Anda di halaman 1dari 8

ENTOMOLOGI

KISSING BUG

Oleh :
SULASTRI
153112620120044

JURUSAN S1 BIOLOGI MEDIK


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2017
KISSING BUG
1. Morfologi kissing bug

Kissing bug termasuk serangga nocturnal dari family Reduviidae yang merupakan salah
satu serangga penyebab dari sumber luka pada kulit. Kissing bug dikenal juga dengan nama
triatoma Family Reduviidae terdiri dari serangga predator dan parasit yang merupakan serangga
penghisap darah. Kissing bug merupakan sekelompok serangga yang berperan sebagai vektor
penular penyakit. Serangga ini mempunyai kepala yang panjang dan sempit dengan mata majemuk
dan menonjol serta antena yang terdiri atas empat ruas, badannya panjang, sedikit sempit dan putih,
mempunyai sayap, dan kaki yang panjang, warnanya tengguli tua dengan gambaran merah dan
kuning dibagian dada , sayap, dan perut bagian samping. Kisiing bug banyak ditemukan di daerah
Amerika serikat. Kissing bug baik yang jantan maupun betinanya menusuk. Beberapa jenisnya
menusuk tanpa menimbulkan rasa nyeri, sedangkan beberapa jenis lain mengeluarkan toksin
sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mengakibatkan bengkak serta gatal di tempat tusukan.
Serangga ini sering masuk rumah terutama gubuk, dan tempat- tempat gelap. Kissing bug dapat
diberantas dengan insektisida.
Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Hemiptera

Subordo : herteroptera

Family : Reduviidae

Genus : Triatoma

Spesies : Triatoma dinidiata

2. Epidemiologi

Kissing bug merupakan serangga parasit yang menyebabkan epidemi penyakit Chagas di
wilayah Amerika Serikat bagian selatan hingga Argentina selatan. Serangga ini mencari mangsa
di malam hari ketika sebagian besar mamalia tidak beraktifitas. Serangga ini memanfaatkan karbon
dioksida yang dikeluarkan oleh mamalia sebagai indikator keberadaan mamalia disekitarnya.
Ketika ia mulai menghisap darah, ia juga memasukkan sejenis parasit T.Cruzi yang menyebabkan
penyakit Chagas. Pada tahap akut, penyakit ini menyerang sistem syaraf, pencernaan, dan jantung.
Penderita penyakit Chagas kronis biasanya meninggal akibat ritme detak jantung yang tidak
normal. Penyakit ini sering ditemukan di Meksiko, Amerika Pusat, dan Amerika Selatan dimana
gizi buruk dan buruknya kebersihan di wilayah ini menyebabkan mudahnya penyebaran penyakit
ini.

3. Penyakit yang ditimbulkan

Trypanosoma cruzi penyebab Chagas disease, dan merupakan penyakit zoonotic yang dapat
ditularkan pada manusia oleh kissing bug atau triatoma . Distribusi geograpis meliputi wilayah
America dari Negara-negara amerika latin, seperti Argentina. kebanyakan menyerang masyarakat
miskin di daerah pedesaan bagian tengah dan selatan Amerika. Pada Trypanosoma cruzi hospes
reservoar merupakan sumber infeksi dan vektor penularnya adalah Triatoma, di antaranya adalah
Triatoma infestans, Rhodnius prolixus dan Panstrongyius megistus yang hidup disela–sela dinding
rumah yang terbuat dari papan atau batu. Penyakit Chronic Chagas merupakan masalah kesehatan
yang tinggi.
Vektor triatoma yang infekstif (atau “kissing” bug) mengambil darah dan sekaligus
mengeluarkan trypomastigotes dalam tinja. Trypomastigotes masuk dalam tubuh manusia melalui
membrane mukosa, atau konjungtiva (1). Spesies tratoma yang biasanya menjadi vector di
antaranya adalah, Rhodinius, and Panstrongylus. Masuk ke dalam tubuh host, trypomastigotes
masuk dalam cells, dimana akan berubah menjadi amastigotes dalam sel (2). amastigotes
memperbanyak diri dengan cara binary fission (3) berubah menjadi trypomastigotes, dan
selanjutnya masuk ke sirkulasi darah (4). Trypomastigotes menginfek sel jaringan dan berubah
bentuk pada intra sel menjadi amastigotes dan siap ditularkan. Manifestasi klinik terjadi dari siklus
infeksi ini. Di saluran darah trypomastigotes tidak memperbanyak diri (berbeda dengan African
trypanosomes). Memperbanyak diri terjadi ketika parasit masuk pada sel atau termakan bersama
vector. Infeksi The “kissing” bug terjadi pada manusia atau darah binatang dalam proses sirkulasi
(5). trypomastigotes berubah menjadi epimastigotes dalam lambung vektor setelah tertelan dari
manusia (6). Parasit memperbanyak diri dan berubah bentuk di lambung vektor (7) dan berubah
menjadi metacyclic trypomastigotes yang infektif dalam hindgut (8).
4. Gejala Klinis

Gejala penyakit chagas sangat bervariasi, mulai dari yang kejadiannya mendadak (akut) atau
bersifat menahun (kronis). Derajat keparahan gejala pun bervariasi mulai dari yang tidak
menunjukkan gejala sama sekali, gejala ringan, hingga parah. Pada tahap awal, penderita mungkin
akan mengalami serangkaian gejala ringan seperti:

 Pembengkakan atau ruam pada bagian yang digigit


 Demam
 Merasa lelah dan rasa sakit pada tubuh
 Kelopak mata bengkak
 Sakit kepala
 Nafsu makan menurun
 Mual, muntah, dan diare
 Pembengkakan kelenjar getah bening
 Hati atau limpa melebar
 Kesulitan bernapas
 Rasa sakit pada bagian perut atau dada

Pada umumnya, gejala ringan ini akan dirasakan selama beberapa minggu atau bulan, dan akan
hilang dengan sendirinya. Meski demikian, sangat disarankan untuk menemui dokter jika
merasakan gejala penyakit Chagas atau baru kembali dari negara dengan paparan pasarit T. Cruzi
yang tinggi agar dapat cepat ditangani. Penanganan yang lambat mungkin akan mengakibatkan
penderita mengalami kondisi yang lebih kronis dan sulit untuk dipulihkan. Beberapa gejala yang
sudah termasuk dalam kategori kronis adalah detak jantung yang tidak beraturan, kesulitan
menelan akibat kerongkongan membengkak, rasa sakit pada perut atau sembelit akibat pelebaran
pada usus besar, dan gagal jantung. Penyakit ini juga dapat mengakibatkan kematian mendadak
akibat kerusakan pada sistem saraf dan otot jantung.
5. Pencegahan kissing bug

 Menyemprot bagian dalam dan sekeliling rumah dengan insektisida.


 Tidak bertempat tinggal di daerah yang berlumpur, dipenuhi jerami, atau di rumah gubuk
untuk waktu yang lama.
 Memasang kelambu di tempat tidur.
 Menggunakan lotion anti nyamuk.
 Menjaga kebersihan makanan dan penyimpanannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alodokter.com/penyakit-chagas

http://www.andi.my.id/2014/04/inilah-serangga-serangga-dengan-insting.html

https://www.academia.edu/8213516/Medical_Parasitologi

https://www.google.co.id/search?q=serangga+triatoma+di+indonesia&sa=X&dcr=0&biw=1366
&bih=654&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=Ln5FjcRa67RFHM%253A%252CnD84b_eQy7-
ZfM%252C_&usg=__ARKSfpV-
OYu3fKFMfNf90RXPRaw%3D&ved=0ahUKEwiel7GZ_r_YAhWCfbwKHUb4BCMQ9QEIOj
AD#imgrc=Z7RjESliLk0CiM:

Anda mungkin juga menyukai