Anda di halaman 1dari 20

Blastocystis hominis

Dr. M. Tumewu-W, DAP, SpParK

Sejarah

Dilaporkan pertama kali oleh Alexieff


(1911), kemudian oleh Brumpt (1912)
Mula-mula diduga sebagai sel ragi (yeast)
yang apatogen, pada tinja orang sehat dan
sakit
Tahun 1991 Zierdt menemukan B. hominis
Tahun 2000 ditemukan kasus di Bagian
Penyakit Dalam & Bagian Anak RSUP
Malalayang Manado (Tinja diperiksa di
bagian Parasitology FK UNSRAT)

Penemuan Zierdt, B. hominis adalah :


Satu organisme protozoa golongan
sporozoa yang menyebabkan
penyakit pada manusia dengan
tanda-tanda sbb: anaerobe,
mempunyai beberapa bentuk
morfologi, besar 5-30 mikron, bisa
bersifat komensal tapi bisa bersifat
patogen, dan menyebabkan diare

Hospes dan nama penyakit

Hospes : manusia,monyet, kera,


babi, marmot, reptilia, kecoa, tikus
dan berbagai hewan lain
Penyakit : Blastocystosis

Morfologi dan siklus hidup

1.
2.
3.
4.

Ada 4 bentuk dalam siklus


hidupnya :
Bentuk vakuolar
Bentuk granular
Bentuk ameboid
Bentuk kista

Bentuk vakuolar

Paling sering ditemukan dalam tinja atau


biakan
Bentuk agah bundar, ada vakuola di tegah
yag transparan dan refraktil
Vakuola disebut juga benda sentral
dikelilingi sitoplasma perifer, ada nukleus,
mitokondria, alat golgi, inti 1-4
Bentuk ini mudah terlihat dengan
pengecatan tinta India atau eosin

Bentuk granular

Bentuk ini agak bulat berisi granula


kecil-kecil.
Bentuk ini berasal dari bentuk
vakuolar

Bentuk ameboid

Bentuk ini isinya sama dengan


bentuk granular tapi bentuk tidak
teratur (ameboid)

Bentuk kista

Bentuk kista ini polimorfik dan


dinding tebal bentuk oval atau
sirkular dengan atau tanpa lapisan
membran bagian luar yang mudah
pecah
Berisi inti, mitokondria, bendabenda halus dan kasar antara
membran dan kista
Diameter 6 mikron

Daur hidup

1.
2.
3.
4.

B.hominis berkembang biak secara


aseksual dengan 4 macam
pembelahan yaitu :
Pembelahan belah pasang
Pembelahan plasmotomi
Pembelahan schizogoni
Pembelahan endodiogoni

LANJUTAN DAUR HIDUP


Ad 1. Pembelahan belah pasang : satu sel
membagi diri jadi 2 bagian yang sama
Ad 2. Pembelahan plasmotomi, terutama
pada bentuk ameboid, cara ini adalah
dengan pembentukan tonjolan-tonjolan
yang akan dilepaskan satu atau lebih
tonjolan (progeni). Progeni mempunyai
nukleus tapi tidak mempunyai benda
sentral

lanjutan

Ad 3. Pembelahan schizogoni : sel induk


atau schizon mengandung 1-beberapa
ratus progeni (anak sel). Bila sel induk
pecah progeninya jadi bebas untuk
berkembang lebih lanjut

Ad 4. Pembelahan endodiogoni : dalam


satu organisme terbelah jadi 2 progeni
yang besar dan di dalamnya ada benda
sentral/vakuola. Pembelahan ini jarang
terjadi.

Lanjutan daur hidup

Bentuk kista adalah bentuk yang


tahan terhadap pengaruh buruk
lingkungan luar hospes dan adalah
bentuk infektif
Cara infeksi : melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi
parasit ini

Patologi dan gejala klinis

Diare
Flatubus (kentut-kentut)
Kembung, nyeri perut ringan
Anoreksia
Berat badan turun
Muntah, nausea
obstipasi

Lanjutan gejala klinis

Kolitis ulserosa
Ileitis terminal
Enteritis
Demam
Diare cair sekali
Kadang-kadang ada darah

Lanjutan gejala klinis

Kelainan biasanya ditemukan pada


caecum, kolon transversum, rektum
B hominis biasanya oportunistik
pada penderita imunokompromais
seperti AIDS
Gejala klinis tergantung berat
ringannya infeksi B. hominis dan
virulensi strain B.hominis

Diagnosis

Ditegakkan dengan menemukan


bentuk vakuoler dalam tinja dengan
pengecatan eosin secara langsung

Pengobatan
A.
1.
2.
3.
B.

Kausal :
Metronidazol 3 x 250 mg selama 10
hari
Iodoquinol 3 x 650 mg selama 20
hari
Furazolidon 4 x 100 mg selama 7
hari
Simtomatis. Beri obat sesuai dengan
gejala. Contoh : muntah beri raclonid,
diare beri new diatabs, sakit perut beri
papaverin

Epidemiologi

Infeksi banyak terjadi di negara beriklim tropik.


Infeksi banyak pada tentara yang bertugas di
medan perang di negara berkembang
Data di Jakarta : tahun 1983-1990 dari 6818
feses penderita diare 15 % mengandung B.
hominis (oleh Bgn Parasitologi FKUI)
Manado, tahun 2001-2002 : 20 % Penderita
diare anak mengandung B.hominis
Prevalensi B. hominis lebih tinggi dibandingkan
dengan infeksi protozoa usus lain.

Pencegahan

Kebersihan sanitasi lingkungan dan


perorangan
Cegah pencemaran makanan dan
minuman dengan tinja
Tinja dikomposkan dahulu sebelum
dipakai
Makanan minuman dimasak benar

Anda mungkin juga menyukai