NORMAN HIDAJAH
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
TESIS
NORMAN HIDAJAH
NIM. 0990761038
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
KANDUNGAN NATRIUM 2% DAN 5% DALAM
MINUMAN ISOTONIK MEMPERPENDEK WAKTU
PEMULIHAN
NORMAN HIDAJAH
NIM. 0990761038
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
Lembar Pengesahan
Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, Sp.Erg. dr. Ketut Karna, AIF. M.Kes.
NIP.194712111976021001 NIP.194509071969021001
Mengetahui
Prof.Dr.dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K)
NIP. 194612131971071001 NIP. 195902151985102001
Tesis Ini Telah Diuji
Anggota :
Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan-Nyalah tesis ini dapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis
NIM : 0990761038
Universitas Udayana
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
Norman Hidajah
ABSTRAK
The results showed the differences in recovery time, where the average
recovery time of the treatment group 1 before treatment of 13,35 + 1,02 minutes
and the one after treatment was 12,85 + 1,23 minutes, while the average recovery
time of treatment groups 2 before treatment 13,38 + 1,06 minutes and after
treatment was 12,46 + 1,21 minutes. Average recovery time in both groups There
was a difference.
PENDAHULUAN
yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan.
mempunyai beban aktivitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin
tinggi aktivitas tubuh maka semakin tinggi peningkatan aliran darah untuk
berkontraksi lebih cepat dan kuat yang akan meningkatkan frekuensi denyut nadi
ataupun hasil dari kontraksi otot saat beraktivitas, air yang berada di dalam
sirkulasi aliran darah (darah mengandung air sekitar 83 %) akan menyerap panas
Keringat yang hilang selama beraktivitas bervariasi antara 0,4 2,6 liter
perjam tergantung individu dan jenis aktivitasnya. Hal ini menyebabkan tubuh
(Irawan, 2007).
diatur secara otomatis melalui mekanisme homeostasis. Jadi pada saat sel-sel
dalam tubuh kehilangan cairan, sel-sel tubuh tersebut akan mengirimkan sinyal
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Air dan elektrolit yang
terkandung di dalam cairan tubuh sangat diperlukan untuk efektivitas saraf dan
laktat dan cairan tubuh akan banyak yang keluar melalui keringat. Cairan penting
(Hartanto, 2007).
Ketika rasa haus timbul, tubuh sebenarnya sudah berada pada kondisi
dehirasi ringan dengan kehilangan cairan tubuh 2-3% dan sudah mengalami
dapat mengurangi rasa haus (mengurangi jumlah konsumsi air) dan merangsang
hilang. Cairan isotonik dengan cepat meresap ke dalam tubuh karena osmolaritas
yang baik dan terdiri dari elektrolit elektrolit untuk membantu menggantikan
cairan tubuh. Komposisi elektrolit yang mirip dengan cairan tubuh memudahkan
penyerapan, dan segera menggantikan air dan elektrolit yang hilang dari dalam
memiliki komposisi air, gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium
dimaksudkan agar cairan tubuh yang hilang akibat beraktivitas dapat segera
Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskular dan interstitial maupun
kekurangan natrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti
dengan air dan natrium dari carian interstitial. Kehilangan cairan terus
berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan volume plasma tidak dapat
klinik dengan agenda kerja yang padat selama enam jam dari jam delapan pagi
sampai jam satu siang. Mahasiswa tersebut beraktivitas berupa berjalan dan
kebugaran, status gizi maupun asupan cairan dan mineral yang cukup untuk
tubuh akan banyak keluar, sebagai upaya untuk menjaga temperatur tubuh dan
keseimbangan asam basa. Semakin banyak keringat yang keluar maka cairan
yang ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan.
Mahasaraswati Denpasar?
Mahasaraswati Denpasar?
Mahasaraswati Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
pemulihan.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian bergerak atau aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh
konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia
dalam tubuh.
sebagian besar otot biasanya melibatkan dua per tiga atau tiga perempat
otot tubuh.
c. Aktivitas otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa
Penilaian beban kerja fisik dapat dilakukan secara objektif, dengan dua
metode yaitu metode penilaian langsung dan metode tidak langsung. Metode
beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan atau dikonsumsi.
Metode dengan menggunakan asupan oksigen lebih akurat, tetapi hanya dapat
mengukur untuk waktu kerja yang singkat dan diperlukan peralatan khusus.
untuk menilai cardiac strain. Alat yang dapat digunakan untuk menghitung
denyut nadi adalah telemetri dengan rangsangan Electro Cardio Graph (ECG).
Bila peralatan tersebut tidak tersedia secara sederhana dapat dicatat manual
10 Denyut
Denyut Nadi (denyut/menit) = X 60 (1)
Waktu Penghitungan
Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan secara manual dengan cara
jari nomor 2, 3 dan 4 sejajar di atas permukaan kulit, tempat terdapat pembuluh
darah arteri. Dengan cara yang sama dapat diperiksa denyut nadi yang letaknya
dekat dengan permukaan kulit seperti pada arteri radialis, arteri carotis eksterna
Denyut nadi terasa kuat pada arteri yang dekat dengan jantung, menjadi
dirasakan pada arteri yang dekat dengan permukaan tubuh dan permukaan
tulang. Denyut nadi normal dalam keadaan istirahat sama dengan heart rate
mengetahui berat ringannya beban kerja adalah dengan menghitung nadi kerja,
semakin besar dan frekuensi denyut nadi meningkat. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi aktivitas tubuh maka semakin tinggi peningkatan aliran darah
berkontraksi lebih cepat dan kuat yang akhirnya akan meningkatkan frekuensi
denyut nadi.
produksi energi yang lebih banyak. Untuk beraktivitas dalam waktu yang lama
energi disuplai dari oksidasi makanan, dengan oksigen yang dibawa oleh sistem
kontraksi otot saat beraktivitas maupun hasil metabolisme energi, air yang
(Irawan, 2007).
Gambar 2.2 Efek aktivitas fisik terhadap volume darah.
tubuh akan banyak keluar, semakin banyak keringat yang keluar maka cairan
yang ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan.
sehingga tekanan osmotik plasma darah akan naik sedangkan volume cairan
tubuh akan turun. Peningkatan tekanan osmotik atau penurunan volume cairan
Hilangnya natrium lewat kulit terjadi ketika berkeringat, terbakar dan perdarahan
Dehidrasi dapat menjadi masalah yang serius, hal ini tergantung pada
intensitas dan durasi aktitvitas yang dilakukan, suhu lingkungan dan kebugaran
hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda sesuai dengan
oksigen sehingga sangat bergantung pada kemampuan kerja paru jantung dan
batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan body mass
index (BMI / IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk mengukur status
gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan
Berat badan ideal = (Tinggi badan 100) 10% (tinggi badan 100) (2)
Batas ambang yang diperbolehkan adalah kurang lebih 10% dari berat
badan ideal. Bila kurang dari 90 % dikatakan kekurusan, lebih besar dari 10%
dikatakan sudah kegemukan dan bila lebih besar dari 20% sudah terjadi obesitas
olahragawan. Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) seperti
edema, asites dan hepatomegali. Untuk menentukan kategori kurus tingkat berat
Tabel 2.1
Katagori IMT
energinya sekitar 400 sampai 600 kkal/hr untuk aktivitas seperti jalan cepat dan
metabolisme yang terjadi dalam jaringan. Keseimbangan suhu tubuh diatur oleh
mengangkut darah ke dan dari sel dengan tujuan untuk menyalurkan oksigen dan
(Sherwood, 2001).
Tabel 2.2
Klorida 20 - 60 96 110 8
Bikarbonat 0 - 35 23 28 10
biokimia. Cairan ekstrasel tidak hanya berupa air tetapi mengandung elektrolit
yang diperlukan untuk bekerjanya sel-sel eksitabilitas (saraf, otot dan kelenjar)
yang harus dipertahankan pada batas normal. Pengeluaran air tubuh berupa
oksigen tubuh menurun dan kekuatan otot semakin berkurang. Jumlah cairan
Tabel 2.3
Pengeluaran Cairan Per Hari
suhu tubuh. Pengeluaran air dari tubuh berupa: penguapan, urin dan keringat. Air
cairan tubuh dapat diketahui dengan melihat warna air kencing, bila tidak jernih
Cairan rehidrasi oral yang baik adalah cairan yang mengandung elektrolit
kurang lebih sama dengan elektrolit dalam tinja. Dalam prakteknya tidak perlu
tepat karena organ tubuh sendiri dapat mengatur secara selektif elektrolit-
melalui keringat dan napas. Asupan cairan diatur oleh mekanisme rasa haus
saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan
keseimbangan cairan dan elektrolit melalui baroreseptor di arkus aorta dan sinus
Keadaan ini dapat diatasi dengan cara mengganti cairan yang keluar atau
Maughan dan Murray (2001), laju penyerapan air ke dalam aliran darah
dipengaruhi oleh laju pengosongan lambung dan penyerapan air di dalam usus.
(sukrosa, glukosa dan maltodekstrin), dapat diserap dengan cepat oleh lambung.
dalam bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini,
natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na+. Diperkirakan hampir 100 gram
dari ion natrium atau ekivalen dengan 250 gr natrium klorida di dalam tubuh.
Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap tubuh dengan
minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1,3 1,6 gr/hari
(Irawan, 2007).
masuk diserap oleh usus halus bagian atas. Penyerapan elektrolit dan mineral
melibatkan proses pasif dan aktif yang mengakibatkan pergerakan elektrolit, air
dan hasil metabolisme masuk ke dalam darah untuk didistribusikan dan
duodenum dan jejunum. Setiap hari, usus halus mengandung 200-500 gram
bikarbonat, 50-100 gram asam amino, 70-100 gram ion dan 7-8 liter air.
Kapasitas absorbsi normal usus halus dapat lebih besar dari nilai ini (Syaifuddin,
2002).
Sebagian besar natrium yang masuk setiap harinya ditangani oleh sistem
pencernaan. Lima sampai delapan gram berasal dari makanan dan saliva,
mempertahankan jumlah natrium, hanya sekitar 0,5% yang ke luar melalui feses.
saluran pencernaan. Ketika makanan yang hipotonik dari pada plasma tertelan,
yang ketat dan celah interselular diantara enterosit, akibatnya terjadi penyerapan
elektrokimia, dan secara aktif dikeluarkan dari sel epitel dengan Na+K+-ATPase
dalam basal dan lateral membran plasma. Natrium diserap secara aktif dan dapat
natrium diserap meningkat dengan adanya glukosa, galaktosa dan asam amino.
untuk pergerakan glukosa, galaktosa dan asam amino ke dalam sel epitel
sedikit dipengaruhi oleh glukosa dan asam amino karena perbedaan densitas. Di
daerah ileum dapat menyerap natrium dengan potensi elektrokimia yang lebih
amino
Air ditranspor melalui membran usus melalui proses difusi dan mengikuti
hukum osmosis. Air diabsorbsi melalui mukosa usus ke dalam vili. Zat yang
Penyerapan air dan elektrolit pada usus halus terjadi melalui 2 cara yaitu
(Suraatmaja, 2005):
oleh entreosit yang terdapat pada mukosa usus halus. Enterosit menyerap
glukosa dan natrium ini secara aktif juga terabsorbsi air. Glukosa masuk ke
enzimatik Na-K-ATPase yang terdapat pada basal dan lateral enerosit. Proses
tekanan osmotik plasma meningkat dan akan menarik air, glukosa dan
di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium merupakan kation di
Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular dengan konsentrasi yang
dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium dalam plasma diatur lewat
atrial natriuretic factor, sistem renin angiotensin, sekresi ADH dan perubahan
sel epitel melalui basal dan dinding sel yang masuk ke dalam ruang paraselular.
Absorbsi ion klorida dalam dudenum dan eleum berlangsung cepat secara difusi
pasif melalui epitel yang menciptakan elektronegatif pada sisi basal sel epitel.
(Syaifuddin, 2002).
Natrium masuk ke dalam sel melalui nongate natrium channels,
sesuai dengan transpor aktif natrium ke luar sel melalui Na+ K+ ATPase.
ATPase, terjadi pertukaran tiga ion natrium keluar sel dan dua ion kalium masuk
cairan (125 - 150 % dari keringat yang keluar) memberi efek yang
Denyut nadi pada berbagai macam kondisi aktivitas dapat dilihat dengan
konstan atau stabil walaupun ada perubahan kecepatan denyut nadi tetapi
cenderung naik. Semakin lama waktu kerja yang dilakukan maka makin
cepat naik.
jantung dalam keadaan cenderung turun. Kondisi kerja yang lama maka perlu
yang hilang melalui keluarnya keringat. Minuman isotonik dengan cepat meresap
ke dalam tubuh karena osmolaritas yang baik dan terdiri dari elektrolitelektrolit
negatif) yang mirip dengan cairan tubuh. Minuman isotonik mengandung air dan
elektrolit dengan komposisi: gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida,
usus. Osmolality minuman olahraga yang dianjurkan adalah kurang dari 400
sebagai stimulus saraf dan kontraksi otot. Natrium diserap oleh tubuh dan
transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan
natrium, kalium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh.
Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui
1-2 mmol/kgBB/hari.
kerja. Kebutuhan cairan untuk setiap individu tergantung dari jumlah cairan yang
dikeluarkan oleh tubuh. Pada saat beraktivitas, air yang keluar dari tubuh melalui
kebugaran, status gizi maupun asupan cairan dan mineral yang cukup untuk
tubuh akan banyak keluar, sebagai upaya untuk menjaga temperatur tubuh,
keseimbangan asam basa. Semakin banyak keringat yang keluar maka cairan
yang ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan. Hal ini
proses metabolisme yang membutuhkan air dan elektrolit, untuk bekerjanya sel-
.
Kebutuhan normal cairan dan elektrolit orang dewasa rata-rata
1-2 mmol/kgBB/hari. Kadar natrium dalam tubuh 58,5 mEq/kgBB dimana 70%
58 mEq/liter. Kebutuhan setiap hari sekitar 100 mEq (6-15 gram NaCl).
Penyerapan elektrolit dan mineral melibatkan proses pasif dan aktif yang
Cairan dan elektrolit yang keluar tersebut harus diimbangi dengan asupan
3.2. Konsep
dalam bab sebelumnya maka dapat dibuat suatu konsep yang terkait dengan
masalah penelitian.
Minuman
Isotonik
- Genetik - minuman
Waktu pemulihan
3.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Perlakuan 1
O1 O3
P S
Perlakuan 2
O2 O4
Keterangan :
P = Populasi
S = Sampel
O1 = Observasi kelompok 1 , waktu pemulihan setelah melakukan
Mahasaraswati Denpasar.
22 tahun
4.3.3 Sampel
berikut:
sebagai berikut:
consent.
adalah perokok.
beraktivitas berupa lari sejauh 2,4 km rata-rata 680 detik, kecepatan waktu
sebagai berikut:
2 2
n = X f ( . ) (1)
(2 1)2
2 . (72.92587)2
n = X 10,5
(610 - 680)2
Keterangan :
n = besar sampel
= standart deviasi
sebanyak 23 orang, untuk mengantisipasi apabila sampel yang terpilih drop out
3. Sampel mengambil kertas gulungan itu satu demi satu sampai jumlah
sampel.
isotonik yang digunakan dalam penelitian ini adalah minuman isotonik dalam
kemasan yang berukuran 350 cc dengan komposisi natrium 2% (45 mg) dan
elektrolit mirip dengan cairan tubuh yang berkadar natrium 5%. Minuman
isotonik yang digunakan dalam penelitian ini adalah minuman isotonik dalam
kemasan yang berukuran 250 cc dengan komposisi natrium 5% (110 mg) dan
aktivitas. Dalam hal ini waktu pemulihan, merupakan waktu yang dibutuhkan
fisik.
4. Aktivitas fisik berupa lari sejauh 2,4 km adalah aktivitas fisik yang
menggunakan seluruh atau sebagian besar otot tubuh untuk berlari sejauh
5. Umur orang coba dalam penelitian ini adalah 21 22 tahun pada tahun yang
berjalan, diambil dari kartu tanda penduduk yang dibulatkan menurut bulan
dan tahun.
6. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan alat yang sederhana untuk mengukur
status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan
kebugaran fisik lari 2,4 km yang dapat diukur dengan berlari secepat-
cepatnya sejauh 2,4 km yang dinyatakan dalam waktu tempuh, satuan menit
atau detik. Penilaiannya adalah waktu yang ditempuh orang coba dari saat
start sampai finish sepanjang 2,4 km. Penilaian kebugaran fisik untuk laki-
Tabel 4.1
Norma Penilaian Tes Lari 2,4 km Untuk Laki-laki
Umur Katagori
Kebugaran
Fisik
> 1531 > 1601 > 1631 > 1731 > 1901 Kurang sekali
Bahan Penelitian:
- Antrometer
- Stop watch
dalam penelitian.
- Alat dokumentasi
berupa lari sejauh 2,4 km. Denyut nadi diraba pada arteri radialis lengan
dan tetap dalam posisi berdiri, denyut nadi diraba pada arteri radialis
dan tetap dalam posisi berdiri, denyut nadi diraba pada arteri radialis
7. Pengumpulan data
1. Analisis Deskriptif.
Populasi
Sampel
Kelompok Kelompok
Perlakuan 1 perlakuan 2
Minuman Minuman
isotonik 1 isotonik 2
Pengumpulan Data
Analisis
3. Uji Beda
HASIL PENELITIAN
indeks massa tubuh normal (18,5 24,9), berbadan sehat dan tidak cacat fisik,
dan katagori kebugaran fisik kurang dan sedang sebagai sampel, yang terbagi
natrium 2%) dan kelompok perlakuan 2 (isotonik berkadar natrium 5%). Masing-
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Waktu Pemulihan Kelompok Perlakuan 2
waktu pemulihan (menit)
NO. Orang coba
Sebelum Setelah
27 15 14
28 15 15
29 14 11
30 15 13
31 13 13
32 14 14
33 12 12
34 13 13
35 14 12
36 12 13
37 14 11
38 12 13
39 12 11
40 13 12
41 13 13
42 12 12
43 12 11
44 14 13
45 14 14
46 14 13
47 13 11
48 13 13
49 12 11
50 14 10
51 14 13
52 15 13
5.1 Karakteristik Subjek
denyut nadi istirahat, dan denyut nadi aktivitas. Analisis deskriptif karakteristik
Tabel 5.3
Analisis Deskriptif Karaktersitik Subjek Masing-Masing Kelompok
Tabel 5.4
Analisis Deskriptif Denyut Nadi masing-masing Kelompok
Keterangan :
Tabel 5.5
Shapiro-Wilk
Kelompok perlakuan 1 Kelompok perlakuan 2
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
dni sebelum 0,840 26 0,001 0,921 26 0,047
dni setelah 0,942 26 0,149 0,882 26 0,006
dna sebelum 0,946 26 0,183 0,918 26 0,041
dna setelah 0,939 26 0,126 0,870 26 0,003
Waktu pemulihan
0,862 26 0,002 0,867 26 0,003
sebelum
Waktu pemulihan
0,858 26 0,002 0,846 26 0,034
setelah
Umur 0,637 26 0,000 0,630 26 0,000
Berat badan 0,891 26 0,001 0,961 26 0,417
Tinggi badan 0,970 26 0,615 0,979 26 0,859
denyut nadi istirahat setelah, denyut nadi aktivitas sebelum, denyut nadi aktivitas
berdistribusi normal sedangkan data karaktristik subjek lainnya, data berat badan
data umur, denyut nadi istirahat sebelum, denyut nadi istirahat setelah, denyut
nadi aktivitas sebelum, denyut nadi aktivitas setelah, waktu pemulihan sebelum
dan waktu pemulihan setelah adalah analisis statistik nonparametrik yaitu
uji Mann-Whitney.
Tabel 5.6
Tabel 5.7
Rerata Waktu Pemulihan Antara Sebelum Dengan Setelah Diberikan
Isotonik Berkadar Natrium 2 %
. Descriptif Statistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
Waktu pemulihan 1
26 13,3462 1,01754 12,00 15,00
sebelum
Waktu pemulihan 1
26 12,8462 1,25514 11,00 15,00
setelah
Hasil analisis kemaknaan dengan Wilcoxon Test disajikan pada tabel 5.6 berikut.
Tabel 5.8
Wilcoxon Signed Ranks Test Kelompok Perlakuan 1
Ranks
Mean Sum of
N
Rank Ranks
Waktu pemulihan 1
Negative Ranks 12 a 6.50 78.00
setelah-
Waktu pemulihan 1
Postive Ranks 0b .00 .00
sebelum
Ties 14 c
Total 26
a. Waktu pemulihan 1 setelah < waktu pemulihan 1 sebelum
b. Waktu pemulihan 1 setelah > waktu pemulihan 1 sebelum
c. Waktu pemulihan 1 setelah = waktu pemulihan 1 sebelum
Test Statistics a
waktu pemulihan 1 setelah -
waktu pemulihan 1 sebelum
Z -3,357 a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Ranks Test bahwa nilai Z = - 3,357 dengan nilai p = 0,001. Hal ini berarti bahwa
(p < 0,05).
Tabel 5.9
Rerata Waktu Pemulihan Antara Sebelum Dengan Setelah Diberikan
Isotonik Berkadar Natrium 5 %
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
Waktu pemulihan 2
26 13,3846 1,06120 12.00 15.00
sebelum
Waktu pemulihan 2
26 12,4615 1,20767 10.00 15.00
setelah
Hasil analisis kemaknaan dengan uji Wilcoxon disajikan pada tabel 5.6
berikut.
Tabel 5.10
Wilcoxon Signed Ranks Test Kelompok Perlakuan 2
Ranks
Mean Sum of
N Rank Ranks
Waktu pemulihan 2
Negative Ranks 15 a 9,47 142,00
setelah -
Waktu pemulihan 2
Positive Ranks 2b 5,50 11,00
sebelum
c
Ties 9
Total 26
a. Waktu pemulihan 2 setelah < waktu pemulihan 2 sebelum
b. Waktu pemulihan 2 setelah > waktu pemulihan 2 sebelum
c. Waktu pemulihan 2 setelah = waktu pemulihan 2 sebelum
Test Statistics b
Waktu pemulihan 2 pos -
waktu pemulihan 2 pre
Z - 3,180 a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai Z = - 3,180 dengan nilai p = 0,001.
Hal ini berarti bahwa rerata waktu pemulihan pada kelompok 2 berbeda secara
Hasil analisis kemaknaan dengan uji Mann-Whitney disajikan pada Tabel 5.7
berikut.
Tabel 5.11
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok Mean
N Sum of Ranks
Perlakuan Rank
Waktu pemulihan sebelum 1 26 26,25 682,50
2 26 26,75 695,50
Total 52
Waktu pemulihan setelah 1 26 29,02 754,50
2 26 23,98 623,50
Total 52
Test Statistics a
menunjukkan bahwa nilai Z = - ,124 nilai p = 0,901. Hal ini berarti bahwa rerata
waktu pemulihan sebelum perlakuan pada kedua kelompok adalah sama (p >
0,05).
menunjukkan nilai Z = - 1,242 dan nilai p = 0,124. Hal ini berarti bahwa rerata
(p < 0,05).
BAB VI
PEMBAHASAN
Denpasar yang dilibatkan sebanyak 52 orang yang berumur 21- 22 tahun, indeks
massa tubuh normal (18,5 24,9), berbadan sehat dan tidak cacat fisik, dan
katagori kebugaran fisik kurang dan sedang sebagai sampel, yang terbagi
natrium 2%) dan kelompok perlakuan 2 (isotonik berkadar natrium 5%). Masing-
dengan komposisi elektrolit yang mirip dengan cairan tubuh dalam kemasan
minuman dengan komposisi elektrolit yang mirip dengan cairan tubuh dalam
kemasan yang berukuran 250 cc dengan kandungan natrium 110 mg, 5% AKG
dan kontraksi otot saat tubuh sedang beraktivitas, cairan yang berada di dalam
ini dijalankan dengan tujuan agar temperature internal tubuh dapat tetap terjaga
pada rentang normal (36,5 37,5 oC). Air yang merupakan penghantar panas
yang baik, akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh melalui keringat yang juga
perlakuan 2 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa waktu pemulihan pada kedua
kelompok adalah sama atau dengan kata lain kedua kelompok sebelum diberikan
Gambar 6.1 Grafik waktu pemulihan antar kelompok sebelum dan setelah
pemberian perlakuan
Perbedaan waktu pemulihan masing-masing kelompok menggunakan
uji Wilcoxon. Hasil analisis antara sebelum dengan setelah diberikan isotonik
pemulihan sebesar 0,39 menit (23,4 detik ), dimana rata-rata waktu pemulihan
pengurangan waktu pemulihan sebesar 1,30 menit (78 detik), di mana rata-rata
dengan kelompok perlakuan 2. Hal ini disebabkan karena cairan isotonik dapat
osmolaritas yang baik dan terdiri dari elektrolit elektrolit untuk membantu
menggantikan cairan tubuh. Komposisi elektrolit yang mirip dengan cairan tubuh
nadi dengan waktu pemulihan setelah diberikan perlakuan yang disajikan pada
: kelompok perlakuan 1
: kelompok perlakuan 2
Gambar 6.3 Grafik hubungan denyut nadi dengan waktu pemulihan setelah
diberikan perlakuan.
Lebih lanjut diketahui bahwa natrium dalam minuman isotonik berperan
sebagai kation utama di dalam cairan ekstraselular dan paling berperan dalam
bergerak cepat antara ruang intravaskular dan interstitial maupun ke dalam dan
Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan natrium
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa denyut nadi aktivitas yaitu dari
denyut nadi istirahat menjadi denyut nadi aktivitas adalah 42,41 denyut per menit
(56,12%). Kecepatan denyut nadi aktivitas pada penelitian ini adalah 118 denyut
per menit, yang merupakan beban kerja kategori sedang. Mengingat beban kerja
yang dilakukan adalah termasuk beban kerja sedang, maka asupan kalori yang
dibutuhkan juga cukup banyak, seperti yang disampaikan oleh Adiputra (2002)
dan frekuensi denyut nadi meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
aktivitas tubuh maka semakin tinggi peningkatan aliran darah untuk mensuplai
zat makanan dan O2 ke jaringan otot sehingga jantung berkontraksi lebih cepat
banyak. Untuk beraktivitas dalam waktu yang lama energi disuplai dari oksidasi
(Ganong, 2008).
Ketika terjadi peningkatan panas di dalam tubuh baik hasil dari kontraksi
otot saat beraktivitas maupun hasil metabolisme energi, air yang berada di dalam
2007).
ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan. Di samping
itu, kehilangan cairan melalui keringat dapat menyebabkan kehilangan air dan
mineral sehingga tekanan osmotik plasma darah akan naik sedangkan volume
cairan tubuh akan turun. Peningkatan tekanan osmotik atau penurunan volume
cairan baru berupa minuman yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang
setelah beraktivitas. Bukan hanya cairan saja yang hilang, tubuh juga kehilangan
berfungsi untuk mengatur pH, keseimbangan cairan dan tekanan osmosis pada
Hilangnya natrium dapat terjadi melalui kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
dengan cepat meresap ke dalam tubuh karena osmolaritas yang baik dan terdiri
isotonik memiliki komposisi elektrolit (ion positif dan ion negatif) yang mirip
dengan cairan tubuh. Minuman isotonik mengandung air dan elektrolit dengan
komposisi: gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium klorida,
kalium laktat, magnesium, karbonat dan perasa sitrus. Minuman isotonik ini
tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik, contohnya adalah NaCl 0,9%
(Hartanto, 2007).
Osmolality minuman berpengaruh terhadap laju penyerapan air di dalam
400 mosm/l H2O. Minuman yang mengandung lebih dari 1,8 % karbohidrat
air, keseimbangan asam basa, sebagai stimulus saraf dan kontraksi otot.
bagian dari saluran pencernaan. Ketika makanan yang hipotonik dari pada
plasma tertelan, terjadi penyerapan air dari lumen ke darah, terutama terjadi di
elektrokimia, dan secara aktif dikeluarkan dari sel dengan Na+K+-ATPase dalam
basal dan lateral membran plasma.. Natrium diserap oleh tubuh, konsentrasinya
diatur oleh adrenal dan kelebihannya dikeluarkan melalui urin dan kulit (Levy
dkk, 2006).
Selain itu bersama dengan kalsium dan kalium natrium akan berperan
dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama
dengan natrium, kalium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh
tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan
melalui urin serta keringat. Maughan dan Murray (2001) menjelaskan bahwa
formulasi minuman sebaiknya memiliki keunggulan seperti mendorong kita
Atmaja (2009) terhadap atlet olah raga pencak silat siswa SMP Dwijendra
muda mempengaruhi waktu pemulihan dengan rata-rata 205.00 + 65,02 detik dan
kerja. Kebutuhan cairan untuk setiap individu tergantung dari jumlah cairan yang
dikeluarkan oleh tubuh. Sumber cairan dan elektrolit untuk memenuhi kebutuhan
7.1 Simpulan
7.2 Saran
Anonim 1 2011. Minuman Olah Raga, Isotonik dan Energi. Available at:
http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/Foodtech-Indonesia/ message/
564 [23 Pebruari 2011].
Guyton, A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. alih bahasa
Irawati. Ed. 11. Jakarta: EGC. Hal: 379
Levy, M.N. Stanton, B.A. Koeppen, B.M. 2006. Berne And Levy Principles of
Physiology. 4th ed. Editors Matthew N. Levy, Bruce M. Koeppen, Bruce
A. Stanton. Philadelphia: Mosby Inc. hal: 260, 332, 480 483, 533.
Maughan dan Murray. 2001. Minuman Olah Raga, Isotonik dan Energi.
Available from: http://finance.dir.groups.yahoo.com/group/Foodtech-
Indonesia /message/564 [23 peb 2011]
Morrison, G dan Hark, L. 1999. Medical Nutrition and Disease. 2nd ed.
Massachusetts: Blackwell Science Inc. hal: 44
Pocock, S.J. 2008. Clinical Trials, John Wiley & Sons Ltd, England.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Alih bahasa Brahm
U. Pendit. Editor Beatrica I. Santoso. Ed. 2. Jakarta: EGC. hal: 340.
Syaifuddin. 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia Editor: Monica Ester. Jakarta:
Widya Medika. Hal: 146.
Thomas, Johan K.W, Henhy. 2008. Sistem Pengukur Berat Dan Tinggi Badan
Menggunakan Mikrokontroler AT89S51. Jurnal Teknik Elektro.
Vol: 10: 79-84.
Williams, S.R. dan Schlenker, E.D. 2003. Essentials of Nutrition and Diet
Therapy. 8th ed. St. Louis: Mosby, Inc. hal: 354.
Lampiran 1. Daftar Subjek Penelitian
KELOMPOK 2
Waktu Tempuh Lari 2,4 km
NO NAMA- UMUR Jenis Kelamin BB (kg) TB (Cm) TD (mm/Hg)
(menit)
27 Niki Nadia Meygayana 21 P 48 163 120/80 0:18'33''102'''
28 Komang Sri Susilawati 22 P 58 165 120/80 0:18'33''581'''
29 Dian kusuma Rachmawati 21 P 54 163 110/80 0:19'05''256'''
30 Made Anastasia Dwi Cahyani 21 P 54 164 120/80 0:19'27''218'''
31 Pande Made Maha Prasthanika 21 P 45 158 110/70 0:19'04''392'''
32 Made Kurnia Wardhani 22 P 48 164 110/70 0:19'30''689'''
33 Putri Marina Sukmadewi 22 P 66 170 120/80 0:19'05''669'''
34 Arnoldina 22 P 50 169 120/80 0:19'10''629'''
35 Sarra Feryna 21 P 52 154 110/70 0:19'04''960'''
36 Ni Wayan Pertiwi Santi 21 P 48 157 110/70 0:19'15''218'''
37 Ketut Alit Yusi Artini 21 P 60 153 110/70 0:19'04''589'''
38 I Gusti Agung Sitha Komala 21 P 57 156 120/80 0:19'19''664'''
39 Sherly 22 P 45 160 120/80 0:19'04''446'''
40 Dima Putri Saraswati 22 P 50 163 120/80 0:19'22''826'''
41 Shinta Ayu Nani 22 P 55 160 120/80 0;19'03''162'''
42 Nurmita Dewi 22 P 54 163 120/80 0:19'27''218'''
43 Gayatri Handayani Yasa 22 P 54 164 120/80 0:19'04''395'''
44 Sylvia Jessy Kurniawan 21 P 45 158 120/80 0:18'30''689'''
45 Sajiva Purna Yudha 21 L 60 169 120/80 0:16'04'392'''
46 Cokorda Gde Suryabarata 21 L 56 162 120/80 0:18'25''892'''
47 I Putu Gde 21 L 50 164 120/80 0:17'05''955'''
48 Ariastawa 21 L 70 175 110/70 0:17'16''760'''
49 I Nengah adhi Muliharta 21 L 60 168 120/80 0:16'35''902'''
50 I Gede Surya Septadinata 22 L 65 172 120/80 0:16'33''102'''
51 I Made Aditya Paradipta 22 L 60 165 120/80 0:17'06''468'''
52 Putra Swadharma 21 L 63 166 120/80 0:18'06''118'''
Lampiran 2 Denyut Nadi Pemulihan Kelompok 1
Denyut Nadi IstirahatDenyut Nadi Aktivitas Denyut Nadi Pemulihan (denyut nadi/menit)
NO NAMA
denyut nadi / menit denyut nadi / menit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 I Gusti Ayu Putu Oka Sulistyawati P. 74 115 104 89 88 87 85 84 84 83 81 80 78 76 74
2 Ni Nyoman Ayu Maheswari 78 122 120 119 110 105 99 99 98 96 94 90 90 88 85 78
3 Putu Ria Purnami 80 122 120 121 116 107 104 102 100 96 92 90 89 86 86 84 80
4 I Gusti Ayu Ngurah Irma Chintyadewi 80 118 119 112 110 100 98 96 93 90 90 88 88 86 85 80
5 M. Charista Aditya Sari 74 114 109 102 98 99 92 88 86 80 80 78 78 74
6 Ariyani Goeliling 72 124 121 98 90 95 90 86 78 76 76 75 75 73 72
7 Ida Ayu Sundari Utami 80 113 108 102 102 100 100 100 97 96 96 96 94 93 87 85 80
8 Desak Putu Novita Dewi 80 112 110 102 100 98 98 97 94 90 90 89 88 88 88 80
9 Pande Ayu Wulan Paramita 79 110 110 100 97 97 97 94 90 88 88 85 85 84 84 79
10 Putu Indah Febrina Tria Devi 75 115 111 103 96 96 94 90 89 85 83 80 78 78 78 75
11 Hadijah Najib Sanad 78 114 110 103 97 96 93 93 90 88 88 87 84 84 78
12 Novitri Mahawidyani 78 118 118 106 98 98 98 97 94 90 90 89 88 88 85 78
13 AA Ayu Trisna 70 120 120 102 90 88 84 80 78 78 75 72 72 70
14 AA Mira Wajayani 78 114 114 105 100 96 95 90 89 88 83 82 80 80 78
15 Vyna Indriyanthi Adisastra 78 120 118 113 108 98 95 90 90 86 84 84 80 79 79 78
16 Putri Indra Dewi Darsana 80 113 112 107 100 98 97 97 94 92 90 87 85 84 84 80
17 Ni Made Listiyanti 80 123 122 112 106 105 102 102 100 98 98 96 95 93 93 86 80
18 Ni Putu Riskayanti 80 113 110 102 98 98 98 94 93 90 90 90 89 87 87 80
19 Bety Arisanti 70 114 113 106 92 88 84 80 78 78 75 72 72 70
20 I Wayan Rusdianto 78 115 116 107 100 100 98 97 94 90 88 85 85 84 81 78
21 I Gede Purnamayanta Putra 71 120 119 109 90 88 84 80 78 78 75 72 72 71
22 I Nyoman Gede Juwita Putra 70 113 113 102 96 88 84 80 78 78 75 72 72 70
23 Putu Arya Swetawijaya 70 116 116 106 92 88 84 80 78 78 75 74 72 72 70
24 I Putu Pande Sumardana 78 118 118 113 100 95 94 90 89 84 83 80 80 79 78
25 I Gusti Ngurah Agung Gede Dwija P 73 120 114 107 98 90 86 82 80 77 75 74 74 73
26 Anak Agung Gede Bayu Apri Buana 74 117 114 108 96 90 87 84 82 80 79 76 76 74
Tabel
Waktu Pemulihan Kelompok 1
Tests of Normality
Kolmogorov-
Kelompok Smirnov Shapiro-Wilk
perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
dnipre 1 .277 26 .000 .840 26 .001
2 .155 26 .108 .921 26 .047
dnapre 1 .169 26 .054 .946 26 .183
2 .167 26 .062 .918 26 .041
dni pos 1 .141 26 .196 .942 26 .149
2 .179 26 .032 .882 26 .006
dna pos 1 .190 26 .017 .939 26 .126
2 .207 26 .006 .870 26 .003
Waktu pemulihan
pre 1 .240 26 .000 .862 26 .002
2 .219 26 .002 .867 26 .003
waktu pemulihan pos 1 .206 26 .006 .863 26 .003
2 .249 26 .000 .915 26 .034
a. LilieforsSignificanceCorrection
Keterangan:
dni : denyut nadi istirahat
dna : denyut nadi aktivitas
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur 1 .356 26 .000 .637 26 .000
2 .376 26 .000 .630 26 .000
Berat badan 1 .183 26 .025 .891 26 .010
2 .110 26 .200* .961 26 .417
Tinggi
badan 1 .111 26 .200* .970 26 .615
2 .134 26 .200* .979 26 .859
*. Thisis a lowerbound of thetruesignificance
a. LillieorsSignificanceCorrection
KELOMPOK PERLAKUAN 1
Descriptif Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Waktu pemulihan 1 pre 26 13,3462 1,01754 12,00 15,00
Waktu pemulihan 1 pos 26 12,8462 1,25514 11,00 15,00
Test Statistics a
waktu pemulihan 1 pos -
waktu pemulihan 1 pre
Z -3,357 a
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
KELOMPOK PERLAKUAN 2
DescriptiveStatistics
Std.
N Mean Deviation Minimum Maximum
Waktu pemulihan 2 pre 26 13,3846 1,06120 12.00 15.00
Waktu pemulihan 2 pos 26 12,4615 1,20767 10.00 15.00
Ranks
Sum of
N MeanRank Ranks
Waktu pemulihan 2 pos - NegativeRanks 15 a 9,47 142,00
Waktu pemulihan 2 pre PositiveRanks 2b 5,50 11,00
Ties 9c
Total 26
a. Waktu pemulihan 2 pos < waktu pemulihan 2 pre
b. Waktu pemulihan 2 pos > waktu pemulihan 2 pre
c. Waktu pemulihan 2 pos = waktu pemulihan 2 pre
Test Statisticsb
Waktu pemulihan 2 pos -
waktu pemulihan 2 pre
Z - 3,180 a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelompok
N MeanRank Sum of Ranks
perlakuan
Waktu pemulihan pre 1 26 26,25 682,50
2 26 26,75 695,50
Total 52
Waktu pemulihan pos 1 26 29,02 754,50
2 26 23,98 623,50
Total 52
Test Statisticsa
PENELITIAN
(Informed consent)
Pendahuluan
guna memperoleh penjelasan lengkap dan tepat yang berkaitan dengan penelitian
berikut:
memutuskan apakan akan ikut serta atau menolak, sebab secara moral
yang dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan.
Dalam suatu aktivitas fisik, tubuh manusia akan menghasilkan perubahan baik
dalam konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa
mempunyai beban aktivitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin
tinggi aktivitas tubuh maka semakin tinggi peningkatan aliran darah untuk
lebih cepat dan kuat yang akan meningkatkan frekuensi denyut nadi.
ataupun hasil dari kontraksi otot saat beraktivitas, air yang berada di dalam
sirkulasi aliran darah (darah mengandung air sekitar 83 %) akan menyerap panas
Keringat yang hilang selama beraktivitas bervariasi antara 0,4 2,6 liter
perjam tergantung individu dan jenis aktivitasnya. Hal ini menyebabkan tubuh
dalam tubuh karena osmolaritas yang baik dan terdiri dari elektrolit elektrolit
elektrolit yang hilang dari dalam tubuh setelah melakukan aktivitas fisik.
memiliki komposisi air, gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium
kebugaran, status gizi maupun asupan cairan dan mineral yang cukup untuk
tubuh akan banyak keluar, sebagai upaya untuk menjaga temperatur tubuh dan
keseimbangan asam basa. Semakin banyak keringat yang keluar maka cairan
yang ada dalam tubuh akan berkurang, dan akan menimbulkan kelelahan.
Mahasaraswati Denpasar.
Rumusan Masalah
Mahasaraswati Denpasar?
Mahasaraswati Denpasar?
Mahasaraswati Denpasar?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
pemulihan.
Tatalaksana Penelitian
berupa lari sejauh 2,4 km. Denyut nadi diraba pada arteri radialis lengan
dalam posisi berdiri, denyut nadi diraba pada arteri radialis lengan kanan
dalam posisi berdiri, denyut nadi diraba pada arteri radialis lengan kanan
7. Pegumpulan data
Hal-hal lain yang perlu mendapatkan perhatian :
dirundingkan bersama.
6. Penjelasan ini serta surat persetujuan dibuat rangkap dua, satu untuk
Penutup
Informed consent
Denpasar, ............................................
Yang menyetujui
Penanggung jawab penelitian Peserta penelitian