Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

ANATOMI GINJAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
JESSICA JULIA GEEORGE 1801098
NIMAS WULAN ASIH 1801105
R. PEBLIANA SYAHARA 1801109
RENI AMALIAH 1801112
SARAH GUSCI PRISKILA 1801115

DOSEN PENGMPU : MIRA FEBRINA, M.Sc., Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ginjal ialah salah satu organ tubuh yang vital fungsinya bagi keseluruhan
sistem tubuh manusia. Ginjal yaitu organ utama sistemekskresi manusia, yang
mengatur pembuangan zat-zat sisa yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Selain
itu, ginjal juga berperan dalam menjagahomeostasis cairan dalam tubuh.Seperti organ
tubuh lainnya, ginjal juga bisa mengalami kanker. Jenis kanker ginjal yang paling
sering ditemukan yaitu karsinoma sel ginjal (adenokarsinoma renalis, hipernefroma,
renal cell carcinoma), yang berasal darisel-sel yang melapisi tubulus renalis
ginjal. Ginjal normal mempunyai 3 fungsi pokok yaitu: ultrafiltrasi oleh glomerulus,
reabsorbsi air dan padatan yang difiltrasi dalam tubulus, serta sekresi ion-ion organik
dan non-organik tubulus.

Ginjal merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perkemihan atau
urinari.dalam hal ini penulis mencoba untuk memberikan penjelasan tentang
anatomi dan fisiologi ginjal,agar dapat bermanfaat bagi kita bersama.untuk
memperluas pengetahuan kita tentang anatomi dan fisiologi ginjal.
Struktur ginjal dilingkupi serabut tipis dari jaringan fibrus yang rapat
membungkusnya dan membentuk pembungkus yang halus, di dalamnya terdapat
struktur-struktur ginjal. Terdiri atas bagian korteks dari sebelah luar dan bagian
medulla di sebelah dalam. Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang
merupakan satuan-satuan fungional ginjal dan diperkirakan ada 1.000.000 nefron
dalam setiap ginjal. Ginjal memainkan peranan penting dalam keseimbangan cairan
dan elektrolit. Ginjal menyaring produk limbah dari darah untuk membentuk urine.
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di
belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada
dinding abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya
ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang
dewasa berat ginjal ± 200 gram dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang
dari pada ginjal wanita.
1.2. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi Ginjal

Ginjal (Ren) adalah suatu organ yang mempunyai peran penting dalam
mengaturkeseimbangan air dan metabolit dalam tubuh dan mempertahankan
keseimbangan asambasa dalam darah. Produk sisa berupa urin akan meninggalkan
ginjal menuju salurankemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Ginjal mempunyai
kemampuan untuk memonitor jumlah cairan tubuh, konsentrasi dari elektrolit-
elektrolit seperti sodium dan potassium, dan keseimbangan asam-basa dari tubuh.
Ginjal menyaring produk-produk sisa dari metabolisme tubuh, seperti urea dari
metabolisme protein dan asam urat dari uraian DNA. Dua produk sisa dalam darah
yang dapat diukur adalah Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin (Cr).

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal, di


sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, di
belakang peritoneum, dan karena itu di luar rongga peritoneum.
Kedudukan ginjal dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian
vertebra torakalis terakhir sampai vertebra torakalis terakhir sampai vertebra lumbalis
ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki lebih
banyak ruang di sebelah kanan.
Setiap ginjal panjangnya 6 sampai 7,5 sentimeter, dan tebal 1,5 sentimeter
sampai 2,5 sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Bentuk ginjal
seperti biji kacang dan sisi dalamnya atau hilum menghadap ke tulang punggung. Siis
luarnya cembung. Pembuluh-pembuluh ginjal semuanya masuk dan keluar pada
hilum. Di atas setiap ginjal menjulang sebuah kelenjar suprarenal. Ginjal kanan lebih
pendek dan lebih tebal dari yang kiri.
Tinggi rendahnya letak ginjal berubah sesuai dengan respirasi dan perubahan
posisi tubuh. Tiap-tiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm; lebar 5-7 cm; tebal 2,5
cm. Berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-170 gram, wanita dewasa 115-155 gram.
Bentuk ginjal seperti kacang, sisi dalam menghadap vertebra torakalis, sisi luarnya
cembung dan di atas setiap ginjal terdapat sebuah kelenjar suprarenal.Masing masing
ginjal memiliki bagian yang berwarna coklat gelapdi bagian luar yang disebut korteks
dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang.

2.1.1. Struktur Ginjal


Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis disebut kapsula renalis. Kapsula
renalis terdiri atas jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdapat lapisan
korteks (substansia kortekalis) dan lapisan sebelah dalam bagian medula (substansi
medularis) membentuk kerucut yang disebut renal pyramid. Puncak kerucut tadi
membentuk kaliks yang terdiri atas lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Masing-masing pyramid saling dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16
buah.
Garis-garis yang terlihat pada pyramid disebut tubulus nefron. Tubulus nefron
merupakan bagian terkecil ginjalyang terdiri atas glomerulus, tubulus proksimal
(tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus
urinarius (papilla vateri).
Pada setiap ginjal diperkirakan ada satu juta nefron, selama 24 jam dapat
menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal.
Lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-masing membentuk simpul
dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang
bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal
ke vena kava inferior.
Secara struktur, ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat. Apabila
kapsul dibuka akan terlihat permukaan dari ginjal yang licin dengan warna merah tua.
Secara umum ginjal terdiri dari :
a. Bagian dalam (internal) medulla. Substansia medularis terdiri dari pyramid renalis
yang berjumlah antara 8-16 buah dengan basis sepanjang ginjal, sedangkan
apeksnya menghadap ke sinus renalis
b. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna merah,
konsistensi lunak dan memiliki granula. Substansia ini berada tepat di bwah
tunika fibrosa dan melengkung sepanjang basis pyramid yang berdekatan dengan
sinus renalis, dan bagian dalam di antara pyramid dinamakan kolumna renalis.

Bila sebuah ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan
bagian rongga ginjal (pelvis renalis).

1. Kulit Ginjal (Korteks)

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan

penyaringan darah yang disebut nefron.Pada tempat penyarinagn darah ini banyak

mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut

glomerolus.Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan

antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi. Penyaringan

darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai

bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai

bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang

merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.
2. Sumsum Ginjal (Medula)

Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut

piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks

atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan

korteks di dalamnya disebut lobus ginjal.Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak

bergaris-garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus

koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan

kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan

lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang

merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami

berbagai proses.

3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk

corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang

dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk

beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kaliks

minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari kaliks minor, urine

masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam

kandung kemih (vesikula urinaria).

4. Nefron

Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus

kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes.Nefron

merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan darah


terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena

mengeluarkan urin.Nefron terletak di dalam korteks.Manusia memiliki sekitar 1

juta nefron di masing-masing ginjalnya.Tubuh tidak dapat memproduksi nefron

baru. Maka dari itu, jumlah nefron akan terus berkurang sekitar 1% setiap

tahunnya.

2.1.2. Bagian-Bagian Ginjal

Nefron adalah massa tubulus mikroskopis ginjal yang merupakan satuan


fungsional ginjal. Nefron berfungsi untuk menyaring darah dan mengontrol
komposisi darah. Jumlah nefron dalam setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000
nefron. Setiap nefron berawal dari berkas kapiler.
Berkas kapiler erat tertanam dalam ujung atas yang lebar pada urinferus atau
nefron. Berkas kapiler tersebut terdiri dari:
1. Glomerulus
Glomerulus merupakan gulungan atau anyaman kepiler yang terletak di
dalam kapsula Bowman (ujung buntu tubulus gunjal yang bentuknya seperti
kapsula cekung menutupi glomerulus yang saling melilitkan diri). Glomerulus
menerima darah dari arteriola aferen dan meneruskan darah ke sistem vena
melalui arteriola eferen. Natrium dan kalium secara bebas difiltrasi dalam
glomerulus sesuai dengan konsentrasi dalam plasma. Sebanyak 10-20%
kalium plasma diperkirakan terikat oleh protein dan tidak bebas difiltrasi
sehingga kalium dalam keadaan normal.

Berikut penjelasan mengenai glomerulus:


a. Aparatus juksta glomerulus

Arteriol aferen dan ujung akhir ansa Henle asendens tebal, nefron yang
sama bersentuhan untuk jarak yang pendek. Pada titik persentuhan sel
tubulus (ansa Henle) asendens menjadi tinggi dinamakan medula densa,
dinding arteriola yang bersentuhan dengan ansa Henle menjadi tebal
karena sel-selnya mengandung butir-butir sekresi renin yang besar yang
disebut sel juksta glomerulus. Makula densa dan sel juksta gloerulus erat
seklali hubungannya dengan pengaturan volume cairan ekstrasel dan
tekanan darah.
b. Elektromikroskopis glomerulus

Glomerulus berdiameter 200 µm. Glomerulus dibentuk oleh


invaginasi anyaman kapiler yang menempati kapsula Bowman.
Glomerulus mempunyai dua lapisan seluler yang memisahkan darah dari
dalam kapiler glomerulus dan filtrat dalam kapsula Bowman, yaitu
lapisan endotel kapiler dan lapisan epitel khusus yang erletak di atas
kapiler glomerulus. Kedua lapisan tersebut dilapisi oleh lamina basalis, di
samping itu terdapat sel-sel stelata yang disebut sel masangial. Sel
mangsial mirip dengan sel-sel parasit yang terdapat pada dinding kapiler
seluruh tubuh. Zat-zat ini bermuatan netral, berdiameter 4 nm, dapat
melalui membran glomurulus dan untuk zat yang lebih dari 8 nm hampir
semuanya terhambat. Di samping diameter bermuatan molekul, diamter
juga mempengaruhi daya tembus glomerulus sehingga tidak dapat
melewati glomerulus.
2. Tubulus proksimal konvulta
Merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula
Bowman dengan panjang 15 mm. Bentuk tubulus proksimal konvulta
berkelok-kelok menjalar dari korteks ke bagian medula dan kembali ke
korteks.
Sekitar 2/3 natrium yang telfiltrasi di glomerulus diabsorbsi secara
isotonik bersama kloridan dan melibatkan transportasi aktif natrium.
Peningkatan reabsorbsi natrium akan mengurangi pengeluaran air dan
natrium. Hal ini dapat mengganggu pengenceran dan pemekatan urine yang
normal. Kalium direasorbsi lebih dari 70%, kemungkinan dengan mekanisme
transportasi aktif akan terpisah dari reabsorbsi natrium.
3. Ansa Henle
Ansa Henle atau yang sering disebut lengkung Henle memiliki bentuk
lurus dan tebal, diteruskan ke segmen tipis selanjutya ke segmen tebal,
panjangnya 12 mm, total panjang ansa Henle 2-14 mm. Klorida secara aktif
diserap kembali pada cabang asendens ansa Henle dan natrium bergerak
secara pasif untuk mempertahankan kenetralan listrik.
Sekitar 25% natrium yag difiltrasi diserap kembali karena nefron
bersifat tidak permeabel terhadap air. Reabsorbsi klorida dan natrium di pars
asendens penting untuk pemekatan urine karena membantu mempertahankan
integritas gradiens konsentrasi medula. Kalium terfiltrasi sekitar 20-25%
diabsorbsi pada pars asendens lengkung Henle, proses pasti terjadi karena
gradien elektrokimia yang timbul sebagai akibat dari reabsorbsi aktif klorida
pada segmen nefron ini.
4. Tubulus distal konvulta
Tubulus distal konvulta merupakan bagian tubulus ginjal yang
berkelok-kelok dan jauh letaknya dari kapsula Bowman. Tubulus ini memiliki
panjang 5 mm. Tubulus distal dari masing-masing nefron bermuara ke duktus
koligens yang panjangnya 20 mm. Masing-masing duktus koligens berjalan
melalui korteks dan medula ginjal, bersatu membentuk suatu duktus belini
seterusnya menuju kaliks minor ke kaliks mayor. Akhirnya menggosokkan
isinya ke dalam pelvis renalis pada apek masing-masing piramid medula
ginjal.
Panjang nefron keseluruhan ditambah dengan duktus koligens adalah
45-65 mm. Nefron yang berasal dari glomerulus korteks (nefron korteks)
mempunyai ansa Henle yang memanjang ke dalam piramid medula. Dalam
keadaan normal, sekitar 5-10% natrium terfiltrasi mencapai daerah reabsorbsi
di bagian distal. Mekanisme pasti reabsorbsi natrium pada daerah ini ditukar
dengan ion hidrogen atau kalium di bawah pengaruh aldosteron.
Sekresi kalium terjadi secara murni. Suatu proses pasif yang terjadi
karena gradien elektrokimia yang ditimbulkan oleh perbedaan besar potensial
pada segmen nefron ini. Gradien ini dipertahankan oleh pertukaran aktif
natrium dan kalium pada membran basolateral sel tubulus. Mekanisme ini
dikendalikan oleh aldosteron yang mengendalikan tubulus distal terhadap
sekresi kalium.
5. Duktus koligen medula
Duktus koligen bukan merupakan saluran metabolik tidak aktif tetapi
pengaturan secara halus ekskresi natrium urine terjadi di sini dengan
aldosteron yang paling berperan terhadap reabsorbsi natrium. Peningkatan
aldosteron dihubungkan dengan peningkatan reabsorbsi natrium. Duktus ini
memiliki kemampuan mereabsorbsi dan menyekresi kalium. Eksresi aktif
kalium diperlihatkan pada duktus koligen kortikal dan dikendalikan oleh
aldosteron. Reabsorbsi aktif kalium murni terjadi dalam duktus koligen
medula.
2.1.3. Persyarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini


berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

2.1.4. Peredaran Darah Ginjal


Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis sebelum masuk ke dalam ginjal. Arteri renalis mempunyai dua cabang,
yaitu arteri renalis anterior (cabang besar) dan arteri renalis posterior (cabang kecil).

Cabang anterior bertugas memberikan daraha untuk ginjal anterior dan ventral,
sedangkan cabang posterior bertugas memberikan darah untuk ginjal posterior dan
dorsal. Antara kedua cabang ini terdapat suatu garis yang terletak di sepanjang margo
lateral dan ginjal. Garis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga kedua cabang
ini akan menyebar sampai ke bagian anterior dan posterior.

Setelah sampai di daerah medulla, maka akan membelok 900 melalui basis
piramid yang disebut arteri arquarta. Pembuluh ini akan bercabang menjadi arteri
interloburalis yang berjalan tegak ke dalam korteks dan berakhir sebagai :
a. Vasa aferen gromerulus untuk 1-2 glomerulus
b. Pleksus kapiler sepanjang tubulus melingkar dalam korteks tanpa berhubungan
dengan glomeralis
c. Pembuluh darah menembus kapsula bowman

Dari glomerulus keluar pembuluh darah eferen dan selanjutnya terdapat suatu
anyaman yang mengelilingi tubuli kontorti.Selain itu ada cabang yang lurus menuju
ke pelvis renalis dan memberikan darah untuk ansa henle serta duktus koligen, yang
dinamakan arteri rektal.Dari pembuluh rambut ini, darah kemudian berkumpul dalam
pembuluh kapiler vena, lalu berjalan ke vena inter-lumbalis.

2.2. Fungsi Ginjal


Ginjal memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a) Pertama fungsi ginjal menjadi tempat penyaringan membersihkan darah. Nefron
yang menjadi bagian pada ginjal yang gunanya menjalankan fungsi ginjal
sebagai penyaring darah. Tujuan dari bagian ini adalah memilah darah yang baik
untuk disalurkan pada seluruh tubuh dan membuang racun yang dalam organ
tubuh. Jika fungsi ini tidak berjalan dengan baik maka penyakit mudah masuk
dan segala virus bahkan bakteri yang ada dalam darah tersalurkan di dalam
tubuh, akibatnya orang tersebut bisa meninggal dalam waktu yang singkat.
b) Pengatur jumlah volume darah. Keseimbangan volume di dalam darah dilakukan
oleh ginjal, hal ini bertujuan agar darah yang mengalir dapat dikontrol banyaknya,
karena jika kekurangan darah maka mengakibatkan tubuh menjadi lemah,
sedangkan jika jumlah darah terlalu banyak maka tubuh tidak kuat menampung
banyaknya darah yang tidak bisa tersalurkan.
c) Penyaringan glukosa, dan beberapa gizi serta zat di dalam tubuh. Fungsi lain dari
ginjal ini dapat mempertahankan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh
bersama darah. Dan mengalirkannya lagi ke seluruh peredaran darah. Pengatur zat
yang diseimbangkan ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah zat yang
berlebihan.
d) Sebagai pengatur keseimbangan kimia darah. Garam yang berfungsi mengikat air
dan jika kelebihan gula darah maka berakibat sangat fatal karena tumpukan cairan
yang berlebihan dapat membuat anggota tubuh membengkak. Selain itu kalium
darah yang berkurang dapat diserap oleh ginjal sedangkan jika terlalu banyak
kalium maka ginjal akan membuangnya,
e) Menjaga pH darah supaya tidak begitu asam.

2.3. Gangguan dan Kelainan Ginjal


1.Gagal ginjal dan uremia
Kegagalan fungsi ginjal yang akut dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan
fungsi ginjal terhenti secara tiba-tiba. Gejala yang umum adalah tidak tebentuknya
urin yang disebut anuria. Gejala ini berbahaya karena dapat menimbulakn uremia.
Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam aliran darah yang disebabkan adanya
kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. Akibat dari keadaan tersebut,
penyerapan air oleh darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki
dan timbul bengkak (edema), demikian pula pada organ tubuh yang lain.
2. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron karena bakteri Stretococcus yang
masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh
darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang masuk bersama urin primer
tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar bersama urin. Nefritis kronis biasanya
terjadi pada orang lanjut usia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, pengerasan
pembuluh darah dalam ginjal, dan rusaknya glomelurus atau tubulus.
2. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis
gagal mensekresi hormone antidiuretic (ADH), sehingga ekskresi urin meningkat.
Pada umumnya, urin yang diekskresikan berjulan antara 4-6 liter hingga 12-15 liter
setiap hari, tergantung dari jumlah air minum yang diminum. Penderita diabetes
insipidus cenderung mengalami dehidrasi dan mengeluarkan terlalu banyak elektrolit
dari cairan tubuh. Akan tetapi, kecenderungan ini diimbangi oleh perasaan ingin
minum dan ingin makan makanan yang lebih banyak mengandung garam. Penyakit
ini umumnya ditimbulkan oleh tumor di hipotalamus atau hipofisis yang
mengakibatkan rusaknya bagian hipotalamus yang mengatur sekresi hormone
antidiuretic.
3. Diabates mellitus
Diabetes mellitus atau dikenal dengan kencing manis, yaitu terdapat nya
glukosa dalam urin yang disebabkan menurun nya sekresi hormone insuilin oleh
pancreas. Hal ini menyebabkan teganggunya proses perombakan glikogen menjadi
glukosa dan rabsorpsi glukosa dalam glomerulus.

Anda mungkin juga menyukai