KATA KUNCI :
1. Perempuan 48 thn
2. KU cepat lelah di alami 1 bulan terakhir
3. Polimiksi dan BB turun 5 kg
4. Anak ke-3 pasien lahir dengan BB >4kg
5. Hasil pemfis pada skenario
6. Gula darah sewaktu >239mg/dl
STEP II
(IDENTIFIKASI MASALAH)
1. Menjelaskan tentang patomekanisme polimiksi dan penurunan BB?
2. Apakah ada hubungan antara keluhan yg di alami ibu dengan peningkatan BB
anaknya?
3. Menjelaskan makna dari hasil pemfis?
4. Apa hubungan cepat lelah dengan hiperglikemia?
5. Bagaimana penanganan awal untuk pasien berdasarkan skenario?
6. Bagaimana hubungan terjadi hipertensi dengan kadar gula darah pada pasien?
7. Pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan pada skenario ini?
8. Bagaimana kerja hormon insulin pada pasien ini?
9. Apa saja diagnosis differential?
10. Apa saja komplikasi dari tingginya gula darah pasien ini?
11. Berapa nilai normal gula darah puasa dan sewaktu?
12. Bagaimana kerja hormon insulin eksogen, jelaskan?
13. Bagaimana kriteria diagnosis pada pasien DM?
14. Apa saja faktor resiko Hiperglikemia?
STEP III
1. Penjelasan penurunan BB - hiperglikemia disebabkan o/ penurunan kadar insulin lipolisis meningkat menyebabkan BB menurun.
- Akibat hormon insulin tdk bisa kerja dalam darah glukagon dari pankreas merangsang glukonegenesis sehingga
terjadi pemecahan lemak dan protein berlebih penurunan BB
- Glikogen di pecah secara berlebuh menimbulkan penurunan BB.
Polimiksi : peningkatan GD glukosa yg beredar dalam darah peningktan vsikositas GFR meningkat glukosa menarik air hemostasis umpan balik ADH
dihambat sehingga membuat pasien terus miksi
Peningkatan eliktrolit kompensasi ginjal miksi terus menerus.
9. DD :
-DM tipe 1
-DM gravidarum
-DM tipe 2
STEP III
3. IMT = 23,8kg/m2
TD : hipertensi grade 1
12.- Insulin Endogen : insulin produksi oleh tubuh sendiri (sel beta
pankreas) untuk mengangkut glukosa dari darah ke dlm sel
Perempuan 48
thn
Keluhan :
Cepat lelah 1 bln
Pemfis : terakhir, polimiksi, BB Pemeriksaan Lab :
BB : 61kg glukosa darah
TB :160 cm
turun 5kg dlm 1 bln sewaktu 239 mg/dL
TD : 150/90MmHg
DD :
DM tipe 1, DM tipe 2, DM DX kerja :
gravidarum, dan cushing
syndrome
DM tipe 2
(BELAJAR MANDIRI)
STEP VII
Ketoasidosis
Jangka panjang
nefropati,
neuropati,
retinopati
Definisi Adlh penyakit autoimun yg Ditandai dgn resistensi insulin Sebagai suatu intoleransi
ditentukan secara genetik dgn perifer, ggn sekresi insulin, dan glukosa yg terjadi atau
gejala2 yg pd akhirx menuju produksi glukosa hati yg pertama kali ditemukaan
proses bertahap perusakn berlebihan pada saat hamil (DMG)
imunologik sel2 yg
memproduksi insulin
Etiologi Destruksi sel beta, menjurus ke Resistensi insulin 50% memiliki riwayat
defisiensi insulin : keluarga DM
autoimun,idiopatik
Patofisiologi Terjadi destruksi sel beta pulau Terjadi resistensi insulin, karna Terjadi resistensi insulin
langerhans akibat proses ggn dari resptor, tidak terdapat fisiologis akibat ↑hormon2
autoimun, ↓ sekresi insulin adnya destruksi sel beta pancreas kehamilan
(IDDM) (NIDDM) (HPL,progesteron,kortisol,prol
aktin)
Pengobatan Penekann pda suntikan insulin Penekanan pda diet, Terapi nutrisi, berolah raga,
harian, yg diseimbangkn dgn pengendalian berat badan, dan terapi insulin.
olahrga dan diet olahraga.
Temuan klinis - Obesitas trunkal, muka bulat, penimbunan lemak di - Glikosuria, atau hasil penapisan rutin diabetes
fosa supraklavikular dan leher bagian posterior,
hipertensi, hiersutisme, amenore, dan depresi
- Temuan spesifik: kulit tipis, mudah memar, stria
kemerahan, kelemahan otot proksimal, dan
osteoporosis
- Hiperpigmentasi dan alkalosis hipokalemiksindrom
Cushing akibat sekresi ACTH ektopik
Diagnosis Peningkatan ekskresi kortisol dan tidak danya inhibisi a. Penapisan awal dan penilaian resiko
umpan balik ACTH dan sekresi kortisol normal b. Uji glukosa pada kehamilan 24-28 minggu
a. Uji supresi deksametason semalaman c. Uji konfirmasi
b. Uji supresi deksametason dosis rendah uji d. Pendekatan satu langkah
penapisan
Penatalaksanaan a. Modifikasi diet
b. Olah raga
c. Wanita penderita DM tipe 2 yang hamil idealnya kontrol
diabetes harus baik (HbA1C <7%) beberapa bulan
sebelum pembuahan
d. Terapi insulin
e. Pemantauan sendiri kadar glukosa darah
f. Penatalaksanaan obsetrik
PENANGANAN AWAL
SESUAI SKENARIO
Penanganan awal ?
Wanita usia 48 thn
KU : cepat lelah
Rms : BB kg/TB cm
= 61kg / (160cm)
= 61 kg/ (1,6m x1,6m = 2,56m)
IMT = 23,82 kg/m2
DM tipe 2 IMT adalah >23 kg/m2
Penanganan Hipertensinya
penelitian
Dari suatu meta-analisis yang di publikasikan pada
bulan juli 2012 dalam international journal of
cardiology menyampaikan bahwa penggunaan
penghambat ACE bermanfaat dalam pencegahan
DM baru pada pasien dengan positif HIPERTENSI
dan penyakit CAD
penelitian
Penelitian di IRNA I RSU oleh Dr. Saiful Anwar
Malang. Pada passien DM yang mengalami
hiperten dan proteinuria hal ini memiliki resiko
besar terhadap kerusakan jantung dan gnjal serta
organ lain. Maka pengobatan yang di anjurkan
adalah Antidiabetes insulin dan antiHipertensi
menganjurkan ACEI
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa
sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM
(mg/dl)
Berdasarkan konsensus ini, terapi DM tipe 2 dibagi
menjadi 2 tingkatan
Dengan kontrol gula darah yang baik, risiko komplikasimakrovaskular dapat dikurangi. Kontrol
gula darah ini tidak perlu terlalu ketat pada lansia mengingat risiko hipoglikemia pada lansia
penderita DM. Target kontrol gula darah ditentukan oleh status kesehatan serta kemampuan fisik
& mental.
Kejadian hipertensi pada lansia penderita DM meningkat, prevalensi 40% pada usia 45 tahun
meningkatmenjadi 60% pada usia 75 tahun. Hipertensi merupakan salah satu faktor yang
berperanan dalam terjadinya komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular pada DM. Studi
UKPDS menunjukkan bahwa kontrol tekanan darah yang baik dengan antihipertensi manapun
Vince Eko. Journal Terapi DM . Layout CDK Edisi 182 Januari 2011
Vince Eko. Journal Terapi DM . Layout CDK Edisi 182 Januari 2011
PENANGANAN
Prinsip : meningkatkan kualitas hidup pasien DM.
Jangka pendek : hilangnya keluhan dan tanda DM, mempertahankan
rasa nyaman dan tercapainya target pengendalian glukosa darah.