PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Diuretik
Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukkan
urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, yaitu pertama
menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan
yang kedua menunjukkan jumlah perngeluaran (kehilangan) zat-zat
terlarut dan air (Gunawan, 2007).
Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan
jalan mengeluarkan dari dalam darah dengan jalan semua zat asing da
sisa pertukaran zat (Tjay, 2007).
Fungsi peting lainnya adalah meregulasi kadar garam dan cairan
dalam tubuh. Ginjal merupakan organ terpenting pada perngaturan
homeostatis, yakni keseimbangan dinamis antara caitan intrasel dan
ekstrasel, serta pemeliharaan volume tidal dan susu cairab ekstrasel. Hal
terutama tergantung dari jumlah ion Na+ yang untuk sebagian besar
terdapat diluar sel, dicairan antar sel dan diplasma darah. Kadar
Na+dicairan ekstrasel diregulasi olah sekresi ADH di neurohipofisis (Tjay,
2007).
b. Keadaan edematosa
1. Hipertensi
Teorinya, kerja thiazid sebagai diuretik dan vasodilator ringan bagi
sebgian besar penderita lainnya. Diuretik loop biasanya hanya digunaka
untuk pasien insufisiensi ginjal atau gagal jantung. Pembatasan asupan
diet Na+ sedang (60-100 mEg/hari) terbukti memperkiat diuretik dalam
hipertensi esensial dan mengurangi kehiangan K+ melalui ginjal.
2. Nefrotiasi
Gangguan ini dapat diobati menggunakan diuretik thiazid yang
meningkatkan reabsorbsi Ca2+ ditubulus contorti distalis sehingga
menurunkan konsentrasi Ca2+ urin.
3. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu kegawatdaruratan medis. Salie
harus diberika bersamaan dengan diuretik loop bla ingin
mempertahankan diuresis Ca2+ yang efektif.
4. Diabetes insipidus
Diabetes insipidus dapat terjadi akibat defisiensi produksi ADH atau
akibat respons terhadap ADH yang tidak adekuat (Diabetes Insipidus
nefrogenik). Diuretik thiazid dapat menurunkan poliurea dan polidipsi
pada kedua tipe diabtes insipidus (Katzung, 2012).
4. Penggolongan Obat
1. Diuretika – Lengkungan
Obat – obat ini berkhsiat kuat dan pesat tetapi agak singkat (4-6
jam). Banyak digunak pada keadaan akut, misalnya pada udema otak
dan paru-paru. Memperlihatkan kurva dosis – efek curam, artinya bila
dosis dinaikkan efeknya (diuresis) senantiasa bertambah. Contoh
obatnya furosemida, bumetanida dan etakrinat (Tjay, 2007).
2. Bentotiadiazid
4. Diuretika osmotis
5. Perintang – Karbonanhidrase
METODE PERCOBAAN
Bahan :
Alat :
1. Kandang metabolisme
2. Stop watch
3. Jarum oral
4. Timbangan tikus
5. Jarum suntik
Prosedur :
HASIL PERCOBAAN
1. Kelompok Kontrol
Efek
Volume
Volume Frekuensi
Pemberia Volume Urin (ml)
Bobo Pemberia Urinasi
No n air
t (g) n Obat 1
hangat 2 3
(ml) ja 1 jam 2jam 3jam
(ml) jam jam
m
1 118 5,9 1,18 1 1 1 1 1 2
2 122 6,1 1,22 1 1 1 2 2 2
3 132 6,6 1,32 3 1 1 2 2 2
4 136 6,8 1,36 3 1 0 2 2 0
5 114 5,7 1,14 6 1 2 3 1 2
6 129 6,45 1,29 5 4 4 3 1 1
Jumlah urine 2,17 1,50 1,50
34,66 23,96 23,96
%Volume
% % %
Volume Efek
Volume
Pemberia Frekuensi Urinasi Volume Urin (ml)
Bobo Pemberia
No n air 1
t (g) n Obat 2 3
hangat ja 1 jam 2jam 3jam
(ml) jam jam
(ml) m
Volume Volume Efek
Pemberia Pembe Frekuensi Urinasi Volume Urin (ml)
Bobot
No n air rian
(g) 1 2 3 1
hangat Obat 2 jam 3 jam
(ml) (ml) jam jam jam jam
1 141 7,05 1,41 3 3 2 1 3 3
2 139 6,9 1,4 2 5 2 1 5 2
3 123 6,15 1,23 2 3 0 1,5 2,5 2
4 102 5,1 1,02 4 1 0 4 5 0
5 127 6,45 1,27 3 4 2 1,5 2 1
6 124 6,2 1,24 3 3 0 2,2 2,4 0
Jumlah urine 2,30 2,98 0,75
36,5 47,30 11,90
%Volume
1% % %
1 133 6,65 1,33 1 2 0 2 2 0
2 143 7,2 1,4 2 1 0 1 2 0
3 150 7,5 1,5 4 2 0 4 2 2
4 115 5,75 1,15 8 10 0 2 4 0
5 104 5,2 1,04 3 3 3 1 2 1
6 118 5,9 1,18 2 1 0 4 2 0
Jumlah urine 2,33 2,33 0,50
36,41 36,41
%Volume 7,81%
% %
BAB V
PEMBAHASAN
1. Kontrol
2. Pembanding (Furosemid)
3. Uji 1 (HCT 2,25 mg/Kg bb)
4. Uji 2 (HCT 4,5 mg/Kg bb)
Pada kelompok Uji 1 paling banyak mengeluarkan urin pada jam ke-2
sebanyak 2,98 dengan %kumulatif sedangkan paling sedikit mengeluarkan
urin pada jam ke-3 sebanyak 0,75 dengan % kumulatif .
Pada kelompok uji 2 paling banyak mengeluarkan urin pada jam ke-2
sebanyak 2,98 dengan % kumulatif sedangkan paling sedikit mengeluarkan
urin pada jam ke-3 sebanyak 1,75 dengan % kumulatif .
BAB VI
KESIMPULAN