Anda di halaman 1dari 23

ANATOMI DAN FISIOLOGI

MANUSIA
KELAS A
GINJAL (RENAL)
Oleh Kelompok 9
KELOMPOK 9

• Citra Seneri (N011221130)


• Fiolani Sulu (N011221108)
• Happy Yulianti (N011221047)
• Intan Arung S (N011221077)
GINJAL (RENAL)
• Bagian-bagian nefron: vascular dan tubular, serta fungsinya
• Peran ginjal dalam menjaga tekanan darah
a. Sistem Renin Angiostensin Aldosteron
b. Fungsi Prostaglandin
c. Fungsi sistem saraf otonom (saraf simpatis)
• Contoh aplikasi farmasi terkait ginjal
NEFRON

Vascular Tubular
Bagian-bagian nerfron ginjal yang termasuk Komponen tubuler meliputi bagian-bagian
komponen vaskuler meliputi arteriole afferen, nefron yang disebut kapsula bowman, tubulus
glomerulus, arteriola efferen, dan kapiler kontortus proksimal, lengkung henle, dan
pertubiler. Arteriola aferen membawa darah tubulus kontortus distal, dan duktus/tubulus
memasuk ke bagian-bagian nefron ginjal kolektivus
melalui glomerulus. Plasma darah yang berada
di glomerulus akan disaring yang dikenal
dengan proses filtrasi. Sementara darah dari
glomerulus dialirkan oleh pembeluh darah
yang disebut arteriola efferen.
VASCULAR (PEMBULUH)

1) Glomerulus
Glomerulus merupakan kumpulan pembuluh darah
halus yang berasal dari nadi ginjal yang berbentuk
jalinan kapiler arterial. Fungsi glomerulus adalah
sebagai tempat filtrasi, yaitu penyaringan darah
yang akan menyaring air, garam, asam amino,
glukosa, dan urea. Produk yang dihasilkan dari
proses filtrasi di glomerulus adalah urin primer.
VASCULAR (PEMBULUH)
2) Arteriole Afferen
Letak arteriole aferen berada dekat dengan badan
malphigi yang terhubung ke glomerulus dari arteri
renalis. Pada arteriole aferen terdapat sel-sel juksta
glomeruler yang merupakan modifikasi otot polos.
Apparatus juksta glomerular pada bagian sel-sel
juksta glomelurus mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan enzim renin. Apparatus juksta
glomerulus mempunyai peranan homeostatic yaitu
kemampuan mengawasi keseimbangan ion natrium.
VASCULAR (PEMBULUH)

3) Arteriole Efferen
Arteriole efferen merupakan ujung lain dari
glomerulus. Darah yang telah disaring dari
glomerulus kemudian menuju arteriol efferen.
Diameter arteriol efferen lebih kecil dari arteriol
afferen, hal tersebut dapat meningkatkan tekanan
hidrostatik di glomerulus.
VASCULAR (PEMBULUH)

4) Kapiler Pertibular
Kapiler peritubular berperan untuk menyerap kembali zat
yang berguna seperti glukosa dan asam amino dan
mengeluarkan ion mineral tertentu dan kelebihan air ke
tubulus. Pertukaran melalui kapiler peritubular terjadi
karena gradien kimia osmosis dan tekanan hidrostatik.
Pergerakan air ke kapiler peritubular disebabkan oleh
hilangnya air dari glomerulus selama filtrasi yang
meningkatkan tekanan osmotik koloid darah. Osmolaritas
darah yang lebih tinggi dalam kapiler peritubular
menciptakan tekanan osmotik yang menyebabkan
pengambilan air.
TUBULER

1) Kapsula Bowman
Peran dari kapsula Bowman adalah menyimpan sementara
urin primer dari proses filtrasi yang terjadi di glomerulus.
Merupakan kantong/ kapsul yang membungkus
glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William
Bowman.
TUBULER

2) Tubulus Kontortus Proksimal


Letak tubulus proksimal berada di dekat dekat kapsul
Bowman. Pada tubulus kontortus proksimal terjadi proses
reabsorbsi yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam
amino. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah untuk
menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.
TUBULER

3) Lengkung Henle
Antara tubulus proksimal dan tubulus kontortus distal
dihubungkan oleh sebuah saluran setengah lingkaran.
Saluran setengah lingkaran yang menghubungkan tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal disebut
sebagai lengkung henle
Lengkung henle mempunyai peran untuk menjaga urine
tidak kembali ke tubulus kontortus proksimal. Selain itu
lengkung henle juga berperan dalam mengatur tekanan
osmsotik darah dan konsentrasi larutan pada urine yang
dihasilkan.
TUBULER

4) Tubulus Kontortus Distal


Tubulus distal adalah tubulus yang jauh dari badan
malpighi. Pada tubulus kontortus distal terjadi proses
augmentasi yang merupakan kelanjutan dari proses
reabsorbsi pada tubulus kontortus proksimal. Proses yang
terjadi adalah melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau berlebihan ke dalam urin sekunder dengan
menghasilkan urin sesungguhnya.
TUBULER
5) Tubulus Kolektivus
Dari tubulus distal, produk urine sesungguhnya akan mengalir
melalui sistem pengumpul yang terdiri dari tubulus kolektivus.
Tubulus kolektivus bermula di korteks dan berakhir di medula.
Dinding tubulus kolektivus tidak permeabel terhadap air, namun
permeabel terhadap ADH (Antidiuretik Hormone).
Kadar ADH menentukan apakah urine yang keluar akan
terkonsentrasi atau encer. Peningkatan kadar ADH pada urine
menandakan seseorang mengalami dehidrasi.
Tubulus kolektivus berbentuk tabung sempit panjang dalam ginjal
yang menampung urin dari nefron yang siap untuk disalurkan ke
pelvis menuju kandung kemih. Fungsi tubulus kolektivus adalah
untuk mengumpulkan urin dari tubulus kontortus proksimal lalu
dibawa ke pelvis..
PERAN GINJAL DALAM MENJAGA TEKANAN
DARAH

Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan ekstraseluler dan sekresi
renin.
a. Sistem Renin Angiostensin Aldosteron
Sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) merupakan sistem endokrin penting dalam
pengontrolan tekanan darah.
-Renin disekresi oleh juxtaglomerulus aparantus ginjal sebagai respon glomerulus
underperfusion, penurunan asupan garam, ataupun respon dari sistem saraf simpatik.
-Mekanisme terjadi peningkatan darah melebihi normal atau hipertensi melalui terbentuknya
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin converting enzyme (ACE). ACE memegang
peranan fisiologis penting dalam pengaturan tekanan darah.
SISTEM RENIN ANGIOSTENSIN ALDOSTERON

Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi hati, kemudian oleh hormone renin yang
diproduksi ginjal akan diubah menjadi angiotensin I. Angiotensin I diubah menjadi
angiotensin II oleh ACE yang terdapat di paru-paru. Angiotensin II merupakan suatu
vasokonstriktor kuat yang utama menyebabkan vasokontriksi arteri menyebabkan peningkatan
resistensi pada aliran darah dan peningkatan tekanan darah. Angiotensin II bersikulasi menuju
kelenjar adrenal dan menyebabkan sel korteks adrenal membentuk hormone lain yaitu
aldosteron. Aldosteron merupakan hormone steroid yang berperan penting pada ginjal untuk
mengatur volume cairan ekstraseluler. Aldosteron mengurangi ekskresi NaCl dengan cara
reabsorpsi dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara
meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya meningkatkan volume dan
tekanan darah
FUNGSI PROSTAGLANDIN
• Prostaglandin menjadi bagian penting dalam tubuh. Zat dengan struktur kimia seperti
hormon inilah yang disebut prostaglandin. Zat ini berperan penting dalam proses kontraksi
dan relaksasi otot polos, sistem reproduksi, proses penyembuhan luka, kesehatan lambung,
dan kesehatan ginjal.
• Prostaglandin juga merupakan senyawa yang berfungsi dalam merangsang kontraksi otot
rahim. Pada wanita yang mengalami haid, prostaglandin berperan dalam membantu
pengeluaran darah haid. Namun, kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
nyeri haid atau dismenore.
FUNGSI SARAF SISTEM OTONOM
(SARAF SIMPATIS)
• Saraf simpatik membuat sfinger (Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat
cincin otot atau sfingter yang bertugas menjaga urine agar tidak bocor) berkontraksi dan otot
detrusor berelaksasi sehingga menghentikan pengeluaran urine yang dipicu
aktivitas parasimpatik. Aktivasi saraf simpatik di ginjal meningkatkan sekresi renin (enzim
yang meningkatkan tekanan darah) untuk meningkatkan volume intravascular.
1 CONTOH APLIKASI FARMASI
TERKAIT GINJAL
• Ada banyak jenis obat-obatan yang diketahui dapat menimbulkan efek samping berupa
kerusakan ginjal. Jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam dosis tinggi, obat-obatan tersebut
berisiko menyebabkan orang yang mengonsumsinya mengalami sakit ginjal. Misalnya,
Antibiotik tertentu, khususnya penisilin, sefalosporin, dan sulfonamid dapat berbahaya bagi
kesehatan ginjal. Hal ini karena obat antibiotik tersebut akan tubuh Anda keluarkan melalui
ginjal, sehingga meminumnya bisa membuat organ ini bekerja lebih berat.
• Minum obat antibiotik dalam jangka panjang selain bisa memicu resistensi antibiotik, juga
bisa melukai ginjal bahkan jika Anda memiliki ginjal sehat sebelumnya. Maka dari itu,
penting untuk mengikuti saran dokter tiap kali menerima resep obat antibiotik.
2 CONTOH APLIKASI FARMASI
TERKAIT GINJAL
Batu ginjal adalah kristal padat yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal
disebabkan oleh penumpukan zat mineral tertentu dalam darah yang mengendap di ginjal dan
seiring waktu mengeras hingga menyerupai batu.
Mengobati batu ginjal dengan obat-obatan:
• 1. Allopurinol
Allopurinol adalah obat yang digunakan untuk membantu menghancurkan jenis batu asam
urat. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.
2 CONTOH APLIKASI FARMASI
TERKAIT GINJAL
• 2. Penghambat alfa
• Obat penghambat alfa (alpha-blockers) berfungsi untuk membantu menghancurkan batu
ginjal yang berukuran cukup besar, yaitu sekitar 5–10 milimeter. Setelah dihancurkan, sisa
batu ginjal yang berukuran kecil akan keluar dengan sendirinya melalui urine. Obat ini juga
bekerja dengan cara melemaskan otot saluran kemih, sehingga batu ginjal lebih mudah
keluar.
• 3. Diuretik
• Obat diuretik adalah obat yang dapat meningkatkan produksi urine dan membuat lebih
sering berkemih. Salah satu jenis diuretik yang banyak digunakan untuk mengobati batu
ginjal adalan diuretik jenis thiazide. Contohnya adalah hydrochlorothiazide.
2 CONTOH APLIKASI FARMASI
TERKAIT GINJAL
• 4. Natrium bikarbonat
• Obat yang disebut juga dengan natrium sitrat ini biasanya diberikan untuk mengatasi gejala
yang muncul akibat produksi asam lambung berlebih. Obat ini juga membantu ginjal
mengeluarkan kandungan asam urat yang memicu terbentuknya batu ginjal.
TERIMA KASIH

PPT OLEH HAPPY YULIANTI

Anda mungkin juga menyukai