Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PRAKTIKUM 3
EFEK DIURETIK

DISUSUN UNTUK MEMENUHI LAPORAN

MATA KULIAH FARMAKOLOGI

Disusun oleh :

Alya Putri Sakinah (6130019038)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2021
1. Latar belakang
Dalam mempertahankan homeostatis, ekskresi air dan elektrolit pada
asupan harus melebihi ekskresi karena sebagian dari jumlah air dan elektrolit
tersebut akan diikat dalam tubuh. Jika asupan kurang dari ekskresi maka
jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah
ekskresi natrium sebagai respont terhadap perubahan asupan natrium akan
sangat besar. Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan elektrolit lainnya seperti
klorida, kalium, kalsium, hidrogen, magnesium dan fosfat.

Obat diuretik adalah sekelompok obat yang dapat meningkatkan laju


pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama
menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang
kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.

Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang


berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume
cairan ekstrasel menjadi normal. Obat-obatan yang menyebabkan suatu
keadaan meningkatnya aliran urine disebut Diuretik. Obat-obat ini merupakan
penghambat transpor ion yang menurunkan reabsorbsi Na dan ion lain seperti
Cl memasuki urine dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam keadaan
normal bersama-sama air, yang mengangkut secara pasif untuk
mempertahankan keseimbangan osmotic. Perubahan Osmotik dimana dalam
tubulus menjadi meningkat karena Natrium lebih banyak dalam urine, dan
mengikat air lebih banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi
lebih banyak. Dengan demikian diuretic meningkatkan volume urine dan sering
mengubah PH serta komposisi ion didalam urine dan darah.

Tujuan Praktikum
a. Mengerjakan metode pengujian potensi obat diuretik secara teliti (P3).
b. Mengevaluasi efek diuretik dari berbagai obat diuretik (C4).

2. Tinjauan Pustaka
Diuretika adalah suatu obat yang dapat meningkatkan jumlah urin
(diuresis) dengan jalan menghambat reabsorpsi air dan natrium serta mineral
lain pada tubulus ginjal. Tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretik
adalah tempat kerja diuretik di ginjal, status fisiologi dari organ, dan interaksi
antara obat dengan reseptor. Kebanyakan diuretika bekerja dengan
mengurangi reabsorpsi natrium sehingga pengeluarannya lewat kemih dan
volume urin diperbanyak. Diuretika bekerja di tubulus proksimal, lengkung
Henle, tubulus distal dan tubulus kolektivus nefron.

Diuretika dapat digolongkan menjadi diuretik kuat, diuretik hemat kalium,


diuretik thiazid, penghambat enzim karbonik anhidrase, diuretik osmotik.
Diuretik kuat adalah asam etakrinat, furosemid dan bumetamid. Contoh diuretik
hemat kalium adalah spironolakton, triamteren dan amilorida. Sedangkan
contoh diuretik thiazid adalah klorotiazid, hidroklorotiazid, hidroflumetiazid,
bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon,
kuinetazon, dan indapamid. Contoh penghambat enzim karbonik anhidrase
adalah asetazolamid, diklorofenamid dan metazolamid. Terakhir, diuretik
osmotik adalah manitol, urea, gliserin dan isosorbid.

3. Alat
Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Timbangan hewan
 Spuit 3 cc
 Sonde
 Kandang metabolisme
 Kapas
 Gelas ukur.

4. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Aqua bidestilata
 Obat furosemid injeksi.

5. Prosedur Kerja
Praktikum dilaksanakan dengan mengikuti cara kerja sebagai berikut:
 Timbang tikus (hitung volume air hangat dan dosis furosemid yang akan
diinjeksikan).

 Beri masing masing tikus air hangat dengan menggunakan sonde (oral)
sebanyak 5 ml.

 Tikus 1 sebagai kontrol. Tidak mendapat obat.

 Masukan hewan coba dalam kandang metabolisme dan tampung urin


selama 30 menit. Catat volume urin selama 30 menit. Keluarkan dari
kandang metabolisme.

 Tikus 2 diberi suntikan obat (furosemid) secara intraperitoneal dengan


dosis 5 mg/kgBB.

 Masukan hewan coba dalam kandang metabolisme dan tampung urin


selama 30 menit. Catat volume urin selama 30 menit. Keluarkan dari
kandang metabolisme.

 Buat kurva hubungan antara dosis obat yang diberikan dengan volume
urin yang dikeluarkan selama 30.
6. Data Pengamatan

Klp BB Obat Volume Urin Total BB

Waktu 10 20 30 Urin

1 Nacl fis - - 0,5 1 ml 1,5


5ml ml ml

2 Furosemide 0,75 1,25 2,75 4,75


5mg/KbBB ml ml ml ml

7. Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan hewan coba yaitu 2 ekor tikus dengan
BB 200 g. Tikus kelompok pertama sebagai kontrol, kelompok 2 sebagai
kelompok perlakuan. Sebelum diberikan obat diuretic, berikan tikus minum
terlebih dahulu lalu hitung dosis air hangat dan obat diuretic dengan BB tikus.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah aqua bideslata sebagai
indikator urin normal tanpa efek diuretic dan obat furosemide 40 mg sebagai
obat diuretic. Setelah didapatkan dosis yang sesuai, masukkan obat pada tikus
kelompok kedua dengan cara injeksi intraperitoneal. Masukkan masing-masing
tikus ke dalam kendang metabolisme, lalu hitung dan catat jumlah urin tiap 10
menit, 20 menit, 30 menit.
Perhitungan dan pencatatan jumlah urin pertama dilakukan ketika waktu
telah bejalan selama 10 menit, didapatkan hasil untuk kelompok kontrol tidak
ada urin sama sekali sedangkan untuk kelompok perlakuan didapatkan 0,75 ml.
Perhitungan dan pencatatan jumlah urin kedua dilakukan ketika waktu telah
bejalan selama 20 menit, didapatkan hasil untuk kelompok kontrol didapatkan
0,5 ml sedangkan untuk kelompok perlakuan didapatkan 1,25 ml. Terakhir pada
menit ke 30 didapatkan untuk kelompok control 1,5 ml dan kelompok perlakuan
2,75 ml.
Berdasarkan hasil yang didapatkan total jumlah urin pada kelompok
kontrol adalah 1,75 ml, hal menunjukkan jumlah yang dihasilkan mendekati
normal (tidak terjadi efek diuretik). Sedangkan pada kelompok perlakuan yang
diberikan obat furosemide terlihat jumlah total urin adalah 4,75 ml, hal ini
menunjukkan hasil yang signifikan jika dibandingkan dengan kelompok control
(terjadi efek diuretik).

8. Kesimpulan
Diuretika adalah suatu obat yang dapat meningkatkan jumlah urin
(diuresis) dengan jalan menghambat reabsorpsi air dan natrium serta mineral
lain pada tubulus ginjal. Pada praktikum ini didapatkan hasil yang signifikan
dengan volume total urin 4,75 ml yaitu terdapat efek diuretik pada hewan coba.

9. Daftar Pustaka
 Handayani., Sufriana, H., Salim, H. M… 2017. Modul Praktikum
FARMAKOLOGI. Surabaya: UNUSA Press
 HSB, M. (2020). Perbandingan Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Pepaya
(Carica papaya L.) Dengan Furosemid Pada Tikus Putih Jantan Galur
Wistar.
 Katzung, B. G., Masters, S. B., Trevor, A. J. (2012). FARMAKOLOGI
DASAR & KLINIK, ed. 12. New York: LANGE

Anda mungkin juga menyukai