membuat pasien nyaman seperti ruangan yang
ber AC jika pasien menginginkan ruangan yang dingin.
4. Posisikan pasien untuk memfasilitasi kenyamanan : memposisikan pasien
untuk menikmati ruangan yang sudah disediakan seperti duduk bersandar,tidur
memeluk guling,posisi semi fowler dll.
5. Anjurkan pasien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakean longgar
: menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar dengan
posisi yang nyaman agar lebih rileks
6. Ajarkan pasien relaksasi terapi music, aromaterapi dan relaksasi otot progresif:
mengajarkan pasien tentang bagaimana terapi musik itu
digunakan,aromaterapi itu digunakan dan bagaimana mengajarkan teknik
relaksasi yang benar.
7. Anjurkan pasien untuk rileks: menganjurkan pasien untuk rileks,dengan
melonggarkan otot otot yang tegang serta dengan membayangkan hal hal yang
positif agar suasana lebih menyenangkan dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai