Anda di halaman 1dari 7

Laporan Responsi Hari/Tanggal : Selasa, 2 Mei 2017

Manajemen Laboratorium
Mutu Pangan Dosen : Dwi Yuni Hastati, STP,DEA

DOKUMENTASI SISTEM MUTU


LABORATORIUM

Kelompok 9/AP1

Rima Aviyani J3E115047


Anastasya Fitria M J3E115096
M. Fuad Eko J3E214136

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

LABORATORIUM
PT.Yaop Indonesia
INSTRUKSI KERJA No. Dok : IK/87656
PERALATAN pH METER No. Rev : I/09875
Tgl Terbit : 28 April 2018
Halaman : 1

a. Fungsi Peralatan
Peralatan pH meter dipergunakan untuk pengujian derajat keasaman (pH) sutau bahan

b. Tata cara kerja


1. Siapkan larutan buffer pH 4.0 , 7.0 , dan 10.0
2. Nyalakan pH meter dengan menggeser tombol yang berada di bagian atas
alat dan alat akan hidup dan memunculkan nilai pH pada layer
3. Cuci elektroda dengan aquades kemudian keringkan dengan tisu.
4. Celupkan elektroda tersebut pada larutan bauffer pH 7.0, maka pH meter akan mengukur
buffer dan hasilnya akan tertera pada layer. Jika pH yang terukur tidak menunjukkan pH
7.0. maka atur pHnya sampai nilainya menjadi 7.0 dengan cara menekan lubang dibagian
belakan dengan obeng yang telah disediakan.
5. Keluarkan elektroda dari larutan buffer pH 7.0 kemudian cuci dengan aquades dan
keringkan dengan tisu.
6. Lakukan hal yang sama dengan larutan buffer pH 4.0
7. pH meter siap dipergunakan untuk pengukuran
8. Celupkan elektroda pada larutan contoh yang akan diukur pHnya. Catat nilai pH yang
tertera dilayar.
9. Keluarkan elektroda dari larutan contoh kemudian cuci dengan aquades dan keringkan
dengan tisu.
1. Apabila telah selesai cuci elektroda sampai bersih kemudian rendam dalam larutan KCl.
DIBUAT OLEH :
DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

M. Fuad Anastasia Fitria Rima Aviyani


LABORATORIUM
PT.Yaop Indonesia
PROSEDUR KERJA UJI No. Dok : PSD/12346
DERAJAT KEASAMAN No. Rev : 0
(pH METER) Tgl Terbit : 28 April
2018
Halaman :1 dari 2

a. Tujuan
pH meter berfungsi untuk menguji derajat keasaman pada suatu bahan.
b. Ruang Lingkup
Pengujian kualitas air limbah pada PT Yaop Indonesia.
1. c. Bahan
Larutan penyangga (buffer) : Larutan penyangga 4, 7 dan 10 yang siap pakai
dan tersedia dipasaran, atau dapat juga dibuat dengan cara sebagai berikut:
Larutan penyangga, pH 4,004 (250C) : Timbangkan 10,12 g kalium hidrogen
ptalat, KHC8H4O4, larutkan dalam 1000 mL air suling.
Larutan penyangga, pH 6,863 (250C) : Timbangkan 3,387 g kalium dihidrogen
fosfat, KH2PO4 dan 3,533 g dinatrium hidrogen fosfat, Na2HPO4, larutkan dalam
1000 mL air suling.
Larutan penyangga, pH 10,014 (250C) : Timbangkan 2,092 g natrium hidrogen
karbonat, NaHCO3 dan 2,640 g natrium karbonat, Na2CO3, larutkan dalam 1000
mL air suling.
d. Peralatan
1.pH meter dengan perlengkapannya;
2. pengaduk gelas atau magnetik;
3.gelas piala 250 mL;
4.kertas tissue
5. timbangan analitik; dan
6. termometer.
e. Uraian Prosedur
1. Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas elektroda dengan air suling.
2. Bilas elektroda dengan contoh uji.
3. Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter menunjukkan
pembacaan yang tetap.
4. Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.
f. Dokumen Terkait
SNI 06-2413-1991 Metode pengujian kualitas fisika air
Form hasil pengujian
IK/87656 tentang penggunaan peralatan pH meter

DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH :

M. Fuad Anastasia Fitria Rima Aviyani


LOG BOOK PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM

Nomor :1
Nama Alat :pH Meter

No Tanggal Jam Nama Tujuan TTD


Penggunaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bogor,24 April 2018


Laboran Koordinator asisten

Siti Nursiti Anastasia Fitria


Disetujui
Kepala Laboratorium

Rima Aviyani

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dokumentasi sistem mutu merupakan salah satu persyaratan mutlak suatu


laboratorium bila ingin diakreditasi oleh Badan Akreditasi Laboratorium. Setiap unsur
atau bagian dalam laboratorium harus terlibat dalam proses pengumpulan, pemilihan,
pengolahan, dan penyimpanan informasi yang berhubungan dengan sistem mutu.
Dokumentasi system mutu digunakan oleh laboratorium pengujian dan/atau laboratorium
kalibrasi sebagai acuan yang pasti untuk penerapan sistem mutu sehingga dapat menjaga
konsistensi mutu data hasil uji dan/atau kalibrasi. Setiap laboratorium seharusnya
memiliki sistem dokumentasi yang dapat digunakan untuk pelacakan setiap kebutuhan.

Dokumentasi sistem manajemen mutu pada umumnya mengacu pada proses-


proses yang dikelola oleh organisasi atau struktur standar mutu yang diterapkan, atau
kombinasi dari keduanya. Artinya organisasi dapat menyusun dokumen mengacu pada
proses-proses yang dikelola organisasi untuk kemudian disesuaikan dengan persyaratan
standar. Bisa pula dokumen disusun mengacu pada struktur standar mutu yang
digunakan, untuk kemudian dijabarkan kedalam proses-proses yang dikelola
organisasi. Struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen mutu (SMM)
bisa diuraikan dalam bentuk hirarki yang dikembangkan sesuai dengan kondisi
organisasi. Dengan demikian boleh jadi hirarki dokumen serta luas dan jangkauan
dokumen yang dibutuhkan antara satu organisasi berbeda dengan organisasi lainnya.

II. Tujuan

Menyusun sistem dokumentasi mutu pada Laboratorium Pengujian dan mempelajari


hierarki sistem dokumentasi mutu pada laboratorium .

BAB III
KESIMPULAN

Dokementasi sistem mutu merupakan salah satu persyaratan mutlak suatu laboratorium
bila ingin diakreditasi oleh Badan Akreditasi Laboratorium. Setiap unsur atau bagian dalam
laboratorium harus terlibat dalam proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi yang berhubungan dengan sistem mutu. Penyusunan dokumentasi
sistem mutu meliputi kebijakan mutu, sasaran mutu, pedoman mutu, prosedur
mutu, dokumen termasuk rekaman yang diperlukan oleh organisasi untuk memastikan
perencanaan, operasi dan kendali prosesnya secara efektif,dan rekaman. Dokumentasi sistem
mutu harus disusun sesuai dengan sistem manajemen mutu harus memenuhi standar mutu yang
hendak dicapai.

Anda mungkin juga menyukai