Anda di halaman 1dari 10

Dita Febriastuti

P07131116043

Anatomi fisiologi

1. Anatomi Ginjal Pada Manusia


a. Pengertian Ginjal

Ginjal adalah suatu organ yang secara struktural kompleks dan telah berkembang
untuk melaksanakan sejumlah fungsi penting, seperti : ekskresi produk sisa metabolisme,
pengendalian air dan garam, pemeliharaan keseimbangan asam yang sesuai, dan sekresi
berbagai hormon dan autokoid.
Salah satu sistem pengeluaran pada manusia adalah sistem urin. Sistem urin
manusia tersusun dari ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra
Organ utama sistem urin adalah sepasang ginjal. Organ ini berwarna merah coklat,
berbentuk seperti biji kacang merah. Letak ginjal di daerah pinggang, tepatnya di perut
bagian belakang dan dilindungi tulang-tulang rusuk.
Ginjal menyaring darah yang telah mengandung zat sisa metabolisme dari sel-sel
tubuh. Seluruh darah dalam tubuh melewati ginjal berkalikali dalam sehari.

b. Anatomi Ginjal

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr
pada perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.
Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas
V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah.
Ginjal dilapisi Capsula Adiposa (Luar) dan Capsula Renalis (Dalam).
Ginjal terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar disebut korteks, sedangkan lapisan
dalam disebut medula. Sebuah ginjal tersusun atas kurang lebih satu juta nefron. Nefron
adalah unit penyaring terkecil ginjal. Satu nefron tersusun atas glomerulus, Simpai Bowman,
saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal.
Air, gula, garam, dan zat sampah dari darah masuk ke nefron. Saat masuk nefron,
darah bertekanan tinggi. Darah dengan cepat mengalir ke kapiler dalam nefron. Kumpulan
kapiler dalam nefron disebut glomerulus (jamak = glomeruli) yang ditemukan di bagian
korteks.
Karena tekanan darah yang tinggi maka air, glukosa, vitamin, asam amino, protein
berukuran kecil, urea, asam urat, garam, dan ion akan menembus kapiler masuk ke bagian
nefron yang disebut Simpai Bowman. Simpai
Bowman adalah bangunan berbentuk mangkuk yang melingkupi glomerulus. Dalam
proses ini sel-sel darah dan sebagian besar protein tidak bisa menembus dinding kapiler
karena terlalu besar. Akibatnya sel-sel darah dan protein tertinggal dalam kapiler.
Gambar: Ginjal Manusia

Cairan dalam Simpai Bowman mengalir ke saluran berkelok-kelok dan Ansa Henle. Ansa
Henle adalah saluran sempit berbentuk U. Selama cairan berada di sepanjang saluran-saluran ini,
sebagian besar ion, air, dan semua glukosa, asam amino, dan protein berukuran kecil diserap
kembali ke dalam aliran darah.
Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dipergunakan tubuh ini disebut reabsorbsi.
Molekul kecil seperti air diserap kembali ke kapiler secara difusi. Difusi merupakan gerakan molekul
zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.
Zat lain misalnya ion, dikembalikan ke kapiler dengan cara transport aktif. Transport aktif
adalah gerakan molekul dari satu larutan ke larutan lain dengan menggunakan energi.
Kapiler-kapiler yang berisi zat yang diserap kembali kemudian bersatu membentuk vena
kecil. Vena-vena kecil bersatu membentuk vena ginjal. Vena ginjal mengembalikan darah yang
sudah disaring ke sistem peredaran.
Di samping peristiwa di atas, di dalam saluran pengumpul terjadi proses lain yaitu masuknya
zat-zat sampah dari pembuluh darah. Zat-zat sampah merupakan zat sampah yang masih tersisa di
dalam pembuluh darah saat filtrasi. Dengan proses ini urin di dalam saluran pengumpul lebih pekat
lagi.
Sesudah penyerapan kembali, cairan yang tersisa dalam saluran merupakan cairan zat sisa
(disebut urin) yang mengandung garam dan zat sampah lain. Urin kemudian mengalir ke saluran
pengumpul ginjal yang terletak di bagian medula.
Keseluruhan proses penyaringan cairan Urin dalam masing-masing saluran pengumpul
mengalir ke suatu daerah berbentuk seperti cerobong asap, yang disebut pelvis atau piala ginjal.
Saluran ini kemudian berlanjut ke ureter. Ureter adalah saluran yang berpangkal dari ginjal menuju
kantung kemih.
Kantung kemih adalah kantung berotot yang menyimpan urin. Dalam kantung kemih urin
disimpan sementara hingga dikeluarkan dari tubuh; selanjutnya urin disalurkan ke uretra untuk
dialirkan ke luar tubuh.
Jumlah urin yang keluar tergantung pada jumlah cairan yang diminum dan volume cairan
yang dikeluarkan. Orang dewasa ratarata menghasilkan urin sekitar 1 liter tiap hari.

c. Secara umum struktur ginjal terdiri atas tiga bagian seperti berikut ini:

1) Kulit ginjal (korteks)


korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus dan simpai
Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses
penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal dari nefron. Nefron adalah satuan
struktural dan fungsional. Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi
terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal).
2) Rongga ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran
ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui
saluran uretra.

3) Sumsum ginjal (medula)


Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan
malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga
yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.

d. Struktur Makroskopik Ginjal

Pada orang dewasa , panjang ginjal adalah sekitar 12 sampai 13 cm (4,7 hingga 5,1 inci),
lebarnya 6 cm (2,4 inci), tebalnya 2,5 cm (1 inci), dan beratnya sekitar 150 gram. Secara anatomik
ginjal terbagi dalam dua bagian, yaitu korteks dan medula ginjal.

Ginjal terdiri dari bagian dalam (medula), dan bagian luar (korteks).

1. Bagian dalam (internal) medula. Substansia medularis terdiri dari piramid renalis yang
jumlahnya antara 18-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya
mengahadap ke sinus renalis. Mengandung bagian tubulus yang lurus, ansa henle, vasa
rekta dan diktus koligens terminal.
2. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi
lunak dan bergranula. Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sapanjang
basis piramid yang berdekatan dengan garis sinus renalis, dan bagian dalam diantara
piramid dinamakan kolumna renalis. Mengandung glomerulus, tubulus proksimal dan distal
yang berkelok-kelok dan duktus
koligens.

e. Struktur Mikroskopik Ginjal

1) Nefron
Tiap tubulus ginjal dan glomerolusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Ukuran
ginjal terutama ditentukan oleh jumlah nefron yang membentuknya. Tiap ginjal
manusia memiliki kira-kira 1.3 juta nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri.
Karena itu fungsi satu nefron dapat menerangkan fungsi ginjal.

2) Glomerulus
Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas kapiler yang disebut glomerulus, yang
terletak didalam korteks, bagian terluar dari ginjal. Tekanan darah mendorong sekitar
120 ml plasma darah melalui dinding kapiler glomerular setiap menit. Plasma yang
tersaring masuk ke dalam tubulus. Sel-sel darah dan protein yang besar dalam
plasma terlalu besar untuk dapat melewati dinding dan tertinggal.

3) Tubulus kontortus proksimal


Berbentuk seperti koil longgar berfungsi menerima cairan yang telah disaring oleh
glomerulus melalui kapsula bowman. Sebagian besar dari filtrat glomerulus diserap
kembali ke dalam aliran darah melalui kapiler-kapiler sekitar tubulus kotortus
proksimal. Panjang 15 mm dan diameter 55 µm.

4) Ansa henle
Berbentuk seperti penjepit rambut yang merupakan bagian dari nefron ginjal dimana,
tubulus menurun kedalam medula, bagian dalam ginjal, dan kemudian naik kembali
kebagian korteks dan membentuk ansa. Total panjang ansa henle 2-14 mm.
5) Tubulus kontortus distalis
Merupakan tangkai yang naik dari ansa henle mengarah pada koil longgar kedua.
Penyesuaian yang sangat baik terhadap komposisi urin dibuat pada tubulus
kontortus. Hanya sekitar 15% dari filtrat glomerulus (sekitar 20 ml/menit) mencapai
tubulus distal, sisanya telah diserap kembali dalam tubulus proksimal.

6) Duktus koligen medula


Merupakan saluran yang secara metabolik tidak aktif. Pengaturan secara halus dari
ekskresi natrium urin terjadi disini. Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan
mensekresi kalsium.

Gambar: Anatomi ginjal

2. Fungsi Ginjal

Fungsi utama ginjal terangkum dibawah ini, yang menekankan peranannya sebagai organ
pengatur dalam tubuh.

a. Fungsi Ekskresi

1) Mengeluarkan zat toksis/racun


2) Mengatur keseimbangan air, garam/elektrolit, asam /basa
3) Mempertahankan kadar cairan tubuh dan elektrolit (ion-ion lain)
4) Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (terutama urea, asam urat
dan kreatinin)
5) Bekerja sebagai jalur ekskretori untuk sebagian besar obat
b. Fungsi Non Ekskresi

1) Mensintesis dan mengaktifkan Hormon:


2) Renin, penting dalam pengaturan tekanan darah
3) Eritropoetin, merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang
4) 1,25-dihidroksivitamin D3 : hidroksilasi akhir vitamin D3 menjadi bentuk yang paling kuat
5) Prostaglandin : sebagian besar adalah vasodilator, bekerja secara lokal, dan melindungi dari
kerusakan iskemik ginjal
6) Degradasi hormon polipeptida
7) Insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon pertumbuhan, ADH dan hormon
gastrointestinal (gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif).

c. Fungsi Ginjal Pada Manusia

Ada beberapa fungsi ginjal bagi tubuh manusia, antara lain yaitu:

1. Membentuk urin dan Mengeluarkan Zat-Zat Beracun

Ini merupakan fungsi utama ginjal, yakni membentuk urin untuk mengeluarkan berbagai zat-zat
beracun dalam tubuh. Zat itu merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan bersama dengan urin.
Proses pembentukan urin ini melalui 3 tahap yakni:

o Filtrasi
Merupakan proses penyaringan darah didalam pembuluh kapiler glomerulus.
Penyaringan yang dihasilkan ini yaitu urin primer yang masih mengandung garam,
kalium, asam amino, natrium dan glukosa.

o Reabsorbsi
Bahan-bahan yang berguna yang terkandung didalam urin primer akan diserap kembali.
Proses reabsorbsi ini terjadi dalam 2 cara yaitu melalui glukosa dan asam amino yang
akan diserap dengan cara difusi, sementara air akan diserap melalui proses osmosis.
Zat-zat yang masih dibutuhkan itu akan dikembalikan lagi ke dalam darah, dan zat-zat
yang tidak digunakan lagi seperti sisa-sisa bahan kimia, garam dan zat ammonia akan
dikeluarkan bersama urin sekunder.

o Augmentasi
Merupakan terjadinya penambahan zat-zat sisa & urea yang terjadi di dalam tubulus
konturtus distal pada ginjal. Setelah melakukan proses ini, maka urin akan menuju ke
kantong kemih melalui saluran yang terdapat pada ginjal. Disitulah kita akan merasakan
keinginan untuk buang air kecil ketika kandung kemih dalam tubuh kita telah terisi urin

2. Menyaring atau Membersihkan Darah

Zat-zat sisa atau racun dalam tubuh akan dikeluarkan melalui ginjal, jika tidak dikeluarkan maka
akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Nefron merupakan salah satu bagian organ ginjal yang
menjalankan fungsi ini. Ginjal menyaring kurang lebih 200 liter darah dan 2 liter zat sisa serta air
dalam setiap harinya.
3. Menjaga Darah Agar Tidak Terlalu Asam

Ginjal berperan penting dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal
mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Hal ini yang mengakibatkan urine yang dihasilkan bersifat asam pada pH 5
atau alkalis pada pH 8.

4. Penghasil Hormon

Hormon yang dihasilkan yaitu hormon eritroprotein (singkatannya EPO) yang memiliki fungsi


sebagai perangsang dalam meningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.

5. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah

Yaitu mengatur kadar garam didalam darah.

6. Mengendalikan Kadar Gula Darah

Yaitu untuk mengatur kekurangan dan kelebihan gula dalam darah dengan menggunakan
hormon insulin & adrenalin. Hal ini sangat penting untuk menghindari suatu penyakit yaitu diabetes.
Hormon insulin ini berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah jika kadar gula yang
dihasilkan dalam darah berlebih. Sedangkan hormon adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar
gula dalam darah jika kadar gula yang dihasilkan di dalam darah tidak mencukupi atau kurang.

7. Menjaga Keseimbangan Air.

Yaitu membantu dalam menjaga keseimbangan air dalam tubuh dengan mempertahankan
tekanan osmotik ekstraseluler. Jika ginjal tidak berfungsi maka tubuh akan mengalami kekeringan
dan terjadi dehidrasi berlebih karena kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh akan
tenggelam karena kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk dan tidak terbuang.

8. Mengatur Kadar Kalium Dalam Darah

Jika kadar kalium dalam darah berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut.
Dan jika jumlah kalium dalam darah berlebih, maka ginjal akan membuangnya.

9. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam & Basa

Dalam hal ini ginjal sangat berfungsi dalam mempertahankan keseimbangan kadar asam basa
dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam maupun basa melalui urine.

10. Mengekskresikan Zat-zat Yang Merugikan Tubuh

Zat-zat yang merugikan tubuh seperti urea, amoniak, creatinin, asam urat, bakteri, garam
anorganik, juga obat-obatan akan dikeluarkan oleh ginjal. Jika zat itu tidak dikeluarkan, maka akan
menimbulkan penyakit dan akan menjadi racun yang bisa membahayakan kesehatan tubuh
manusia.

11. Menjaga Tekanan Osmosis

Ginjal akan menjaga tekanan osmosis pada tubuh melalui pengaturan keseimbangan garam-
garam di dalam tubuh.
12. Mengatur Volume Darah.

Ginjal dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume darah bisa
dipertahankan untuktetap seimbang di dalam tubuh.

13. Pengembalian Zat

Maksudnya adalah ginjal akan mengembalikan zat yang masih berfungsi bagi tubuh kita
kembali menuju darah. Adapun zat tsb antara lain garam, air, glukosa dll.

3. Sistem Sekresi dan Ekskresi


a. Sekresi

Sekresi adalah pergerakan material dari satu titik ke titik lain. Sekresi adalah proses melepaskan
dan mengangkut zat kimia tertentu dari satu tempat ke tempat lain. Zat biasanya dilepaskan dari sel
atau kelenjar

Sekresi adalah proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan didalam tubuh.
Zat yang dihasilkan berbentuk lendir (enzim dan hormon oleh sel dan kelenjar).

Dalam tubuh manusia terdapat 2 tipe kelenjar, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin.

1. Kelenjar Eksokrin: kelenjar yang memiliki saluran yang melepaskan berbagai


senyawa cair dan semi yang bukan hormon atau jenis sinyal kimia lainnya.
Contoh: kelenjar keringat, kelenjar saliva, kelenjar susu, 
2. Kelenjar Endokrin:kelenjar yang menghasilkan hormon dan siyal kimia yang
dilepaskan langsung ke dalam aliran darah untuk ditujukan ke organ yang
membutuhkan
Contoh: kelenjar ovarium, kelenjar testis, kelenjar tyroid, kelenjar adrenal, dan
pankreas

b. Ekskresi

Ekskresi adalah penghapusan materi dari makhluk hidup. Ekskresi adalah proses penting dalam
semua bentuk kehidupan. Ini melibatkan penghapusan sisa metabolisme dari tubuh hewan, dan
menyeimbangkan air dan garam. Ekskresi juga mempertahankan konsentrasi yang tepat dari zat
terlarut dan air dalam sel dan cairan dari organisme.

Pada manusia, sistem ekskresi yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil
metabolisme. Zat ini akan menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Sistem ekskresi pada
manusia meliputi proses pengeluaran urine, pengeluaran keringat, dan pengeluaran karbon
dioksida yang merupakan sampah metabolisme. Sistem ekskresi tersebut melibatkan beberapa
organ penting dalam tubuh. Semua organ-organ yang terlibat disebut dengan alat-alat ekskresi.
Organ-organ yang berperan dalam proses ekskresi manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan
hati. Masing-masing organ tubuh manusia ini memiliki tugas yang berbeda dalam sistem ekskresi
Beberapa organ yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas ekskresi pada manusia.

1. Hati (Tepar)

Hati merupakan salah satu organ ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan urea dan
membentuk empedu. Hati terdiri dari dua gelambir, terletak di rongga perut atas sebelah kanan.
Hati berwarna merah tua. Hati disebut organ ekskresi karena hati mengeluarkan cairan empedu.
Eritrosit yang umurnya lebih dari 120 hari dirombak di hati. Dari proses tersebut dihasilkan cairan
empedu. Cairan empedu mengandung zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin berwarna
hijau kebiruan. Cairan empedu disekresikan di duodenum dan mengalami oksidasi di usus
sehingga terjadi perubahan warna menjadi kekuningan. Zat warna empedu yang teroksidasi inilah
yang memberikan warna pada urine dan feses.

Dalam proses pencernaan, cairan empedu berperan untuk melarutkan lemak. Selain
mengeluarkan cairan empedu, hati juga berperan dalam menetralkan racun yang masuk dalam
tubuh dan pembentukan vitamin A dan provitamin A, serta menyimpan karbohidrat dalarn bentuk
glikogen.

2. Ginjal (Ren)

Ginjal berfungsi untuk membuang zat sisa metabolisme berupa amonia, urea, dan asam urat
yang merupakan zat sisa perombakan dari protein. Ginjal juga berfungsi mengatur kadar air dan
garam dalam tubuh. Ginjal dalam tubuh kita ada dua buah, terletak di rongga perut daerah
pinggang. Letak ginjal kiri sedikit lebih tinggi daripada kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang dan
berwarna merah keunguan.
Bagian ginjal dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

 Kapsul, lapisan yang menyelubungi ginjal.


 Korteks, pada lapisan ini terdapat nefron, yaitu suatu unit penyaring darah terkecil. Pada
setiap nefron terdapat badan malpighi yang terdiri dari glomerolus (pembuluh kapiler) dan
kapsula bowman. Glomerolus dikelilingi kapsula bowman yang berbentuk cawan. Pada
ginjal manusia, terdapat kira-kira satu juta nefron.
 Medula, pada lapisan ini terdapat sebagian tubulus renalis (saluran ginjal), lengkung henle,
dan saluran pengumpul.

3. Paru-paru
4. Kulit

c. Perbedaan antara Sekresi dan Ekskresi

Sekresi aktif sementara ekskresi pasif di alam. Ekskresi sebagian besar limbah tubuh saat
sekresi adalah bahan penting yang dapat dimetabolisme dan digunakan oleh tubuh kita.
Paru-paru dan ginjal adalah organ ekskresi utama sementara hati, kelenjar, dan sel-sel kelenjar
yang terlibat dalam proses sekresi.

Proses sekresi melibatkan pergerakan material dari satu tempat ke tempat lain sementara
kedua tempat yang penting. Tidak seperti sekresi, proses ekskresi melibatkan pemakaian dari
bahan dari suatu makhluk hidup.

Tidak seperti sekresi, ekskresi yang lebih penting untuk menyeimbangkan air dan garam
konsentrasi dalam tubuh.

Kelenjar pencernaan, pankreas, kandung empedu, kelenjar endokrin seperti tiroid, hipofisis,
ovarium dan testis juga memainkan peran penting dalam sekresi pada manusia. Paru-paru
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sementara ginjal mengekskresikan urin sebagai produk
ekskretoris.

Sumber:
http://pelajaranipadanips13.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-struktur-dan-anatomi-ginjal-pada-
manusia.html
http://www.pintarbiologi.com/2016/01/ginjal-pengertian-anatomi-struktur-fungsi.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/05/12-fungsi-ginjal-bagi-tubuh-manusia-secara-
umum.html

http://kliksma.com/2016/03/perbedaan-antara-sekresi-dan-ekskresi.html

http://www.ilmusiana.com/2015/05/sistem-ekskresi-pada-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai