Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan pada

pasien dengan Gigantisme


Anatomi dan Fisiologi
 Kelenjar Hipofisis atau nama lainnya adalah
kelenjar pituitary merupakan kelenjar yang
sebesar kelereng namun mempunyai makna
fisiologis yang sangat penting bagi
kelangsungan dan homeostasis tubuh manusia.

 Terdapat dua kelenjar hipofisis yaitu kelenjar


hipofisis anterior dan kelenjar hipofisis posterior

Page 2
 Pada kelenjar hipofisis anterior menghasilkan banyak hormon.
Salah satunya adalah hormon pertumbuhan / Growth Hormone
 Apabila kelebihan hormon somatotrof pada kelenjar hipofise
anterior maka akan mengalami gigantisme
 Pada kelenjar hipofise posterior merupakan hasil dari perluasan
otak.
 Tepatnya berasal dari perkembangan tonjolan hipotalamus ke
arah bawah, ke arah lipatan mulut yang membentuk bagian
anterior hipofisis.
 Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni vasopressin
(antidiuretic hormone = ADH), pretesin, dan oksitosin.
 Vasopresin dan pretesin berfungsi mengurangi jumlah air yang
hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain itu, kedua
hormon tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan
mengecilkan arteriol.
Page 3
 Oksitosin berperan dalam membantu proses kelahiran dengan
kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari
payudara ibu.
 Gowth hormon atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik
utama, baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa. Pada
anak-anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik.
 Pada orang dewasa berfungsi untuk mempertahankan ukuran orang
dewasa normal dan juga berperan dalam pengaturan sintesis
protein dan pembuangan zat makanan

Page 4
Pengertian
 Gigantisme adalah kondisi seseorang yang
kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar
yang diatas normal.
 Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah
hormon pertumbuhan. Pada penderita gigantisme
pertumbuhan tubuhnya abnormal.
 Pertumbuhan badan secara longitudinal terjadi
sangat cepat, tinggi badannya bisa mencapai 2
meter.

Page 5
Etiologi
 Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang
berlebihan. Keadaan ini dapat diakibatkan tumor
hipofisis yang menyekresi GH atau karena
kelainan hipotalamus yang mengarah pada
pelepasan GH secara berlebihan

Page 6
Manifestasi klinis
 Keabnormalan skeletal dan tanda-tanda intoleransi
glukosa seperti yang terlihat pada penderita
akromegali.
 Pembesaran tumor pituitari (yang menyebabkan
hilangnya hormon trofik lain, misal hormon yang
menstimulasi tiroid, hormon yang menstimulasi folikel
dan kortikotropin).
 Lingkar kepala bertambah
 Hidung lebar
 Lidah membesar
 Wajah kasar
 Mandibula tumbuh berlebihan
Page 7
Cont....

 Gigi menjadi terpisah-pisah


 Jari dan ibu jari tumbuh menebal
 Kifosis
 Kelelehan dan kelemahan
 Hipogonadisme
 Keterlambatan maturasi seksual
 Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan lapang
pandang secara seksama

Page 8
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan glukosa darah
Gigantisme (+) : glukosa darah meningkat
 Pemeriksaan Growth Hormone darah atau SM-C (IGF
1):
Gigantisme (+) : peningkatan GH darah atau SM-C (IGF
1)
 Pemeriksaan Somatostatin
Gigantisme (+) : somatostatin meningkat
 Pemeriksaan radiologi
 CT-Scan
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Page 9
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan tumor hipofisis


2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
adanya pertumbuhan organ-organ yang
berlebihan.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan kulit basah, tebal, dan
berminyak yang disebabkan oleh
hiperlipidemia.
5. Resiko cidera berhubungan dengan kerusakan
fungsi sensori penglihatan. Page 10
Thank You

Anda mungkin juga menyukai