NIRM: 220301031
KELAS: 3B FARMASI
RANGKUMAN
TINJAUAN KOMPARATIF TENTANG IN-VIVO DAN DALAM TABUNG MODEL SKRINING UNTUK AGEN
DIURETIK
1. Perkenalan
Nama “diauretik” berasal dari fase persejarah “Diuoy1ih” (Diu artinya melalui &
oyr1lih artinya buang air kecil). Diuretik mengandung berbagai bahan yang
mempercepat produksi urin dan memperlancar eskskresi air. 1ini Sebagian besar
menyebabkan peningkatan ekstresi natrium,klorin,bikarbonat,dan air. Selain
itu ,mencegah reabsorbsi air, garam,klorin, dan bikarbonat hasilnya adalah
peningkatan laju produksi urin.
Ginjal sangat penting untuk ekskresi. Nefron adalah unit fungsional utama ginjal,
nefron adalah unit fungsional utama ginjal, dan system ekskresi ginjal memiliki tiga
komponen patofisiologi utama:
Filtrasi glomerulus PCT,DCT dimediasi reabsorpsi dan sekresi aktif.25% curah jantung
diarahkan ke filterasi glomerulus. Ini menyaring antara 100 hingga 120ml per
menit.2kapasitas penyaringan harian pada kapsul bowman adalah 180 liter. Foltrasi
glomerulus terutama di serap Kembali oleh tubulus berbelir-belit proksimal dan
distal.60-70% natrium di daur ulang melalui tubulus proksimal.itu bisa melewati air
zat tersebut istonik dengan urin. Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat
utama penyerapan air. Reabsorbsi natrium ditunjukan oleh lengkung henle. Itu tidak
premeabel terhadap air. Tubulus distal mendorong reabsorbsi garam. Saluran
pengumpul kedap air.
Beberapa cara in- vivodan Teknik in-vitro tersedia untuk menilai kerja diuratik. ada
beberapa cara untuk menilai aktivitas, diuretik, anata volume urin, kandungan
elektrolit
Sebuah analgesic atau penawar rasa sakit,adalah setiap anggota kelompok obat yang digunakan
untuk mencapai perada dari nyeri. Nyeri adalah sebutan untuk setrum sensasi yang karakter dan
intersirasnya sangat berbeda, mulai dari yang tidak menyenangkan hingga yang tidak dapat di
toleransi. Analgesic dapat di devinisikan sebagai obat yang menyebabkan ketidak pekaan terhadap
rasa sakit. Obat analgesic bekerja dengan berbagai cara pada system saraf parifer dan pusat
Batuk
Penekanan batuk dapat di peroleh dengan dosis yang lebih rendah dari yang di perlukan
untuk analgesia
Diare
Hamper semua penyebab dapat di kontrol dengan anal gesik opioid namun jika diare
berhubungan dengan infeksi, pengunaan teersebut tidak boleh mengantikan kemoterapi
yang tepat.
Opioid juga di guanakan secara intra operatif baik sebagai tambahan terhadap agen anastesi
lain dan dalam dosis tinggi.
1. Tes mengeliat yang di induksi asam asetat
Model geliat yang di induksi asam asetat digunakan untuk mengefaluasi aktifitas analgesik
senyawa yang di sintesis
2. Tes pelat panas
Uji pelat penas dilakukan pada suhu tetap 55 kurang lebih 0.5 derajat celcius.
3. Tes Jentik ekor
peralatan yang di gunakan tail flick test terdiri dari pemanas air imersi yang bersirkulasi.
4. Uji tekanan ekor
Uji tekanan ekor di lakukan sesuai prosedur dengan sedikit modifikasi
5. Uji formalin ekor
Tes formalin yang dimodifikasi atau digunakan ekstrak yang berbeda pada kosentrasi 5%
{b/v} di aplikasikan dengan pemberian tropical.
6. Uji formalin
Kelompok kontrol mendapat formalin 5%. Total waktu yang di habiskan untuk menjilat atau
mengigit kaki yang terluka atau nyeri perilaku di ukur dengan stopwatch
Analgesik dan metode penentuan aktivitas analgesik telah di jelaskan secara singkat di temukan ada
6 metode paling banyak di gunakan penentuan aktifitas analgesik.