Disusun oleh :
Nama : Sulastri
NIM : 153112620120044
FAKULTAS BIOLOGI
JAKARTA
2017
Hipersekresi Hormon Pertumbuhan
Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone) Terdiri atas 191 molekul asam amino.
Hormone ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan tubuh untuk bertumbuh.
Hormon Pertumbuhan (GH) menambah ukuran sel dan meningkatkan proses mitosis yang
diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel
seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.Growth Hormone berperan
meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ-organ di dalam
tubuh.Growth hormone bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil
sampai tumbuh besar. Pada orang dewasa GH berperan untuk menjaga volume dan
kekuatan yang cukup dari kulit, otot-otot, dan tulang. Selain itu GH juga berperan
meningkatkan fungsi, perbaikan dan memelihara kesehatan dari otot, jantung, paru-paru,
hati, ginjal, persendian, persarafan tubuh, dan otak. Hormon pertumbuhan (Growth
Hormone) merupakan hormone yang dikeluarkan oleh hifopisis anterior. Growth
Hormone diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu. Jika seseorang mengalami kelebihan
Growth Hormone disebut Hipersekresi Hormone Pertumbuhan sedangkan jika seseorang
mengalami kekurangan Growth Hormone Pertumbuhan disebut Hiposekresi hormone
Pertumbuhan.
1. Gigantisme
4. Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran
tumor.
2) Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High Energy Particles Radiation, 150 69
15000 RAD)
1. Terapi medikamentosa
Pada orang normal dopamine dapat meningkatkan kadar HP tetapi tidak demikian halnya
pada pasien akromegali. Pada akromegali dopamine menurunkan kadar HP dalam darah.
Contoh dopamine:
1) Brokriptin
2) Dianjurkan memberikan dosis 2,5 mg sesudah makan malam, dan dinaikkan secara
berkala 2,5 mg
setiap 2-4 hari. Perbaikan klinis yang dicapai antara lain adalah:
Efek samping yang terjadi adalah vaso spasme digital, hipotensi ortostatik, sesak nafas
ringan, nausea, konstipasi, dll.
Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis rata-rata adalah 100-200 mikrogram
diberikan setiap 8 jam. Perbaikan klinis yang dicapai.
c) Penyusunan tumor
Efek samping: ringan dan mempunyai sifat sementara yaitu nyeri local/di daerah suntikan
dan kram perut.
2. Akromegali
Terapi kelebihan GH biasanya adalah eksisi tumor penyekresi GH pembedahan. Terapi yang
paling tepat untuk kelebihan hormon pertumbuhan tak lain adalah pengangkatan tumor pada
hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek negative darinya. Ada dua macam
pembedahan tergantung daribesarnya tumor:
a. Pengobatan Medis
Tujuan pengobatan medis adalah menghilangkan keluhan/gejala efek lokal dari tumor
dan/atau kelebihan GH/IGF-1. Untuk itu sasaran pengobatan adalah kadar GH < 2 ng/ml pada
pemeriksaan setelah pebebanan dengan glukosa (< 1 mcg / l dengan cara IRMA), disamping
tercapainya kadar IGF-1 normal. Pengobatan medis utama adalah dengan analog somatostatin
dan analog dopamin. Oleh karena somatostatin, penghambat sekresi GH, mempunyai waktu
paruh pendek maka yang digunakan adalah analog kerja panjang yang dapat diberikan 1 kali
sebulan.
Yang banyak digunakan adalah octreotide yang bekerja pada reseptor somatostatin sub tipe II
dan V dan menghambat sekresi GH. Pengobatan dengan octreotide dapat menurunkan kadar
GH sampai < 5 ng/ml pada 50% pasien dan menormalkan kadar IGF-1 pada 60% pasien
akromegali. Lanreotide, suatu analog somatostatin sustained-release yang dapat diberikan
satu kali dua minggu ternyata efektif dan aman untuk pengobatan akromegali.Bromokriptin
merupakan suatu antagonist dopamin yang banyak digunakan dalam menekan kadar GH
/IGF-mbalikan kadar hormone ke normal,memulihkan fertilitas,dan memperkecil tumor.
Somatostatin (Sandostatin) juga berhasil memperbaiki akromegali karena bisa menekan
pengeluaran hormone pertumbuhan.Obat ini diberikan subkutan 3-4 kali sehari.
b. Pembedahan
c. Radiasi
Untuk tercapainya hasil yang diharapkan dengan terapi radiasi diperlukan waktu bertahun-
tahun. Terapi radiasi konvensional saja menghasilkan remisi sekitar 40% setelah 2 tahun dan
75% setelah 5 tahun terapi, namun disertai efek negatif berupa panhipopituitarisme.Di
samping itu studi Ariel dkk (1997) pada 140 pasien akromegali mendapatkan terapi radiasi
tidak dapat menormalkan kadar IGF-1 walaupun kadar GH sudah dapat dikontrol. Oleh
karena kekurangannya tersebut, terapi radiasi hanya diberikan sebagai terapi penunjang untuk
tumor besar dan invasif dan apabila terdapat kontraindikasi operasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://fauzanhertrisnof.wordpress.com/2012/01/14/kelainan-kelainan-akibat-defisiensi-dan-
kelebihan-hormon-pertumbuhan/
Greenspan, Francis S., dkk .2000. Endokrinologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC.
https://www.scribd.com/doc/302773834/Hipersekresi-Hormon-Pertumbuhan
https://www.scribd.com/doc/238298155/GIGANTISME