Dokter Pembimbing:
dr. Aywar Zamri, Sp.PD, FINASIM
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan
besar yang diatas normal.Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon
pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang merujukan orang sebagai "raksasa." Tinggi
dewasa yang mengalami gigantisme dapat setinggi sekitar 2.25 - 2.40 meter.
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan
besar yang diatas normal.Gigantisme disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon
pertumbuhan. Tidak terdapat definisi tinggi yang merujukan orang sebagai "raksasa" tinggi
dewasa
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan
besar yang diatas normal. Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan
ini dapat diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus
yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme dapat terjadi bila keadaan
kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau
masih dalam masa pertumbuhan.
Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutama adalah tumor pada sel-
sel somatrotop yang menghasilkan hormon pertumbuhan. Growth Hormon dilepaskan dari
kelenjar hipofisis anterior dalam jumlah besar selama tidur.Hormon ini bekerja terhadap
semua jaringan. Pelepasannya diatur oleh human growth hormone inhibiting factor (HGF-
IF). Faktor penghambat ini disebut juga somatostatin. Somatostatin merupakan peptida
dengan 14 asam amino. Pada masa kanak-kanak HGH merangsang pertumbuhan tulang dan
jaringan otot. Selain itu aktivitas yang berlebihan mengakibatkan pertumbuhan yang
berlebihan (gigantisme). Sedangkan lawan dari penyakit ini adalah dwarfisme. Gigantisme
dapat disertai gangguan penglihatan bila tumor membesar hingga menekan kiasma optikum
yang merupakan jalur saraf mata. Diagnosa penyakit ini berdasarkan gejala-gejala yang
ditunjukkan dan diperkuat oleh tingginya kadar GH/ IGF-1.1
2.2 ETIOLOGI
Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor
hipofise jinak (adenoma). Dapat juga terjadi kelainan hipotalamus yang mengarah pada
pelepasan hormon berlebihan.
Gigantisme Primer atau Hipofisis, di mana penyebabnya adalah adenoma hipofisis,
Gigantisme Sekunder atau hipothalamik, disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH dari
Hipothalamus, Gigantisme yang disebabkan oleh tumor ektopik (paru, pankreas, dll) yang
mensekresi GH atau GHRH.
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat
diakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus yang
mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan. Gigantisme dapat terjadi bila keadaan
kelebihan hormone pertumbuhan terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau
masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan
terutama adalah tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan.1
2.3 GEJALA
Pada penderita gigantisme terjadi pertumbuhan tulang yang berlebihan sehingga tinggi
badan abnormal. Masa pubertas tertunda dan alat kelamin tidak dapat tumbuh sempurna.
- Pertumbuhan linier yang cepat.1
- Tanda – tanda wajah kasar
- pembesaran kaki dan tangan
- Pada anak muda, pertumbuhan cepat kepala dapat mendahului pertumbuhan linier
- Beberapa penderita memiliki masalah penglihatan dan perilaku
- Pertumbuhan abnormal menjadi nyata pada masa pubertas
- Jangkung dapat tumbuh sampai ketinggian 8 kaki atau lebih.
- Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi
kasar, tangan dan kakinya membengkak.
- Penderita memerlukan cincin, sarung tangan, sepatu dan topi yang lebih besar.
- Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit.
- Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat
berlebihan dan bau badan yang menyengat.
- Berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa menyebabkan rahang menonjol
(prognatisme).
- Rawan pada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak. Lidah
membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulang rusuk menebal menyebabkan dada berbentuk
seperti tong. Sering ditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi artritis
degeneratif yang melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat
terganggu sehingga terjadi gagal jantung.
- Penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya karena jaringan
yang membesar menekan persarafan. Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak juga
bisa tertekan, sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapang pandang
sebelah luar.
- Sakit kepala hebat.
DAFTAR PUSTAKA