Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga
kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital
dalam tubuh. Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam
tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa
dalam darah, dan ekskresi bahan buangan seperti urea dan sampah nitrogen
lain dalam darah. Bila ginjal tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya maka
akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit gagal ginjal
kronik (Cahyaningsih, 2009). Pada gagal ginjal kronik telah terjadi kerusakan
ginjal secara permanen dimana fungsi ginjal tidak kembali normal, cenderung
berlanjut menjadi gagal ginjal terminal (National Cancer Institute, 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian ginjal
2. Mengetahui struktur ginjal
3. Mengetahui fisiologi ginjal
4. Mengetahui proses pembentukan urine
5. Mengetahui Fungsi serta penyakit pada ginjal
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ginjal
2. Untuk mengetahui struktur ginjal
3. Untuk mengetahui fisiologi ginjal
4. Mengetahui proses pembentukan urine
5. Mengetahui fungsi serta penyakit pada ginjal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang kavum
abdominalis dibelakang peritoneum pada kedua sisi vertebrata lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji
kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita. Ginjal adalah alat ekskresi yang berfungsi untuk proses sistem urin,
yang meliputi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dalam air yang berbentuk urin. Ginjal kiri biasanya
mempunyai ukuran yang relatif lebih besar daripada ginjal kanan. Sementara
itu ginjal kanan letaknya lebih rendah dari pada ginjal kiri, hal ini dipengaruhi
oleh organ hati yang berada tepat di atasnya. Ginjal memiliki dimensi panjang
sekitar 6 cm-7,5 cm dan tebal 1,5-2,5 cm. Berat ginjal pada orang dewasa
rata-rata mencapai 140 gram.

B. Struktur Ginjal

2
Berikut ini adalah struktur dan fungsi bagian ginjal beserta penjelasannya lengkap;

1. Korteks

Korteks adalah bagian yang paling utama dari ginjal. Tempat inilah yang
menjadi muara asalnya urin berasal. Di dalam korteks terdapat jutaan nefron
nefron yang di dalamnya terletak badan Malpighi. Setiap badan Malpighi
tersusun atas glomerulus, kapsula bowman, serta beberapa tubulus tubulus
pendukung untuk proses pemfilteran.

2. Nefron

Nefron adalah tempat penyaringan darah dalam ginjal. Nefron adalah


unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus
proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Masing-masing
ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-masing mampu
membentuk urin . Ginjal tidak dapat nefron membentuk nefron baru, oleh
karena itu jika ada kerusakan nefron karena trauma ginjal atau penyakit ginjal
jumlah nefron akan turun bertahap. Jumlah nefron berfungsi akan menurun
kira-kira 10% setiap 10 tahun. Berkurangnya fungsi ini tidak mengancam jiwa
karena perubahan adaptif sisa nefron menyebabkan nefron tersebut dapat
mengeluarkan air, elektrolit, dan produk sisa dalam jumlah yang tepat. Nah, di
dalam nefron inilah terdapat organ-organ penting seperti glomerulus, kapsula
bowman, tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal, tubulus
kolektivus serta lengkung henle.

3. Glomerulus

Glomerulus adalah simpul pembuluh darah yang sangat kecil yang


terletak di depan nefron. Glomerulus menjadi tempat filtrasi (penyaringan)

3
pertama dalam proses penyaringan urin.  Urine primer dari glomerulus akan
dibawa menuju tubulus kontortus proksimal yang juga merupakan bagian dari
nefron ginjal. Glomerulus dikelilingi oleh kapsula Bowman yang berbentuk
mirip cangkir. Fungsi glomerulus antara lain:

 Menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea pada proses di
dalam ginjal.

 Mengatur tekanan dan volume darah dengan sel jukstaglomerular.

 Melakukan proses filtrasi yang merupakan salah satu dari tiga proses
penyaringan darah pada nefron ginjal.

 Melakukan eliminasi toksin (racun) dalam darah.

 Menghasilkan urin primer yang masih harus diproses lagi.

 Mencegah molekul berukuran besar seperti protein masuk ke nefron.

4. Kapsul Bowman

Kapsula bowman adalah struktur kantong yang terletak pada permulaan


dari komponen tubulus dari sebuah nefron pada ginjal. Kapsul bowman adalah
kapsul yang membungkus glomerulus. Cairan dari darah pada glomerulus
dikumpulkan di kapsula Bowman. Cairan tersebut kemudian akan diproses
menjadi urin.

5. Tubulus Kontortus Proximal

Tubulus kontortus proksimal merupakan bagian dari saluran nefron ginjal


yang berperan dalam proses reabsorpsi. Fungsi utama tubulus kontortus
proksimal adalah untuk melakukan reabsorpsi yang merupakan salah satu dari 3

4
tahap penyaringan darah. Reabsorpsi adalah proses penyerapan zat pada urine
primer yang masih berguna bagi tubuh seperti asam amino, protein, potasium,
fosfat, dan natrium. Pada proses ini tubulus kontortus proximal menghasilkan
urin sekunder.

6. Lengkung Henle
Lengkung henle adalah bagian dalam nefron ginjal yang berfungsi
sebagai penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus
distal. Lengkung henle ditemukan oleh F. G. J. Henle. Fungsi utama dari
lengkung henle adalah untuk membuat konsentrasi garam di medula dalam
ginjal. Juga proses reabsorpsi terbesar terjadi di lengkung henle. Lengkung
Henle memiliki lubang lebih lebar daripada tubulus kontortus distal karena
dinding lengkung henle terdiri dari sel-sel pipih dengan inti menonjok ke dalam
lumen. Bagian tipis lengkung henle merupakan kelanjutan dari tubulus
kontortus proksimal, sebagian besar berjalan turun (descenden) dan bagian tebal
berjalan ke atas (ascenden). Bagian tipis menyerupai kepiler darah sehingga
susah dibedakan.

7. Medulla

Medulla adalah bagian paling dalam dari ginjal yang terdiri dari sum-sum
ginjal. Medulla dilindugi oleh korteks ginjal. Medula adalah tempat bagi
berkumpulnya pembuluh darah kapiler yang berasal dari kapsul bowman. Dan
di dalam medula ini terjadi proses yang disebut dengan reabsorbsi dan juga
augmentasi, proses rearbsorsi dan augmentasi ini dilakukan oleh tubulus
proksimal dan tubulus distal. Dan Fungsi dari medula ini adalah sebagai
pengumpul urine yang seterusnya bermuara pada rongga ginjal.

5
8. Arteri Ginjal Vena

Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi membawa darah


menuju gibjal untuk di saring di glomerulus. Darah yang masih berguna
kemudian di saring dan di proses yang kemudian akan di serap di dalam tubuh.
Zat-zat tersebut biasanya berupa asam amino dan protein. Selanjutnya darah
yang sudah tidak berguna akan menuju ke kandung kemih untuk ditampung.

9. Vena Ginjal

Vena ginjal adalah pembuluh balik yang akan membawa darah keluar dari
ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.

10. Ureter

Ureter merupakan organ yang sangat berguna untuk mengalirkan urin


yang sesungguhnya dari ginjal ke kandung kemih.  Ureter berbentuk seperti
saluran maskuler yang silinder di dalam tubuh. Panjang ureter adalah sekitar 20-
30 dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di dekat kandung kemih dan
yang berjalan dari hilus ginjal yang menuju kandung kemih.

C. Fisiologi Ginjal
Fisiologi Ginjal Masing-masing ginjal manusia terdiri dari sekitar satu
juta nefron yang masing- masing dari nefron tersebut memiliki tugas untuk
membentuk urin. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, oleh sebab itu,
pada trauma, penyakit ginjal, atau penuaan ginjal normal akan terjadi
penurunan jumlah nefron secara bertahap. Setelah usia 40 tahun, jumlah
nefron biasanya menurun setiap 10 tahun. Berkurangnya fungsi ini seharusnya
tidak mengancam jiwa karena adanya proses adaptif tubuh terhadap
penurunan fungsi faal ginjal (Sherwood, 2001).

6
Setiap nefron memiliki 2 komponen utama yaitu glomerulus dan
tubulus. Glomerulus (kapiler glomerulus) dilalui sejumlah cairan yang
difiltrasi dari darah sedangkan tubulus merupakan saluran panjang yang
mengubah cairan yang telah difiltrasi menjadi urin dan dialirkan menuju
keluar ginjal. Glomerulus tersusun dari jaringan kapiler glomerulus bercabang
dan beranastomosis yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira
60mmHg), dibandingkan dengan jaringan kapiler lain.
Kapiler-kapiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel epitel dan seluruh
glomerulus dilingkupi dengan kapsula Bowman. Cairan yang difiltrasi dari
kapiler glomerulus masuk ke dalam kapsula Bowman dan kemudian masuk ke
tubulus proksimal, yang terletak pada korteks ginjal. Dari tubulus proksimal
kemudian dilanjutkan dengan ansa Henle (Loop of Henle). Pada ansa Henle
terdapat bagian yang desenden dan asenden. Pada ujung cabang asenden tebal
terdapat makula densa. Makula densa juga memiliki kemampuan kosong
untuk mengatur fungsi nefron. Setelah itu dari tubulus distal, urin menuju
tubulus rektus dan tubulus koligentes modular hingga urin mengalir melalui
ujung papilla renalis dan kemudian bergabung membentuk struktur pelvis
renalis (Berawi, 2009).
Ginjal memainkan peranan penting dalam fungsi tubuh, tidak hanya
dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa, namun juga

7
dengan menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit dalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah. Ginjal
mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah cairan tubuh, konsentrasi
dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan potassium, dan keseimbangan
asam-basa dari tubuh. Ginjal menyaring produk-produk sisa dari metabolisme
tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan asam urat dari uraian DNA.
Dua produk sisa dalam darah yang dapat diukur adalah Blood Urea Nitrogen
(BUN) dan kreatinin (Cr). Ketika darah mengalir ke ginjal, sensor-sensor
dalam ginjal memutuskan berapa banyak air dikeluarkan sebagai urin,
bersama dengan konsentrasi apa dari elektrolit-elektrolit. Contohnya, jika
seseorang mengalami dehidrasi dari latihan olahraga atau dari suatu penyakit,
ginjal akan menahan sebanyak mungkin air dan urin menjadi sangat
terkonsentrasi. Ketika kecukupan air dalam tubuh, urin adalah jauh lebih
encer, dan urin menjadi bening. Sistem ini dikontrol oleh renin, suatu hormon
yang diproduksi dalam ginjal yang merupakan sebagian daripada sistem
regulasi cairan dan tekanan darah tubuh (Ganong, 2009).

D. Pembentukan Urine
Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman
berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal
akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus,
sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.
Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk kedalam
ginjal. Darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian
plasma darah.
Ada 3 tahap proses pembentukan urine:
1. Proses Filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah.

8
Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa , air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat, dan lain lain yang
diteruskan ketubulus ginjal.
2. Proses Reabsorbsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium,
klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Proses nya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas.
Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali
penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap
kembali kedalam tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara
aktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada
papilla renalis.
3. Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan
diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke
vesikel urinaria.
Mikturisis adalah pembentukan urine. Karena dibuat didalam, urine
mengalir melalui ureter kekandung kencing. Keinginan membuang air
kencing disebabkan penambahan tekanan didalam kandung kencing
dan tekanan disebabkan isi urine didalamnya. Hal ini terjadi bila
tertimbun 170 sampai 230ml. mikurisi adalah gerak refleks yang dapat
dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi
pada manusia.
Urine normal rata-rata 1-2 liter tetapi beda-beda sesuai jumlah
cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau
banyak protein yang dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang
diperlukan untuk melarutkan ureanya.
1). Warnanya bening orange pucat tanpa endapan.

9
2). Baunya tajam
3). Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.

E. Fungsi Ginjal
1. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh
akan diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam
jumlah besar, kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine
yang diekskresi berkurang dan konsntrasinya lebih pekat sehingga
susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relative normal.
2. Mengatur keseimbangan osmotic dan mempertahankan keseimbangan
ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi
pemasukan / pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan
garam yang berlebihan /penyakit pendarahan (diare, muntah) ginjal
ginjal akan meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting ( misal Na, K,
Cl, CCa dan posfat).
3. Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa
yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat
agak asam, pH kurang dari 6 ini disebabkan oleh hasil akhir
metabolisme protein. Apabila banyak makan sayur-sayuran , urine akan
bersifat basa, pH urine bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal
menyekskresikan urine sesuai dengan perubahan pH darah.
4. Fungsi hormonal dan metabolism. Ginjal menyekresikan hormone renin
yang mempunyai peranan penting untuk mengatur tekanan darah
membentuk sel darah merah.

F. Penyakit Pada Ginjal


1. Infeksi ginjal

10
Penyakit infeksi ginjal ini erat kaitannya dengan infeksi saluran
kencing atau ISK. Pasalnya, infeksi ginjal ini terjadi ketika bakteri yang
menginfeksi kandung kemih menyebar ke organ ginjal.
2. Batu ginjal
Ini adalah salah satu penyakit yang menyerang ginjal dan paling
akrab di telinga masyarakat Indonesia. Batu ginjal terjadi karena
bertumpuknya mineral di dalam ginjal, yang kemudian mengeras dan
berbentuk menjadi batu.

3. Anuria

Gejala ginjal bermasalah yang pertama dapat dilihat dari urine.


Anuria merupakan kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria
diakibatkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam
ginjal. Anuria juga bisa muncul akibat radang di glomerulus, yakni organ
penyaring darah pada ginjal. Penyempitan arterial efferent oleh
hormon epinefrin dan radang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit
ini.

4. Glikosuria

Gejala sakit ginjal berikutnya ditunjukkan dengan adanya kandungan


gula dalam urine. Penyakit ini diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi
yang bertugas untuk menyaring darah

5. Albuminuria

Gejala ginjal bermasalah berikutnya yang bisa dikenali adalah


munculnya albuminuria. Albuminuria merupakan kelainan pada ginjal

11
yang diakibatkan oleh naiknya tingkat permeabilitas membrane
glomerulus. Permeabilitas bisa naik karena adanya luka di membrane
glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal akibat eter,
bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Gejala penyakit ginjal ini bisa
diketahui dengan adanya protein albumin pada urine.

12

Anda mungkin juga menyukai