Anda di halaman 1dari 14

Blastocystis hominis: Protozoa Usus Potensial Penyebab Diare

Adi Supryatno S.K.M., M.Si


Mata Kuliah Parasitologi Lanjutan

Teknologi Laboratorium Medis


Politeknik Kesehatan Kendari
Sistematika Penyajian
Pendahuluan

Latar Belakang/sejarah

Pembahasan

Definisi
Epidemiologi
Distribusi Geografik
Morfologi dan Daur hidup
Diagnosis
Pengobatan
Latar Belakang
• Dilaporkan pertama kali Oleh Alexief(1991), Brumpt
(1912)
• Mulanya di duga sebagai sel ragi (yeast) yang
apatogen pada tinja orang sehat dan sakit
• Tahun 1991 Zierdt menemukan Spesies B. Hominis
• Tahun 2000 ditemukan kasus di bagian penyakit
dalam & anak RSUP Malayang Manado (tinja di
periksa di bagian parasitologi FK UNSRAT)
DEFINISI

• Blastocystis adalah protozoa, parasit bersel tunggal yang


menghuni saluran pencernaan manusia dan hewan lainnya.
• Blastocystis sp. merupakan protozoa usus yang paling umum
ditemukan dalam feses manusia dan dianggap sebagai parasit
dengan distribusi yang luas di seluruh dunia
• Ada berbagai jenis Blastocystis , dan mereka dapat
menginfeksi manusia, hewan ternak, burung, hewan
pengerat, amfibi, reptil, ikan, dan bahkan kecoak.
• Blastocystosis telah ditemukan sebagai faktor risiko yang
mungkin untuk pengembangan sindrom iritasi usus besar
NEXT….
• Infeksi Blastocystis sp. pada manusia disebut dengan
Blastocystosis. Blastocystis hominis (B. hominis) merupakn
spesies yang ditemukan pada manusia yang menyebabkan
penyakit water-borne dan ditularkan oleh kista melalui jalur
oral-fekal
• Blastocystis hominis adalah organisme mikroskopis yang dapat
ditemukan pada tinja orang sehat yang tidak memiliki gejala
pencernaan. Blastocystis hominis juga kadang-kadang
ditemukan pada tinja orang yang mengalami diare, sakit perut,
atau masalah pencernaan lainnya.
EPIDEMIOLOGI
• Infeksi B. hominis bisa menimbulkan gejala atau tanpa gejala.
• The Panamerican Health Organization mengakui bahwa B. hominis
merupakan parasit usus yang dapat menyebabkan diare dan manifestasi
gastrointestinal seperti nyeri perut, muntah dan perut kembung.
• B. hominis juga sering ditemukan pada pasien HIV/AIDS, Irritable Bowel
Syndrome (IBS), urtikaria akut dan kronik.
• B. hominis dianggap sebagai organisme patogen ketika diperiksa di
bawah mikroskop dalam 5 lapang pandang ditemukan dalam bentuk
amuboid dan tidak ada organisme patogen lain yang teridentifikasi. B.
hominis merupakan parasit oportunistik yang baru menimbulkan
manifestasi klinis ketika sistem imun dalam tubuh menurun.
• Penularan penyakit infeksi protozoa usus ini sangat mudah terutama
pada daerah-daerah dengan sanitasi dan higienis yang masih buruk
Morfologi dan Daur hidup
• Blastocystis hominis diklasifikasikan ke dalam subkingdom Protozoa, filum
Sarcomastigophora, Ordo Amoebida (atau Blastocystea), Famili Blastocystida,
Genus Blastocystis, Species Hominis.
• Bentuk vakuola (yang ditemukan pada sampel tinja yang di diagnosis).
• Blastocystis biasanya berbentuk oval atau elips, dengan satu, dua, atau empat inti
• Sel tersebut mengandung badan besar di tengah, atau dalam sitoplasmanya.
• Vakuola, dengan sitoplasma yang sedikit di bagian perifernya. granula-granula
bisa ditemukan pada sitoplasmanya, dan sel tersebut tampak seperti lingkaran
bermanik-manik.
• Paling sedikit ada lima bentuk lain yang sudah ditemukan, mereka semua bisa
ditemukan dalam material tinja dari individu yang terinfeksi, antara lain:
vacuolar, granular, multivacuolar, avacuolar, amoeboid, kista.
Daur hidup B.Humonis CDC (2015) Morfologi B.Humonis CDC
Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang berhubungan dengan Blastocystis


termasuk:
§ Diare
§ Mual/muntah
§ Kembung Gas berlebihan (perut kembung)
§ Hilang nafsu makan
§ Keletihan
§ Kelelahan
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan OVA dan Parasit (O&P)
• PCR
• Pengujian antibody serum
• Tes antibody tinja
• Kultur tinja
• Analisis genetic isolate
• Pewarnaan immuno-fluorescence (IFA)
PENGOBATAN
NEXT…
• Sebuah studi tentang parasit dalam sampel tinja di Amerika Serikat selama
tahun 2000 menemukan blastocystosis sebagai infeksi parasit paling umum
dalam populasi, terjadi pada 23% individu.
• Sebuah studi Kanada sampel yang diterima pada tahun 2005
mengidentifikasi Blastocystis sebagai infeksi protozoa yang paling umum
diidentifikasi.
• Sebuah studi di Pakistan mengidentifikasi infeksi Blastocystis pada 7%
populasi umum dan 46% pasien dengan sindrom iritasi usus. Penelitian ini
menggunakan kultur tinja untuk identifikasi.
• Sebuah studi tahun 2014 terhadap sampel dari 93 anak-anak dari
DAS Senegal menemukan bahwa 100% populasi terinfeksi
dengan Blastocystis
ヨろしく おねがいします

Anda mungkin juga menyukai