Anda di halaman 1dari 14

Alamat: Jl. Taruna No. 34 (Komplek Stadion Mashud) Kuningan 45511 Telp.

0232 870372

SISTEM EKSRESI

I. Sistem Eksresi pada Manusia


 Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru,kulit.
 Proses ekskresi berfungsi untuk:
o menurunkan kadar zat produk metabolisme (metabolit) dalam tubuh agar tidak menyebabkan
akumulasi (penimbunan)
o melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat racun
o menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostasis)
o membantu mempertahankan suhu tubuh
A. Ginjal
 Ginjal merupakan organ utama yang memproduksi urine, berjumlah sepasang, terletak di belakang
perut, sebelah kanan dan kiri dari tulang belakang, di bawah hati dan limpa
 Sebagian ginjal bagian atas dilindungi oleh tulang rusuk. Ginjal sebelah kanan terletak agak ke bawah
dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri, karena terdapat hati di sebelah kanan. Di atas setiap ginjal
terdapat sebuah kelenjar adrenal (kelenjar suprarenalis)
 Ginial berbentuk seperti kacang berwarna merah tua keunguan berat dan besarnya bervariasi,
bergantung pada jenis kelamin, umur dan ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Ginjal pada orang
berukuran panjang sekitar 11,5 cm lebar 6 cm dan tebal sekitar 2,5 - 3,5 cm. Berat ginjal laki-laki
dewasa sekitar 125 – 175 gram, sedangkan pada wanita dewasa sekitar 115 - 155 gram
1. Fungsi Ginjal
 Pengeluaran zat sisa organik, misalnya urea, asam urat, kreatinin, amonia, serta produk
penguraian hemoglobin dan hormon.
 Pengeluaran zat racun, contohnya obat-obatan, zat kimia asing, zat aditif makanan,dan polutan
 Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion-ion penting dalam tubuh (natrium, kalium, kalsium,
magnesium, sulfat dan fosfat).
 Pengaturan keseimbangan asam-basa melalui ekskresi ion hidrogen (H +), bikarbonat (HCO3), dan
amonium (NH4+)
 Penjaga tekanan darah melalui pengaturan pengeluaran garam dan air, serta menghasilkan enzim
renin pemicu pembentukan hormon angiotensin yang selanjutnya memicu pelepasan hormon
aldosteron.
 Pengaturan produksi sel darah merah di dalam sumsum tulang dengan melepaskan hormon
eritropoietin.
 Pengendalian konsentrasi nutrisi darah, seperti glukosa dan asam amino.
 Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif
2. Struktur Ginjal
 Ginjal dilindungi oleh lapisan jaringan ikat, yaitu fasia renal (pembungkus terluar), lemak
perirenal dan lemak pararenal(bantalan ginjal), serta kapsul fibrosa (membran halus transparan
yang langsung membungkus ginjal).
 Ginjal memiliki bagian-bagian, yaitu:
a. Lobus ginjal, bagian yang menyusun ginjal. Setiap lobus terdiri atas satu piramida ginjal,
kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
b. Hilus (hilum), cekungan pada sisi medial yang membentuk bukaan pada ginjal sebagai tempat
keluar masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter.
c. Sinus ginjal, rongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus.
d. Parenkim ginjal, jaringan yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi
dua bagian, yaitu korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).
1) Kortefts, tersusun dari nefron-nefron. Nefron merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil dari ginjal yang membentuk urine. Pada setiap ginjal normal, terdapat sekitar
800.000 - 1,5 juta nefron yang disatukan oleh jaringan ikat. Nefron rersusun dari dua
komponen, yaitu komponen vaskuler (pembuluh) dan komponen tubuler (tabung)
 Komponen vaskuler (pembuluh), terdiri atas arteriola aferen, glomerulus (gulungan
kapiler berbentuk bundar), arteriola eferen, dan kapiler peritubuler.
 Komponen tubuler (tabung), suatu tabung berongga yang dibentuk oleh satu lapisan Sel
epitel dan berisi cairan. Komponen tubuler terdiri atas kapsul Bowman (berbentuk
cangkir), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle naik(asenden), lengkung Henle
turun (desenden),tubulus kontortus distal, dan duktus kolektivus
 Tubulus kontortus proksimal merupakan saluran berliku-liku yang terletak di dekat
kapsul Bowman.
 Tubulus kontortus distal merupakan saluran berliku-liku yang letaknya menjauhi
kapsula Bowman.
 Lengkung Henle merupakan saluran penghubung antara tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal
 Glomerulus dan kapsul Bowman disebut dengan korpuskel renalis (badan Malpighi).
Glomerulus berfungsi sebagai penyaring (filtrasi) plasma ketika darah melewati
glomerulus.
 Nefron dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu nefron korteks dan nefron
jukstamedula
 Semua nefron terdapat di bagian korteks. Pada nefron korteks, glomerulusnya terletak
di lapisan luar korteks dan memiliki lengkung Henle yang pendek. Sementara itu, nefron
jukstamedula memiliki glomerulus yang terletak di lapisan dalam korteks dan memiliki
lengkung Henle yang panjang hingga menjulur ke bagian medula
 Kapiler peritubuler pada nefron jukstamedula membentuk lengkung vaskuler yang
disebut vasa rekta.
2) Medula, terdiri atas 15 - 16 massa triangular (tiga sisi) yang disebut piramida ginjal yang
rersusun dari sistem tubulus berukuran mikroskopis. Sistem tubulus pada medula meliputi
lengkung Henle (ansa Henle) desenden dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus
papilaris Bellini. Ujung dari setiap piramida disebut papila ginjal, yang permukaannya
seperti saringan karena terdapat banyak lubang kecil yang dilewati oleh tetesan urine.
Papila menuju ke kaliks minor yang berhubungan dengan saluran pengumpul urine.
e. Pelvis Ginjal (pelvis renalis), rongga perluasan ujung proksimal (bagian atas) ureter. Ujung ini
bercabang menjadi dua atau tiga kaliks major. Setiap kaliks major bercabang lagi menjadi 8 –
18 kaliks minor yang langsung menutupi papila ginjal. Kaliks minor berfungsi menampung urine
yang rerus menerus keluar dari papila. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks major,
selanjutnya ke pelvis renalis
3. Proses Pembentukan Urine
 Pembentukan urine di dalam ginjal meliputi tiga proses dasar, yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi
tubulus, dan augmentasi (sekresi tubulus).
a. Filtrasi glomerulus
 Tahap peftama pembentukan urine pada manusia adalah filtrasi glomerulus. Filtrasi glomerulus
adalah proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul
Bowman. Melalui filtrasi glomerulus, setiap hari terbentuk rata-rata 180 liter filtrat glomerulus.
Jika volume plasma pada orang dewasa rata-rata 2,75 liter, berarti ginjal menyaring keseluruhan
plasma sebanyak 65 kali sehari. Laju filtrasi glomerulus dikontrol oleh saraf simpatik. Saraf
parasimpatik tidak memiliki pengaruh apapun pada ginjal
1) Mekanisme kerja filtrasi glomerulus
o Ketika darah mengalir melalui glomerulus, cairan yang difiltrasi harus melewati membran
glomerulus yang mampu menahan sel darah dan protein plasma, tetapi air dan zat terlarut
yang molekulnya berukuran kecil akan melewati membran glomerulus. Membran
glomerulus tersusun dari tiga lapisan, yaitu dinding kapiler glomerulus, membran basal,
dan lapisan dalam kapsul Bowman.
 Dinding kapiler glomerulus, terdiri atas satu lapis sel endotelium pipih yang memiliki
banyak pori besar, sehingga bersifat 100 kali lebih permeabel terhadap H 2O dan zat-zat
terlarut daripada kapiler di bagian tubuh lainnya.
 Membran basal, lapisan gelatinosa aseluler (tidak mengandung sel) yang terbentuk dari
kolagen dan glikoprotein. Kolagen memberikan kekuatan struktural, sedangkan
glikoprotein menghambat filtrasi protein plasma yang berukuran kecil serta menolak
albumin dan protein plasma lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, filtrat
hampir tidak mengandung protein plasma dan kurang dari 1 % albumin yang berhasil
lolos ke dalam kapsul Bowman.
 Lapisan dalam kapsul Bowman, tersusun dari podosit yang mengelilingi glomerulus.
Podosit adalah sel berbentuk seperti gurita yang memiliki banyak tonjolan kaki (foot
process). Di antara foot process yang berdampingan, terdapat celah filtrasi yang
sempit sebagai jalur tempat cairan meninggalkan kapiler glomerulus menuju ke lumen
kapsul Bowman.
 Filtrasi glomerulus merupakan proses pasif yang terjadi karena gaya fisik sebagai berikut
 Tekanan darah kapiler glomerulus adalah tekanan cairan yang ditimbulkan oleh darah
di dalam kapiler glomerulus. Tekanan ini bergantung pada kontraksi jantung dan
resistensi aliran darah yang ditimbulkan oleh arteriola aferen dan eferen. Diameter
arteriola aferen lebih besar daripada arteriola eferen, sehingga darah lebih mudah
masuk ke kapiler glomerulus daripada keluar melalui arteriola eferen. Nilai tekanan
sekitar 55 mmHg.
 Tekanan osmosis koloid plasma, ditimbulkan oleh distribusi tidak seimbang protein-
protein plasma di kedua sisi membran glomerulus. Protein plasma tidak dapat difiltrasi
sehingga protein plasma terdapar di glomerulus tetapi tidak terdapat di kapsul
Bowman. Konsentrasi H2O lebih tinggi di kapsul Bowman daripada di kapiler glomerulus,
sehingga timbul kecenderungan H2O berpindah melalui osmosis dari kapsul Bowman ke
kapiler glomerulus melawan filtrasi glomerulus. Nilai tekanan sekitar 30 mmHg.
 Tekanan hidrostatik kapsul Bowman, tekanan yang ditimbulkan oleh cairan di bagian
awal tubulus yang cenderung mendorong cairan keluar dari glomerulus menuju ke
kapsul Bowman. Nilai tekanan sekitar 15 mmHg.
2) Komposisi filtrat glomerulus (urine primer)
 Filtrat glomerulus yang terdapat di dalam kapsula Bowman memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
o Mengandung H2O dan zat-zat terlarut seperti glukosa, klorida, natrium, kalium,
fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.
o Hampir tidak mengandung protein plasma, kandungan albumin kurang dari 1 %
o Tidak mengandung elemen seluler seperti sel darah merah, karena sel darah merah
tidak difiltrasi.
b. Reabsorpsi tubulus
 Reabsorpsi tubulus adalah proses penyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti
glukosa, asam amino, nutrisi organik, air, dan garam mineral. Reabsorpsi dapat terjadi secara
pasif (osmosis tanpa energi) maupun aktif (memerlukan energi). Tubulus memiliki kemampuan
reabsorpsi yang besar dan sangat selektif terhadap bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Biasanya tubulus mereabsorpsi sekitar 99 % dari H 2O yang terfiltrasi, 100% gula terfiltrasi, dan
99,5 % garam yang terfiltrasi. Urine yang dihasilkan setelah proses reabsorpsi tubulus
disebut urine sekunder.
 Untuk dapat direabsorpsi, bahan harus melewati lima penyaring terpisah yang disebut
transpor transepitel, sebagai berikut:
1) bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan melewati membran luminal sel tubulus;
2) melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus ke sisi lainnya;
3) melewati membran basolateral sel tubulus untuk masuk ke cairan interstisial (cairan di
antara sel);
4) berdifusi melalui cairan interstisial; dan
5) menembus dinding kapiler peritubuler untuk masuk ke plasma darah.
 Bahan yang masuk ke plasma di dalam kapiler peritubuler selanjutnya masuk ke sistem vena
dan ke jantung untuk diedarkan kembali. Dari 180 liter plasma yang terfiltrasi setiap hari, rata-
rata 178,5 Iiter direabsorpsi dan sisanya 1,5 liter akan mengalir ke pelvis ginjal untuk
dikeluarkan sebagai urine.
 Reabsorpsi bahan yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi:
1) Ion-ion natrium (Na), reabsorpsi terjadi secara pasif (difusi terfasilitasi oleh saluran protein)
maupun aktif (pompa natrium-kalium) Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal,
lengkung Henle asenden (naik), serta tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus yang
dikontrol oleh enzim renin, hormon angiotensin dan aldosreron.
2) Ion klorin (Cl) dan ion negatif lainnya (misalnya bikarbonat), secara pasif berdifusi ke dalam
sel-sel epitel dari lumen tubulus mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju ke
cairan kapiler tubuler.
3) Glukosa, fruktosa, dan asam amino direabsorpsi secara difusi dipermudah oleh saluran
protein dan kotranspor (protein transpor yang berperan seperti enzim).
4) Air direabsorpsi melalui osmosis bersama-sama dengan ion natrium dari area
berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus ke area berkonsentrasi air rendah dalam
cairan interstisial dan kapiler peritubuler.
5) Urea direabsorpsi secara difusi sekitar 50%. Sebanyak 50% urea lainnya akan diekskresikan
ke dalam urine.
6) Ion anorganik (kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat) dan sejumlah ion organik, direabsorpsi
melalui transpor aktif.
c. Augmentasi (sekresi tubuler)
 Augmentasi (sekresi tubulus) adalah transpor aktif yang memindahkan zat – zat tertentu dari
darah dalam kapiler peritubuler, keluar melewati sel-sel tubuler menuju ke cairan tubuler,
dan masuk ke dalam urine. Semua zat yang masuk ke cairan tubuler dan tidak direabsorpsi,
akan dieliminasi ke dalam urine sesungguhnya. Sekresi tubulus terjadi melalui transpor
transepitel, tetapi langkah-langkahnya berlawanan arah dari proses reabsorpsi tubulus.
Augmentasi terjadi di tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan duktus
kolektivus
 Augmentasi meliputi :
1) Ion hidrogen, amonia, krearinin, asam hipurat, obat obatan tertenru (misalnya penisilin),
dan zat-zat kimia asing disekresikan ke dalam tubulus secara aktif. Sekresi ion hidrogen
dan amonia membantu dalam pengaruran pH plasma dan keseimbangan asam basa cairan
tubuh.
2) Sekresi ion kalium dikontrol oleh hormon aldosteron. Ion kalium secara aktif direabsorpsi
di tubulus kontortus proksimal, tetapi disekresikan ditubulus kontortus distal dan duktus
kolektivus
4. Penyimpanan Sementara Urine dan Berkemih
 Urine dari duktus kolektivus menuju ke pelvis renalis,selanjutnya mengalir melalui ureter, dan
masuk ke vesika urinaria (kandung kemih). Kontraksi peristaltik otot polos dinding ureter
mendorong urine dari ginjal ke kandung kemih.
 Kandung kemih berbentuk seperti buah pir (kendi) terbalik dengan puncak mengarah ke depan
bawah.
 Dinding kandung kemih berlipat-lipat dengan struktur otot yang dapat meregang untuk
meningkatkan kapasitas penyimpanan urine, sehingga tidak harus terus-menerus membuang
urine.
 Dari kandung kemih, urine mengalir ke uretra, selanjutnya melalui lubang luar dibuang keluar
tubuh. Uretra berdiameter 4 - 6 mm, panjang uretra pada wanita dewasa 2,5 - 3,5 cm, sedangkan
pada laki-laki dewasa 17 - 22,5 cm. lJretra pada laki-laki membawa cairan semen dan urine, tetapi
tidak pada waktu yang bersamaan.
 Keinginan membuang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung kemih akibat
isi urine di dalamnya sudah mencapai 170 - 230 mL.
 Peristiwa pembuangan urine (pengosongan kandung kemih/berkemih) disebut mikturisi,yang
merupakan gerak refeks yang dapat ditahan atau dikendalikan oleh saraf pusat di otak.

5. Faktor yang mempengaruhi Proses Pembentukan Urine


a. Faktor internal
 Hormon ADH (antidiuretic hormone), dihasilkan oleh hipotalamus dalam otak, disimpan dan
dibebaskan oleh kelenjar pituitari yang terletak di bawah hipotalamus.
 Hilangnya air secara berlebihan karena pengeluaran keringat atau diare menyebabkan
peningkatan osmolaritas (kepekatan) darah, peningkatan sekresi ADH ke dalamaliran darah,
peningkatan permeabilitas terhadap air pada epitel tubulus kontortus distal dan duktus
kolektivus, serta peningkatan reabsorpsi air. Hal tersebut menyebabkan jumlah urine sedikit
atau lebih pekat. Sebaliknya, jika banyak minum, maka sekresi ADH sedikit, reabsorpsi tubulus
terhadap air berkurang, sehingga jumlah urine banyak atau lebih encer.
 .Hormon insulin, dihasilkan oleh sel B pada pankreas. Insulin berfungsi untuk menurunkan
kadar glukosa darah dengan cara menginisiasi penyerapan glukosa oleh sel untuk diubah
menjadi energi atau disimpan, dan menghambat pembebasan glukosa ke dalam darah oleh
 hati. Jika kekurangan insulin, kadar glukosa dalam darah tinggi, reabsorpsi glukosa rerganggu,
sehingga terdapat banyak glukosa dalam urine (kencing manis).
 Sistem renin-angiotensin-aldosteron, dihasilkan oleh aparatus juksta glomerulus untuk
merespons tekanan darah rendah, konsentrasi natrium rendah, dan kehilangan air. Renin
mengubah protein plasma angiotensinogen menjadi angiotensin I. Angiotensin I diubah
menjadi angiotensin II. Angiotensin II berfungsi menstimulasi haus, sekresi ADH, peningkatan
tekanan darah, dan pelepasan aldosteron. Aldosteron berfungsi meningkatkan sekresi K +
dalam tubulus kontorrus distal saat narrium direabsorpsi
b. Faktor eksternal
 Suhu lingkungan, jika suhu lingkungan panas, banyak mengeluarkan keringat, osmolaritas
darah meningkat, sekresi ADH meningkat, reabsorpsi air banyak, dan jumlah urine menjadi
sedikit.
 Jumlah air yang diminum, jika banyak minum air, osmolaritas darah menurun, sekresi ADH
menurun,reabsorpsi air sedikit, dan jumlah urine menjadi banyak.
 Alkohol dapat menghambat pembebasan ADH sehingga menyebabkan kandungan air dalam
urine berkurang, tubuh mengalami dehidrasi, dan rasa sakit.
6. Karakteristikurin
a. Sifat Fisik Urine
 Volume urine yang dihasilkan orang dewasa yang sehat sekitar 800 - 2.500 mL/hari.
 Berwarna kuning pucat sampai dengan kuning tua. Urine yang masih segar tampak jernih,
tetapi kalau didiamkan beberapa saat pada ruangan terbuka, maka akan berubah menjadi
keruh. Hal ini terjadi karena perubahan urea meniadi amonia.
 Berat jenis urine 1,003 - 1,035 g/cm 3, bersifat agak asam dengan pH rata, rata 6, atau sekitar
4,7 - 8.
 Berbau khas, cenderung berbau amonia setelah didiamkan, dipengaruhi oleh jenis
makanannya. Pada urine penderita diabetes, adanya aseton menimbulkan bau manis
b. Komposisi Urine
Urine terdiri atas 95 % air dan zat-zat terlarut.
 Zat-zat yang terkandung dalam urine normal sebagai berikut.
o Zat buangan nitrogen, misalnya urea (hasil deaminasi protein), asam urat (hasil
katabolisme asam nukleat), dan kreatinin (hasil penguraian kreatin fosfat dalam Jaringan
otot).
o Benda keton (hasil metabolisme lemak).
o Asam hipurat dari pencernaan sayuran dan buah.
o Toksin, zat kimia asing, pigmen (urobilin/urokrom, hematoporfirin), enzim, vitamin, dan
hormon. Hormon chorionic gonadonopin (HCG) terdapat pada urine wanita hamil.
o Elektrolit, meliputi ion natrium, klorin, kalium, amonium, sulfat, fosfat, kalsium,
magnesium.
 Zat-zat yang terkandung dalam urine abnormal, antara lain albumin, glukosa, sel darah merah,
zat kapur, batu ginjal (kalkuli), dan badan keton yang jumlahnya melebihi normal.

B. Hati (Hepar)
 Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di
atas lambung dan di bawah diafragma.
 Hati berfungsi sebagai alat ekskresi karena membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun (detoksifikasi) dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang
akan diekresikan ke dalam urine.
 Hati manusia memiliki berat sekitar 1,5 – 2,0 kg, terdiri atas dua lobus besar yang dibatasi oleh
jaringan ikat ligamen falsiformis, yaitu lobus kanan dan kiri. Lobus kanan terbagi lagi menjadi tiga
lobus yang lebih kecil. Hati dibungkus oleh jaringan ikat padat kapsula hepatika. Setiap lobus terdiri
atas sejumlah lobulus (unit hepar) yang berbentuk poligonal (limas segi lima atau segi enam) yang
dipisahkan oleh percabangan dari kapsula hepatika, yang disebut kapsula glison. Sekitar 80 % dari
volume hati tersusun dari sel-sel parenkimal (hepatosit). Sisanya merupakan sel-sel nonparenkim
(sekitar 6,5 %), sel intra hepatik (sel oval), hepatosit duktular, dan sel-sel imun (sel-sel kekebalan
tubuh)
1. Fungsi Hati
Sebagai kelenjar, hati berfungsi untuk menghasilkan:
 Empedu, berupa cairan berwarna hijau, terasa pahit, berjumlah sekitar 0,5 liter setiap hari,
berasal dari perombakan hemoglobin sel-sel darah merah yang sudah rua yang disimpan di dalam
kantong empedu atau disekresikan ke duodenum. Sekresi empedu berfungsi untuk membantu
pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak, mengaktifkan lipase, membantu absorpsi
lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak dapat larut di dalam air menjadi larut. Empedu
mengandung kolesterol, garam empedu, lesitin, serta pigmen bilirubin dan biliverdin yang
berwarna hijau kebiruan. Di dalam usus, pigmen tersebut akan mengalami oksidasi menjadi
urobilin yang menyebabkan warna feses dan urine menjadi kekuningan
 Apabila saluran empedu ke usus halus tersumbat oleh batu empedu, warna feses menjadi putih
keabuan. Namun, apabila saluran empedu di hati yang tersumbat, zat empedu akan masuk ke
peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan.
 Tirombopoietin, yaitu hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh
sumsum tulang belakang.
 Albumin yang merupakan komponen plasma darah.
 Angiotensinogen, hormon yang akan diaktifkan oleh enzim renin ginjal dan berperan dalam
peningkatan tekanan darah
 Enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
 Enzim glutamat-olsaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase, dan laktat dehidrogenase.
Fungsi hati lainnya, yaitu:
 Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga, serta vitamin A, D, dan B12.
 Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan bersama-sama dengan ginjal.
 Fagosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag sel Kupfler.
 Degradasi hormon insulin dan beberapa hormon lainnya.
 Degradasi amonia menjadi urea.

C. Paru-paru
 Paru-paru selain sebagai organ Pernapasan, juga merupakan organ ekskresi karena mengeluarkan
sisa metabolisme berupa CO2 , dan H2O yang berbentuk uap air.
 CO2 dan H2O tersebut dihasilkan pada prores katabolisme respirasi intraseluler yang terjadi secara
aerob (memerlukan O2) di dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin
trifosfat).
 Pada respirasi intraseluler digunakan senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein, atau lemak.
Zat sisa CO2 dan H2O dari sel-sel jaringan diangkut oleh darah menuju jantung, ke paru-paru,
selanjutnya melalui saluran pernapasan dibuang keluar dari tubuh.

D. Kulit
Kulit merupakan organ terbesar, yang menutupi area tubuh seluas sekitar 1,67 m 2, berat sekitar 4,5 kg
pada laki-laki dengan berat badan 75 kg.
1. Fungsi Kulit
Kulit memiliki beberapa fungsi' yaitu:
 Ekskresi, mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam, urea, serta ion-ion
seperti Na-
 Perlindungan, melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar matahari, iritasi kimia, dan
gangguan mekanik.
 Pengaturan suhu badan, kelenjar keringat dan pembuluh darah berfungsi mengatur dan
mempertahankan suhu badan.
 Metabolisme, menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan menyimpan lemak
sebagai sumber energi cadangan.
 Komunikasi, stimulus lingkungan diterima oleh resepror kulit, misalnya perubahan suhu,
sentuhan, dan tekanan. Kulit merupakan media ekspresi wajah yang penting untuk komunikasi.
2. Struktur Kulit
Kulir terdiri atas beberapa lapisan, yaitu epidermis, dermis, hipodermis (subkutaneus).
a. Epidermis adalah bagian terluar kulit yang rersusun dari sel-sel epitel pipih (skuamosa) berlapis
banyak dengan susunan yang sangat rapat, dan mengalami keratinasi. Keratin adalah protein
keras, anti air, yang berfungsi melindungi permukaan kulit. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh
darah. Epidermis yang sangat tebal terdapat pada telapak kaki dan tangan. Epidermis terdiri atas
lima lapisan, yaitu:
 Stratum korneum, Iapisan epidermis paling atas, terdiri atas 25 - 30 lapisan sisik dari sel-sel
yang tidak hidup.Lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar ke atas setiap 15 - 30 hari
 Stratum lusidum, lapisan jernih dan transparan, terdiri atas 4 - 7 lapisan sel-sel pipih tidak
berinti yang mati atau hampir mati.
 Stratum granulosum, terdiri atas 3 - 5 lapisan sel-sel bergranula keratohialin yang merupakan
prekursor dalam pembentukan keratin.
 Stratum spinosum, lapisan sel-sel spina (tanduk) yang memiliki tonjolan penghubung
intraseluler (desmosom).
 Stratum basalis (germinativum), lapisan sel-sel yang melekat pada jaringan ikat dari lapisan
kulit di bawahnya (dermis). Pembelahan sel-sel ini berlangsung sangat cepat dan sel-sel baru
didorong masuk ke lapisan berikutnya. Di bawah dan di antara sel-sel stratum basalis terdapat
melanosit yang menghasilkan pigmen melanin. Melanin berfungsi dalam pewarnaan kulit dan
melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar ultraviolet matahari. Produksi melanin akan
meningkat jika kulit terpapar cahaya matahari.
b. Dermis dipisahkan oleh membran dasar (lamina) yang tersusun dari dua lapisan jaringan ikat
 Lapisan papilar, jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila
kulit ada yang menyerupai jari menonjol ke dalam lapisan epidermis mengandung banyak
pembuluh darah, dan reseptor sensor taktil (sentuhan)
 Lapisan retikuler, tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat, kolagen, dan serat elastik.
Sejalan dengan bertambahnya usia, deteriorasi (penurunan mutu) simpul kolagen dan serat
elastik menyebabkan pengeriputan kulit.
c. Hipodermis (subkutaneus), lapisan yang mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang
terdapat di bawahnya. Lapisan ini banyak mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung
saraf
3. Kelenjar pada Kulit
a. Kelenjar Keringat (sudorifera), terdapat pada lapisan dermis, kelenjar keringat dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu ekrin dan apokrin.
 Ekrin, kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin, tidak berhubungan dengan folikel
rambut, serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada dahi, telapak tangan, dan
kaki. Sekresi keringat dari kelenjar ini mengandung air yang membantu pendinginan melalui
penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh
 Apokrin, kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas pada
bagian tubuh tertenru, misalnya pada aksila (ketiak), areola payudara, dan area genital.
Sekresi dari kelenjar ini pada awalnya tidak berbau, yang kemudian akan berbau karena
bakteri
b. Kelenjar Sebasea, mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut. Sebum adalah
campuran lemak, zat Iilin, minyak, dan pecahan-pecahan sel. Sebum berfungsi sebagai pelembut
kulit, bakterisida, dan sebagai pertahanan terhadap evapora

4. Kulit sebagai Pengatur Panas (Termoregulasi)


Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolisme dan pergerakan otot. Panas dapat dikeluarkan
atau dibuang melalui paru-paru dan kulit, atau bersama feses dan urine. Panas yang dikeluarkan
oleh kulit dapat melalui beberapa cara, yaitu:
 Pemancaran, panas dilepas ke udara di sekitarnya.
 Pengaliran (konveksi), mengalirnya udara yang- telah panas karena menyentuh permukaan
tubuh, kemudian digantikanoleh udara yang lebih dingin.
 Konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit, misalnya pakaian.
 Penguapan (evaporasi), panas dikeluarkan bersama keringat kemudian keringat menguap.
Keringat yang dikeluarkan bisa mencapai 2.000 mL per hari, bergantung pada kebutuhan tubuh
dalam pengatruran suhu. Jika suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler melebar sehingga memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme.
Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit melalui
penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit menjadi rurun. Sebaliknya, jika
suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuth kapiler pada kulit menyempit,
maka darah tidak membuang air dan sisa metabolisme, akibatnya penguapan sangat berkurang
dan suhu tubuh tetap panas

5. Kontrol Pengeluaran Keringat


 Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di otak.
 Hipotalamus menghasilkan hormon bradikinin yang berfungsi sebagai vasodilator yang
memengaruhi pelebaran pembuluh darah dan kelenjar keringat
 Jika darah yang melalui hipotalamus melebihi batas normal (panas), rangsangan suhu panas
tersebut diteruskan oleh saraf simpatis ke kulit. Pembuluh darah berdilatasi (melebar), aliran
darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga terjadi konduksi panas di bagian permukaan dan
membuang panas. Kelenjar keringat juga jadi aktif untuk menyerap air, garam mineral serta
sedikit urea dari kapiler darah yang kemudian mengirimkannya ke permukaan kulit dalam bentuk
keringat, sehingga evaporasi (penguapan) meningkat, dan suhu badan menurun.
 Sebaliknya, jika darah yang melalui hipotalamus lebih rendah dari batas normal (dingin),
pemburuh darah berkonstriks (menyempit) yang akan mengurangi aliran darah ke permukaan
kulit untuk mempertahankan suhu tubuh dan kelenjar keringat menjadi tidak aktif dalam
pembentukan keringat.
 Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, aktivitas tubuh,
emosi, dan kondisi psikis.
 Seseorang yang bekerja keras dan terkena pancaran sinar matahari yang sangat terik akan
mengeluarkan keringat yang banyak.
 Marah menyebabkan pembuluh darah melebar hingga meningkatkan pengeluaran keringat.
 Rasa takut akan menyempiitkan, pembuluh darah sehingga wajah tampak pucat dan pengeluran
keringat menjadi sedikit.

II. Gangguan Sistem Eksresi


A. Gangguan Sistem Urinaria
1. Glikosuria (glukosuria) adalah ekskresi glukosa ke dalam urine sehingga menyebabkan dehidrasi
karena banyak air yang akan terekskresi ke dalam urine.
2. Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan proses penyaringan,
khus usnya penyaringan protein. Protein (albumin) yang tidak dapat disaring akan keluar bersama
urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Batu ginjal adalah penyakit karena adanya pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih.
Endapan dapat beiupa senyawa kalsium dan penumpukan asam urat. Kelainan metabolisme, sering
menahan buang air kecil, dan kurang minum, dapat menjadi penyebab terbentuknya batu ginjal.
Jika batu masih kecil, dapat diatasi dengan obat-obatan tertentu dan teknologi sinar laser
penghancur batu ginjal. Namun, jika batu sudah membesar, harus diangkat melalui proses oprasi.
4. Diabetes mellitus (kencing manis), dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
o Diabetes mellitus tipe 1 (dimulai pada saat usia remaja), ditandai oleh kurangnya sekresi insulin
akibat sel β pankreas tidak memproduksi atau sangat sedikit memproduksi insulin sehingga
diperlukan insuin eksogen (insulin produk farmasi yang disuntikkan) untuk bertahan hidup.
Jumlah penderita diabetes mellitus tipe 1 sekitar 10 % dari semua kasus diabetes mellitus.
o Diabetes mellitus tipe 2 (dimulai pada saat usia dewasa), sekresi insulin mungkin normal atau
bahkan meningkat, tetapi terjadi penurunan kepekaan sel sasaran insulin, seperti sel otot rangka
dan sel hati. Hal tersebut Dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan gaya hidup. Sekitar 90%
pengidap diabetes mellitus tipe 2 mengalami obesitas.
5. Diabetes insipidus, adalah penyakit yang ditandai produksi urine berjumlah banyak dan encer, yang
disertai dengan rasa haus. Pengeluaran urine sekitar 20 liter per hari (30 kali dari jumlah
urinnormal).Penderita disarankan banyak minum agar tidak terjadi dehidrasi. Penyakit ini
disebabkan oleh kekurangan hormon ADH (antidiuretic horrnone).
6. Poliuria"merupakan kelainan peningkatan frekuensi buang air kecil sebagai akibat dari kelebihan
produksi air seni' Pada umumnya diebabkan oleh polidipsia (rasa haus yang tidak berkesudahan)
dan mengoniumsi cairan yang mengandung kafein, alkohol, atau bahan (obat-obatan) yang
bersifat diuretik (mempercepat pembentukan urine)
7. Gagal ginjal Ginjal (anuria) adalah kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria dapat
disebabkan oleh kerusakan glomerulus, sehingga proses penyaringan tidak dapat dilakukan
8. Uremia, adalah keadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena kegagalan fungsi ginjal
dalam membuang urea keluar dari tubuh
9. Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus
sp. yang dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran darah hingga ke ginjal. Gejala
nefritis adalah hematuria (darah dalam urine) proteinuria (protein dalam urine), edema
(pengumpulan air pada kaki dan kerusakan fungsi hati.

B. Gangguan Hati
1. Penyakit hati (liver), paling sering disebabkan oleh infeksi virus, Arnoebapenyebab distt'-t'i, t"ti"g'
plasmodium penyebab malaria, dan TbxoPlasma
2. Sirosis hati (cirrhosis) adalah berubahnya sel-sel hati meniadi jaringan ikat fibrosa, sehingga
kehilangan fungsinya. Sirosis dapat disebabkan oleh minuman keras, serta hepatitis B dan hepatitis
C.
3. Hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang menyebabkan tubuh terlalu banyak
menyerap zat besi dari makanan sehingga zat besi banyak tersimpan di dalam organ-organ
rertentu, seperti hati, jantung, dan pankreas.

C. Gangguan Kulit
1. Biang keringat (miliaria) adalah ruam berbentuk bintik-bintik merah yang gatal, akibat
tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat yang dapat disebabkan oleh sel-sel kulit mati atau bakteri,
biasanya muncul saat udara panas dan lembap.
2. Hiperhidrosis adalah keluar keringat berlebihan yang terjadi pada seluruh badan atau bagian tubuh
tertentu (misalnya, telapak tangan atau kaki). Hiperhidrosis disebabkan oleh suatu penyakit atau
faktor psikis.
3. Anhidrosis adalah kulit tidak dapat berkeringat. Anhidrosis disebabkan oleh luka bakar, penyakit,
pengaruh obat-obatan,atau kelenjar keringat yang tidak mampu berfungsi lagi.
4. Bromhidrosis keringat berbau atau bau badan, bisa disebabkan oleh bakteri atau kelenjar keringat
apokrin bekerja lebih aktif
5. Eksem (dermatitis) adalah radang kulit yang hebat, rerasa gatal, kulit dapat melepuh atau
bergelembung kecil (vesikel) yang akhirnya pecah mengeluarkan cairan. Eksem disebabkan oleh
faktor keturunan, stres dan emosi, atau kontak dengan senyawa alergenik (misalnya, logam, zat
pewarna, kosmetik, parfum, debu, dan sabun).
6. Kadas atau kurap adalah bercak-bercak kemerahan pada kulit, terkadang berbentuk bundar dan
jernih di bagian tengahnya, kadas terjadi akibat infeksi jamur.
7. Kudis adalah gatal akibat infeksi tungau dan kutu air
8. Athelete's foot adalah infeksi jamur di sela-sela jari kaki.
9. Vitiligo adalah gangguan pigmentasi sehingga kulit kehilangan melanin, tampak bercak-bercak
putih yang bisa melebar pada kulit.
10. Jerawat adalah kulit yang meradang, pori-pori tersumbar, terkadang menimbulkan kantung nanah,
terjadi akibat infeksi bakteri, perubahan hormonal, atau kotoran.
11. Pruvitus kutanea adalah gatal yang dipicu oreh iritasi saraf sensoris perifer dapat terjadi pada
penderita kencing manis, penyakit kelenjar tiroid dan hati.
12. Kalvus adalah penyakit mata ikan yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dan gesekan secara
terus-menerus seperti pemakaian sepatu yang terlalu sempit.

III. Teknologi SistemEksresi


A. Hemodialisis
 Hemodialisis (hemo = darah, dialisis = pemisahan zat-zat terlarut) adalah Proses pembersihan darah
dari zat-zat sisa metabolisme melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis dilakukan
untuk menolomg penderita gagal ginjal. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin
dialiser yang berisi membran selekiif permeabel dan cairan dialisat. Dialisat berisi komponen seperti
larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh. Pada mesin juga terdapat alat pencatat serta
pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan. Obat anti pembekuan darah (heparin) diberikan pada
pasien, untuk mencegah pembekuan dararh selama proses pencucian darah.

 Sebelum Proses dialisis dilaksanakan, perlu dibuat fistula arteriovenosus di antara pembuluh arteri
dan vena melalui pembedahan yang merupakan jalan untuk keluar-masuknya darah. Melalui
selang, darah dari tubuh dialirkan keluar dan dipompa ke dalam mesin dialiser, Di dalam mesin
dialiser terjadi proses pencucian darah yang prosesnya mirip dengan proses yang berlangsung di
ginjal. Zat-zat sisa metabolisme, zat racun, dan air dari darah berpindah melalui selaput
semipermeabel menuju ke dialisat secara difusi dan ultrafirtrasi. Ultrafiltrasi merupakan proses
perpindahan air dan zat terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis antara darah dengan
dialisat. Sel -sel dan protein darah berukuran lebih besar daripada zat sampah, sehingga tidak
dapat menembus selaput semipermeabel. Darah yang telah disaring menjadi bersih menjadi
bersih, kemudian dialirkan kembaii ke dalam tubuh. Dialisat berubah menjadi kotor karena
bercampur dengan zat – zat sampah, dan dialirkan ke penampungan.
 Untuk menyaring seluruh darahnya, umumnya setiap orang memerlukan waktu 9 - 12 jam dalam
seminggu. Pencucian darah umumnya dibagi menjadi tiga kali pelaksanaan sehingga diperlukan
waktu 3 - 5 jam untuk sekali cuci darah. Namun hal ini bergantung pada tingkat kerusakan ginjal.
Pada penderita gagal ginjal kronis, apabila tidak ingin melakukan cuci darah terus menerus,
alternatif lainnya adalah melakukan cangkok ginjal.

B. Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal, adalah terapi penggantian ginjal pasien, dengan ginjal lain yang berasal dari orang
lain yang masih hidu atau yang sudah meninggal. Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan sebagian
besar pasien yang menderita gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir, dengan tuj uan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien
C. ESWL (Extracorporeal Shok Wave Lithotripsy)
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah penghancuran batu saluran kemih dengan
menggunakan gelombang kejut (shock wave) yang ditransmisikan dari luar trrbuh. Terapi ini
menggunakan gelombang ultrasonik yang akan memecah batu saluran kemih menjadi lebih kecil,
sehingga keluar sendiri bersama urine

D. Skin Grafting
skin grarting (cangkok kulit) adalah tindakan memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit dari
donor ke resipien yang membutuhkan. Kulit yang digunakan dapat berasal dari diri sendiri atau orang
lain. Pada umumnya, kulit donor diambil dari paha, pantat, punggung atau perut. Cangkok kulit
bertujuan untuk penanganan luka bakar yang parah, dengan area luka yang luas.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. UMPTN 91/B, 95/B
Organ tubuh yang mempunyai fungsi filtrasi,
6. NH3 sebagai hasil metaboiisme protein dan CO2
reabsorbsi dan augmentasi adalah….
sebagai hasil respirasi dapat membentuk urea yang
A. Hati D. ginjal kemudian diekskresikan. Pembentukan urea itu
B. Kulit E. usus besar terjadi di dalam….
C. usus halus A. Hati D. Usus besar
B. Ginjal E. Usus halus
2. SPMB 2004//R3 C. Kantong urine
Bila stratum germinativum tidak berfungsi, maka kulit
pada manusia akan…. 7. Penyempitan pembuluh darah pada kulit merupakaa
A. Menipis D. Lembab bentuk penyesuaian diri manusia terhadap
B. Menebal E. Mengelupas lingkungan yang dingin.
C. Kering (A) SEBAB
Penyempitan pembuluh darah akan menghambat
3. Pada proses pembentukan urine, reabsorbsi terjadi
pengeluaran keringat.
di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle dan
tubulus kontortus distal. Di tubulus kontortus distal
8. Meningkatnya kepekatan darah yang dideteksi
terjadi....
hipotalamus merangsang sekresi hormon
A. reabsorbsi glukosa dan asam amino dengan
antidiuretik (ADH).
bantuan hormon
(A) SEBAB
B. reabsorbsi air dan Ca2+ yang dikontrol
ADH membantu meningkatkan reabsorpsi air
pararomon
dalam ginjal
C. reabsorbsi glukosa dan ion Na+ dengan
bantuan hormon
9. Volume air yang dikeluarkan dari dalam tubulus
D. reabsorbsi Na+ dan sekresi K+ yang dikontrol
manusia bergantung pada....
hormon aldosteron
1) Jumlah air yang diminum
E. reabsorbsi air dan ion Cl secara pasif
2) Jumlah garam yang dikeluarkan darah
3) Kerja hormon anti diuretik
4. Mamhlia mensekresikan sebagian besar limbah
4) Jumlah air di dalam jaringan (B)
nitrogennya dalam benfuk urea, sedangkan burung
umurnnya mensekresikan asam urat dan ikan
10. Zat-zat yang direabsorpsi pada tubulus kontortus
umunnya mensekresikan ammonia. Urutan
ginjal sehingga menghasilkan urine sekunder
toksisitas senyawa nitrogen ini dari yang paling
adalah....
toksik adalah....
1) Glukosa 3) Asam amino
A. amonia - asam urat - urea
2) Garam-garam 4) Urea
B. urea - ammonia - asam urat
C. asam urat - urea - ammonia
11. Proses pembentukan urine dimulai dengan
D. ammonia - urea - asam urat
penyaringan yang terjadi di badan Malpighi untuk
E. asam urat - ammonia - urea
menghasilkan urine primer.
SEBAB
5. Jika dalam urine seseorang terdapat glukosa
Badan Malpighi yang terdiri atas glomerulus dan
sedangkan tidak menderita diabetes melitus,
kapsula Bowmann berfungsi dalam proses filtrasi
maka kemungkinah terjadi kerusakan pada
bagian....
12. pengeluaran keringat dari tubuh manusia bertujuan
A. Glornerulus D. Tubulus distal
untuk....
B. Kapsula Bowmann E. Lengkung Henle
A. mengurangi air dalam tubuh
C. Tubulus proksimal
B. mengurangi Peranan Paru-Paru
C. mengatur PH darah 2) Menjaga keseimbangan air
D. mengatur suhu tubuh 3) Mengendalikan suhu tubuh
E. mempercepat reabsorpsi air 4) Membuang sisa metabolisme yang
13. Tabel di bawah ini merupakan persentase air yang mengandung nitrogen
direabsorpsi oleh sistem ekskresi pada ginjal
19. Pernyataan berikut yang benar telntang daur ulang
limbah nontoksik suatu organisme adalah….
Air yang diabsopsi A. Amonia hasil metabolisme protein digunakan
Bagian Tubuh Renalis
(%)
cacing tanah untuk mensintesis asam amino
Tubulus kontortus
80 B. molekul air hasil respirasi digunakan oleh
proksimal
hewan menggantikan air yang hilang melalui
Lengkung henle 6
kulit
Tubulus distal 9 C. karbondioksida hasii respirasi digunakan oleh
belalang untuk menghasilkan oksigen
Saluran penampung 4
D. asam organik hasil fotosintesis digunakan
tumbuhan hijau untuk mensintesis glikogen
Berapa liter kah air yang berada di saluran
E. oksidasi hasil fotosintesis fitoplankton
penampungan apabila seseorang meminum 2,5 liter
digunakan hewan laut untuk menyusun energi
air?
A. 0,6 lt C. 0,4 lt E. 0,025 lt
20. Berikut ini adalah pernyataan yang berhubungan
B. 0,5 lt D. 0,3 lt
dengan kerusakan bagian nefron dan gangguan
yang akan ditimbulkan pada fungsi ginjal, kecuali….
14. Organ tubuh hewan vertebrata yang berfungsi untuk
1) Kerusakan pada aparatus jukstas glomerulosa
ekskresi adalah....
akan mempengaruhi laju filtrasi darah di
1) Lien/limfa 3) Cor/jantung
glomerulus sehingga akan mempengaruhi
2) Ren/ginjal 4) Pulmo/Paru
produksi urine.
2) Kerusakan pada tubulus proksimal akan
15. Kelainan pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
menghasilkan urine yang sangat encer
tidak terbentuknya urin, terjadi akibat adanya
3) Kerusakan pada duktus pengumpul
A. Ureter D. Glomerulus
menyebabkan ginjal tidak mampu
B. Kantong kemih E. Kapsul Bowman
menghasilkan urine yang pekat
C. Uretra
4) kerusakan pada lengkung Henle menyebabkan
urine tidak mengandung protein dan gula.
16. Yang terjadi pada penderita hepatitis yang parah
adalah….
21. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi cairan yang
1) Peningkatan toksin dalam darah
diperoleh dari berbagai bagian ginjal (P, Q, dan R)
2) Peningkatan toksin di seluruh tubuh
3) Akumulasi sisa pemecahan hemoglobin
4) Gangguan penyerapan asam animo ke dalam Komponen dalam Cairan Diperoleh dari Bagian
usus Cairan Ginjal

P Q R
17. Dalam sistem ekskresi manusia, komponen darah Sodium Klorida + + +
seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke Urea + + +
darah dari tempat filtrasinya melalui proses…. Protein - + -
Sel darah merah - + -
A. Difusi terfasilitasi D. Pinositosis
Glukosa + + -
B. difusi sederhana E. Osmosis + ada bahan
C. Transport aktif - tidak ada bahan
Bagian ginjal yang manakah P, Q, dan R?
18. Fungsi utama ginjal adalah….
1) Menguraikan zat racun P Q R
A. Arteriola Kapsul
Vena renalis
aferen Bowman 28. Yang disaring di dalam ginjal adalah …
B. Arteriola Kapsul A. Air C. darah E. plasma darah
Vena renalis
aferen Bowman B. air seni D. cairan limfa
C. Kapsul Kandung
Vena renalis
Bowman kemih
29. Turunnya kadar senyawa organic yang berguna bagi
D. Kapsul Kandung
Vena renalis tubuh dalam filtrat tubulus karena aktifitas:
Bowman kemih
E. Kandung Kapsul A. Reabsorbsi D. augmentasi dan reabsobsi
Vena renalis B. filtrasi E. augmentasi dan filtrasi
kemih Bowman
C. augmentasi
22. Glukosa direabsorpsi habis dari filtrat ketika berada
30. Sisa pembakaran protein pada manusia dikeluarkan
di ..... melalui urin dalam bentuk …
A. kapsula Bowman's A. glukosa C. asam urat E. ureum
B. awal masuk loop Henle B. protein D. asam laktat
C. ujung akhir rubulus distal
D. ujung akhir duktus pengumpu 31. Feses berwarna kuning karena …
E. ujung akhir tubulus proksimal A. bakteri penguning
B. warna empedu
C. proses pembusukan
23. Di dalam urin orang yang sehat tidak terdapat garam D. warna sisa makanan
mineral E. warna cairan lambung
SEBAB
Di dalam lengkung Henle ginjal orang sehat terjadi 32. Enzim yang hanya terdapat dalam hati adalah
reabsorpsi garam mineral. A. katalase C. amylase E. arginase
B. protease D. lipase
24. Fungsi ginjal yang erat kaitannya dengan usaha
tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dalam 33. Bila tubuh keracunan maka organ yang paling
tubuh adalah …. berperan dalam menawarkannya adalah ….
A. menjaga keseimbangan asan dan basa A. hati C. Ginjal E. paru-paru
B. mengekresikan zat-zat berbahaya bagi tubuh B. jantung D. kulit
C. mempertahan kan tekana osmotic cairan ekstra
seluler 34. Penyakit akibat kekurangan hormon ADH adalah ...
D. mengadakan filtrasi dan reabsorbsi A. Nefritis D. albuminuria
E. mengekresikan zat-zat racun B. diabetes insipidus E. poly urea
C. diabetes melitus
25. Pada pembongkaran protein di dalam jaringan akan
dihasilkan…. 35. Jika dalam urin seseorang ditemukan adanya
A. H2O, CO2, NH3 dan energi glukosa dan protein maka bisa dipastikan orang
B. NH3, uap air, CO2 dan energi tersebut menderita
C. Air, energi, NH2 dan CO A. nefritis D. albuminuria
D. NH3, Uap air, CO dan asamamino B. diabetes insipidus E. ketonuria
E. Asam amino dan amoniak C. diabetes melitus

26. Glukosa yang masih berguna bagi tubuh paling tinggi 36. Alat eksresi cacing planaria adalah ...
terdapat pada … A. Nefridia D. permukaan tubuh
A. urin primer D. filtrate tubulus B. buluh malphigi E. vakuola kontraktul
B. urin skunder E. urin benar C. flame cell
C. cairan tubulus kolektifus
37. Proses filtrasi pada ginjal terjadi di ....
27. Kadar urea, asam urat dan zat-zat sampah lainnya A. kapsul Bowman D. lengkung Henle
yang tidak berguna bagi tubuh paling tinggi terdapat B. glomerulus E. velvis renalis
pada … C. tubulus kontortus
A. filtrate glomerulusD. urin
B. urin primer E. filtrate tubulus 38. Alat eksresi serangga berupa ..
C. urin skunder A. Nefridia D. permukaan tubuh
B. buluh malphigi E. vakuola kontraktil
C. flame cell 46. Gangguan ginjal dimana nefron gagal mengadakan
reabsorbsi akan menyebabkan …
39. Faktor yang mempengaruhi jumlah pengeluaran urin: 1. oligourea 3. albuminuria
1. hormon ADH 2. nefritis 4. Poliurea
2. sistem saraf
3. jumlah air yang diminum 47. Orang sehat dalam urinnya tidak ditemukan …
4. banyak garam yang akan dikeluarkan 1. garam dapur 3. urea
2. glukosa 4. Protein
40. Yang merupakan fungsi hati adalah …
1. menawar racun 48. Lapisan yang terdapat di epidermis kulit …
2. menyimpan gula dalam bentuk glikogen 1. stratum lusidum 3. Stratum korneum
3. tempat pembongkaran eritrosit 2. stratum germinativum 4. Stratum granulosum
4. menghasilkan empedu
49. Kekurangan hormon antidiuretika akan menyebakan
41. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat diabetes mellitus
adalah .. SEBAB
1. suhu lingkungan 3. goncangan emosi
2. saraf simpatik 4. kegiatan tubuh Kekurangan hormon antidiuretika akan menurunkan
permiabilitas tubulus dalam ginjal
42. Zat-zat dalam urin primer yang mengalami
reabsorbsi sempurna dalam tubulus kontorti adalah 50. Urobilin merupakan salah satu hasil perombakan
… eritrosit di hati
1. garam garam mineral 3. air SEBAB
2. asam amino 4. Glukosa Urobilin berfungsi memberikan warna pada feces
dan urin
43. Urin yang kita keluarkan mengalami froses …
1. filtrasi 3. augmentasi 51. Urin yang normal selalu berwarna kuning
2. reabsorbsi 4. ekskresi SEBAB
44. Kencing manis adalah penyakit dimana di dalam urin
banyak ditemukan glukosa. Keadaan ini dapat terjadi Air kemih mengandung urobilin
karena ….
1. kekurangan hormon insulin 52. Aktifitas kelenjar keringat bertujuan agar suhu badan
2. kekurangan hormon antidiuretika selalu tetap
3. kekurangan hormon adrenalin SEBAB
4. kelebihan enzim
Banyaknya keringat yang keluar selalu dipengaruhi
45. Si Amir mengadakan percobaan sebagai berikut : 3 oleh suhu
cc urin ditetesi reagen benedict, kemudian
dipanaskan warnanya berubah jadi merah bata. Hal 53. Ikan yang hidup di air tawar banyak mengekresikan
ini berarti … air
1. dalam urin terkandung protein SEBAB
2. dalam urin terdapat asam amino
3. terjadi kerusakan ginjal Air dilingkungan eksternal mempunyai konsentrasi
4. dalam urin terdapat glukosa mineral dan garam yang rendah

Anda mungkin juga menyukai